- Beranda
- Stories from the Heart
Seperti Air Mengalir
...
TS
haihana
Seperti Air Mengalir
Gue memandang buku berwarna hitam dalam pangkuan tanggan gue, melihat selembar demi lembar isinya dan sesekali tersenyum.
gue seakan kembali ke 10 tahun yang lalu, saat masih berseragam putih abu dan mengulang masa remaja gue seperti dalam gambar di buku ini. gambar sekumpulan laki-laki dan perempuan berfoto dengan tema tahun 80an. "Teko ajaib bawa gue kembali ke masa itu dong"
***
nama gue Raka, gue anak pecicilan yang agak melankolis, gue suka gambar dan yang paling penting gue suka makan dan tidur.hehe..
segitu aja deh ntar kalo kepanjangan pada suka sama gue berabe. anyway selamat baca ya.
***
gue seakan kembali ke 10 tahun yang lalu, saat masih berseragam putih abu dan mengulang masa remaja gue seperti dalam gambar di buku ini. gambar sekumpulan laki-laki dan perempuan berfoto dengan tema tahun 80an. "Teko ajaib bawa gue kembali ke masa itu dong"
***
nama gue Raka, gue anak pecicilan yang agak melankolis, gue suka gambar dan yang paling penting gue suka makan dan tidur.hehe..
segitu aja deh ntar kalo kepanjangan pada suka sama gue berabe. anyway selamat baca ya.
***
Quote:
Spoiler for Index:
Diubah oleh haihana 21-05-2017 18:05
Nankendra dan 2 lainnya memberi reputasi
3
15.9K
99
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
haihana
#33
Sepuluh
Gue sering sekali melihat Asty dan Hana duduk di depan TU. Gue sih tau kalau Asty itu senang duduk disana supaya bisa ngelihat terus kakak kelas kami yang dia suka. Kelas si cowok bertubuh tinggi kurus itu memang dekat dengan ruangan TU. jadi sehabis istirahat dua sahabat itu pasti duduk disana sampai jam istirahat pertama habis. Tapi ko mau-mau nya Hana nemenin Asty?
Gue sering melihat Hana tengah memperhatikan seseorang dari sana. Ah mungkin gebetannya. Gue tertarik dengan Hana. Tertarik dengan kepribadiannya yang unik menurut gue.
Sedikit gue deskripsikan Hana. Rambut Hana di potong model shaggy panjang. Iya Hana rambutnya cukup panjang. Kulitnya kuning langsat,
memiliki hidung yang agak besar tapi mancung kalau dilihat dari kejauhan. Matanya berbentuk seperti bulan sabit. Mukanya imut. Orang yang ga kenal dia mungkin akan bilang anak ini masih kelas 1 smp. ditambah dengan tingginya yang hanya 150cm dan badannya yang agak kurus. Hana type cewek manis bukan cewek cantik dan Hana itu cewek pendiam yang membuat gue ingin sekali menyelami pikirannya.
Gue memang gampang bergaul dengan siapapun. teman gue banyak. dari yang biasa sampai yang populer gue kenal. Gue memang sejak kecil dibiasakan untuk bergaul dengan banyak orang.
Dulu sih gue pendiam dan introvert. Gue lebih senang main tamiya atau main miniatur tentara-tentaraan sendirian. Gue senang berkhayal. bahkan waktu kecil gue punya teman khayalan. Semua yang gue alami dulu itu karena dulu sewaktu umur gue masih 4 tahun gue terisolasi dirumah karena kena bronkhitis dan hepatitis. Kebiasaan gue yang ga bisa panas membuat gue kecil lebih senang tidur di lantai (jangan ditiru anak-anak).
Dari kecil gue akrab dengan jarum suntik. Bolak balik rumah sakit udah jadi bagian dari perjalanan hidup gue dan karena itu gue jadi jarang main dengan teman sebaya gue. gue jadi lebih sering menghabiskan waktu main tentara-tentaraan, main tamiya dengan kakak gue dan lebih banyak baca buku donald bebek dan majalah bobo. Orang tua gue yang khawatir gue tidak punya teman akhirnya mengikut sertakan gue ke kelas kepribadian yang cukup banyak merubah cara gue berkomunikasi.
Hana pun bertype introvert, gue pernah beberapa kali ngobrol sama dia. dia yang gue lihat dikelas berbeda sekali dengan dia yang gue aja ngobrol face to face. Iya Hana dikelas itu pendiam malah sering terlihat tenggelam dalam riuhnya kelas. dia seperti punya dunianya sendiri.jarang sekali berkomentar dan hanya mennggapi sesuatu dengan tersenyum. Dia tidak pernah mengutarakan pendapatnya saat kelas kami sedang berdiskusi sekalipun. Hana gadis yang pemalu dimata teman-teman gue, tapi dimata gue dan Asty, Hana adalah cerminan gadis yang hangat dan sedikit 'gila'. Gue seperti melihat diri gue sendiri yang dulu dalam diri Hana. itu yang membuat gue tertarik padanya.
