# Aku Hanya Umpan ikan Bukan Mermaid

Gue sempet berfikir bagaimana jadinya gue, seandainya identitas gue di kerjaan ke bongkar, apakah akan di kasuskan kepolisi dengan pasal penipuan dan semacamnya atau gue cuman di pecat. Ya kemungkinan terburuk selalu ada, dan keajaiban juga bukan hal yang mustahil.

Gue yang cuman lulusan SMP bisa ngerjain kerjaan yang minimal D3 baru bisa masuk, dan gue dengan gampangnya kerja tanpa ada kecurigaan dari temen temen gue. Awesome, kebohongan yang sempurna.

You know lah setiap ada keberuntungan pasti ada, babi babi yang iri.
Suasana kerja di kantor gue mulai gak kondusif.
Salah satu atasan gue mulai curiga, gue yang punya beberapa kartu identitas dengan nama yang berbeda.

Ooo iya bdw identitas kakak yang gue pake itu cuman berijasah SMK. Gue sama dia beda 3 tahun, itu yang membuat gue harus bersikap layaknya cewek 3 tahun lebih tua dari usia gue saat itu.

Marchel yang kadung suka sama gue pun percaya sama pengakuan gue. Eeehh gue lupa 1 hal, sebelumnya gue ngaku sama marchel kalo gue janda (topeng baru). Marchel yang lama lama kesal dengan sikap istrinya yang terlalu menuntut, dan memaksa melakukan program bayi tabung pun mulai tidak memperdulikan istrinya lagi dan berpaling ke gue.

Karena merasa di abaikan dan istrinya sudah mencium perselingkuhan gue sama marchel,akhirnya marchel di gugat cerai oleh istrinya Mekeka tinggal menunggu sidang saja di jambi tempat istrinya tinggal.

Ketakutan akan identitas gue yang cepat atau lambat pasti terbongkar membuat pikiran gue kacau, gue udah banyak dosa di masa lalu, di tambah selangkah lagi gue berhasil bikin rumah tangga marchel hancur

Gue jahat, jahat banget malah .Ini bukan kemauan gue menghancurkan rumah tangga marchel, tapi setelah istrinya menggugat cerai dan marchel menyetujuinya gue gak bisa berbuat apa apa.

Gue bukan cuman edel si PECUNDANG yang MUNAFIK, sepertinya juga gue udah gak layak di sebut sebagai seorang "WANITA"

Otak gue overload gue gak punya cukup keberanian untuk mengatakan siapa gue sebenarnya, marchel hanya mengenal topeng gue.
Udah gak ada space buat mikirin yuda, yang ada di pikiran gue hanya gimana caranya agar kecurigaan atasan gue gak berimbas pada terbongkarnya penyamaran gue, dan yang lebih bikin otak gue rasanya mau keluar dari tengkoraknya adalah, kalo sampe marchel cerai dan memutuskan ngelamar gue, sedangkan gue gak ada perasaan yang lebih dari TTM.

Gue mikir lagi, kalo identitas gue kebongkar, gue di pecat dan nama gue di black list di semua perusahaan, sementara gue jujur sama marchel dan dia marah terus gak bisa nerima gue lagi Ugghh sepertinya sama saja dengan menggali kuburan gue sendiri.

Seperti sebuah dongeng kisah gue juga harusnya punya lakon, tapi siapa yang akan menjadi lakon sedangkah tokoh utamanya hanya seorang PECUNDANG yang MUNAFIK.
Entahlah, gue bukan siapa siapa. Ibarat cerita laut gue hanya makanan ikan yang bermimpi menjadi se indah dan sehebat putri dutung.