dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah 2: Challenge Accepted




Cover By: adriansatrio


Cerita ini didasari oleh pemikiran otak gue yang banyak orang enggak suka, malah kebanyakan menghujat. Awalnya gue risih juga, otak juga otak gue, kenapa orang lain yang ributin. Tapi aneh bin nyata, enggak tau kenapa, lama-kelamaan gue malah suka setiap kali kena hujat. Nah, demi mendapat hujatan-hujatan itulah cerita ini dibuat. WARNING: 15TAHUN+

Spoiler for QandA:


"Bukannya apatis ato apa, gue cuma males urusan sama hal-hal yang mainstream. Buat lo mungkin itu menarik, buat gue itu kayak suara jangkrik. Kriik... Krikk... bikin geli."
-Calon wakil ketua LEM-


Explanation

Spoiler for Index:
Diubah oleh dasadharma10 15-09-2017 10:22
alejandrosf13
anasabila
imamarbai
imamarbai dan 7 lainnya memberi reputasi
6
374.3K
1.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#708
PART 30

You change your mind
Like a girl changes clothes
Yeah, you, PMS
Like a bitch
I would know
And you over think
Always speak
Cryptically

I should know
That you're no good for me

Cause you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in then you're out
You're up then you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up
You don't really wanna stay, no
But you don't really wanna go


"Apa sih, Mil? Harus ya kayak gitu?
"Aku cuma nyanyi."
"Tapi itu nyindir namanya."
"Oh... pas kayak gini aja peka, pas bahas foto cewek yang di screenshot aja enggak peka!"
"Apa sih?! Enggak jelas banget."
"Kamu tuh yang enggak jelas!"
"Udahhhh...! Kalian ini kenapa marahan mulu sih?" potong Bunga. "Nanti kalo jadi marahan beneran malah ribet kalo putus."
"Kita enggak pacaran!" kata gue dan emil bersamaan.
"Kok jadi aku yang kena semprot?!"

Mimpi ini lagi, kenapa juga harus mimpiin dia lagi.

Belakangan ini gue jadi sering mikirin seseorang yang sebenernya pengin gue lupain. Mantan? Bukan, gue enggak pacaran sama dia. Yah... seenggaknya belum. Kami berdua enggak pacaran karena takut putus, dan pada akhirnya saling menjauh gara-gara enggak ada kepastian. Bego? kira-kira begitu.

Kata orang, mimpi adalah proyeksi atas apa yang alam bawah sadar kita inginkan untuk terjadi di kehidupan nyata. Contohnya, ketika mimpi basah, kita pengin pacaran sama gebetan yang enggak pernah kesampaian, akhirnya, kejadian di alam mimpi. Kebetulan? Gue rasa enggak.

Tapi masa iya? Gue kan pengin ngelupain dia, tapi masa dia malah muncul di mimpi gue. Apa alam bawah sadar gue sebenernya masih pengin deket sama dia? Apa hati kecil gue pengin kayak gitu? Entahlah, gue juga kurang paham.

Hari ini, gue mau ketemuan sama Pepy. Katanya ada hal penting yang dia mau ceritain. Masalah mau cerita apa, dia enggak kasih tau.

Begitu juga dengan Grace, dia minta ketemuan karena ada hal penting yang katanya mau dia bicarain. Hal penting? Bisa ditebak, maksud dia adalah curhat.

Jadi intinya mereka dua berantem dan gue yang harus dengerin keluhan mereka. Emang susah kalo punya dua temen deket yang berlawanan jenis yang saling pacaran satu sama lain, hasilnya auto-makcomblang. Gue keberatan? Enggak. Gue udah terbiasa dengan situasi seperti ini.

Baru gue melamun bentar, ada BBM masuk. Sewaktu gue buka, ada chat masuk dari Disti.

'Kak, ketemuan yuk! Ada hal penting yang pengin aku bahas sama kakak!'

Watefak! Disti mau curhat juga?! Tunggu, gue rasa gue tau kemana arah permasalahan ini. Jadi gini, Pepy sudah menduakan Grace, dan selingkuhannya adalah Disti! Iya, Masuk akal! Tapi kan Disti gebetan gue, gimana ceritanya dia selingkuh sama Pepy.

'Iya, Dis. Ketemuan di kafe biasa, ya?'
'Aku jemput?'
'Gausah, ketemuan disana aja.'
'Aku jadi curiga kakak ada rasa sama mbak Bunga, masa ditawarin bareng aja gamau.'
'Nanti aku mau ngobrol penting bareng Grace sama Pepy dulu.
'Aku masih curiga.'
'Yaudah, jemput aku.'
'Siap!'

Yah... jadi susah sendiri gara-gara punya gebetan. Ya, gue tau, maksud dia baik, tapikan gue juga butuh kebebasan buat diri gue sendiri. Bukannya enggak setuju konsep berpasangan, tapikan enggak harus berdua melulu.

Sekarang udah jam setengah delapan, mending gue buru-buru mandi. Gue janjian sama Pepy jam setengah sembilan, telat dikit bisa kena semprot gue.

Kabar baik, untuk anggota non-kubu. Sekarang gue bebas pake kamar mandi, bebas parkir, dan juga bebas berkeliaran di kosan.

Gimana dengan yang lain? Gue enggak tau, gue juga enggak peduli mereka mau marah atau gimana, yang jelas, gue pengin damai.

"Mandi woe... mandi...!" seru gue melewati lorong. "Misi perdamaian bebas mandi dan bebas berkeliaran siang dan malam! Mandi woooee...."

=================


Setengah sembilan tepat gue sudah duduk bersebelahan dengan Pepy di konter kafe Bunga. Sementara Disti, dia duduk sendirian di sofa kafe yang disediakan untuk pelanggan.

"Lo ngapain, sih bawa-bawa dia?"
"Dia yang minta," jawab gue. "Aturan gue ketemuan sama dia nanti jam setengah sepuluh."
"Setengah sepuluh?"
"Iya, nanti jam sembilan Grace katanya mau dateng—"
"Grace mau dateng?! Parah lo, Wi."
"Ah, gapapa, duduk aja." Gue lihat jam di hape gue, "Ini baru jam delapan lebih empat puluh, gue masih ada waktu dua puluh menit buat lo."
"Bukan itu bego! Kalo waktunya segitu gimana gue bisa cerita panjang lebar?"
"Yauda, tinggal cerita pendek sempit aja, kan? Ngomong-ngomong waktu lo tinggal lima belas menit."
"Oke, dengerin gue."
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.