- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#472
pagi itu aku terbangun sebelum subuh. .
setelah mimpi ihsan semalam, aku berusaha tidur kembali, ,
bayangan ihsan masih terasa amat sangat nyata.
setelah kepalaku terasa lebih segar, aku segera bangun menuju kamar mandi.
aku sempat terpikir untuk bersantap sahur, namun aku urungkan, karena aku baru teringat jika hari ini adalah eidul fitri.
aku berniat setelah shalat eid nanti, aku akan berziarah mendatangi makam ihsan.
============
didepan pusara ihsan yang masih berwarna merah, aku terduduk.
kugenggam nisannya yang terbuat dari batu.
aku memejamkan mata dan teringat ekspresi wajahnya tadi malam.
"san, semoga amal ibadahmu diterima Allah, , "
aku sempat berhenti berkata kata, karena tenggorokanku tiba2 tercekat.
ada perasaan sedih yang sangat mendalam, mendesak keluar dari dalam rongga dada.
air mataku mulai mengalir.
teringat masa2 dia masih hidup dahulu.
"san, aku tahu kamu sudah berada di alam kubur. . dan aku yakin jika apa2 yang mengganggu warga desa belakangan ini bukanlah engkau. doaku slalu bersamamu saudaraku "
aku mendoakan ihsan sekali lagi, berharap jika apa yang telah mengganggu desa belakangan ini akan berhenti.
aku yakin itu hanyalah ulah jin, entah itu jin jahat, ataupun jin qarin dari ihsan yang menyerupainya untuk mengganggu warga dan menciptakan stigma jika ihsan menjadi hantu gentayangan.
selesai aku berdoa, aku bangun dari dudukku.
angin mendadak berdesir halus disekitarku dan membawa bau wangi, , bau wangi yang sama dengan bau semalam. . .
aku merasa jika ada kehadiran sesuatu disekitarku, walau aku tak mampu melihatnya.
setelah itu aku bergegas meninggalkan pemakaman desa, ,
yang mulai ramai juga oleh para peziarah. .
setelah itu, alhamdulillah tidak ada gangguan lagi terhadap warga desa.
pakdhe juga sudah bisa menerima dengan ikhlas kepergian putranya.
berangsur angsur, aktifitas juga kembali normal.
aku hanya bisa mendoakan jika semua ini akan tetap bertahan, tanpa ada isu mengenai ihsan gentayangan lagi.
===================================
sekembaliku dari prakerin, aku sudah berstatus menjadi siswa kelas 3.
itu artinya ini adalah tahun terakhirku bersekolah dijenjang SMK.
aku berencana untuk melanjutkan pendidikan selepas lulus nanti, walau aku belum ada gambaran tentang kemana tujuannya.
hanya saja, sejak sekarang, aku sudah memiliki hasrat besar untuk itu.
gambaran dari kedua orang tuaku yang berlatar belakang SPG dan SPP-SPMA, membuatku berkeinginan kuat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi lagi.
maka sekembalinya masuk sekolah, aku semakin serius dalam mengikuti pelajaran.
aku juga sudah mulai mengurangi kegiatan eskul.
pencak silat yang sudah kuikuti selama dua tahun, dengan berat harus kutinggalkan atas keinginan orang tua.
sebenarnya, tidak hanya pencak silat, namun juga eskul lainnya aku sudah dianjurkan untuk berhenti dan fokus kepada belajar.
namun aku tidak bisa meninggalkan basket.
aku tetap mengikuti basket hingga akhirnya pada bulan januari 2008, aku dikabarkan oleh guru pengampu eskul.
beliau memintaku sekali lagi untuk berpartisipasi dalam seleksi tim basket o2sn (olimpiade olahraga siswa nasional).
awalnya aku sempat menolak karena ibu melarangku untuk berkegiatan diluar belajar.
namun karena melihat kesungguhan bapak guru, aku mengiyakan saja ajakan beliau.
hari pertama seleksi, banyak yang sudah hadir dilapangan tempat kami melaksanakan seleksi.
ada beberapa anak yang memiliki tinggi menjulang.
aku sama sekali tidak gentar dan hanya akan berusaha semaksimal mungkin untuk seleksi kali ini.
