- Beranda
- Stories from the Heart
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
...
TS
dianmaya2002
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Biro Detektif Supranatural PSYCH: Prince Charming #2
Erick dan Darren kembali dihadapkan dengan seorang psikopat gila pecinta Disney Princess yang menyebut dirinya sebagai PRINCE CHARMING. Korban - korbannya selalu ditemukan dalam berbagai tema Disney Princess, seperti Stella Magnolia yang ditemukan ditepi dermaga dalam balutan kostum mermaid seperti Princess Ariel.
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Apakah duo detektif ini dapat menghentikan kegilaan Prince Charming?
Hai Agan dan Aganwati...
Ane balik lagi nih buat posting sequel nya Biro Detektif Supranatural PSYCH
Yang masih penasaran sama Mbak Samantha Reindhaard bakal ane buat tambah penasaran lagi...
ini akun wattpad ane Anthazagoraphobia
karya ane:
Biro Detektif Supranatural PSYCH : Pieces #1
The Haunted Hotel La Chandelier
bagi cendol dan rate nya ya
DAFTAR ISI
Spoiler for Index:
Diubah oleh dianmaya2002 07-03-2017 13:20
zeref13 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
16.9K
Kutip
80
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dianmaya2002
#34
Spoiler for 12 bagian 1:
Setelah memarkirkan motornya, Leon berjalan memasuki taman kota. Ia datang kesini bukan untuk bersenang – senang tetapi untuk penyelidikan khusus terkait situs gore beautifulcreatures.com. Situs gore itu mempunyai fanpage khusus bernama Black Shadow berisi penggemar fanatik Prince Charming dan hari ini mereka akan melakukan semacam kopi darat antar sesama member.
Leon duduk di bangku taman, nampaknya ia tiba terlalu awal hingga para netter itu belum menampakkan batang hidungnya. Pikirannya melayang pada kejadian semalam saat si pembunuh kembali mengunggah video terbarunya yang berjudul The Sleeping Beauty dengan caption "I haven't finish revisiting Sleeping Beauty. As a faerie tale, that one is rife with inherent difficulties. After all, the world doesn't stop just because one persons asleep." Sebuah kutipan yang diambil dari salah satu novel ternama besutan Anna Sheehan, A long long sleep.
Dalam video berdurasi empat menit itu, sang gadis berambut pirang tengah berlarian disebuah padang alang – alang. Diatas kepalanya terdapat sebuah mahkota dari bunga, ia juga mengenakan gaun pendek berwarna putih. Ia berlarian diantara rumput alang – alang yang bergoyang karena tiupan angin. Sesekali ia menghadap handycam si perekam dan tersenyum penuh cinta.
Adegan selanjutnya adalah ia melepas satu per satu pakaian yang menempel pada tubuhnya hingga memperlihatkan tubuh sintal berkulit putih. Si cantik ini melangkah perlahan menuju sebuah danau berair bening lalu menceburkan dirinya dan berenang tanpa beban.
Lalu si perekam yang berdiri disebuah dermaga kayu tepat dipinggir danau. Berjongkok sambil menyodorkan sebuah apel berwarna merah. Tanpa ragu si cantik berenang mendekatinya dan menggigit apel tersebut. Tiba – tiba video itu berubah menjadi black screen. Sangat gelap hingga para viewer akan menyangka jika video tersebut mengalami kesalahan teknis. Namun anggapan itu salah, tak lama kemudian terdengar deru nafas yang tak beraturan disertai rintihan ketakutan dan tangisan tanpa suara.
Si cantik duduk disebuah kursi kayu. Tangan dan kakinya terikat dengan seutas tali tambang yang disimpul sangat kencang. Tubuhnya dibiarkan telanjang tanpa sehelai benang pun. Matanya yang sembab menatap handycam meminta belas kasihan.
"Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku?"
"Aku akan memberimu apa saja yang kau mau. Lepaskan aku. Kumohon!" rintihnya.
Rintihan itu terus berulang, sampai sesosok mahluk berjubah hitam datang mendekatinya. Lalu sosok itu berdiri tepat dibelakang si gadis. Kedua tangannya merentangkan sebuah dasi berwarna hitam yang digunakannya untuk menutup mulut si cantik. Air mata si cantik terus berjatuhan hingga akhirnya mahluk berjubah hitam itu menyuntikan cairan dengan jarum suntik yang diambilnya dari balik jubah yang dipakainya. Cairan itu tidak membuat si cantik mati hanya melumpuhkan saraf – saraf yang ada disekujur tubuhnya.
