- Beranda
- Stories from the Heart
Pengalamanku Di Asrama Sekolah (Horor)
...
TS
jp25
Pengalamanku Di Asrama Sekolah (Horor)
Pengalamanku Di Asrama Sekolah
Saya di sini hanya newbie dan berawal dari gemar membaca cerita – cerita dari para suhu, jadi tertarik juga nih buat menceritakan pengalaman saya sendiri untuk dibagi ke agan – agan semua jika ada hal positifnya bisa agan ambil dan jika ada negatifnya bisa agan jadikan pelajaran agar tidak dilakukan yaa ….
Biasanya yang selalu ditanyakan apakah cerita yang saya sajikan ini nyata atau tidak ?? maka akan saya jawab cerita yang saya sajikan ini adalah kisah nyata. Kejadian atau tempat yang saya ceritakan ini saya tidak bisa menyebut nama sekolahnya karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan yang pasti yang saya bisa beritahu lokasinya di Kalimantan timur.
Oke saya akan mulai memperkenalkan diri saya, panggil saja saya dengan JP pada saat kejadian itu pada tahun 2015 berawal dari bulan januari sampai juni 2015 di sini saya sebagai Pembina asrama dan sebagai guru di sekolah tersebut jadi sehari hari saya dari pagi sampai siang hari mengajar di sekolah tersebut dan mulai siang hari sampai pagi lagi saya sebagai Pembina asrama. Saya bekerja dengan empat orang Pembina juga yang namanya akan saya ganti untuk menjaga privasi masing – masing, sebut saja yang pertama adalah Pembina yang paling senior bernama Doni lalu pembina selanjutnya bernama Dewo lalu Oji dan saya sendiri JP. Tugas kami sebagai pembina adalah mengawasi anak – anak di asrama dan selalu mengingatkan kegiatan – kegiatan yang harus mereka lakukan bahasanya kami lah yang jadi emak bapaknya ketika di asrama hehehe.
Sekarang saya akan menceritakan tentang lingkungan sekolahnya , sekolah ini adalah sekolah yang menjadi satu lingkungan dengan asrama siswa dan siswi lalu ada juga mushola, gedung serbaguna, beberapa rumah untuk guru dan fasilitas olahraga seperti lapangan futsal dan lapangan basket serta voli. lingkungan sekolah ini sungguh sangat luas , silahkan agan – agan berhayal tentang penggambaran lingkungan sekolah ini, asrama siswa ini terpisah untuk wanita dan pria namun lokasinya berhadapan terpisah sekitar 100 meter dan di tengah – tegahnya ada lapangan futsal , letak sekolah berada di sebelah kiri dari asrama laki – laki sekitar berjarak 100 meter dengan jalan sedikit menanjak dan di sebelah kanan asrama siswa ada gedung untuk tempat makan bersama bagi siswa asrama …
NB.
Butuh masukan dan saran karena saya baru mencoba menulis dan menceritakan pengalaman saya dan pastinya masih sangat banyak kekurangannya dalam penulisan saya.
Serta yang saya ceritakan ini berbentuk pengalaman yang tanpa ada keterkaitan antara cerita yang satu dengan cerita lainnya.

Lanjutannya Gan
ASRAMA
Perkenalan yang Aneh
Bola dan Bayangan
Aku Suka Anak Ini
Suara dan Jari Itu
Suara Di Tengah Malam
Ada yang Hilang
Jangan Pergi
Nasi Kuning
Ada Acara
Mimpi
mimpi 2
anak kecil
anak kecil 2
Boneka
Nenek
Sosok
Mobil Catering
Pingsan
Rombong Sate
Sosok Di Sekolah
Sosok Di Asrama Putri
Diubah oleh jp25 14-09-2017 11:33
minakjinggo007 dan anasabila memberi reputasi
2
63.5K
284
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jp25
#50
Suara Di Tengah Malam
Saya sudah sebulan lebih menjadi pembina asrama dan berada di asrama ini, masih sama seperti kemarin – kemarin fikiran saya masih bingung apakah harus berenti padahal kerja baru sebulan lebih dan mencari kerja udah susah, tapi di satu sisi situasi ini yang membuat saya selalu ragu untuk bertahan lebih lama tetapi dukungan dari pak Doni, pak Dewo dan Mas oji yang membuat saya merasa tidak sendiri menjalani ini di tambah melihat anak – anak yang juga bersemangat tetap menuntut ilmu di sini tanpa harus menyerah dengan kondisi asrama ini….
