- Beranda
- Stories from the Heart
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
...
TS
dianmaya2002
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Erick dan Darren kembali dihadapkan dengan seorang psikopat gila pecinta Disney Princess yang menyebut dirinya sebagai PRINCE CHARMING. Korban - korbannya selalu ditemukan dalam berbagai tema Disney Princess, seperti Stella Magnolia yang ditemukan ditepi dermaga dalam balutan kostum mermaid seperti Princess Ariel.
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Hai Agan dan Aganwati...
Ane balik lagi nih buat posting sequel nya Biro Detektif Supranatural PSYCH
Yang masih penasaran sama Mbak Samantha Reindhaard bakal ane buat tambah penasaran lagi...
ini akun wattpad ane Anthazagoraphobia
karya ane:
Biro Detektif Supranatural PSYCH : Pieces #1
The Haunted Hotel La Chandelier
bagi cendol dan rate nya ya
DAFTAR ISI
Spoiler for Index:
Diubah oleh dianmaya2002 07-03-2017 13:20
zeref13 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
16.9K
Kutip
80
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dianmaya2002
#50
Spoiler for 22:
***
Wellington Palace berdiri sejak tahun 1717, dimana saat itu Metropolis sedang dijajah oleh Britania Raya. Setelah kependudukan Britania Raya berakhir, kastil ini sempat kosong dan tak ada satu pun orang yang menempatinya selama sepuluh tahun. Sampai pada akhirnya kastil ini dibeli oleh seorang pria bernama Zendayu Wangsadinata pada 1727 hingga sekarang dimiliki oleh keturunannya bernama Kevin Wangsadinata.
Seorang pengusaha sukses yang bekerja dibidang ekspor – impor dan transportasi udara. Ia juga mengelola sebuah perusahaan yang bekerja dibidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika diibaratkan maka Kevin adalah seorang Bruce Wayne yang kaya raya. Pemilik Wayne Enterprises, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan Gotham City.
"Kau siap?" tanya Erick pada Darren yang duduk dibelakang kemudi Lamborgini-nya. Darren menjawabnya dengan anggukan mantap sebelum seorang vallet parkir berseragam hitam menghampiri mobilnya. Lalu mengangguk singkat pada Darren.
Darren dan Erick mengenakan topengnya sebelum menyerahkan kunci mobilnya pada sang vallet parkir. Kini wajah mereka tertutup topeng dengan ukiran rumit yang indah.
Para Vallet parkir terlihat sibuk memarkirkan mobil – mobil mewah yang harganya sangat mahal. Erick melihat para sekuriti dari pihak kepolisian dan juga secret service yang berasal dari perusahaan jasa keamanan berdiri disetiap titik disegala penjuru Wellington Palace.
"Penjagaan yang sangat ketat." Gumam Erick pelan.
Karpet panjang berwarna merah membentang menyambut kedatangan para tamu untuk berpose bak selebriti papan atas. Para paparazi pencari berita tampak siaga dengan kamera ditangan mereka masing – masing. Membidik semua hal yang dapat dijadikan berita.
Paparazi bersorak saat melihat kedatangan PSYCH. Mereka langsung memberikan pertanyaan beruntun mengenai teror pembunuhan yang tengah melanda Metropolis, tapi tidak ada satu kata pun yang meluncur dari bibir mereka. Setelah berpose, mereka langsung memasuki Wellington Palace.
Istana yang didominasi oleh warna emas dan putih itu dipenuhi oleh lampu yang gemerlapan dilengkapi dengan jajaran pilar – pilar besar bercat keemasan. Lampu – lampu gantung yang terbuat dari kristal menggantung dengan indah dilangit – langit Wellington Palace. Belum lagi patung gadis kecil bercat keemasan yang berjajar dikanan dan kiri bangunan tersebut. Menambah kesan mewah dan artistik.
Malam ini Wellington Palace dipenuhi oleh para bangsawan, bilyuner, pengusaha, pejabat dan segala pria dan wanita dari berbagai kalangan
Malam ini Wellington Palace dipenuhi oleh para bangsawan, bilyuner, pengusaha, pejabat dan segala pria dan wanita dari berbagai kalangan. Para wanita dan pria mengenakan busana mewah karya desaigner papan atas tak lupa topeng berbagai bentuk topeng yang menutupi wajah mereka. Mereka tampak berbincang satu dengan yang lainnya. Saling memamerkan kelebihan masing – masing.