Dan adegan terakhir adalah saat si cantik dibaringkan disebuah peti kaca indah yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun nan teduh. Layar kembali menghitam lalu muncul tulisan 'Waiting for the prince who will safe me'. Kejadian selanjutnya adalah saat peti itu terbakar oleh lidah – lidah api yang entah datang dari mana hingga benar – benar hangus dan membuatnya menjadi butiran abu. Dari dalam gundukan abu tersebut muncul sebutir apel merah. Lagi – lagi video itu ditutup dengan kutipan:
'Satu gigitan. Satu kesempatan. Dan dia mati.
Apa kau tidak tahu
jika apel beracun memiliki rasa yang nikmat?'
Leon tersadar dari lamunannya karena seorang pria bertubuh tambun berkacamata duduk tepat disebelahnya. Dari kaos yang ia kenakan, Leon dapat menebak jika pria disebelahnya ini adalah salah satu member dari Black Shadow.
"Hey apa kau member Black Shadow juga?" tanya Leon berbasa basi.
Pria tambun itu menatap Leon curiga hingga membuat Leon salah tingkah. Lalu dengan cepat ia melepas jaket yang menutupi tubuhnya, hingga terlihat kaos putih bertuliskan Black Shadow community. Pria tambun itu pun tersenyum sumringah.
"Hai! Namaku Roland. Id-ku DevilishChild666."
"Aku RedShadow9021 tapi kau bisa memanggilku Leon."
Leon sungguh terkejut jika yang ada dihadapannya adalah pemilik akun DevilishChild666 yang selalu melontarkan kata – kata pedas nan provokatif. Membuat semua orang yang membacanya merasa tidak nyaman sedikit pun. Roland si pemilik id DevilishChild666 ini memiliki wajah yang jauh dari kata tampan. Wajahnya dipenuhi oleh bintik jerawat. Rambut panjang yang diikat asal. Tubuhnya yang penuh dengan timbunan lemak mungkin kurang gerak karena lebih sering menghabiskan waktunya duduk didepan komputer.
"Sepertinya mereka telat datang." Ujar Roland yang sekarang sibuk menekan tombol pada ponsel pintarnya.
"Apa kau sudah pernah bertemu mereka sebelumnya?"
"Sebagian besar sudah! Kami para pecinta gore sering sekali mengadakan kopdar bahkan sebelum si Prince Charming meledak lewat beautifulcreatures.com miliknya." (kopdar: kopi darat)
"..."
"Sebenarnya aksi Prince Charming biasa saja malah ada situs yang menampilkan hal yang lebih gila dari miliknya. Namun aku merasa dua video yang diunggah olehnya mempunyai daya tarik tersendiri."
"Yah kau benar! Dua wanita cantik berakhir tragis. Tanpa luka. Tanpa jejak sedikit pun."
"Aku penasaran dengan trik yang ia gunakan."
Tiba – tiba ponsel milik Roland berbunyi, hingga ia pun menghentikan percakapannya dengan Leon.
"Temanku mengirimkan pesan jika mereka berkumpul di taman bagian timur. Pantas saja disini sepi ternyata kita salah tempat."
"Kalau begitu ayo kita kesana."
Mereka berdua berjalan menuju taman bagian timur. Sesampainya disana Roland dan Leon disambut oleh dua puluh pria lainnya yang mengenakan kaos bertuliskan Black Shadow Community.
"Hai Roland kami semua telah lama menunggumu." Ujar seorang pria bertubuh kurus dengan kacamata berbingkai hitam yang menghiasi wajahnya.
"Maaf Harvey, tadi aku malah berada di taman bagian barat haha." Jawab Roland sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kau ini payah sekali Roland." Cibir Harvey lalu tatapan matanya tertuju pada pria yang berdiri disebelah Roland. "Oh ya siapa yang kau bawa?"
Roland tertawa mendengar cibiran Harvey. Lalu ia mengenalkan pemilik ID Mammon4444 itu kepada Leon. Mereka berbincang singkat sambil sesekali berkenalan antara satu sama lain. Tak lama kemudian, Harvey mengajak mereka semua ke hotel bintang lima yang tepat berada diseberang taman. Seorang receptionist tersenyum ramah kepada mereka semua, lalu Harvey menghampirinya. Tak lama kemudian, datanglah seorang bellboy berseragam merah menghampiri mereka lalu mengantar para member Black Shadow Community ke sebuah ruang privat yang memang telah dipesan jauh hari.
Ruangan yang mereka sewa adalah ruangan mewah bertema modern yang didominasi oleh warna emas dan merah. Disana terdapat meja makan panjang yang diatasnya telah tersedia berbagai makanan dan minuman. Harvey pun mempersilahkan mereka untuk duduk di kursi yang telah tersedia. Ia memberikan sepatah dua patah kata pembukaan sebelum mereka mulai menyantap hidangan mewah dihadapannya.
Akhirnya mereka sampai pada sesi diskusi dimana para netter ini berdebat mempertanyakan siapa sebenarnya Prince Charming. Inilah yang sedari tadi ditunggu oleh Leon.
