# Kesepianku

Gue hanya makhluk yang bersimpah dosa, penipu ulung.
Semata mata gue hanya ingin menikmati hidup, merasa di cintai, dan berharga untuk seseorang, bukan di kasihani.

Kau tahu rasanya menjadi yatim piatu yang tak ingin mengharap belas kasih?? Itu gue, perasaan itu muncul semenjak orang tua gue meninggal. Gue harus mendatangi undangan santunan setiap ada pengajian, menerima zakat setiap ramadan dan idul fitri, semua orang mengusap kepala gue

Sakit, sakit sekali di perlalukan seperti itu.
Gue gak pernah nyalahin takdir yang sudah merenggut orang tua gue, gue juga gak malu untuk menerima santunan santunan dari semua orang yang kasihan sama gue.

Hanya 1 hal, ketika di perlakukan seperti itu, sama saja mereka mengingatkan gue akan suasana rumah saat orang tua gue meninggal, air mata jatuh dimana mana, suara tangisan yang mencekam membuat gue enggan membuka mata dan menerima kenyataan.

Gue gak gengsi,hanya saja ingin di perlakukan sama. Gue masih punya orang tua, hanya saja kita berbeda dunia.
Di hari hari gue hanya ada ketakutan, sendiri, tidak punya teman bermain, hanya karena teman teman gue kasihan kalau sampe di permainan gue kalah, mereka takut gue nangis dan gue gak punya tempat mengadu
Pertengkaran di keluarga baru, di maki setiap berbuat salah, di caci jika membantah.

Yahhh, di saat sulit seperti ini gue hanya bisa mengingat masa masa itu. Mungkin kalau Tuhan tidak mengambil orang tuaku dan memisahkan aku dari saudara saudaraku, aku tidak akan menjadi seperti saat ini, berkelana di jalan yanggue anggap benar.

Ahh sudahlah semua terlanjur terjadi, menyesal juga gak akan mengembalikan keadaan seperti semula.
Sampe di rumah gue hanya bisa nangis, gue butuh temen cerita yang bisa dengerin, di mengerti bukan di hakimi.

Uang gue yang tinggal 500 itu habis di gondol arta, jam tangan dan hp yang belum lunas juga raib dibawanya
Kesalahan gue dari dulu adlah tidak punya kebeeranian untuk berteman , lebih tepatnya gue gak tau caranya memulai pertemanan

Gue nyoba hubungin yuda pake hp gue yang kebetuan gue tinggal di kosan, nomernya belum juga aktif
Gue bener bener butuh dia

Seharian hanya gue habisin untuk meratap dan menangis, hanya air mata teman satu satunya gue (lebay).

2 hari berlalu, untuk hidup sampai gajian gue paling gak harus megang uang 400 untuk makan dan pegangan (bisa pegangan tiang sebenernya), mau gak mau gue harus bongkar celengan

Gue udah gak semangat lagi untuk hari esok, gue hanya habisin waktu buat kerja & tidur, berharap marchel cepat kembali setidaknya dia yang akhir akhir ini ada buat gue, no hp nya gak ada di Hp gue yg ini ,so gue gak bisa hubungin dia.

Beberapa hari berlalu, hidup gue sepi, gue udah memutuskan gak mau pake sosial media buat cari temen lagi (kapok).

Setelah gajian seperti biasa gue pergi untuk belanja bulanan.

"mba tadi ada yang nyariin" kata bang haris sambil bantuin gue bawa belanjaan
"Ooo siapa bang"
"itu temen mu yang sering kesini tadi sempet ke atas pas tau mba edel gak ada dia nanya saya"
"Ooo terus dimana dia sekarang" gue berfikir pasti itu yuda
"Udah pulang, tadi sempet nunggu si, katanya besok kesini lagi"
"Ooo yaudah, makasi ya bang" gue masukin barang barang ke kamar.
"Ehh bang tunggu, nanti kalo dia dateng lagi terus saya gak ada, tolong kasih nomer telpon saya yang ini ya" gue ngasih kertas ke bang haris

Akhirnya yuda masih inget gue, kata gue dalam hati.
Hari berikutnya setelah pulang kerja gue nunggu yuda di ruang tamu, hingga larut malam yuda belum juga dateng , gue kembali ke kamar.
Hari berikutnya pun sama, dia gak dateng.

Gue berusaha untuk gak terlalu ngarepin kedatangannya, gue hanya diam di kamar sambil baca buku, setidaknya buku buku gue bisa jadi temen saat gue butuh.

Tok.. tok.. tok... ada yang ngetuk pintu kamar gue.
"Yuda" gue yang reflek langsung meluk dia, dan gak kerasa gue nangis
"Heyy kenapa?" tanya yuda & ngelap air mata gue
"gue gak papa kangen aja sama kamu,"
"kamu apa kabar? gimana udah dapet kerjaan?" tanya gue
"Belum," jawab yuda singkat
"Kamu kenapa kusut banget mukanya" tanya yuda
"gak papa ,karena belum mandi kali hahah" gue ketawa
"Kamu juga kusut banget kenapa?"
"Iya ni gue lagi banyak masalah"
"Kenapa cerita dong, " kata gue

Yuda cerita panjang lebar kali tinggi. Dan kenapa masalahnya selalu uang si, gue yang mau nagih utang jadi gak tega,, yuda pun pinjem uang lagi ke gue, karena gue percaya dia cowok baik baik, tanpa mikir panjang lebar kali tinggi gue pun kasih pinjem.
Yaa seperti sebelumnya setelah gue kasih uangnya dia pamit pulang.

Dan gue lupa kasih tau nomer Hp gue yang baru....