"Kita berpisah disini!"
Darren mengangguk. Lalu mereka berpencar.
***
Sebuah mobil Van berwarna hitam tersamar dengan baik dibalik rimbunnya semak – semak yang terletak tak jauh dari Wellington Palace. Mobil tersebut bukanlah kendaraan biasa, melainkan sebuah mobil yang telah dimodifikasi sebagai alat pengintai. Didalam mobil tersebut terpasang beberapa layar monitor yang menyala dan memperlihatkan pemandangan yang berada didalam Wellington Palace.
Leon dan Fabien membajak seluruh kamera cctv yang berada didalam kastil megah tersebut. Fabien adalah salah satu anak buah Don Geraldine yang ikut dalam misi khusus tersebut. Akhirnya mereka berdua terpaksa bekerja dalam satu tim.
"Erick kau dapat mendengarku?" tanya Leon melalui sebuah mikrofon yang terpasang pada headphone-nya. "Jika ya, kau dapat mengangguk kearah kamera yang terpasang tepat disudut kiri langit – langit."
Lalu perhatian Leon dan Fabien teralih pada salah satu monitor yang menampilkan sosok Erick yang tengah mengangguk pelan. Begitu pula Darren, semua peralatan mata – mata yang terpasang pada tubuh mereka berdua bekerja dengan baik.
"Aku heran kenapa mereka berdua harus membawa kucing ini juga?" tanya Fabien kepada Leon yang duduk disebelahnya.
"Sebaiknya kau lepaskan saja kucing itu diluar seperti perintah Erick." ujar Leon mengingatkan Fabien.
Fabien pun keluar dari dalam van sambil membawa keluar cat carrier berwarna hitam tersebut lalu mengeluarkan Luna dari sana. Kucing hitam tersebut menggeliat sambil meregangkan tubuhnya yang pegal. Tak lama kemudian melesat pergi dan menghilang dibalik gelap malam. Fabien pun kembali masuk kedalam van.
"Lihat bosmu datang." Ujar Leon sambil menunjuk sebuah layar monitor yang menampilkan Don Geraldine.
"Maya Alcander!" ujar Fabien menyipitkan matanya saat melihat sosok wanita bergaun hitam yang berdiri tepat disebelah bosnya itu. "Pantas saja bosku begitu protektif ternyata yang dijaganya adalah seorang wanita yang sangat cantik."
Fabien mencoba untuk menghubungi tiga rekannya yang berada didalam Wellington Palace. Mereka bertiga berbaur untuk melindungi sang Don dan juga kekasihnya.
"Apa diantara kalian bertiga ada yang sudah menemukan pria tersebut?" tanya Fabien melalui interkomnya.
Satu jam yang lalu, mereka berkumpul dirumah Erick untuk membahas rencana penangkapan Prince Charming yang melibatkan Samantha sebagai umpan. Awalnya Donny menolak rencana tersebut dengan alasan keselamatan gadis itu dipertaruhkan tetapi Samantha berhasil meyakinkannya bahwa Prince Charming tidak akan menyakitinya barang sejengkal pun. Samantha mengatakan jika Prince Charming akan mengenakan kimono seperti yang digunakan para samurai Jepang. Ciri yang kedua adalah cincin berbentuk lidah api berwarna hitam yang selalu dipakainya.
"Kami belum menemukan pria dengan ciri – ciri seperti itu." ujar mereka bertiga bersamaan.
***
Darren tampak berbincang dengan seorang wanita keturunan Metropolis – American yang sangat cantik. Wanita tersebut bernama Andini Stark, seorang designer muda berumur 23 tahun yang tengah naik daun. Pertemuan pertama awal mereka adalah dua tahun lalu disebuah bar mewah yang terdapat dijantung kota Metropolis. Saat itu Darren tengah mencari petunjuk mengenai sebuah kasus pembunuhan seorang direktur muda.
"Kau semakin tampan detektif." Goda Andini sambil tersenyum. Jari – jarinya yang lentik bermain – main didada bidang Darren yang tertutup kemeja dan jas.
"Kau juga tampak cantik Miss Stark." Balasnya sambil tersenyum nakal. Apalagi saat ia melihat pakaian Andini yang mengekspos dada besarnya. Terlihat sangat menantang.
Seorang wanita berpakaian formal menghampiri Andini.
"Miss ada sedikit masalah yang terjadi."