karena aku membawa nama baik sekolah dan harapan pak guru.
dari sekolahku ada 8 anak yang mengikuti seleksi, termasuk huda, erik dan putra.
aku ditunjuk untuk mengkoordinir mereka.
tepat pukul 14:30, seleksi dimulai.
kami semua memulai pemanasan dilanjutkan tempaan fisik.
beberapa anak nampak mulai kewalahan ketika berlari sejauh 5 km.
namun para perwakilan dari sekolahku masih bugar karena terbiasa ditempa olah fisik.
setelah menjalani pemanasan, kami mulai masuk ke teknis permainan.
kami dibagi kedalam beberapa tim, dimana masing2 tim akan diadu untuk menemukan pemain terbaik disetiap posisinya.
aku sendiri satu tim dengan huda, dan 3 orang yang belum aku kenal.
ketika tim kami diadu melawan tim dengan center yang tubuhnya tinggi menjulang, tim kami menang telak karena ternyata center mereka masih terlalu hijau.
setelah kutanya, ternyata dia masih kelas 1.
pada akhirnya, seleksi diakhiri dan kami diperbolehkan pulang.
aku tidak terlalu mengharapkan untuk dapat terpilih karena waktu pelaksanaan o2sn sangat berdekatan dengan ujian nasional, hanya berjarak 2 bulan.
aku juga tidak yakin apakah ibuku akan mengizinkan.
namun ternyata rezeki memang tidak kemana,
aku dikabari oleh huda jika aku, huda, erik dan putra terpilih untuk mewakili kabupaten.
aku sempat tidak percaya, namun surat dari pak guru meyakinkanku jika memang inilah jalanku.
pak guru lalu berusaha meminta dispensasi kepada pihak sekolah.
setelah dispensasi itu turun , maka dibuatlah surat permohonan izin terhadap orang tua murid.
kali ini giliranku untuk meyakinkan ibu.
=============
aku berdiri dibelakang ibu yang sedang meracik bumbu.
(beliau kini berjualan dipasar kecamatan setelah beberapa bulan kemarin, bapak dibohongi orang ketika mencoba peruntungan dengan bekerja di jakarta.
kami sempat 2 hari berpuasa karena tidak memiliki uang dan juga simpanan beras lagi.
ibu juga sungkan untuk berhutang karena hutang keluarga kami sudah banyak.
makanan hanya dimakan oleh dian dan ardi, sedangkan aku dan ibu lebih memilih berpuasa.
akhirnya aku memutuskan untuk menjual HP yang kubeli sewaktu prakerin dulu.
dari uang hasil penjualan itulah, ibu menggunakannya sebagai modal awal berdagang.
dan alhamdulillah ternyata dari sinilah rezeki kami kembali terbuka, walau hanya cukup untuk makan sehari2 saja)
aku: " bu, aku mau bicara sebentar boleh? "
ibu: " bicara apa to le? kok kayaknya serius? "
aku menyerahkan surat permohonan izin dari sekolah kepada beliau.
beliau lalu membuka dan membacanya.
nampak ekspresi beliau sedikit berubah.
ibu: " mas, kamu itu sudah kelas 3, dua bulan lagi kamu kan ujian nasional "
aku: " iya bu, aku tahu "
ibu: " kamu sudah tahu, tapi kamu masih ngotot ingin berangkat? "
aku: " iya bu, aku harap ibu mengizinkan "
ibu hanya terdiam dan menatapku.
aku: " aku berjanji akan meninggalkan basket dan berkonsentrasi penuh terhadap ujianku setelah o2sn ini bu. "
ibu: " kamu mampu? "
aku: " insyaAllah bu, aku mampu, ibu sudah paham aku kan? "
ibu hanya menghela nafas dan mengembalikan surat itu.
ibu: " yaah, sesukamu lah, kamu sudah besar, sudah mengerti tanggung jawab. "
aku menangkap persetujuan ibu, walau masih dengan setengah hati.
aku: " makasih bu, aku akan tunjukan hasilnya nanti. "
aku merasa bahagia karena impianku untuk bermain basket membawa nama baik SMK ke jenjang lebih tinggi bisa tercapai.
aku bertekad memberikan usaha terbaik di purwokerto nanti.
semoga kami bisa melangkah jauh.