Hana diam, mukanya memerah. gue ketawa cekikikan lalu mengembalikan bungkusan keripik kentang Hana yang sudah habis gue makan lalu pergi kembali ke kelas
" RAKA!! keripik kentang gue ko lu abisin sih!" teriak Hana sambil mengejar gue dan menyubit pinggang gue sambil manyun.
***
Senin pagi di lapangan sekolah,
Gue yang terlambat datang sekarang berbaris di sisi sebelah kiri lapangan upacara. Sejajar dengan barisan guru-guru sekolah gue. Ada sekitar 10 anak yang terlambat hari ini. 40 menit berlalu. Udah ga terhitung banyaknya gue nguap pagi ini. Sampai akhirnya giliran kepala sekolah gue memberikan pidato saat upacara. Seteleh intro yang cukup panjang pagi ini beliau memanggil kami siswa-siswa yang hari ini datang terlambat untuk berjejer di depan menghadap seluruh kelas yang sedang berupacara.
" Kalian lihat mereka ini. Mereka sudah tidak disiplin dengan datang terlambat hari ini. Mau jadi apa generasi muda kita jika kedisiplinan dari hal yang sepele seperti ini saja diabaikan" ucap kepala sekolah gue . seluruh siswa dan guru hanya diam.
" Kamu yang ke empat dari sebelah kiri sini mendekat" ucapnya lagi.
satu, dua, tiga, ehh yang ke empat itu ternyata gue. Gue yang masih muka bantal berjalan mendekati kepala sekolah. Sekarang gue sudah menjadi center di lapangan upacara yang cukup luas ini.
" Kamu ini ibu perhatikan sering sekali terlambat. kamu sudah tidak disiplin. lebih baik sekarang kamu pulang tidak usah masuk sekolah hari ini" ucap beliau cukup nyaring dan dalam.
'gue disuruh pulang?' batin gue dalam hati.
Gue ingat betul sepanjang hidup gue, sepanjang gue sekolah dari sd, smp gue sering sekali terlambat masuk sekolah, telat udah jadi nama tengah gue. Tapi ga pernah sekali pun gue disuruh pulang oleh guru-guru gue semasa gue sd dan smp dulu baru kali ini gue disuruh pulang.
di sekolah sma gue ini.
Gue ingat dulu saat smp, gue yang sering kali terlambat bersama teman gue karena jarak rumah kami ke sekolah dulu memang cukup jauh. Ya gue sedari sd dulu memang sekolahnya jauh-jauh dari rumah. Gue dan teman gue sebenarnya sudah berangkat pagi sekali dari rumah. hanya saja kami terkadang sering melipir dulu ke warung dekat terminal untuk ngopi dan merokok dulu sebatang jadi sampai ke sekolah sering sekali sudah bel masuk.Setiap melihat gue dan teman gue datang terlambat guru gue cuma geleng-geleng kepala ngeliat kami lagi kami lagi yang terlambat. Tapi disana gue ga pernah disuruh pulang.
'Bapak tau untuk sampai kesini sudah banyak yang kalian korbankan, dari waktu tidur kalian untuk bangun pagi, ngeluarin ongkos yang ga sedikit untuk ganti-ganti angkutan umum sampai sini, membayar uang spp yang tidak murah dan menyisihkan waktu main kalian untuk menuntut ilmu disini. Tapi terlambat tetep aja terlambat. Sekolah ini pun punya peraturan agar kalian disiplin. Bapak gak akan menyuruh kalian pulang karna walaupun kalian terlambat kalian punya hak yang sama dengan teman-teman kalian yang lain untuk menuntut ilmu disini. Tapi ingat ya setiap perbuatan itu harus dipertanggungjawabkan. Sekarang ini di depan kalian ada dua kaleng cat tembok. kalian cat tembok wc di sekolah kita ini sebagai konsekuensi dari keterlambatan kalian hari ini. kalau sudah selesai kalian boleh kembali ke kelas kalian masing-masing'. Gue selalu ingat wejangan guru smp gue ini.
Iya walaupun kami sering terlambat sekolah ga pernah menyuruh kami pulang kami hanya di beri hukuman. Entah itu menyapu halaman sekolah di jam pertama pelajaran, merapikan buku-buku di perpustakaan, menyikat kamar mandi atau seperti saat itu mengecat kamar mandi.
Setelahnya kami diperbolehkan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Tapi di sekolah ini gue disuruh pulang begitu saja hanya karna gue terlambat.
