Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#3982
Part 107
Drrrttt.... Drrrtttt....

"Hhmm.. Siapa sih.."gumamku.

HPku bergetar dengan keras.
Masih pagi sekali dan hari ini adalah hari bebasku.
Tetapi, masih saja ada yang mengganggu.


Quote:


Aku segera beranjak dari tempat tidurku.
Melawan rasa malas untuk segera sholat shubuh.
Akhir-akhir ini aku jarang bangun pagi.
Karena ini adalah hari liburku.
Biasanya aku bangun untuk sholat lalu tidur kembali hingga siang hari.

Setelah sholat shubuh, tak lupa aku kabarkan Calista.


Quote:


Aku kembali melanjutkan tidurku.
Dan aku pun terbangun karena matahari telah masuk dari celah-celah jendelaku.
Aku lihat kearah jam dinding yang ada dikamarku.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB.
Aku segera mandi dan sarapan pagi.
Kedua orang tuaku sudah berangkat bekerja.
Hanya ada aku dirumah ini.
Setelah selesai melakukan aktivitas dirumah, aku berangkat menuju warnet untuk berjaga.

Aku melihat ada sebuah mobil berwarna merah milik Vina.
Akhir-akhir ini dia sering mengunjungi warnetnya.
Aku memarkirkan motor milik papa dan segera masuk kedalam.

Vina : "Dateng juga lo.."
Rea : "Kenapa emang ?"
Vina : "Hhmm.. Lo ikut gw mau ga ?"
Rea : "Kemana ?"
Vina : "Salon.. Tuh rambut lo udah gondrong begini.. Jelek..", sambil memegang rambutku.
Rea : "Masa sih ?"
Vina : "Lo tuh ga cocok rambut gondrong begini.. Lo udah ganteng.. Rawat lah diri lo sendiri.."
Rea : "Males ah.. Lagi ga kepengen kemana-mana.."
Vina : "Dih.. Pokoknya lo harus ikut gw.."
Rea : "Ngga.."
Vina : "Gw yang bayar deh.."
Rea : "Ngga.."
Vina : "Ini perintah !"
Rea : "Anjir.. Siapa lo ? Emak gw bukan.."
Vina : "Roy !!"

Tak lama kemudian, keluarlah Roy dari ruangannya.

Roy : "Apaan ?"
Vina : "Jagain dulu.. Gw sama Andrea mau keluar.."
Rea : "Dih.. Kapan gw bilang mau ?"
Vina : "Lo harus nurut sama gw.."
Rea : "Apaan lo ?"
Vina : "Banyak ngomong nih anak.. Ayo ikut gw pokoknya..", sambil menarik tanganku.
Rea : "Ih, Apaan sih, Vin !! Gw ga suka dipaksa !!", ucapku sedikit membentak.

Vina tiba-tiba diam.
Dia menatap mataku dengan tak biasanya.
Lalu dia melepas tanganku dan berjalan masuk kedalam mobilnya.

Perasaanku menjadi berubah tidak enak.
Sepertinya aku salah ucap dan sedikit menyakitinya.
Aku hampiri dia dan masuk kedalam mobilnya.

Rea : "Loh, gw pikir lo di kursi kemudi.."
Vina : "....", dia hanya diam tidak menatapku.

Aku benci keadaan ini.
Sepertinya dia benar-benar marah kepadaku.
Aku duduk dikursi kemudi dan mulai mengendarai mobilnya.

Rea : "Kemana, Vin ?"
Vina : "...."
Rea : "Vina.."
Vina : "...."
Rea : "Gw salah ya ?"

Air matanya jatuh membasahi pipinya.
Seketika aku menjadi panik karena membuat dia menangis.

Rea : "Aduh.. Vin.. Jangan nangis dong.."
Vina : "...."
Rea : "Maafin gw, Vin.."
Vina : "...."
Rea : "Vina.."

Tangisannya semakin kencang.
Aku tidak berani berbicara lebih banyak lagi kepadanya.
Mungkin memang aku sudah keterlaluan.

Rea : "Vin.. Jangan nangis dong.. Gw harus gimana nih.."
Vina : "...."
Rea : "Iya iya nih sekarang gw ikut lo.."

Aku berhenti disebuah mini market .
Aku parkirkan mobil Vina dan masuk kedalam mini market tersebut untuk membeli sebatang cokelat dan es krim.
Setelah itu, aku kembali masuk kedalam mobilnya.

Rea : "Nih.. Jangan nangis lagi ya.. Jelek tau..", sambil memberikan es krim dan cokelat.
Vina : "...."
Rea : "Vina.."

Vina menatapku dan tersenyum.
Dan itu membuat hatiku lega.

