- Beranda
- Stories from the Heart
Sales, salahkah?
...
TS
cgyp
Sales, salahkah?
Quote:
The First
Seminggu lagi gw diwisuda S1, bahagia rasanya, namun satu kekhawatiran muncul : trus setelah ini apa? Kemana?
Lowongan lowongan lowongan, cuma itu yang terbersit di otak gw sewaktu gw bolak balik Koran edisi Maret 2010 ini, sampai akhirnya gw menemukan
"Dibutuhkan tenaga bla bla bla (banyak banget), tdk butuh pengalaman, min sma/d3/s1"
You know what I do next lah ya... 😃
--
"Ibu Cindi melamar untuk bagian IT admin ya?" Tanya si calon boss gw sewaktu interview
"Iya pak"
Standard interview berlanjut hingga akhirnya,
"Baiklah, tidak apa meski masih minggu depan lulus kuliahnya, besok Mb Cindi kesini lagi ya untuk menjalani test awal", mungkin karena tahu gw masih unyu-unyu, gw jadinya dipanggil mbak
"Baik pak"
--
"Nanti Mb Cindi akan dipandu oleh Mb Neri (bukan nama sebenarnya), testnya berupa kegiatan lapangan"
"Baik pak"
Gw masih gak kepikiran mau kek gimana testnya, sampai akhirnya gw dibawa sama Mb Neri ini ke sebuah perumahan di kota surab#y#
'tok 'tok 'tok
Salah satu pintu penduduk diketuk oleh Mb Neri, gw masih diem
"Hai selamat pagi bu, saya dari relawan kesehatan mau mengadakan bakti sosial kesehatan gratis, masuk dulu ya bu..", ujar Mb Neri dengan semangatnya ketika pintu dibuka oleh empunya rumah
"Jadi bu, ini alatnya untuk bakti sosial ini, namanya bantal ajaib (disamarkan lagi yee), caranya gini (sambil Mb Neri praktekin), tapi inget lho bu ini ndak dijual, cuma untuk bakti sosial hari ini saja, gimana bu? Enak mboten?", Wah keren banget ini Mb Neri bisa sksd kek gini ke orang yang baru dikenal
"Ooo ndak di jual ya mbak? Nek beli gitu piroan harganya Mb?" Tanya si Ibu
"Wahhh mahal ini bu, 1,5 juta, lagipula kan saya bilang ndak dijual bu, nanti Ibu cari ke apotik aja" ujar Mb Neri
"Oh gitu ya Mb? Mahal ya... Apotik mana mbak yg jual? Enake bantal ajaibnya" sambil merem si Ibu ngomongnya
"Baiklah bu karena saya ndak bisa lama-lama, saya mau pamit dulu, nah tapi sebelumnya saya mau tanya, Ibu sekarang umur berapa?" Tanya Mb Neri
"63 mbak" jawab si Ibu
Lali tiba-tiba Mb Neri menyalami tangan si Ibu
"Wahhh kebetulan, alhamdullilah bu, kami lagi ada program pembagian bantal ajaibnya ini untuk 2 orang warga yang berusia di atas 60 tahun, kebetulan ini tinggal satu, tadi satunya dah kami bagi untuk mbah sardi di ujung jalan sana" dengan semangat dan masih menyalami tangan si Ibu, mb Neri berujar
Stop! Pause bentar!
Pikir gw, kapan ke mbah sardinya? Oh mungkin kemarin, tapi kok Mb neri bilang 'tadi'? Atau mungkin sebelum nganter gw, dy nganter pelamar kerja lainnya? Oh iya bisa bisa, masuk masuk, oke lanjut
Lalu Mata si Ibu berbinar-binar
"Beneran mbak? Bantal ajaibnya buat saya? Wahhh makasih lho mbak" kata si Ibu
"Iya bu beneran, nah bu Isi biodata ini ya..." kata Mb Neri sambil menyerahkan selembar kertas, lalu Mb Neri kelanjutan
"Nah bu coba lihat ini tulisannya, bantalnya beneran kan harganya 1,5juta?! Karena ini hadiah, Ibu tahu hadiah kan?! Yang seperti di tivi-tivi itu lho bu, jadi Ibu cuma harus bayar pajaknya aja 10% yaitu 150rb, sedikit thooo bu?"