Setelah pulang dari sekolah kami pembina mendampingi anak – anak makan siang di gedung tempata biasa kami makan bersama, Gedung tempat kami makan bersama ini luas ukurannya sekitar 25 meter panjangnya dan lebarnya sekita 15 meter, di lengkapi dapur untuk pegawai yang bertugas menyiapkan makanannya karena makanan di sini system prasmanan yang di siapkan oleh catering untuk pagi , siang dan malam hari kami makan selain dapur di sini juga tersedia kamar mandi dan wc di bagian tengah ruangan tapi tidak bisa di pakai. Gedung ini juga di kelilingi jendela – jendela yang cukup besar jadi bisa keliatan dari luar, serta meja makan di sini bentuknya panjang – panjang seperti meja makan di pendidikan militer jadi satu meja makan bisa di isi sekitar 16 orang yang duduknya berhadap – hadapan…..
Saat saya mengambil makan pak dewo menegur saya ….
“ Mas JP anak – anak sore ini bisa pulang ke rumah masing – masing minggu sore baru balik ke asrama mas “
Saya kembali menanyakan ke pak dewo karena ini hari kamis kok anak – anak boleh pulang ….
“ masa pak, ini kan masih hari kamis kok udah boleh pulang biasanya kan hari sabtu kalo ada yang mau pulang “
Ternyata Kepala sekolah dan sebagaian guru ada kegiatan ke luar kota jadi siswa di liburkan mulai jumat sampai minggu, jadi kamis sore siswa – siswa boleh di jemput buat pulang ke rumah……
“ Ini kepsek dan sebagian guru mau ada kegiatan ke luar kota mas besok jadi seluruh siswa di liburkan besok sampe minggu sore baru balik ke asrama, saya dan pak doni juga di suruh ikut keluar kota jadi mas JP dan Mas Oji juga boleh pulang lumyan libur “
Ternyata Pak dewo dan pak Doni juga ikut serta saya dan mas oji boleh pulang minggu sore baru balik ke asrama, aahhhh lumayan libur……
“ oke paakk “
Setelah selesai makan siang siswa- siswa padi lari semua ke asrama buat siap – siap dan menghubungi orang tua masing – masing buat di jemput, kalo ada yang bawa motor sendiri habis siap – siap langsung bisa pulang tapi banyak juga yang menunggu di jemput orang tuanya…..
“ Pak JP maaf apa boleh tanya ?” siswa kelas sepuluh bernama rendi menghampiri saya di kamar yang juga lagi bersiap – siap bersama mas oji
“ iya rend mau nanyak apa “ saya bertanya ke rendi yang mukanya lagi bingung
“ jadi gini pak, saya sama beberapa teman gak bisa pulang sore ini karena orang tua bisa jemputnya besok pagi, jadi kami gimana pak ? “ rendi menjelaskan kepada saya
Ternyata ada sekitar 7 orang siswa termasuk rendi yang gak bisa pulang sore ini karena orang tuanya baru bisa jemput besok pagi, jarak tempat tinggal mereka ke sekolah ini sekitar 5-6 jam perjalanan jadi terlalu malam kalu dipaksa di jemput sore ini oleh orang tuanya….
