- Beranda
- Stories from the Heart
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
...
TS
dianmaya2002
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Erick dan Darren kembali dihadapkan dengan seorang psikopat gila pecinta Disney Princess yang menyebut dirinya sebagai PRINCE CHARMING. Korban - korbannya selalu ditemukan dalam berbagai tema Disney Princess, seperti Stella Magnolia yang ditemukan ditepi dermaga dalam balutan kostum mermaid seperti Princess Ariel.
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Hai Agan dan Aganwati...
Ane balik lagi nih buat posting sequel nya Biro Detektif Supranatural PSYCH
Yang masih penasaran sama Mbak Samantha Reindhaard bakal ane buat tambah penasaran lagi...
ini akun wattpad ane Anthazagoraphobia
karya ane:
Biro Detektif Supranatural PSYCH : Pieces #1
The Haunted Hotel La Chandelier
bagi cendol dan rate nya ya
DAFTAR ISI
Spoiler for Index:
Diubah oleh dianmaya2002 07-03-2017 13:20
zeref13 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
16.9K
Kutip
80
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dianmaya2002
#55
Spoiler for 27:
(27)
Leon berjalan memasuki lobby Heartbreak Hotel, tempat dimana Black Shadow Community berkumpul mengadakan gathering bersama. Ini kedua kalinya Leon bertemu dengan mereka lagi.
“Maaf aku telat!” Leon meminta maaf.
“Duduklah Leon. Acara gatheringnya juga belum dimulai.” Ujar Harvey mempersilahkannya untuk duduk.
Tak menunggu lama, Harvey maju kedepan dan menyampaikan pidato pembukaan gathering tersebut selama kurang lebih lima menit. Leon terus menunggu. Ia datang ke acara ini untuk suatu tujuan yang amat sangat penting.
“Apa diantara kalian ada yang mau menyampaikan sesuatu?” tanya Harvey diakhir pidatonya.
Leon mengangkat salah satu tangannya. Seluruh member Black Shadow Community melirik kearahnya. Kebanyakan dari mereka penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Leon. Harvey pun mempersilahkannya untuk maju keatas podium.
“Hai semua.”
Ruangan yang riuh itu pun menjadi hening.
“Ehm… disini aku akan membuat sedikit pengakuan.”
Leon mengeluarkan lencana kepolisiannya dan menunjukkannya pada seluruh member Black Shadow yang ada dihadapannya. Tatapan mata tajam dan sinis mengarah padanya. Tidak semua orang menyukai profesinya sebagai penegak hukum.
“Jadi kau berbohong pada kami semua?” teriak salah seorang netter yang juga menjadi Black Shadow Community.
“Aku tidak bermaksud membohongi kalian.” Leon membela dirinya sendiri.
Suasana mendadak riuh. Pro dan kontra tak terelakkan hingga akhirnya Harvey naik keatas podium. mengambil alih mikrofon yang ada ditangan Leon.
“Bisakah kalian tenang??” ujar Harvey tenang
Ruangan kembali tenang.
“Jadi kau seorang polisi?” tanyanya pada Leon yang berdiri tepat disebelah dirinya. “Lalu apa tujuanmu menyamar dan masuk kedalam komunitas ini?”
Harvey memberikan mikrofon pada Leon.
“Aku mencari informasi tentang Prince Charming.” Ada jeda singkat sebelum Leon kembali berbicara. “Yah aku mendapatkannya! Selain itu aku juga ingin memberitahu kalian tentang Leslie1908 dan juga GummyBear2002. Mereka berdua mengetahui siapa orang dibalik tokoh Prince Charming.”
Kasak kusuk kembali terdengar diantara para member. Mereka tahu jika kedua netter dengan akun Leslie1908 dan GummyBear2002 menghilang dari jagat maya dan mereka mulai bertanya – tanya satu sama lainnya.
“Lalu dimana mereka berdua?” tanya salah seorang member Black Shadow.