Widih sadis.. jadi ini maksudnya bagi-bagi subsidi gitu Kali ya ke masyarakat, tapi kok mirip jualan ya.. ah positif positif, gw pengen lulus Tes lapangan ini
"Jadi saya harus bayar Mb?" Tanya si Ibu
"Pajaknya aja bu 150rb, ayo bu saya tunggu, ini subsidi terbatas lho bu, Ibu kan sudah ngisi biodata juga"
Tuh kan bener subsidi, apa kata gw, mungkin gw diuji untuk berpikir positif Dan tahu cara berkomunikasi dengan orang lain, sip sip
Kira-kira subsidi ini harus di ambil gak yah? Trus kalau si Ibu gak mau gimana? Ini kok si Ibu diem aja? Ini subsidi apa jualan sih? Eh iya harus positif, ini subsidi!
Dan kami masih menunggu keputusan si Ibu....
Diubah oleh cgyp 18-02-2017 15:09
weihaofei dan 16 lainnya memberi reputasi
17
48.1K
315
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
cgyp
#253
The 49th
Gw pun mulai mencoba mencari-cari pekerjaan lagi, kali ini gw ingin setidaknya bukan pekerjaan lapangan, Karena jujur gw sudah lelah sekali dengan pekerjaan lapangan yang tak menghasilkan ini, sebenarnya bukan tidak menghasilkan, Cuma ya gw ingin pekerjaan yang bisa memberikan gw penghasilan tetap
Gw coba lamar kesana kemari, gw luntang luntung di Surabaya selama 2 bulan sampai akhirnya gw melamar ke salah satu perusahaan di bidang call center untuk jadi staff call center
Saat itu jadwal gw interview di kantor tersebut, sebut saja PT CCI (Call Center Indonesia)
Petugas : dengan Mb Cindy ya?
Gw : iya mas
Petugas : ayo kita wawancara, ikut ke ruangan saya ya
Gw : iya
Karena ini pertama kalinya gw wawancara setelah setahun, gw merasa agak gugup, gw takut gak diterima karena pengalaman kerja gw tidak berhubungan sama sekali
Petugas : coba ceritakan sedikit tentang diri anda
Gw pun bercerita tentang kisah gw yang memilukan ini, dan interview pun berlanjut
Petugas : ohh, kalau saya lihat dari CV anda sepertinya anda tahu tentang IT ya, kenapa kok melamarnya call center?
Gw : iya, karena saya dapat info dari teman bahwa yang sedang dibuka lowongan di sini adalah staff call center mas
Petugas : oh gitu, tapi jujur sebenarnya anda lebih tertarik kemana? Call center atau IT?
Wahh gw bingung di sini, karena sebenarnya kalau boleh jujur gw lebih tertarik ke IT, tapi gw takut ketik nanti gw menjawab IT, gw malah tidak diterima di perusahaan ini, jadi dengan bodohnya gw menjawab
Gw : call center mas
Petugas : lho kenapa?
Gw : ya karena saya ingin mendalami bidang itu
Jawaban yang sangat clise sekali untuk entry level seperti gw ini, mungkin karena ke-gugup-an gw, sehingga jawaban gw jadi terkesan sekenanya dan tidak berbobot
Petugas : kalau missal di sini ada lowongan di bidang IT kamu mau nggak?
Gw : mau mas
Petugas : ok, sebenarnya di sini ada lowongan di IT dan di data entry, Cuma nanti saya tanyakan supervisornya dulu ya, sementara interviewnya cukup hari ini, nanti kamu akan di kabari lagi
Gw : baik mas
Interviewpun berakhir, membawa secercah harapan bagi gw, karena memang gw gak enak kalau harus numpang di tempat mama angkat gw terus menerus, gw harus bisa cari kerja sendiri dan tidak bergantung dari orang lain
Gw menunggu kabar dari PT CCI tersebut, selang 2 hari, gw pun di panggil lagi untuk interview dan tes lanjutan, setibanya gw di kantor tersebut
Petugas : Cindy, ini ada lowongan untuk supervisor data entry dan IT, karena kami melihat kamu bisa programming, namun nanti ada tesnya terlebih dahulu ya untuk keduanya hari ini, kamu bersedia kah?