( bersambung )
setelah mimpi ihsan semalam, aku berusaha tidur kembali, ,
bayangan ihsan masih terasa amat sangat nyata.
setelah kepalaku terasa lebih segar, aku segera bangun menuju kamar mandi.
aku sempat terpikir untuk bersantap sahur, namun aku urungkan, karena aku baru teringat jika hari ini adalah eidul fitri.
aku berniat setelah shalat eid nanti, aku akan berziarah mendatangi makam ihsan.
============
didepan pusara ihsan yang masih berwarna merah, aku terduduk.
kugenggam nisannya yang terbuat dari batu.
aku memejamkan mata dan teringat ekspresi wajahnya tadi malam.
"san, semoga amal ibadahmu diterima Allah, , "
aku sempat berhenti berkata kata, karena tenggorokanku tiba2 tercekat.
ada perasaan sedih yang sangat mendalam, mendesak keluar dari dalam rongga dada.
air mataku mulai mengalir.
teringat masa2 dia masih hidup dahulu.
"san, aku tahu kamu sudah berada di alam kubur. . dan aku yakin jika apa2 yang mengganggu warga desa belakangan ini bukanlah engkau. doaku slalu bersamamu saudaraku "
aku mendoakan ihsan sekali lagi, berharap jika apa yang telah mengganggu desa belakangan ini akan berhenti.
aku yakin itu hanyalah ulah jin, entah itu jin jahat, ataupun jin qarin dari ihsan yang menyerupainya untuk mengganggu warga dan menciptakan stigma jika ihsan menjadi hantu gentayangan.
selesai aku berdoa, aku bangun dari dudukku.
angin mendadak berdesir halus disekitarku dan membawa bau wangi, , bau wangi yang sama dengan bau semalam. . .
aku merasa jika ada kehadiran sesuatu disekitarku, walau aku tak mampu melihatnya.
setelah itu aku bergegas meninggalkan pemakaman desa, ,
yang mulai ramai juga oleh para peziarah. .
setelah itu, alhamdulillah tidak ada gangguan lagi terhadap warga desa.
pakdhe juga sudah bisa menerima dengan ikhlas kepergian putranya.
berangsur angsur, aktifitas juga kembali normal.
aku hanya bisa mendoakan jika semua ini akan tetap bertahan, tanpa ada isu mengenai ihsan gentayangan lagi.
===================================
sekembaliku dari prakerin, aku sudah berstatus menjadi siswa kelas 3.
itu artinya ini adalah tahun terakhirku bersekolah dijenjang SMK.
aku berencana untuk melanjutkan pendidikan selepas lulus nanti, walau aku belum ada gambaran tentang kemana tujuannya.
hanya saja, sejak sekarang, aku sudah memiliki hasrat besar untuk itu.
gambaran dari kedua orang tuaku yang berlatar belakang SPG dan SPP-SPMA, membuatku berkeinginan kuat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi lagi.
maka sekembalinya masuk sekolah, aku semakin serius dalam mengikuti pelajaran.
aku juga sudah mulai mengurangi kegiatan eskul.
pencak silat yang sudah kuikuti selama dua tahun, dengan berat harus kutinggalkan atas keinginan orang tua.
sebenarnya, tidak hanya pencak silat, namun juga eskul lainnya aku sudah dianjurkan untuk berhenti dan fokus kepada belajar.
namun aku tidak bisa meninggalkan basket.
aku tetap mengikuti basket hingga akhirnya pada bulan januari 2008, aku dikabarkan oleh guru pengampu eskul.
beliau memintaku sekali lagi untuk berpartisipasi dalam seleksi tim basket o2sn (olimpiade olahraga siswa nasional).
awalnya aku sempat menolak karena ibu melarangku untuk berkegiatan diluar belajar.
namun karena melihat kesungguhan bapak guru, aku mengiyakan saja ajakan beliau.
hari pertama seleksi, banyak yang sudah hadir dilapangan tempat kami melaksanakan seleksi.
ada beberapa anak yang memiliki tinggi menjulang.
aku sama sekali tidak gentar dan hanya akan berusaha semaksimal mungkin untuk seleksi kali ini.
karena aku membawa nama baik sekolah dan harapan pak guru.