Rea : "Ah, dari tadi kek.. Kalo gitu kan cantik nya keliatan.."
Vina : "Hehehehehe.. So sweet banget sih lo, Re.. Gw ngambek dikasih ginian.."
Rea : "Abis gw bingung harus gimana lagi.."
Vina : "Maaf.. Gw ga bermaksud maksa buat lo ikut gw.."
Rea : "Ngga apa-apa.. Awalnya emang terpaksa tapi sekarang gw ngga terpaksa kok.. Gw mau ikut sama lo.."
Vina : "Hehehehehe.."
Rea : "Lo kenapa nangis ?"
Vina : "Ga tau.. Tiba-tiba hati gw sakit aja lo marahin.."
Rea : "Lah ? Kok bisa ?"
Vina : "Ngga tau gw juga.. Eh gantian deh gw yang nyetir.. Lo ga tau kan salon yang gw maksud.."
Rea : "Ga apa-apa emang ?"
Vina : "Ga apa-apa.. Gantian sini.."

Aku dan Vina berganti tempat duduk.
Sekarang dia yang mengemudikan mobil merah ini.
Dia mengarahkan mobil ini ke salon yang dia maksud.
Ini adalah kali pertama aku masuk kedalam salon.

Risih.
Itu yang aku rasakan pertama kali.
Semua mata tertuju padaku yang hampir semua disini adalah perempuan dan lelaki siluman alias belok.

Vina : "Kenapa lo ?"
Rea : "Risih gw.."
Vina : "Hahahahahaha.. Yuk ikut gw.."
Rea : "Ya udah deh.."

Aku dan Vina berjalan menghampiri salah satu pegawai disana.
Sepertinya dia dan Vina sudah akrab.
Namanya Darian.
Dia seorang laki-laki siluman yang berhasil membuatku merinding ketika melihatnya.

Vina : "Rian.. Hai..", sambil berpelukan.
Darian : "Vina.. Kemana aja sih kamu ? Sombong banget.."
Vina : "Sibuk ngurusin usaha.. Eh kenalin nih.."
Darian : "Siapa ? Pacar baru lo ? Manis ih.."
Rea : "Aduh.. Gw bukan pacarnya.."
Vina : "Hahahahaha.. Ini temenku.. Re, ini Darian.."
Rea : "Andrea.. Panggil aja Rea.."
Darian : "Darian.."
Vina : "Tolong rapihin ini anak ya.. Rambutnya udah gondrong, jelek.."
Darian : "Tenang aja.. Sama aku nanti ganteng lagi.."
Rea : "Tapi gw jangan diapa-apain ya.. Gw ga belok.."
Darian : "Gw juga lempeng kali.. Hahahahahaha.. Gw punya istri.. Ga kayak yang diujung tuh ngondek.."
Rea : "Serius lu ? Gw pikir lo belok.."
Vina : "Udah sana cepetan.. Pokoknya harus rapih.."
Darian : "Oke.. Yuk.."

Aku diarahkan Darian untuk membilas rambutku terlebih dahulu.
Setelah dibilas, rambutku dipangkas oleh Darian dan dibilas kembali lalu dikeringkan.

Rea : "Gw udah nih.. Masih lama lo, Vin ?"
Vina : "Apaan udah ? Creambath udah ?"
Rea : "Anjir, gw ikut digituin juga ?"
Vina : "Banyak omong lo.. Rian, tuh creambath dulu ini anak.."
Darian : "Ya udah.. Tunggu.. Mau rasa apa ?"
Rea : "Aduh, apa aja deh.. Gw ga tau.."

Ternyata begini rasanya.
Aku baru merasakan yang namanya pergi ke salon.
Aku pikir hanya untuk wanita saja.
Ternyata kaum adam pun boleh dan bisa merasakannya juga.
Sepertinya aku bisa menikmati ini semua.

Vina dan aku telah selesai.
Rambutku menjadi rapih dan bagus.
Seperti ada yang beda pada diriku dan membuat percaya diriku naik.

Vina : "Nah kalo gini kan lo cakep banget, Re.."
Rea : "Iya ya.. Kalo gitu gw kalo potong rambut di salon aja.."
Vina : "Hahahahahaha.. Awas ketagihan.."
Rea : "Ga apa-apa lah.. Kan sama lo pergi nya.."
Vina : "Ya udah yuk balik.."

Aku dan Vina kembali menuju warnet.
Disana ada Roy yang sedang berjaga di meja server.