Gw : iya mas bersedia
Pertama-tama gw menjalani tes sebagai staff IT, dimana gw ada di ruangan IT dan mengerjakan soal algoritma programming, ya secara garis besar gw tahu, Cuma untuk detail pemrogramannya gw blur, karena memang sudah lama gw tidak berkecimpung di hal itu lagi, tapi gw tetap berusaha sebisanya untuk bisa masuk di perusahaan ini
Setelah menjalani tes sebagai staff IT, gw menjalani tes untuk data entry, jadi kira-kira pekerjaan data entry ini adalah syncronisasi data pelanggan, mana yang masih valid, dan mana yang tidak, serta melakukan koordinasi dengan cabang PT CCI di seluruh Indonesia
Tes IT dan test Data entry sudah gw lakukan, gw pun dipanggil untuk interview lagi dengan petugas yang berbada, yaitu coordinator data entry
Petugas : gimana tesnya hari ini cindy?
Gw : ya alhamdulillah mas, masih bisa mengerjakan
Petugas : saya mau tanya nih, semisal kamu nanti masuknya di data entry, kamu keberatan engga?
Gw : tidak mas
Petugas : lalu di data entry itu nanti kamu membawahi 5 orang yang usianya lebih senior jauh di atas kamu dan rata-rata sudah 10 tahun di perusahaan ini, bagaimana cara kamu mengaturnya nanti
Wah disini gw merasa beruntung, gw merasa pengalaman gw sebagai sales tidak sepenuhnya sia-sia karena di sana gw belajar tentang management SDM juga, dari berbagai kalangan dan berbagai macam usia, jadi dengan mudah gw menjawab
Gw : saya akan memposisikan diri dengan baik mas, dalam artian untuk komunikasi verbalnya harus menggunakan diplomasi, tidak bisa langsung, bahasanya pun beda, kemudian untuk segala pekerjaan harus ada komunikasi tertulisnya agar ada bukti, tapi di sisi lain saya akan melakukan banyak pendekatan dengan mereka, agar saya tahu sebenarnya apa yang mereka expect dari saya
Petugas : hmmm… pendekatan yang seperti apa?
Gw : contohnya mungkin di saat istirahat, atau saat di luar kantor, saya perlu memperhatikan dan peduli dengan mereka mas, jadi kuncinya melakukan komunikasi yang baik dengan mereka
Petugas : oke, lalu kalau mereka tidak menyukai keberadaanmu, apa yang kamu lakukan?
Gw : ya namanya orang, kita tidak bisa paksakan semua orang untuk suka dengan kita mas, yang akan saya lakukan adalah tetap bekerja secara professional dan melakukan peningkatan kinerja mas
Petugas : peningkatan kinerja yang seperti apa?
Gw : ya saya perlu tahu kondisi lapangannya dulu mas untuk bisa mencari kira-kira apa inovasi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja lebih baik di data entry
Petugas : oh gitu, baiklah, nanti akan di kabarin lagi ya, saya kira interviewnya sudah cukup hari ini
Gw : iya mas
Di titik ini gw sudah mulai pasrah, terserahlah di terima atau tidak, yang penting gw sudah berusaha semaksimal mungkin untuk proses interview dan test ini, parallel gw akan mencari-cari lagi lowongan pekerjaan yang lain
Sumpah gw merasa eneg banget dengan hidup gw yang menjadi benalu di rumah mama angkat gw, gw gak tahu harus gimana, gw gak punya siapa-siapa di perantauan ini, mau pulang gw malu, gimana nanti kalau orang tua gw bertanya gw kerja dimana, gw harus dapat kerjaan dulu di sini, baru gw berani pulang kampung
Beberapa hari gw tunggu, kabar itu tak kunjung datang, gw mulai merasa putus asa, gw merasa berada di titik terendah hidup gw, oh iya di sisi lain babeh Muklas terus berusaha mengontak gw dan meminta agar gw kembali bekerja dengan dia di Malang
Gw masih trauma dengan semua, dengan sopan gw jawab gw ingin mencari kehidupan lain untuk karir gw ke depan, kadang babeh Muklas marah, kadang babeh Muklas memohon-mohon untuk meminta iba gw, iya gw tahu karena gw salah satu kru terdekat dia, mungkin dia merasa sangat kehilangan sekali, persis seperti dulu gw kehilangan Anna dan Jenny, sampai sekarangpun masih sakit rasanya
Lalu kemudian tak habis akal, babeh Muklas pun menyuruh Arig, kru gw yang menghubungi gw dan meminta gw kembali menjadi mamihnya, duh sebenarnya juga berat gw meninggalkan Arig sendirian di sana, tapi bagaimanapun gw harus melanjutkan hidup ke hidup yang lebih baik
