- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#20
Resolusi
Setelahnya, aku cek facebook ada beberapa notifikasi tapi ada 1 yang mencuri perhatianku. 1 message yang ternyata itu dari Dani. Kok tumbenan nih anak message aku?
Dengan penasaran aku buka messagenya....
"Mbak" sapanya..
"Apa Dan?"
"Ayo karaoke
"
"Lha, aku kan ke Bali"
"Oh iya sih"
Lha, gitu doang. Kirain ada apa nih anak. Ngajaknya karaoke mulu. Ya terus kamu berharapnya apa Hani? Pesannya yang terakhir pun ga aku bales.
Ah, 2013 is coming. Belum ada rasa cinta yang hinggap dihatiku. Dan perasaanku yang dulu pun juga masih membekas. Sudah umur segini, kok urusan cintanya cupu. Memang sih aku ga lagi deket sama siapa - siapa. Huh...
Aku menikmati liburanku selama di Bali. Aku excited sekali karena emang ini kali pertama aku menginjakkan kaki di pulau dewata ini. Ya maklum gan, dulu waktu perpisahan SMP aja ibu harus minta keringanan biaya tour biar aku bisa ikut. Untung saja dulu aku itu termasuk anak emas guru olahragaku karena aku anak tim inti basket cewek, jadi dikasih aja.
Selama 5 hari aku liburan disana. Balik surabaya aku masih libur. Kumpul lagi kita waktu itu di kaefci,
"Enak nih yang habis dari Bali" kata Dani.
"Iya doong, mumpung gratis haha"
"Lho kok gratis mbak?" Tanya Yudis.
"Iya perginya naik mobil mbak Andrea, tidurnya nginap di rumah sodaranya. Htm dibayarin Putra (pacarnya Andrea). Hahaha mujur sekali nasibku"
Pada ricuhlah mereka pada bilang enak lah, pengen lah, mau lah"
"Aku belum pernah ke Bali mbak, pengen juga tapi belum ada kesempatan" sahut Dani.
"Ya kapan2 kita pergi kesana bareng2"
Kemudian Dani bercerita kalo dia diterima kerja di salah satu pabrik obat di kota tetangga.
"Lho kok masuk situ? Temenku aja banyak yang masuk situ trus ga lama pada resign. Katanya kerjanya under pressure banget" komentarku menanggapi.
Memang disana kerjanya sangat dibawah tekanan sekali. Ga ada berhentinya karena emang sample nya banyak. Oh iya, yang pasti dia kerja disana sebagai QC. Karena jurusan dia kan Kimia.
"Ya gapapa sih mbak, mengisi waktu luang. Sambil nunggu panggilan dari GG (salah satu pabrik rokok terkenal di Indonesia)"
"Oh kamu juga ikutan testnya?"
"Iya"
"Hmm ya bener juga, daripada nunggu yang belum pasti. Terima aja dulu kerjaan yang ada sekarang"
"Makanya itu"
Karena kerjanya jauh jadinya mengharuskan dia ambil cicilan motor. Kan selama ini dia kalo pergi pinjem motor ayahnya.
Awalnya kita kalo kumpul berangkat sendiri2 langsung ketemu ditempat. Semenjak Dani sudah punya motor, dia jadi sering menawarkan aku untuk bareng dia. Ya aku seneng aja sih, irit bensin dan enak ada yang boncengin
Seminggu setelah Dani kerja di pabrik obat itu, ternyata dia ditetima kerja di GG. Dia sms aku,
"Mbak, aku keterima di GG"
Mataku berbinar membaca smsnya. Ikutan seneng karena memang itu perusahaan besar dan incaran banyak orang. Aku bales pesannya,
"Alhamdulillah. Trus gimana dong sama kerjamu yang sekarang?"
"Ya aku tinggal. Gapapa, walopun ga digaji juga aku ikhlas orang cuma kerja seminggu doang"
"Oh gitu, tapi kamu keluarnya harus baik2 lho. Biar ga mencoret nama almamater kita"
"Iya tenang aja"
Satu persatu dari mereka pun akhirnya sudah menemukan pekerjaan. Memang baru Dani sama Rizky aja sih. Kalo Rizky dia diterima kerja jadi kepala gudang di salah satu department store di Mall.
Aku mikirnya mungkin intensitas kita kumpul lagi juga jarang, karena sudah punya kesibukan masing2. Agak sedih sih, aku jadi kesepian lagi. Tapinya nyatanya engga. Justru karena mereka sudah berpenghasilan jadinya lebih hedon. Ckck...