"Aku dengar ia adalah hacker."
"Informasimu kurang valid."
"Oh ya sudah seminggu sejak Lesly1908 hilang tanpa kabar." Ujar seorang pria bermata sipit yang duduk diseberang Leon yang bernama Fendy.
"Kau benar! Aku pun telah menghubungi ponselnya berulang kali tapi nihil. Ia tak mengangkatnya sama sekali." Timpal Tomi yang duduk disebelah Harvey.
"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Leon penasaran.
"Ia mengatakan akan membuka kedok Prince Charming dalam waktu satu minggu. Namun sekarang ia malah menghilang begitu saja. Tanpa kabar sama sekali bahkan semua sosial medianya terbengkalai begitu saja tanpa update sama sekali. Seperti hilang ditelan bumi." Jelas Fendy yang sekarang memasang raut wajah lesu.
"Jangan – jangan ia sudah mengetahui identitas si Prince Charming dan juga orang dibalik website beautifulcreatures.com, lalu ada sesuatu yang membuat dirinya dibungkam paksa." Ujar Harvey bergidik ngeri.
"Hey jangan berbicara seperti itu." hardik Roland tidak suka.
"Kita semua tahu reputasi Lesly1908. Ia sering kali berbuat gila." Ujar Harvey mengingatkan dan hal itu didukung oleh anggukan netter lainnya.
Kini Leon mendapat sedikit harapan. Jika ia bisa bertemu dengan si pemilik akun Lesly1908, maka akan banyak informasi lain yang akan bermunculan kepermukaan. Tak lama kemudian, pertemuan itu pun selesai namun mereka semua akan kembali berkumpul didalam forum dunia maya.
***
Tiga hari setelah pertemuan tersebut...
Leon bersantai sambil memandangi laptop kesayangannya yang berlogo durian terbelah. Beberapa hari ini ia disibukkan dengan pencarian pemilik akun Lesly1908, namun berakhir buntu. Si pemilik akun ini benar – benar hilang tanpa jejak. Semua riwayat pada sosial medianya berakhir seminggu yang lalu dan setelah itu tidak ada aktifitas apa – apa. Padahal menurut pengamatannya lewat dunia maya tentunya, sebelum menghilang si Lesly1908 ini rajin sekali mengapdet segala macam aktifitasnya per satu jam sekali.
Leon juga menemukan fakta bahwa Lesly1908 mempunyai berbagai macam nama akun yang digunakan diberbagai forum dan juga akun khusus untuk bermain game online berjenis RPG. Namun semua netter yang mengenal Lesly1908 tidak pernah sekalipun melihat wujudnya. Saat mereka menggelar kopi darat atau pertemuan didunia nyata, sosok Lesly1908 tidak pernah datang walaupun hanya sekali.
"Hey Leon apa kau sibuk?" tanya seorang pria berseragam lengkap dari balik pintu ruangannya yang sekarang terbuka.
"Oh hai Azka! Ah tidak juga. Lagi – lagi pencarianku menemui jalan buntu. Masuklah."
Azka pun memasuki ruangan itu. Tanpa disuruh ia langsung duduk dikursi yang terdapat dihadapan meja kerja Leon.
"Ada apa?"
"Kami butuh personil tambahan. Apa kau bisa bantu? Kau tahu sendiri kan beberapa anggota kita masih terbaring di rumah sakit."
"Sebaiknya kita bergegas!"
Leon pun beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri Azka. Ia dan anggota kepolisian lain berangkat ke Distrik L yang menjadi pusat pendidikan Metropolis. Disana terdapat berbagai macam universitas, sekolah dasar, SMA dan SMP swasta dan juga negeri, perpustakaan negara, berbagai macam museum, planetarium dan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan dan pengetahuan. Disana juga banyak sekali asrama dan apartemen murah yang biasa digunakan oleh para pelajar.
Mobil Azka berhenti di parkiran apartemen sederhana yang didominasi dengan warna abu – abu. Disana telah terparkir empat mobil kepolisian dan juga satu ambulance.
"Ayo turun!"
"..."
"Ada kasus pembunuhan. Korbannya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir." Jelas Azka yang sekarang sedang mengenakan sarung tangan plastik elastisnya. "Ayo sebaiknya kita masuk."
Leon pun segera mengenakan sarung tangan plastik miliknya tak lupa memasang masker berwarna kehijauan untuk menutupi hidungnya. Entah mengapa ia benar – benar tidak menyukai hal – hal yang berhubungan dengan mayat, tapi mau bagaimana lagi divisi kriminal memerlukan tenaga tambahan. Azka mengernyit heran ketika melihat Leon yang telah memasang masker menutupi setengah wajahnya.