"Baik Charlotte aku akan ikut denganmu kebelakang sana." Lalu ia menatap Darren. "Sorry aku harus pergi menyiapkan fashion show-ku. Bye Mr.Detective!"
Darren membalasnya dengan senyuman singkat. Sebelum pergi, Andini memeluk dirinya lalu berbisik.
"Hubungi aku jika kau sedang tidak sibuk! Aku sangat ingin bersenang – senang denganmu."
Setelah itu menghadiahi kecupan ringan dibibir Darren. Sayangnya pemandangan tersebut tertangkap oleh Erick yang berdiri tak jauh darinya.
"Fokus Darren!" cibir Erick.
"Bukan salahku bodoh! Dia sendiri yang menghampiriku dan mengajakku bercinta."
Perdebatan itu terhenti ketika melihat Don Geraldine dan Samantha memasuki ruang ballroom tersebut. Mereka tampak serasi. Namun perhatian Darren teralihkan ketika ada seorang wanita paruh baya berpakaian kimono dengan topeng kitsune atau topeng rubah ala Jepang menabrak tubuhnya sampai limbung. Untung saja keseimbangan Darren bagus jadi ia tidak sampai terjatuh. Sialnya, kini tante menor itu berada didalam pelukannya.
"Maafkan aku anak muda!" ujarnya sambil menatap Darren. "Kau tampan juga ya."
Darren hanya mengangguk sambil memperhatikan wanita berkimono tersebut. Matanya menangkap bekas – bekas cukuran disekitar rahang dan bibir wanita tersebut. Sudah jelas bahwa wanita tersebut bukanlah wanita sungguhan apalagi suaranya yang terdengar berat seperti suara pria. Tentu saja ini membuat Darren panik, lalu ia melirik kearah Erick yang berdiri tak jauh dari dirinya. Berusaha mengirim sinyal – sinyal darurat untuk segera diselamatkan dari wanita jadi – jadian tersebut. Sialnya Erick pura – pura tidak tahu dan meninggalkannya sambil menahan tawa.
Berbeda dengan Don Geraldine yang juga berdiri tak jauh dari Darren. Ia hanya mengacungkan jempol tangannya saat mata mereka saling beradu. Darren terus memaki dan juga menyumpahi kedua sahabatnya dalam hati.
"Ini aku bodoh!" bisik tante menor tersebut tepat ditelinganya.
Darren hampir terlonjak saat mengetahui siapa wanita yang tengah memeluk tubuhnya tersebut. Ia terus memandangnya dengan tatapan takjub dari balik topeng. Wanita bersuara pria itu adalah Keichiro Yamaguchi.
"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau berpakaian seperti ini? Apa kau sudah gila?" tanyanya beruntun sambil berbisik lirih.
"Bertemu dengan teman lama. Penyamaran. Dari dulu aku memang sudah gila." Jawabnya.
Darren masih memandangnya dengan tatapan takjub.
"Berhubung kau tidak punya partner maka aku akan menemanimu Darren-sama." Ujarnya centil sambil melingkarkan tangannya pada lengan kekar Darren.
" Ujarnya centil sambil melingkarkan tangannya pada lengan kekar Darren
-Yamaguchi yang nyamar jadi tante - tante-
"Malang sekali nasibku harus ditemani wanita jadi - jadian sepertimu." keluh Darren.
***
Sementara itu disebuah ruangan tertutup. Seorang pria berbalut berkimono hitam tengah tersenyum bahagia ketika salah seorang anak buahnya mengatakan bahwa tamu – tamu spesialnya telah tiba dan berbaur bersama para tamu lainnya.
"Sebentar lagi kita akan bertemu!" gumamnya lirih.
Seorang pria berkemeja abu – abu metalik melangkah mendekati pria berkimono yang sedang berdiri membelakanginya. Pria tersebut adalah Adrian Kertanegara, si titisan iblis neraka bernama Bael dan juga salah satu anggota DEMONS.
"Apa yang lain sudah datang?" tanya pria berkimono itu tanpa membalikkan tubuhnya.
"Ya. Mereka sedang sibuk bersiap – siap. Bagaimana dengan korban keempat?"
"Tinggal dieksekusi saja! Pokoknya kau tinggal terima beres." Ujarnya sambil tersenyum dari balik topeng yang menutupi wajahnya.
***
yayayyyy XD
Bagi vote dan komen nya XD
0
Kutip
Balas