Sudah setahun gw di perusahaan itu dan tidak ada hasil materi yang bisa gw banggakan, namun untuk sikap mental, survival, dan komunikasi lisan bolehlah, itu ilmu berharga yang gw dapatkan dari perusahaan itu
Di hari ketiga setelah wawancara terakhir gw di PT CCI akhirnya datang pengumuman kalau gw diterima, bahagianya gw mendengar kabar itu, ini berarti gw akan bekerja layaknya orang normal, di belakang meja, tidak ke lapangan lagi, dan bisa dapat gaji bulanan untuk bayar kosan
Gw pun datang untuk tanda-tangan kontrak, jadi seperti perusahaan pada umumya, gw harus menjalani masa probation 3 bulan, dan saat probation ini anehnya gaji gw gak full, gw yang seharusnya mendapatkan gaji 2,5 juta saat itu, hanya mendapatkan 1,5 juta saja di masa probation ini, sebenarnya agak ganjil sih, tapi ya sudahlah, yang penting gw berpenghasilan dulu untuk bisa lepas dari mama angkat gw, sungkan juga gw numpang hidup terlalu lama di rumah dia
Gw pun dengan bangganya bercerita ke orang tua gw, dan orang tua gw pun bersyukur, ikut berbahagia dengan pencapaian gw yang di terima di perusahaan CCI ini, karena memang termasuk perusahaan yang besar, saat itu
Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya lancar tanpa masalah, namun gw tidak sadar ternyata banyak yang merasa bermasalah dengan gw, jadi saat itu posisi gw adalah supervisor data entry, membawahi 5 orang staff senior di bawah gw, dan ternyata gw adalah supervisor termuda saat itu dibanding supervisor lainnya
Tak ayal, tanpa gw sadari banyak yang menikam gw dari belakang, mencari celah kejelekan gw, dan berusaha menjatuhkan gw, dan bodohnya gw, gw tutup mata dengan semua itu, sampai akhirnya, ketika gw menginjak bulan ke-2 masa probation gw, gw di pecat secara tidak hormat tanpa gw tahu salah gw dimana
Sakit memang, sakit sekali, sekarang gw jatuh untuk yang ke sekian kalinya, dan lagi-lagi gw tidak berani menyampaikan ini semua ke orang tua gw, pernah ada kejadian menyakitkan, yaitu orang tua gw berniat memberikan surprise dengan datang ke kantor gw, padahal saat itu gw sudah dipecat dan tidak bekerja di sana lagi, orang tua gw kaget dan sedih, apalagi gw
Tapi gw tetap tidak mau pulang, gw harus berusaha cari kerja lagi… Gw gak boleh manja, gw harus bisa jadi contoh buat adek-adek gw…
Gw pun mulai mencoba mencari-cari pekerjaan lagi, kali ini gw ingin setidaknya bukan pekerjaan lapangan, Karena jujur gw sudah lelah sekali dengan pekerjaan lapangan yang tak menghasilkan ini, sebenarnya bukan tidak menghasilkan, Cuma ya gw ingin pekerjaan yang bisa memberikan gw penghasilan tetap
Gw coba lamar kesana kemari, gw luntang luntung di Surabaya selama 2 bulan sampai akhirnya gw melamar ke salah satu perusahaan di bidang call center untuk jadi staff call center
Saat itu jadwal gw interview di kantor tersebut, sebut saja PT CCI (Call Center Indonesia)
Petugas : dengan Mb Cindy ya?
Gw : iya mas
Petugas : ayo kita wawancara, ikut ke ruangan saya ya
Gw : iya
Karena ini pertama kalinya gw wawancara setelah setahun, gw merasa agak gugup, gw takut gak diterima karena pengalaman kerja gw tidak berhubungan sama sekali
Petugas : coba ceritakan sedikit tentang diri anda
Gw pun bercerita tentang kisah gw yang memilukan ini, dan interview pun berlanjut
Petugas : ohh, kalau saya lihat dari CV anda sepertinya anda tahu tentang IT ya, kenapa kok melamarnya call center?
Gw : iya, karena saya dapat info dari teman bahwa yang sedang dibuka lowongan di sini adalah staff call center mas
Petugas : oh gitu, tapi jujur sebenarnya anda lebih tertarik kemana? Call center atau IT?
Wahh gw bingung di sini, karena sebenarnya kalau boleh jujur gw lebih tertarik ke IT, tapi gw takut ketik nanti gw menjawab IT, gw malah tidak diterima di perusahaan ini, jadi dengan bodohnya gw menjawab
Gw : call center mas
Petugas : lho kenapa?
