- Beranda
- Stories from the Heart
Budak Cinta (setan) Based on true story
...
TS
edelweiss94
Budak Cinta (setan) Based on true story

Hai, salam kenal agan agan penghuni kaskus beserta suhu suhunya
. Kenalan dong
gue Edel 23 tahun masih newbie banget(seperti nama samaran lain gue juga pake nama bunga
). Tadinya gue gak tau tuh yang namanya SFTH, berhubung gue suka bikin puisi akhirnya temen gue nyaranin suruh nulis aja di KASKUS. Nah beneran tuh gue turutin, gue download aplikasinya di HP (waktu itu belom punya punya laptop) gue mulai bikin puisi puisi mellow (curhat si sebenernya). Gue penasaran ada apa aja si di KASKUS ini, BUJUBUNEENNGGG,,,,,
ketemulah gue sama SFTH. Nah gue pengin bikin thread juga di situ tapi belum ngerti urutan urutannya gimana, akhirnya gue beraniin diri bikin thread pertama gue ini ...
Check it out...
Langsung aja gan, gue pengin cerita tentang kisah hidup gue semenjak kenal sosial media, free sex dan sampe pada suatu hari gue hampir mati gara gara itu. Memalukan si
tapi ya ini hidup gue...
INDEX1. Kepiting Cina
2. Kepiting Cina 1
3. Yuda & Mangsa Baru
4. One Night with Marchel
5. (sedikit) Tentang Aku
6. Setelah Kepergian Yuda
7. Aku Hanya Umpan Ikan bukan Mermaid
8. Tukang Tipu Kena Tipu
9. Kesepianku
10. Dia Kembali
11.Dan Lagi
12. Penyesalan
13. I'm Yours
14. Cinta Memang Sebercanda Itu
15. An Options
16. The Hell
17. Setetes Darah Terakhir
18. New Changes
.................. To be continue
Diubah oleh edelweiss94 09-08-2018 22:02
anasabila memberi reputasi
1
31.8K
141
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
edelweiss94
#52
# Dia Kembali
Beberapa hari gue sudah benar benar sukses jadi pemalas, hari hari gue penuh iler dan mimpi.
Bayang bayang masa lalu, menghantui menjelma sebagai mimpi buruk, di bumbui dosa dosa yang semakin banyak dan semakin sering gue lakukan.
Tapi entah kenapa penyesalan dan kemauan untuk berubah tidak sebanding.
Waktu terus berlalu ketakutan ketakutan gue perlahan hilang berganti menjadi ide ide busuk.
Marchel belum juga kembali, yuda juga seperti biasa gak ada kabar.
Gue belum bisa beli hp baru dan kembali menggila, gue hanya berharap ada duit jatuh satu karung dari atas lemari, buat gue beli hp dan bayar cicilan hp yang di gondol arta.
Hhmmzzz tapi berkhayal juga gak akan pernah menyelesaikan masalah, terus diam tanpa ada teman dan mengurung diri dikamar bukan cara terbaik untuk seorang wanita yang terbiasa hidup ditemani banyak pria berbeda seperti gue.
Ya itu hanya akan membuat gue banyak menghayal. Mau gak mau gue harus cari kesibukan untuk sedikit melupakan kedongkolan hati gue, mencari cara supaya gue bisa beli hp lagi (tetep aja kepikir buat cari mangsa
).
Ahhh akhirnya 2 Bulan kemudian marchel kembali ke jakarta,gue seperti hidup kembali rasanya.
Tapi benci juga si karena gue harus bikin kebohongan baru tentang hilangnya hp gue. Gue gak mungkin cerita yang sebenernya, karena sama aja bunuh diri.
“ehh baru aja aku mau ke kamar mu” marchel bukain pintu setelah beberapa kali gue mengetuknya
“Ooo , gak bilang siih, yaudah disini ajalah, males naik lagi” gue masuk dan berbaring di ranjang kamar marchel.
“Gimana mau bilang, kamu gak bisa dihubungi berbulan bulan, bikin kewatir tau gak” marchel duduk di samping gue,
"Kamu kemana aja 2 bulan gak ada kabar, ini kenapa mukanya lesu gini" marchel pegang dagu dan nyium gue
Dengan kemampuan acting dan bohong, gue bikin cerita kronologi hilangnya hp gue
“Begitu ceritanya, aku pikir kamu juga gak balik lagi ke jakarta, pamitnya 1 minggu gak balik smape 2 bulan lebih" jelas gue
"Iya maaf , kebetulan pas di sana langsung ada project dari kantor, pas mau kasih kabar ke kamu, kamu gak bisa di hubungi, mau nanya ke bang haris aku lupa gak save nomernya" marchel menjelaskan
"Kamu kenapa gak minta nomer aku sama bang haris, " kata machel
"nomer telpon yang di kasih bang haris gak bisa di hubungi" gue kembali berbaring
"Ooo iya nomer yang itu udah gk aku pake" jelas marchel
"Terus gimana urusan kamu sama istrimu udah selesai?"