dari sekolahku ada 8 anak yang mengikuti seleksi, termasuk huda, erik dan putra.
aku ditunjuk untuk mengkoordinir mereka.
tepat pukul 14:30, seleksi dimulai.
kami semua memulai pemanasan dilanjutkan tempaan fisik.
beberapa anak nampak mulai kewalahan ketika berlari sejauh 5 km.
namun para perwakilan dari sekolahku masih bugar karena terbiasa ditempa olah fisik.
setelah menjalani pemanasan, kami mulai masuk ke teknis permainan.
kami dibagi kedalam beberapa tim, dimana masing2 tim akan diadu untuk menemukan pemain terbaik disetiap posisinya.
aku sendiri satu tim dengan huda, dan 3 orang yang belum aku kenal.
ketika tim kami diadu melawan tim dengan center yang tubuhnya tinggi menjulang, tim kami menang telak karena ternyata center mereka masih terlalu hijau.
setelah kutanya, ternyata dia masih kelas 1.
pada akhirnya, seleksi diakhiri dan kami diperbolehkan pulang.
aku tidak terlalu mengharapkan untuk dapat terpilih karena waktu pelaksanaan o2sn sangat berdekatan dengan ujian nasional, hanya berjarak 2 bulan.
aku juga tidak yakin apakah ibuku akan mengizinkan.
namun ternyata rezeki memang tidak kemana,
aku dikabari oleh huda jika aku, huda, erik dan putra terpilih untuk mewakili kabupaten.
aku sempat tidak percaya, namun surat dari pak guru meyakinkanku jika memang inilah jalanku.
pak guru lalu berusaha meminta dispensasi kepada pihak sekolah.
setelah dispensasi itu turun , maka dibuatlah surat permohonan izin terhadap orang tua murid.
kali ini giliranku untuk meyakinkan ibu.
=============
aku berdiri dibelakang ibu yang sedang meracik bumbu.
(beliau kini berjualan dipasar kecamatan setelah beberapa bulan kemarin, bapak dibohongi orang ketika mencoba peruntungan dengan bekerja di jakarta.
kami sempat 2 hari berpuasa karena tidak memiliki uang dan juga simpanan beras lagi.
ibu juga sungkan untuk berhutang karena hutang keluarga kami sudah banyak.
makanan hanya dimakan oleh dian dan ardi, sedangkan aku dan ibu lebih memilih berpuasa.
akhirnya aku memutuskan untuk menjual HP yang kubeli sewaktu prakerin dulu.
dari uang hasil penjualan itulah, ibu menggunakannya sebagai modal awal berdagang.
dan alhamdulillah ternyata dari sinilah rezeki kami kembali terbuka, walau hanya cukup untuk makan sehari2 saja)
aku: " bu, aku mau bicara sebentar boleh? "
ibu: " bicara apa to le? kok kayaknya serius? "
aku menyerahkan surat permohonan izin dari sekolah kepada beliau.
beliau lalu membuka dan membacanya.
nampak ekspresi beliau sedikit berubah.
ibu: " mas, kamu itu sudah kelas 3, dua bulan lagi kamu kan ujian nasional "
aku: " iya bu, aku tahu "
ibu: " kamu sudah tahu, tapi kamu masih ngotot ingin berangkat? "
aku: " iya bu, aku harap ibu mengizinkan "
ibu hanya terdiam dan menatapku.
aku: " aku berjanji akan meninggalkan basket dan berkonsentrasi penuh terhadap ujianku setelah o2sn ini bu. "
ibu: " kamu mampu? "
aku: " insyaAllah bu, aku mampu, ibu sudah paham aku kan? "
ibu hanya menghela nafas dan mengembalikan surat itu.
ibu: " yaah, sesukamu lah, kamu sudah besar, sudah mengerti tanggung jawab. "
aku menangkap persetujuan ibu, walau masih dengan setengah hati.
aku: " makasih bu, aku akan tunjukan hasilnya nanti. "
aku merasa bahagia karena impianku untuk bermain basket membawa nama baik SMK ke jenjang lebih tinggi bisa tercapai.
aku bertekad memberikan usaha terbaik di purwokerto nanti.
semoga kami bisa melangkah jauh.
( bersambung )
symoel08 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