Gw : ya karena saya ingin mendalami bidang itu
Jawaban yang sangat clise sekali untuk entry level seperti gw ini, mungkin karena ke-gugup-an gw, sehingga jawaban gw jadi terkesan sekenanya dan tidak berbobot
Petugas : kalau missal di sini ada lowongan di bidang IT kamu mau nggak?
Gw : mau mas
Petugas : ok, sebenarnya di sini ada lowongan di IT dan di data entry, Cuma nanti saya tanyakan supervisornya dulu ya, sementara interviewnya cukup hari ini, nanti kamu akan di kabari lagi
Gw : baik mas
Interviewpun berakhir, membawa secercah harapan bagi gw, karena memang gw gak enak kalau harus numpang di tempat mama angkat gw terus menerus, gw harus bisa cari kerja sendiri dan tidak bergantung dari orang lain
Gw menunggu kabar dari PT CCI tersebut, selang 2 hari, gw pun di panggil lagi untuk interview dan tes lanjutan, setibanya gw di kantor tersebut
Petugas : Cindy, ini ada lowongan untuk supervisor data entry dan IT, karena kami melihat kamu bisa programming, namun nanti ada tesnya terlebih dahulu ya untuk keduanya hari ini, kamu bersedia kah?
Gw : iya mas bersedia
Pertama-tama gw menjalani tes sebagai staff IT, dimana gw ada di ruangan IT dan mengerjakan soal algoritma programming, ya secara garis besar gw tahu, Cuma untuk detail pemrogramannya gw blur, karena memang sudah lama gw tidak berkecimpung di hal itu lagi, tapi gw tetap berusaha sebisanya untuk bisa masuk di perusahaan ini
Setelah menjalani tes sebagai staff IT, gw menjalani tes untuk data entry, jadi kira-kira pekerjaan data entry ini adalah syncronisasi data pelanggan, mana yang masih valid, dan mana yang tidak, serta melakukan koordinasi dengan cabang PT CCI di seluruh Indonesia
Tes IT dan test Data entry sudah gw lakukan, gw pun dipanggil untuk interview lagi dengan petugas yang berbada, yaitu coordinator data entry
Petugas : gimana tesnya hari ini cindy?
Gw : ya alhamdulillah mas, masih bisa mengerjakan
Petugas : saya mau tanya nih, semisal kamu nanti masuknya di data entry, kamu keberatan engga?
Gw : tidak mas
Petugas : lalu di data entry itu nanti kamu membawahi 5 orang yang usianya lebih senior jauh di atas kamu dan rata-rata sudah 10 tahun di perusahaan ini, bagaimana cara kamu mengaturnya nanti
Wah disini gw merasa beruntung, gw merasa pengalaman gw sebagai sales tidak sepenuhnya sia-sia karena di sana gw belajar tentang management SDM juga, dari berbagai kalangan dan berbagai macam usia, jadi dengan mudah gw menjawab
Gw : saya akan memposisikan diri dengan baik mas, dalam artian untuk komunikasi verbalnya harus menggunakan diplomasi, tidak bisa langsung, bahasanya pun beda, kemudian untuk segala pekerjaan harus ada komunikasi tertulisnya agar ada bukti, tapi di sisi lain saya akan melakukan banyak pendekatan dengan mereka, agar saya tahu sebenarnya apa yang mereka expect dari saya
Petugas : hmmm… pendekatan yang seperti apa?
Gw : contohnya mungkin di saat istirahat, atau saat di luar kantor, saya perlu memperhatikan dan peduli dengan mereka mas, jadi kuncinya melakukan komunikasi yang baik dengan mereka
Petugas : oke, lalu kalau mereka tidak menyukai keberadaanmu, apa yang kamu lakukan?
Gw : ya namanya orang, kita tidak bisa paksakan semua orang untuk suka dengan kita mas, yang akan saya lakukan adalah tetap bekerja secara professional dan melakukan peningkatan kinerja mas
Petugas : peningkatan kinerja yang seperti apa?