Sayapun menanyakan ke mas oji ini bagaimana dengan 7 orang siswa yang tidak bisa pulang sore ini, ternyata mas oji menjelaskan kalo kondisinya seperti itu mau gak mau saya dan mas oji menemani mereka menginap malam ini di asrama sampai besok pagi orang tua mereka menjemput…..
“ ya udah rendi saya sama Pak oji menemani kalian bertujuh nginap di asrama semalam lagi sampai besok pagi “ saya menyampaikan ke rendi supaya tidak bingung
“ okeee pak makasih banyak saya kabarin teman – teman “ rendi langsung ngeloyor pergi
Sayapun langsung mengabari pak doni dan pak dewo, ternyata mereka tidak menginap di asrama mala mini karena pak dewo dan pak doni nginap di rumah Kepsek karena berangkat subuh – subuh dari rumah kepsek. Akhirnya saya berdua mas oji saja yang menemani anak , saya pak dewo , pak doni dan mas oji berada di teras asrama dan halaman parker asrama menyambut orang tua siswa sekalian mengawasi mereka pulang satu per satu…..
Setelah semuanya pulang kecuali & anak tadi yang di jemput besok pagi, pak oji dan pak dewo pun juga pamit untuk langsung kerumah kepsek…..
“ mas oji dan mas JP, hati – hati ya jaga baik – baik anak di asrama ya hahaha “ pak doni mengingatkan kami tapi sambil dengan muka ngoloknya
Tetapi saya tidak begitu khawatir karena suda hampir 2 minggu asrama tenang dan saya berfikir semoga malam ini juga tenang minimal sampe besok pagii, karena kalo di fikir – fikir serem juga asrama sebesar ini hanya kami ber Sembilan yang ada di dalamnya…..
Engga terasa udah malam hari kami berdelapan sholat magrib berjamaah di asrama saja karena satu siswa non muslim namanya Charles, setelah kami selesai sholat kami sepakat tidur di satu kamar tepatnya kamar Charles tepat di depan kamar saya di lorong atas di bagian gedung sayap kanan. Kalau kamar saya berandanya menghadap kearah halaman asrama dan asrama putrid serta gedung makan sedangkan kamar Charles ini berandanya menghada ke tempat jemuran umum di bawah dan menghadap hutan yang masih lumayan lebat …..
Kamipun menonton televisi bareng – bareng, televisi di kamar saya, kami angkut ke kamar Charles supaya tidak sepi di tambah kami sambil makan cemilan dan mengobrol sejenak melupakan bahwa hanya kami bersembilan di asrama dan di lingkungan sekolah ini di tambah pak satpam yang berjaga di Posnya....
Tidak terasa jam sudah menunjukka 00.30 wita Mas oji dan siswa lainnya sudah tertidur kecuali saya , Rendi, Charles dan Zakaria kami ber empat mengecek kembali pintu kamar sudah di kunci atau belum lalu pintu beranda gorden – gorden kami tutup agar kami yakin dan merasa aman, padahal kalau di pikir – pikir biar di kunci semua namanya penunggu tak kasat mata ini bisa aja tetap masuk…
Kira – kira jam 01.00 malam kami ber empat masih ngobrol sambil tv tetap di nyalakan sambil menunggu ngantuk, kami semua tidur di kamar Charles yang tempat tidurnya ada 4 karena kamar ini memang di huni 4 siswa, pintu menuju kamar tidur juga kami kunci kami ber empat tidur di lantai karena tempat tidur sudah pada di tidurin termasuk mas oji. Asik kami mengobrol tiba –tiba cahrles ngmong ke kami….