" Ibu ga nanya kenapa saya telat?" Ucap gue dihadapan banyak siswa yang kini fokus menatap ke arah gue dan kepala sekolah gue ini
" Ibu tau ga? saya udah berkorban bangun pagi kesini, saya ngabisin ongkos yang ga sedikit untuk sampai sini. udah untung saya nyampe sini juga bu buat sekolah. Sekarang ibu nyuruh saya pulang?" ucap gue lagi dengan emosi yang mulai memenuhi kepala gue.
Gue yang terbakar emosi lalu berjalan santai meninggalkan lapangan upacara, mengambil tas gue lalu pulang meninggalkan sekolah yang LUAR BIASA ini. Seluruh siswa cuma diam melihat gue yang secara spontan tanpa sopan santun berbicara seperti itu ke kepala sekolah. Ibu Kepala sekolah mematung dan guru-guru geleng-geleng kepala melihat kelakuan gue yang diluar perkiraan mereka.
***
Gue sering sekali melihat Asty dan Hana duduk di depan TU. Gue sih tau kalau Asty itu senang duduk disana supaya bisa ngelihat terus kakak kelas kami yang dia suka. Kelas si cowok bertubuh tinggi kurus itu memang dekat dengan ruangan TU. jadi sehabis istirahat dua sahabat itu pasti duduk disana sampai jam istirahat pertama habis. Tapi ko mau-mau nya Hana nemenin Asty?
Gue sering melihat Hana tengah memperhatikan seseorang dari sana. Ah mungkin gebetannya. Gue tertarik dengan Hana. Tertarik dengan kepribadiannya yang unik menurut gue.
Sedikit gue deskripsikan Hana. Rambut Hana di potong model shaggy panjang. Iya Hana rambutnya cukup panjang. Kulitnya kuning langsat,
memiliki hidung yang agak besar tapi mancung kalau dilihat dari kejauhan. Matanya berbentuk seperti bulan sabit. Mukanya imut. Orang yang ga kenal dia mungkin akan bilang anak ini masih kelas 1 smp. ditambah dengan tingginya yang hanya 150cm dan badannya yang agak kurus. Hana type cewek manis bukan cewek cantik dan Hana itu cewek pendiam yang membuat gue ingin sekali menyelami pikirannya.
Gue memang gampang bergaul dengan siapapun. teman gue banyak. dari yang biasa sampai yang populer gue kenal. Gue memang sejak kecil dibiasakan untuk bergaul dengan banyak orang.
Dulu sih gue pendiam dan introvert. Gue lebih senang main tamiya atau main miniatur tentara-tentaraan sendirian. Gue senang berkhayal. bahkan waktu kecil gue punya teman khayalan. Semua yang gue alami dulu itu karena dulu sewaktu umur gue masih 4 tahun gue terisolasi dirumah karena kena bronkhitis dan hepatitis. Kebiasaan gue yang ga bisa panas membuat gue kecil lebih senang tidur di lantai (jangan ditiru anak-anak).
Dari kecil gue akrab dengan jarum suntik. Bolak balik rumah sakit udah jadi bagian dari perjalanan hidup gue dan karena itu gue jadi jarang main dengan teman sebaya gue. gue jadi lebih sering menghabiskan waktu main tentara-tentaraan, main tamiya dengan kakak gue dan lebih banyak baca buku donald bebek dan majalah bobo. Orang tua gue yang khawatir gue tidak punya teman akhirnya mengikut sertakan gue ke kelas kepribadian yang cukup banyak merubah cara gue berkomunikasi.
Hana pun bertype introvert, gue pernah beberapa kali ngobrol sama dia. dia yang gue lihat dikelas berbeda sekali dengan dia yang gue aja ngobrol face to face. Iya Hana dikelas itu pendiam malah sering terlihat tenggelam dalam riuhnya kelas. dia seperti punya dunianya sendiri.jarang sekali berkomentar dan hanya mennggapi sesuatu dengan tersenyum. Dia tidak pernah mengutarakan pendapatnya saat kelas kami sedang berdiskusi sekalipun. Hana gadis yang pemalu dimata teman-teman gue, tapi dimata gue dan Asty, Hana adalah cerminan gadis yang hangat dan sedikit 'gila'. Gue seperti melihat diri gue sendiri yang dulu dalam diri Hana. itu yang membuat gue tertarik padanya.
Quote:
Hana diam, mukanya memerah. gue ketawa cekikikan lalu mengembalikan bungkusan keripik kentang Hana yang sudah habis gue makan lalu pergi kembali ke kelas
" RAKA!! keripik kentang gue ko lu abisin sih!" teriak Hana sambil mengejar gue dan menyubit pinggang gue sambil manyun.