Gw : ya saya perlu tahu kondisi lapangannya dulu mas untuk bisa mencari kira-kira apa inovasi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja lebih baik di data entry
Petugas : oh gitu, baiklah, nanti akan di kabarin lagi ya, saya kira interviewnya sudah cukup hari ini
Gw : iya mas
Di titik ini gw sudah mulai pasrah, terserahlah di terima atau tidak, yang penting gw sudah berusaha semaksimal mungkin untuk proses interview dan test ini, parallel gw akan mencari-cari lagi lowongan pekerjaan yang lain
Sumpah gw merasa eneg banget dengan hidup gw yang menjadi benalu di rumah mama angkat gw, gw gak tahu harus gimana, gw gak punya siapa-siapa di perantauan ini, mau pulang gw malu, gimana nanti kalau orang tua gw bertanya gw kerja dimana, gw harus dapat kerjaan dulu di sini, baru gw berani pulang kampung
Beberapa hari gw tunggu, kabar itu tak kunjung datang, gw mulai merasa putus asa, gw merasa berada di titik terendah hidup gw, oh iya di sisi lain babeh Muklas terus berusaha mengontak gw dan meminta agar gw kembali bekerja dengan dia di Malang
Gw masih trauma dengan semua, dengan sopan gw jawab gw ingin mencari kehidupan lain untuk karir gw ke depan, kadang babeh Muklas marah, kadang babeh Muklas memohon-mohon untuk meminta iba gw, iya gw tahu karena gw salah satu kru terdekat dia, mungkin dia merasa sangat kehilangan sekali, persis seperti dulu gw kehilangan Anna dan Jenny, sampai sekarangpun masih sakit rasanya
Lalu kemudian tak habis akal, babeh Muklas pun menyuruh Arig, kru gw yang menghubungi gw dan meminta gw kembali menjadi mamihnya, duh sebenarnya juga berat gw meninggalkan Arig sendirian di sana, tapi bagaimanapun gw harus melanjutkan hidup ke hidup yang lebih baik
Sudah setahun gw di perusahaan itu dan tidak ada hasil materi yang bisa gw banggakan, namun untuk sikap mental, survival, dan komunikasi lisan bolehlah, itu ilmu berharga yang gw dapatkan dari perusahaan itu
Di hari ketiga setelah wawancara terakhir gw di PT CCI akhirnya datang pengumuman kalau gw diterima, bahagianya gw mendengar kabar itu, ini berarti gw akan bekerja layaknya orang normal, di belakang meja, tidak ke lapangan lagi, dan bisa dapat gaji bulanan untuk bayar kosan
Gw pun datang untuk tanda-tangan kontrak, jadi seperti perusahaan pada umumya, gw harus menjalani masa probation 3 bulan, dan saat probation ini anehnya gaji gw gak full, gw yang seharusnya mendapatkan gaji 2,5 juta saat itu, hanya mendapatkan 1,5 juta saja di masa probation ini, sebenarnya agak ganjil sih, tapi ya sudahlah, yang penting gw berpenghasilan dulu untuk bisa lepas dari mama angkat gw, sungkan juga gw numpang hidup terlalu lama di rumah dia
Gw pun dengan bangganya bercerita ke orang tua gw, dan orang tua gw pun bersyukur, ikut berbahagia dengan pencapaian gw yang di terima di perusahaan CCI ini, karena memang termasuk perusahaan yang besar, saat itu
Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya lancar tanpa masalah, namun gw tidak sadar ternyata banyak yang merasa bermasalah dengan gw, jadi saat itu posisi gw adalah supervisor data entry, membawahi 5 orang staff senior di bawah gw, dan ternyata gw adalah supervisor termuda saat itu dibanding supervisor lainnya
Tak ayal, tanpa gw sadari banyak yang menikam gw dari belakang, mencari celah kejelekan gw, dan berusaha menjatuhkan gw, dan bodohnya gw, gw tutup mata dengan semua itu, sampai akhirnya, ketika gw menginjak bulan ke-2 masa probation gw, gw di pecat secara tidak hormat tanpa gw tahu salah gw dimana
Sakit memang, sakit sekali, sekarang gw jatuh untuk yang ke sekian kalinya, dan lagi-lagi gw tidak berani menyampaikan ini semua ke orang tua gw, pernah ada kejadian menyakitkan, yaitu orang tua gw berniat memberikan surprise dengan datang ke kantor gw, padahal saat itu gw sudah dipecat dan tidak bekerja di sana lagi, orang tua gw kaget dan sedih, apalagi gw
Tapi gw tetap tidak mau pulang, gw harus berusaha cari kerja lagi… Gw gak boleh manja, gw harus bisa jadi contoh buat adek-adek gw…
0