“ ssttt sttt , suara apa itu “ cahrles seperti mendengar sesuatu
“ suara apa les? “ Rendi menyakan apa yang di dengar Charles
“ coba matikan TV sebentar kak dan kita diam “ Charles bicara ke zakaria yang memang dia siswa kelas duabelas
Aseemmmmmm gaannn yang kami dengar suara seperti pementasan kuda lumping gan, ada suara gamelan ada suara alat – alat musik jawa gaan…. Kami coba dengarkan secara seksama ternyata suara itu terdengar dari arah belakang yaitu arah hutan gaann, awalnya suara itu samar – samar tapi jelas gan…
“ mungkin ada yang lagi hajatan les , kan biasa kuda lumping sampe tengah malam atau pertunjukaan campur sari “ rendi mencoba berfikir positif
“ hajatan dimana de ? ini loh kita di tengah hutan gak ada rumah penduduk di sini “ Zakaria menimpali pernyataan Rendi
Semakin kami mendengarkan seksama kok suara ini mendekat iya mendekat menjadi lebih jelas bahkan suara sindennyapun terdengar
“ Klung tang klung dung klung tang klung dung “ kurang lebih suara music yang kami dengar seperti ini dengan ayunan music yang sedikit mendayu dan pelan khas music jawa
Zakaria mencoba mengintip dari jendela kamar yang langsung berhadapan dengan hutan ternyata yang dia lihat gelap gulita tidak ada apa – apa, suara itu jelas di telinga kami tapi kalau di bilang jauh suaranya terasa dekat tapi kalau di bilang dekat tapi suaranga gak dekat – dekat banget….
Kami bener – bener ketakutan tapi masih merasa aman karena kita rame – rame dan berada di dalam sini serta suara itu di luar, kami tidak mau membangunkan yang lain karena takut malah heboh, saya liat enak banget mas oji tidur sedangkan kita berempat masih ketakutan banget, kami berempat langsung baring dalam selimut berusaha emncoba tidur dan suara music gamelan itu masih terdengar….
“ ketepek ketepek ketepek “ suara ini terdengar dari luar kamar seperti di lorong
Kami berempat langung membuka selimut dan saling berpandangan
“ suara apa itu, kayak suara orang pake sandal jalan di lorong “ saya sedikit kaget dan berbicara ke pada 3 anak tadi
“ yaahhh itu muncul lagi pak, udah biasa memang suara itu kalo tengah malam “ zakaria membenarkan apa yang saya bilang kalo itu memang udah biasa terdengar
Jadi memang itu suara seperti orang berjalan menggunakan sandal jepit, anak – anak kelas duabelas seperti zakaria dari dulu memang udah terbiasa mendengar tengah malam suara itu berjalan di lorong, tapi sudah tidak lama terdengar menurut zakaria dan baru mala mini dia mendengar lagi…..
Saya , Charles dan rendi yang baru pertama denger ini ketakutan dan syokk banget mendengar suara speri orang berjalan itu fikiran saya sudah kemana – mana rasanya pengen teriak tapii enggak mungkin…
“ ya udah pada make headset aja masing – masing biar gak dengar macem – macem dan jadi bisa tidur “ saya coba memberi ide kepada mereka bertiga
Kamipun mencoba tidur masing – masing dengan masih ada rasa takut, tapi namanya madan kelelahan tidak bisa bohong akhirnya sayapun ketiduran juga. Besok paginya kami bangun dan bersiap – siap langsung keluar dari asrama bahkan kami hanya cuci muka semua agar cepat keluar dari asrama. Sekitar jam 8 anak – anak sudah pada di jemput semua dan akhirnya saya dan mas ojipun ikut pulang kembali ke rumah masing – masing. Rasanya berharga banget bisa libur dan pulang kerumah walaupun cuman 2-3 hari saja gan….
Saya sudah sebulan lebih menjadi pembina asrama dan berada di asrama ini, masih sama seperti kemarin – kemarin fikiran saya masih bingung apakah harus berenti padahal kerja baru sebulan lebih dan mencari kerja udah susah, tapi di satu sisi situasi ini yang membuat saya selalu ragu untuk bertahan lebih lama tetapi dukungan dari pak Doni, pak Dewo dan Mas oji yang membuat saya merasa tidak sendiri menjalani ini di tambah melihat anak – anak yang juga bersemangat tetap menuntut ilmu di sini tanpa harus menyerah dengan kondisi asrama ini….