Sore hari aku menerima sms ajakan makan dari Rini, temen mereka dan adek kelasku juga. Makan disalah satu tempat makan baru yang lagi ngehits. Sampai2 kalo pesan itu antrinya panjang banget hampir ke jalan raya. Sama anak2 lainya juga. Setelah menerima sms dari Rini, ada sms masuk dari Dani.
"Mbak, nanti ikut?"
"Iya ikut, kamu ikut?"
"Ikut"
"Aku bareng ya?"
"Oke. Nanti pulang kerja aku langsung kerumahmu"
Tempat kerja Dani lebih jauh dari sebelumnya, yaitu di Pandaan. Masuk kerja jam 8 pulang jam 4. Dia parkir motor di terminal Bungurasih kemudian naik bus yang menuju ke Pandaan. Karena janjiannya habis maghrib sedangkan kalo dia harus pulang dulu dan mandi pasti bisa selesai habis isya'. Makanya dia langsung kerumahku.
Sorenya dia sudah datang kerumahku. Keren juga dia kalo pake setelan kerja kayak gini pikirku. Sudah kayak eksmud aja...
"Hey, aku mandi dulu ya"
"Iya. Aku tunggu"
Karena saat itu adzan maghrib sudah berkumandang. Setelah mandi aku langsung sholat. Selesai sholat aku keluar dari kamar ke ruang tamu, tapi ga menemukan keberadaan Dani. Kemana nih anak, tapi motornya masih ada. Ah bodo lah, nanti dia juga muncul lagi. Akupun berlalu masuk kamar untuk dandan, ga lama ibu datang dari mushola.
"Ni, kamu pacaran sama Dani?"
"Ha? Enggaa. Cuma temenan bu.."
"Kalo pacaran juga gapapa" goda Ibu.
"Dia anaknya alim, ibu suka. Tadi dia sholat di mushola" lanjutnya.
Oh pantesan ilang, ternyata sholat di mushola.
"Engga bu, temen ya temen"
Entahlah, setelah ibu ngomong tadi kok aku jadi agak malu dan salting. Ah, kok aneh. Masa iya aku suka Dani? Masa aku pacaran sama berondong yang 2 tahun dibawahku?
Dengan penasaran aku buka messagenya....
"Mbak" sapanya..
"Apa Dan?"
"Ayo karaoke
""Lha, aku kan ke Bali"
"Oh iya sih"
Lha, gitu doang. Kirain ada apa nih anak. Ngajaknya karaoke mulu. Ya terus kamu berharapnya apa Hani? Pesannya yang terakhir pun ga aku bales.
Ah, 2013 is coming. Belum ada rasa cinta yang hinggap dihatiku. Dan perasaanku yang dulu pun juga masih membekas. Sudah umur segini, kok urusan cintanya cupu. Memang sih aku ga lagi deket sama siapa - siapa. Huh...
Aku menikmati liburanku selama di Bali. Aku excited sekali karena emang ini kali pertama aku menginjakkan kaki di pulau dewata ini. Ya maklum gan, dulu waktu perpisahan SMP aja ibu harus minta keringanan biaya tour biar aku bisa ikut. Untung saja dulu aku itu termasuk anak emas guru olahragaku karena aku anak tim inti basket cewek, jadi dikasih aja.
Selama 5 hari aku liburan disana. Balik surabaya aku masih libur. Kumpul lagi kita waktu itu di kaefci,
"Enak nih yang habis dari Bali" kata Dani.
"Iya doong, mumpung gratis haha"
"Lho kok gratis mbak?" Tanya Yudis.
"Iya perginya naik mobil mbak Andrea, tidurnya nginap di rumah sodaranya. Htm dibayarin Putra (pacarnya Andrea). Hahaha mujur sekali nasibku"
Pada ricuhlah mereka pada bilang enak lah, pengen lah, mau lah"
"Aku belum pernah ke Bali mbak, pengen juga tapi belum ada kesempatan" sahut Dani.
"Ya kapan2 kita pergi kesana bareng2"
Kemudian Dani bercerita kalo dia diterima kerja di salah satu pabrik obat di kota tetangga.
"Lho kok masuk situ? Temenku aja banyak yang masuk situ trus ga lama pada resign. Katanya kerjanya under pressure banget" komentarku menanggapi.