***
Senin pagi di lapangan sekolah,
Gue yang terlambat datang sekarang berbaris di sisi sebelah kiri lapangan upacara. Sejajar dengan barisan guru-guru sekolah gue. Ada sekitar 10 anak yang terlambat hari ini. 40 menit berlalu. Udah ga terhitung banyaknya gue nguap pagi ini. Sampai akhirnya giliran kepala sekolah gue memberikan pidato saat upacara. Seteleh intro yang cukup panjang pagi ini beliau memanggil kami siswa-siswa yang hari ini datang terlambat untuk berjejer di depan menghadap seluruh kelas yang sedang berupacara.
" Kalian lihat mereka ini. Mereka sudah tidak disiplin dengan datang terlambat hari ini. Mau jadi apa generasi muda kita jika kedisiplinan dari hal yang sepele seperti ini saja diabaikan" ucap kepala sekolah gue . seluruh siswa dan guru hanya diam.
" Kamu yang ke empat dari sebelah kiri sini mendekat" ucapnya lagi.
satu, dua, tiga, ehh yang ke empat itu ternyata gue. Gue yang masih muka bantal berjalan mendekati kepala sekolah. Sekarang gue sudah menjadi center di lapangan upacara yang cukup luas ini.
" Kamu ini ibu perhatikan sering sekali terlambat. kamu sudah tidak disiplin. lebih baik sekarang kamu pulang tidak usah masuk sekolah hari ini" ucap beliau cukup nyaring dan dalam.
'gue disuruh pulang?' batin gue dalam hati.
Gue ingat betul sepanjang hidup gue, sepanjang gue sekolah dari sd, smp gue sering sekali terlambat masuk sekolah, telat udah jadi nama tengah gue. Tapi ga pernah sekali pun gue disuruh pulang oleh guru-guru gue semasa gue sd dan smp dulu baru kali ini gue disuruh pulang.
di sekolah sma gue ini.
Gue ingat dulu saat smp, gue yang sering kali terlambat bersama teman gue karena jarak rumah kami ke sekolah dulu memang cukup jauh. Ya gue sedari sd dulu memang sekolahnya jauh-jauh dari rumah. Gue dan teman gue sebenarnya sudah berangkat pagi sekali dari rumah. hanya saja kami terkadang sering melipir dulu ke warung dekat terminal untuk ngopi dan merokok dulu sebatang jadi sampai ke sekolah sering sekali sudah bel masuk.Setiap melihat gue dan teman gue datang terlambat guru gue cuma geleng-geleng kepala ngeliat kami lagi kami lagi yang terlambat. Tapi disana gue ga pernah disuruh pulang.
'Bapak tau untuk sampai kesini sudah banyak yang kalian korbankan, dari waktu tidur kalian untuk bangun pagi, ngeluarin ongkos yang ga sedikit untuk ganti-ganti angkutan umum sampai sini, membayar uang spp yang tidak murah dan menyisihkan waktu main kalian untuk menuntut ilmu disini. Tapi terlambat tetep aja terlambat. Sekolah ini pun punya peraturan agar kalian disiplin. Bapak gak akan menyuruh kalian pulang karna walaupun kalian terlambat kalian punya hak yang sama dengan teman-teman kalian yang lain untuk menuntut ilmu disini. Tapi ingat ya setiap perbuatan itu harus dipertanggungjawabkan. Sekarang ini di depan kalian ada dua kaleng cat tembok. kalian cat tembok wc di sekolah kita ini sebagai konsekuensi dari keterlambatan kalian hari ini. kalau sudah selesai kalian boleh kembali ke kelas kalian masing-masing'. Gue selalu ingat wejangan guru smp gue ini.
Iya walaupun kami sering terlambat sekolah ga pernah menyuruh kami pulang kami hanya di beri hukuman. Entah itu menyapu halaman sekolah di jam pertama pelajaran, merapikan buku-buku di perpustakaan, menyikat kamar mandi atau seperti saat itu mengecat kamar mandi.
Setelahnya kami diperbolehkan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Tapi di sekolah ini gue disuruh pulang begitu saja hanya karna gue terlambat.
" Ibu ga nanya kenapa saya telat?" Ucap gue dihadapan banyak siswa yang kini fokus menatap ke arah gue dan kepala sekolah gue ini
" Ibu tau ga? saya udah berkorban bangun pagi kesini, saya ngabisin ongkos yang ga sedikit untuk sampai sini. udah untung saya nyampe sini juga bu buat sekolah. Sekarang ibu nyuruh saya pulang?" ucap gue lagi dengan emosi yang mulai memenuhi kepala gue.
Gue yang terbakar emosi lalu berjalan santai meninggalkan lapangan upacara, mengambil tas gue lalu pulang meninggalkan sekolah yang LUAR BIASA ini. Seluruh siswa cuma diam melihat gue yang secara spontan tanpa sopan santun berbicara seperti itu ke kepala sekolah. Ibu Kepala sekolah mematung dan guru-guru geleng-geleng kepala melihat kelakuan gue yang diluar perkiraan mereka.
***
0