Setelah pulang dari sekolah kami pembina mendampingi anak – anak makan siang di gedung tempata biasa kami makan bersama, Gedung tempat kami makan bersama ini luas ukurannya sekitar 25 meter panjangnya dan lebarnya sekita 15 meter, di lengkapi dapur untuk pegawai yang bertugas menyiapkan makanannya karena makanan di sini system prasmanan yang di siapkan oleh catering untuk pagi , siang dan malam hari kami makan selain dapur di sini juga tersedia kamar mandi dan wc di bagian tengah ruangan tapi tidak bisa di pakai. Gedung ini juga di kelilingi jendela – jendela yang cukup besar jadi bisa keliatan dari luar, serta meja makan di sini bentuknya panjang – panjang seperti meja makan di pendidikan militer jadi satu meja makan bisa di isi sekitar 16 orang yang duduknya berhadap – hadapan…..
Saat saya mengambil makan pak dewo menegur saya ….
“ Mas JP anak – anak sore ini bisa pulang ke rumah masing – masing minggu sore baru balik ke asrama mas “
Saya kembali menanyakan ke pak dewo karena ini hari kamis kok anak – anak boleh pulang ….
“ masa pak, ini kan masih hari kamis kok udah boleh pulang biasanya kan hari sabtu kalo ada yang mau pulang “
Ternyata Kepala sekolah dan sebagaian guru ada kegiatan ke luar kota jadi siswa di liburkan mulai jumat sampai minggu, jadi kamis sore siswa – siswa boleh di jemput buat pulang ke rumah……
“ Ini kepsek dan sebagian guru mau ada kegiatan ke luar kota mas besok jadi seluruh siswa di liburkan besok sampe minggu sore baru balik ke asrama, saya dan pak doni juga di suruh ikut keluar kota jadi mas JP dan Mas Oji juga boleh pulang lumyan libur “
Ternyata Pak dewo dan pak Doni juga ikut serta saya dan mas oji boleh pulang minggu sore baru balik ke asrama, aahhhh lumayan libur……
“ oke paakk “
Setelah selesai makan siang siswa- siswa padi lari semua ke asrama buat siap – siap dan menghubungi orang tua masing – masing buat di jemput, kalo ada yang bawa motor sendiri habis siap – siap langsung bisa pulang tapi banyak juga yang menunggu di jemput orang tuanya…..
“ Pak JP maaf apa boleh tanya ?” siswa kelas sepuluh bernama rendi menghampiri saya di kamar yang juga lagi bersiap – siap bersama mas oji
“ iya rend mau nanyak apa “ saya bertanya ke rendi yang mukanya lagi bingung
“ jadi gini pak, saya sama beberapa teman gak bisa pulang sore ini karena orang tua bisa jemputnya besok pagi, jadi kami gimana pak ? “ rendi menjelaskan kepada saya
Ternyata ada sekitar 7 orang siswa termasuk rendi yang gak bisa pulang sore ini karena orang tuanya baru bisa jemput besok pagi, jarak tempat tinggal mereka ke sekolah ini sekitar 5-6 jam perjalanan jadi terlalu malam kalu dipaksa di jemput sore ini oleh orang tuanya….
Sayapun menanyakan ke mas oji ini bagaimana dengan 7 orang siswa yang tidak bisa pulang sore ini, ternyata mas oji menjelaskan kalo kondisinya seperti itu mau gak mau saya dan mas oji menemani mereka menginap malam ini di asrama sampai besok pagi orang tua mereka menjemput…..