Memang disana kerjanya sangat dibawah tekanan sekali. Ga ada berhentinya karena emang sample nya banyak. Oh iya, yang pasti dia kerja disana sebagai QC. Karena jurusan dia kan Kimia.
"Ya gapapa sih mbak, mengisi waktu luang. Sambil nunggu panggilan dari GG (salah satu pabrik rokok terkenal di Indonesia)"
"Oh kamu juga ikutan testnya?"
"Iya"
"Hmm ya bener juga, daripada nunggu yang belum pasti. Terima aja dulu kerjaan yang ada sekarang"
"Makanya itu"
Karena kerjanya jauh jadinya mengharuskan dia ambil cicilan motor. Kan selama ini dia kalo pergi pinjem motor ayahnya.
Awalnya kita kalo kumpul berangkat sendiri2 langsung ketemu ditempat. Semenjak Dani sudah punya motor, dia jadi sering menawarkan aku untuk bareng dia. Ya aku seneng aja sih, irit bensin dan enak ada yang boncengin

Seminggu setelah Dani kerja di pabrik obat itu, ternyata dia ditetima kerja di GG. Dia sms aku,
"Mbak, aku keterima di GG"
Mataku berbinar membaca smsnya. Ikutan seneng karena memang itu perusahaan besar dan incaran banyak orang. Aku bales pesannya,
"Alhamdulillah. Trus gimana dong sama kerjamu yang sekarang?"
"Ya aku tinggal. Gapapa, walopun ga digaji juga aku ikhlas orang cuma kerja seminggu doang"
"Oh gitu, tapi kamu keluarnya harus baik2 lho. Biar ga mencoret nama almamater kita"
"Iya tenang aja"
Satu persatu dari mereka pun akhirnya sudah menemukan pekerjaan. Memang baru Dani sama Rizky aja sih. Kalo Rizky dia diterima kerja jadi kepala gudang di salah satu department store di Mall.
Aku mikirnya mungkin intensitas kita kumpul lagi juga jarang, karena sudah punya kesibukan masing2. Agak sedih sih, aku jadi kesepian lagi. Tapinya nyatanya engga. Justru karena mereka sudah berpenghasilan jadinya lebih hedon. Ckck...
Sore hari aku menerima sms ajakan makan dari Rini, temen mereka dan adek kelasku juga. Makan disalah satu tempat makan baru yang lagi ngehits. Sampai2 kalo pesan itu antrinya panjang banget hampir ke jalan raya. Sama anak2 lainya juga. Setelah menerima sms dari Rini, ada sms masuk dari Dani.
"Mbak, nanti ikut?"
"Iya ikut, kamu ikut?"
"Ikut"
"Aku bareng ya?"
"Oke. Nanti pulang kerja aku langsung kerumahmu"
Tempat kerja Dani lebih jauh dari sebelumnya, yaitu di Pandaan. Masuk kerja jam 8 pulang jam 4. Dia parkir motor di terminal Bungurasih kemudian naik bus yang menuju ke Pandaan. Karena janjiannya habis maghrib sedangkan kalo dia harus pulang dulu dan mandi pasti bisa selesai habis isya'. Makanya dia langsung kerumahku.
Sorenya dia sudah datang kerumahku. Keren juga dia kalo pake setelan kerja kayak gini pikirku. Sudah kayak eksmud aja...
"Hey, aku mandi dulu ya"
"Iya. Aku tunggu"
Karena saat itu adzan maghrib sudah berkumandang. Setelah mandi aku langsung sholat. Selesai sholat aku keluar dari kamar ke ruang tamu, tapi ga menemukan keberadaan Dani. Kemana nih anak, tapi motornya masih ada. Ah bodo lah, nanti dia juga muncul lagi. Akupun berlalu masuk kamar untuk dandan, ga lama ibu datang dari mushola.
"Ni, kamu pacaran sama Dani?"
"Ha? Enggaa. Cuma temenan bu.."
"Kalo pacaran juga gapapa" goda Ibu.
"Dia anaknya alim, ibu suka. Tadi dia sholat di mushola" lanjutnya.
Oh pantesan ilang, ternyata sholat di mushola.
"Engga bu, temen ya temen"
Entahlah, setelah ibu ngomong tadi kok aku jadi agak malu dan salting. Ah, kok aneh. Masa iya aku suka Dani? Masa aku pacaran sama berondong yang 2 tahun dibawahku?
0