“Aku bertemu dengan Leslie1908 dan GummyBear2002 didunia nyata.” Leon terdiam cukup lama. “Kini mereka berdua telah meninggal dunia.”
Semua orang yang berada di ruangan tersebut begitu terperanjat hinggat tak dapat berkata – kata.
“Jika kalian tak percaya maka aku akan menunjukkan buktinya.” Ujar Leon lagi.
Leon mengambil laptopnya lalu menyambungkannya pada proyektor yang tergeletak diatas meja. Disana ia memperlihatkan hasil olah tkp dimana ia dan para reserse kriminal menemukan pria tambun yang meninggal didalam apartemennya. Pria tersebut adalah Abas atau lebih dikenal sebagai Leslie1908. Setelah itu ia juga memutar video singkat mengenai asal usul Prince Charming yang dibuat oleh Leslie1908 sebelum kematiannya.
Video tersebut cukup membuat para netter terperanjat. Mereka kagum dengan keberhasilan Leslie1908 mengungkap jati diri Prince Charming. Leon juga menceritakan tentang Gummybear2002 yang menemuinya disebuah kedai kecil dan memberikan semua barang – barang yang menjadi amanat Leslie1908 sebelum kematiannya. Leon sempat bertanya pada SATLANTAS dan JASA MARGA tentang kejadian tabrak lari yang terjadi didepan kedai tersebut. Mereka menjawab bahwa korban bernama Randy berusia 25 tahun, seorang guru SMA, telah meregang nyawa dan jenazahnya berada di rumah sakit untuk dilakukan post mortem. Dari kejadian itu, Leon tahu bahwa dirinya juga akan berakhir sama seperti dirinya jika Randy atau GummyBear2002 tidak memperingatinya untuk menemui PSYCH.
“Jadi alasanku berdiri disini adalah untuk meminta bantuan kalian semua.” Ujar Leon. “Bukan untukku tetapi untuk Leslie1908 dan GummyBear2002 yang telah berkorban nyawa untuk kita semua.”
Mereka hening.
“Aku tahu misi ini berbahaya!”Ujar Leon tertunduk pasrah. “Jadi aku tidak akan memaksa kalian.”
Mereka tampak berpikir. Roland mengangkat tangannya.
“Aku ikut! Kesempatan langka ini tidak akan datang dua kali.” Ujarnya santai. “Apalagi aku melakukan ini untuk membalas kematian Leslie dan Gummybear. Mereka berduakan teman kita!”
“Itu benar!” seru satu per satu dari mereka.
“Baiklah kalau begitu apa kalian akan bergabung dalam misi ini??” tanya Harvey.
“YAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!” teriak mereka bersamaan
“Baiklah kita akan tunjukkan pada Prince Charming siapa kita sebenarnya.” Ujar Harvey sambil menyeringai.
***
Jason menatap lekat kadaver yang tergeletak dihadapannya. Matanya menatap setiap sudut tubuh wanita malang yang menjadi korban pembunuhan psikopat gila bernama Prince Charming. Nama korban kelima adalah Ghania Larasati, si cantik ini mati dalam keadaan tersenyum walaupun dadanya dibedah dengan sangat rapi. Isi bagian dalam tubuhnya dikeluarkan satu per satu dan dibawa kehadapannya dengan lubang bekas kaitan daging.
Kata Raga, si bocah koroner, sebelum kematiannya gadis itu bercinta dengan sang pembunuh. Namun Jason tidak menemukan bekas sperma, sidik jari, air liur maupun kissmark ditubuhnya. Apa si pembunuh memandikannya ya? Sehingga semua bekasnya hilang begitu saja. Tapi pihak kepolisian menemukan tubuh Ghania terbaring diatas tempat tidur dan tidak ada tanda – tanda bahwa tubuhnya baru saja dimandikan. Paling tidak gadis itu bahagia sebelum kematiannya!