Marchel diem, hanya menghela nafas panjang.
“Lagi gak mau cerita ya, yaudah gak papa” imbuh gue
“Jalan jalan yuk, biar kamu gak bete” marchel mengalihkan pembicaraan
“Yukk”
“yaudah kamu siap siap dulu sana” kata marchel sambil nyium kening gue
“iya aku ke atas ya”
Kami pergi ke Mall di daerah jakarta pusat.
“kamu ada yang mau di beli gak, apa kita makan dulu” tanya marchel
“makan dulu aja lah, kita belum makan kan dari pagi” ajak gue
“Yuadah yuk”
Hampir semua kemauan gue dia turutin, dan sikapnya yang selalu memperlakukan gue kaya tuan putri semakin membuat gue gak bisa ngelepasin dia.
Meskipun dia baik dan lumayan banyak uang tapi gue sama sekali gak berniat buat manfaatin dia, karena tujuan awal gue memang bukan uang.
Tapi semenjak marchel balik dari jambi gak tau kenapa gue agak canggung sama dia.
“Kamu kenapa kok dari tadi diem aja, masih bete?” tanya marchel
“Gak kok gak papa”
“Yaudah abisin makanannya ya, aku mau ke toilet dulu.
Ugghh tersiksa banget batin gue, gue marasa bersalah dengan kebohongan kebohongan yang semakin sering gue lakukan. Apalagi kalo liat marchel gue selalu keinget istrinya dan rasanya gue benci bngt sama dia padahal gue gk kenal, tapi disisi lain gue juga merasa bersalah udah membuat rumah tangga mereka berantakan .
Sudah hampir setengah jam, marchel pamit ke toilet tapi belum balik juga, bill belum di bayar dan gue cuman bawa duit 50 ribu. Pikiran gue berkayal kemana kemana gue keinget kejadian sama arta.
Kayaknya gue trauma.
pikiran gue berdebat dengan argumen argumen yang kebanyakan merugikan gue. Tapi dia kost satu tempat sama gue jadi kalo ada apa apa gue bisa gampang nyari dia, gue berusaha meyakinkan diri everything gonna be okay.
"sorry ya lama, ini buat kamu" marchel duduk dan memeberikan kotak di bungkus kertas kado.
"Apa ini, aku kan gak ulang tahun"
"Buka aja"
"Wahh, makasi ya" reflek gue langsung meluk marchel
Iya marchel membelikan gue hp baru
, keluaran terbaru pula.
"Makasi banget ya"
"Iya, sekarang jangan bete lagi ya"
SEnangnya bukan kepalang itu pertama kalinya gue dapet kado dari cowok
Beberapa jam gue habis kan di mall itu, berkeliling dan marchel membelikan gue beberapa baju.
Belum juga sampe di kosan rencana rencana nakal udah mulai gue susun...........................
...............................................................................................................................................................................
Sorry lama gak update gue sibuk nganggur dan cari cari kerja
Beberapa hari gue sudah benar benar sukses jadi pemalas, hari hari gue penuh iler dan mimpi.
Bayang bayang masa lalu, menghantui menjelma sebagai mimpi buruk, di bumbui dosa dosa yang semakin banyak dan semakin sering gue lakukan.
Tapi entah kenapa penyesalan dan kemauan untuk berubah tidak sebanding.
Waktu terus berlalu ketakutan ketakutan gue perlahan hilang berganti menjadi ide ide busuk.
Marchel belum juga kembali, yuda juga seperti biasa gak ada kabar.
Gue belum bisa beli hp baru dan kembali menggila, gue hanya berharap ada duit jatuh satu karung dari atas lemari, buat gue beli hp dan bayar cicilan hp yang di gondol arta.
Hhmmzzz tapi berkhayal juga gak akan pernah menyelesaikan masalah, terus diam tanpa ada teman dan mengurung diri dikamar bukan cara terbaik untuk seorang wanita yang terbiasa hidup ditemani banyak pria berbeda seperti gue.
Ya itu hanya akan membuat gue banyak menghayal. Mau gak mau gue harus cari kesibukan untuk sedikit melupakan kedongkolan hati gue, mencari cara supaya gue bisa beli hp lagi (tetep aja kepikir buat cari mangsa
).Ahhh akhirnya 2 Bulan kemudian marchel kembali ke jakarta,gue seperti hidup kembali rasanya.