"Astaga Leon! Bahkan kita belum sampai di TKP."
"Aku hanya bersiap – siap."
Azka tertawa terbahak saat mendengar jawaban Leon sampai pintu lift yang mereka naiki tertutup. Pintu lift terbuka tepat di lantai 4. Mereka berdua langsung disambut oleh petugas polisi yang tengah berjaga. Di lantai 4 terdapat sepuluh pintu apartemen yang saling berhadapan. Masing – masing sisi terdapat lima pintu apartemen. Koridor lantai 10 tidak begitu terang karena cahaya matahari tidak dapat menembus dinding beton tersebut dan lampu yang terpasang disana hanya lampu ber-Watt kecil. Tentu saja lampu itu hanya menyala pada malam hari. Namanya juga apartemen murah.
Para anggota Bareskrim berkeliaran disana. Mengetuk semua pintu apartemen yang ada disana dan menanyai setiap penghuninya untuk mendapatkan info tentang si korban. Azka sendiri telah memasuki kamar no. 5 yang terletak paling ujung dan langsung membidikkan kameranya ke segala penjuru arah.
Sedangkan Leon memberanikan diri untuk melihat mayat korban yang mati mengenaskan. Korban adalah seorang pria bertubuh besar hampir mirip dengan Roland. Mengenakan kacamata minus berbingkai hitam yang masih menempel diwajahnya. Pria ini ditemukan dengan kondisi tubuh yang telah menghitam dan menguarkan bau tidak sedap. Ia meninggal tepat dihadapan PC komputernya. Kepalanya tertidur diatas keyboard berwarna hitam.
Setelah mengambil gambar, sidik jari dan yang lainnya, akhirnya dua petugas medis dibantu oleh Leon dan beberapa orang lainnya berniat untuk memindahkan mayat tersebut kedalam kantung mayat berwarna kuning. Mayat tersebut akan dibawa untuk diotopsi di rumah sakit umum. Saat proses pengangkatan mayat, salah satu personil polisi tak sengaja menyenggol mouse yang terhubung dengan PC itu, sehingga layar monitor yang tadinya mati akhirnya menyala. Ternyata PC itu sedang dalam mode standby.
Setelah mayat dievakuasi, jari Leon pun menekan salah satu tombol di komputer sehingga munculah sebuah browser yang memperlihatkan halaman website terakhir yang dibuka oleh korban. Ia sungguh terkejut ketika mendapati fakta bahwa pria yang meninggal itu adalah Lesly1908. Netter yang menghilang begitu saja setelah sesumbar ingin mengungkap rahasia seorang Prince Charming. Leon tergagap begitu mengetahui fakta tersebut. Apa ia harus menganggap hal ini sebagai keberuntungan atau bukan?
Sayangnya Lesly1908 telah mati membawa rahasianya mengenai Prince Charming. Apa boleh buat, paling tidak ia mendapatkan petunjuk dari PC yang dimiliki oleh pria itu.
"Hey! Bisakah aku membawa PC ini? aku ingin menyelidikinya." Teriak Leon kepada Azka dan lainnya. Mereka mengangguk dan akhirnya Leon membawa PC tersebut ke kantor polisi.
Nama asli Lesly1908 adalah Abas Sutardi (26 th), seorang mahasiswa tingkat akhir yang seharusnya sedang sibuk dengan skripsinya. Namun teman – temannya mengatakan bahwa Abas Sutardi sudah tidak pernah datang ke kampus sejak satu semester silam karena ia bermasalah dengan dosen pembimbingnya.
Salah satu teman dekatnya bernama Ginta, yang tinggal tepat disebelah apartemen Abas, mengatakan bahwa semenjak masalah itu Abas menjadi pribadi yang tertutup. Ia tidak pernah keluar dari apartemen kecuali terpaksa. Makan dan minum ia pesan dari katering yang disediakan oleh kantin apartemen. Petugas laundry pun hanya datang kekamarnya seminggu sekali untuk mengambil pakaian kotor yang sebelumnya telah ia kumpulkan kedalam kantung plastik dan ditaruh didepan pintu.
Ginta juga mengatakan bahwa Abas hanya menghabiskan waktunya didepan komputer sambil berselancar didunia maya. Namun Abas tidak pernah bercerita tentang apa yang ia lakukan.
Penemu mayat Abas adalah seorang petugas laundry bernama Banu yang mengantar pakaian bersih milik Abas. Saat tiba didepan pintu apartemen pria itu, ia mencium bau tak sedap yang berasal dari dalam. Lalu ia berlari menuju pos sekuriti dan memberitahu tentang hal itu. Akhirnya ia dan beberapa sekuriti mendobrak pintu apartemen itu secara paksa dan menemukan Abas yang sudah tak bernyawa.
***
0
Kutip
Balas