Roy : "Buset.. Potong rambut dia.."
Rea : "Aneh ya ?"
Roy : "Hahahahahaha.. Gaya macam apa ini.."
Vina : "Yee.. Ini bagus.. Lo juga sekali-kali ikut gw ke salon.."
Roy : "Idih.. Ogah.."
Rea : "Lo belom ngerasain aja.."
Roy : "Mending potong rambut dibawah pohon.. Murah.."
Vina : "Eh gw cabut dulu ya.. Mau jalan lagi sama Della.."
Rea : "Ya.. Makasih ya, Vin.."
Vina : "Iya sama-sama.. Makasih cokelat sama es krim nya.."

Vina melangkah keluar.
Dia masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan kami.

Rea : "Eh udah sore.. Gw lupa ada janji sama orang.."
Roy : "Orang apa cewek ?"
Rea : "Iya cewek.."
Roy : "Mentang-mentang udah nyalon.. Sekarang mau jalan sama cewek.. Gaya banget lo.."
Rea : "Suka-suka gw.. Hahahahahaha.. Cabut dulu ya.."

Aku nyalakan motor papaku dan langsung pergi menuju rumah Calista.
Semoga Calista tidak lupa dengan janji yang sudah kami buat.
Sesampainya disana, aku langsung SMS Calista.


Quote:


Lista : "Masuk dulu, Re.."
Rea : "Iya.."
Lista : "Duduk dulu ya.. Aku mau ganti baju.."
Rea : "Kok sepi ?"
Lista : "Iya.. Semua pada pergi.. Aku tadinya diajak tapi aku bilang ada janji sama kamu.."
Rea : "Oh.. Gitu.."
Lista : "Bentar ya.."

Calista melangkah keatas menuju kamarnya.
Aku menunggu dia selama kurang lebih 20 menit.
Lalu, dia turun kebawah dan menemuiku.
Seperti biasa, dia terlihat sangat cantik.

Lista : "Kayak ada yang beda ya dari kamu.."
Rea : "Apa ?"
Lista : "Kamu potong rambut ya ?"
Rea : "Hehehehehe.. Iya.."
Lista : "Dimana ? Kok bagus banget ?"
Rea : "Salon.."
Lista : "Hahahahahaha.. Cowok ke salon.. Ya udah kita berangkat yuk.."

Kami berdua berangkat menuju salah satu Mall terdekat.
Kami berdua menonton sebuah film yang diputar di bioskop.
Lalu, kami lanjutkan perjalanan ini menuju tempat dimana aku dan Calista pernah menghabiskan waktu berdua.
Tempat yang penuh kenangan hingga saat ini.

20 menit perjalanan, kami sampai ditempat tujuan.
Kami disambut oleh ombak yang berderu dan angin yang bertiup lembut.
Kami duduk dipinggiran pantai.

Lista : "Re.."
Rea : "Ya.."
Lista : "Ga terasa ya.. Sebentar lagi, kita jadi mahasiswa.."
Rea : "Iya ya.. Tinggal beberapa hari lagi.."
Lista : "3 hari lagi, aku berangkat ke Malang.."
Rea : "3 hari ?"
Lista : "Iya.. Kenapa ?"
Rea : "Kok kayak mendadak gini ya.."
Lista : "Berat sih rasanya pisah sama kamu.. Kamu mau antar aku ?"
Rea : "Kemana ?"
Lista : "Gambir.."
Rea : "Iya nanti aku antar.. Kamu sendirian kesana ?"
Lista : "Iya aku sendirian.. Semua keperluanku disana sudah diurus orang tuaku.. Aku tinggal bawa diri dan peralatanku aja.."
Rea : "Bagus deh kalo gitu.."
Lista : "Kamu ke salon cuma buat ketemu aku ?"
Rea : "Oh.. Ngga sih.."
Lista : "Terus ?"
Rea : "Aku diajak temenku.."
Lista : "Temen ? Cewek ?"
Rea : "Iya.."
Lista : "Oh, jadi kamu bilang ga bisa pergi pagi-pagi karena mau jalan sama cewek !! Ke salon sekalian pijit !!"
Rea : "Kenapa kamu marah ? Aku juga diajaknya dadakan.."
Lista : "Alah bohong !! Kamu bohong !! Bilang mau jaga warnet !!"
Rea : "Kamu kenapa sih, Ta ?!"
Lista : "Gimana aku bisa tenang 4 tahun disana kalo kamu ditinggal beberapa hari aja udah berani jalan sama cewek lain !!"
Rea : "...."
Lista : "Aku mau pulang.."
Rea : "Ta.."
Lista : "Aku mau pulang !! Aku bisa pulang sendiri !! Urusin aja tuh cewek !!"
Diubah oleh .raffertha 03-03-2017 13:58
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.