Tapi benci juga si karena gue harus bikin kebohongan baru tentang hilangnya hp gue. Gue gak mungkin cerita yang sebenernya, karena sama aja bunuh diri.
“ehh baru aja aku mau ke kamar mu” marchel bukain pintu setelah beberapa kali gue mengetuknya
“Ooo , gak bilang siih, yaudah disini ajalah, males naik lagi” gue masuk dan berbaring di ranjang kamar marchel.
“Gimana mau bilang, kamu gak bisa dihubungi berbulan bulan, bikin kewatir tau gak” marchel duduk di samping gue,
"Kamu kemana aja 2 bulan gak ada kabar, ini kenapa mukanya lesu gini" marchel pegang dagu dan nyium gue
Dengan kemampuan acting dan bohong, gue bikin cerita kronologi hilangnya hp gue
“Begitu ceritanya, aku pikir kamu juga gak balik lagi ke jakarta, pamitnya 1 minggu gak balik smape 2 bulan lebih" jelas gue
"Iya maaf , kebetulan pas di sana langsung ada project dari kantor, pas mau kasih kabar ke kamu, kamu gak bisa di hubungi, mau nanya ke bang haris aku lupa gak save nomernya" marchel menjelaskan
"Kamu kenapa gak minta nomer aku sama bang haris, " kata machel
"nomer telpon yang di kasih bang haris gak bisa di hubungi" gue kembali berbaring
"Ooo iya nomer yang itu udah gk aku pake" jelas marchel
"Terus gimana urusan kamu sama istrimu udah selesai?"
Marchel diem, hanya menghela nafas panjang.
“Lagi gak mau cerita ya, yaudah gak papa” imbuh gue
“Jalan jalan yuk, biar kamu gak bete” marchel mengalihkan pembicaraan
“Yukk”
“yaudah kamu siap siap dulu sana” kata marchel sambil nyium kening gue
“iya aku ke atas ya”
Kami pergi ke Mall di daerah jakarta pusat.
“kamu ada yang mau di beli gak, apa kita makan dulu” tanya marchel
“makan dulu aja lah, kita belum makan kan dari pagi” ajak gue
“Yuadah yuk”
Hampir semua kemauan gue dia turutin, dan sikapnya yang selalu memperlakukan gue kaya tuan putri semakin membuat gue gak bisa ngelepasin dia.
Meskipun dia baik dan lumayan banyak uang tapi gue sama sekali gak berniat buat manfaatin dia, karena tujuan awal gue memang bukan uang.
Tapi semenjak marchel balik dari jambi gak tau kenapa gue agak canggung sama dia.
“Kamu kenapa kok dari tadi diem aja, masih bete?” tanya marchel
“Gak kok gak papa”
“Yaudah abisin makanannya ya, aku mau ke toilet dulu.
Ugghh tersiksa banget batin gue, gue marasa bersalah dengan kebohongan kebohongan yang semakin sering gue lakukan. Apalagi kalo liat marchel gue selalu keinget istrinya dan rasanya gue benci bngt sama dia padahal gue gk kenal, tapi disisi lain gue juga merasa bersalah udah membuat rumah tangga mereka berantakan .
Sudah hampir setengah jam, marchel pamit ke toilet tapi belum balik juga, bill belum di bayar dan gue cuman bawa duit 50 ribu. Pikiran gue berkayal kemana kemana gue keinget kejadian sama arta.
Kayaknya gue trauma.
pikiran gue berdebat dengan argumen argumen yang kebanyakan merugikan gue. Tapi dia kost satu tempat sama gue jadi kalo ada apa apa gue bisa gampang nyari dia, gue berusaha meyakinkan diri everything gonna be okay.
"sorry ya lama, ini buat kamu" marchel duduk dan memeberikan kotak di bungkus kertas kado.
"Apa ini, aku kan gak ulang tahun"
"Buka aja"
"Wahh, makasi ya" reflek gue langsung meluk marchel
Iya marchel membelikan gue hp baru
, keluaran terbaru pula."Makasi banget ya"
"Iya, sekarang jangan bete lagi ya"
SEnangnya bukan kepalang itu pertama kalinya gue dapet kado dari cowok
Beberapa jam gue habis kan di mall itu, berkeliling dan marchel membelikan gue beberapa baju.
Belum juga sampe di kosan rencana rencana nakal udah mulai gue susun...........................
...............................................................................................................................................................................
Sorry lama gak update gue sibuk nganggur dan cari cari kerja
0