Ia teringat saat pertama kali mengotopsi jenazah Stella Magnolia yang bagian pinggang ke bawah dikuliti dengan sangat rapi. Sampai sekarang ia masih bertanya – tanya bagaimana si pembunuh membakar tubuh bagian dalam Stella sampai hangus.
Lalu untuk korban kedua bernama Azalea Smith atau si Snow White yang ditemukan dalam bentuk abu. Cara mati Azalea cukup membuat rahangnya tidak dapat mengatup rapat. Alasannya simpel karena sepanas apa pun api yang dihasilkan oleh konsleting arus listrik, bensin yang diberi percikan api, ledakan gas dan lainnya tidak dapat meleburkan jasad manusia dalam waktu satu menit.
Korban ketiga, Rosyanne Supratman yang mati karena tubuhnya hancur berkeping – keping. Jason sungguh bersyukur pada Sang Pencipta, karena potongan – potongan tubuh tersebut masih dapat diotopsi dan diidentifikasi. Korban keempat, Andini Stark dibawa kehadapannya dengan ratusan pecahan kaca berbagai ukuran dan juga senjata tajam berupa samurai dan pedang yang menancap ditubuhnya.
Hari itu Jason dan asistennya harus begadang untuk mencabuti benda – benda tajam tersebut dari tubuhnya. Ia melakukan uji toksifikasi pada Andini tapi tak menemukan racun maupun zat tertentu. Hanya memperjelas keterangan dari Erick bahwa sebelum kematiannya, Andini sempat memberikan sinyal minta tolong lewat pandangan matanya.
“Kepalaku pening sekali!” gumamnya sambil memijat pelipisnya perlahan. “Sebaiknya aku membereskan semua ini lalu ke kafetaria. Secangkir kopi hangat mungkin akan menenangkanku.”
Jason membereskan kadaver tersebut dan memasukkannya kembali kedalam lemari pendingin. Mencuci kedua tangannya dengan sabun antiseptik. Melepaskan baju khusus kehijauannya dan melangkah keluar dari kamar mayat.
***
Pria berjubah mandi itu tengah menatap gedung – gedung pencakar langit melalui jendela besar yang berada di apartemennya. Tangan kanannya memegang gelas tinggi berisi cairan kemerahan. Dibelakangnya muncul gumpalan asap tebal yang lama kelamaan berubah menjadi sesosok tubuh. Wajahnya ditutupi oleh topeng tengkorak. Tangannya kurus bagai tulang belulang yang berbalut kulit. Sosok tersebut adalah Prince Charming salah satu anggota Demons yang melakukan teror kejam di Metropolis.
“Tinggal dua ritual lagi.” Gumam si pria berjubah mandi itu tanpa membalikkan tubuhnya. “Apa kau sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi?”
“Tentu Tuan! Aku mengabdi padamu. Aku setia padamu. Aku pengikutmu. Aku merasa terhormat jika aku harus mati untuk melindungimu.”
“Kau memang pengikutku yang paling setia! Aku akan mengabulkan satu permintaanmu.”
“Terima kasih Tuan!”
Lalu sosok bertopeng tengkorak itu pergi meninggalkan pria berjubah mandi itu sendiri. Ia kembali sibuk menatap awan gelap yang menutupi Metropolis.
“Hidup?” gumamnya pelan lalu tersenyum singkat.
***
Malam ini Leon dikejutkan oleh notifikasi baru yang muncul diwebsite beautifulcreatures.com. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. Ternyat sebuah pesan singkat dari Harvey si pemimpin Black Shadow Community yang juga memberitahukan bahwa muncul notifikasi baru yang berarti ada korban baru. Dua korban terakhir ritual Demons.
Leon langsung membuka link pada notifikasi tersebut.
“Aku tengah menyiapkan korban kelima untuk kalian semua…
Korban kelima kita adalah seseorang yang tidak pernah meminta seorang pangeran dan cinta sejati.
Ia hanya butuh sebuah pesta dan gaun yang indah.
Dan juga sepasang sepatu kaca.”
***
0
Kutip
Balas