“ ya udah rendi saya sama Pak oji menemani kalian bertujuh nginap di asrama semalam lagi sampai besok pagi “ saya menyampaikan ke rendi supaya tidak bingung
“ okeee pak makasih banyak saya kabarin teman – teman “ rendi langsung ngeloyor pergi
Sayapun langsung mengabari pak doni dan pak dewo, ternyata mereka tidak menginap di asrama mala mini karena pak dewo dan pak doni nginap di rumah Kepsek karena berangkat subuh – subuh dari rumah kepsek. Akhirnya saya berdua mas oji saja yang menemani anak , saya pak dewo , pak doni dan mas oji berada di teras asrama dan halaman parker asrama menyambut orang tua siswa sekalian mengawasi mereka pulang satu per satu…..
Setelah semuanya pulang kecuali & anak tadi yang di jemput besok pagi, pak oji dan pak dewo pun juga pamit untuk langsung kerumah kepsek…..
“ mas oji dan mas JP, hati – hati ya jaga baik – baik anak di asrama ya hahaha “ pak doni mengingatkan kami tapi sambil dengan muka ngoloknya
Tetapi saya tidak begitu khawatir karena suda hampir 2 minggu asrama tenang dan saya berfikir semoga malam ini juga tenang minimal sampe besok pagii, karena kalo di fikir – fikir serem juga asrama sebesar ini hanya kami ber Sembilan yang ada di dalamnya…..
Engga terasa udah malam hari kami berdelapan sholat magrib berjamaah di asrama saja karena satu siswa non muslim namanya Charles, setelah kami selesai sholat kami sepakat tidur di satu kamar tepatnya kamar Charles tepat di depan kamar saya di lorong atas di bagian gedung sayap kanan. Kalau kamar saya berandanya menghadap kearah halaman asrama dan asrama putrid serta gedung makan sedangkan kamar Charles ini berandanya menghada ke tempat jemuran umum di bawah dan menghadap hutan yang masih lumayan lebat …..
Kamipun menonton televisi bareng – bareng, televisi di kamar saya, kami angkut ke kamar Charles supaya tidak sepi di tambah kami sambil makan cemilan dan mengobrol sejenak melupakan bahwa hanya kami bersembilan di asrama dan di lingkungan sekolah ini di tambah pak satpam yang berjaga di Posnya....
Tidak terasa jam sudah menunjukka 00.30 wita Mas oji dan siswa lainnya sudah tertidur kecuali saya , Rendi, Charles dan Zakaria kami ber empat mengecek kembali pintu kamar sudah di kunci atau belum lalu pintu beranda gorden – gorden kami tutup agar kami yakin dan merasa aman, padahal kalau di pikir – pikir biar di kunci semua namanya penunggu tak kasat mata ini bisa aja tetap masuk…
Kira – kira jam 01.00 malam kami ber empat masih ngobrol sambil tv tetap di nyalakan sambil menunggu ngantuk, kami semua tidur di kamar Charles yang tempat tidurnya ada 4 karena kamar ini memang di huni 4 siswa, pintu menuju kamar tidur juga kami kunci kami ber empat tidur di lantai karena tempat tidur sudah pada di tidurin termasuk mas oji. Asik kami mengobrol tiba –tiba cahrles ngmong ke kami….
“ ssttt sttt , suara apa itu “ cahrles seperti mendengar sesuatu
“ suara apa les? “ Rendi menyakan apa yang di dengar Charles
“ coba matikan TV sebentar kak dan kita diam “ Charles bicara ke zakaria yang memang dia siswa kelas duabelas
Aseemmmmmm gaannn yang kami dengar suara seperti pementasan kuda lumping gan, ada suara gamelan ada suara alat – alat musik jawa gaan…. Kami coba dengarkan secara seksama ternyata suara itu terdengar dari arah belakang yaitu arah hutan gaann, awalnya suara itu samar – samar tapi jelas gan…
“ mungkin ada yang lagi hajatan les , kan biasa kuda lumping sampe tengah malam atau pertunjukaan campur sari “ rendi mencoba berfikir positif
“ hajatan dimana de ? ini loh kita di tengah hutan gak ada rumah penduduk di sini “ Zakaria menimpali pernyataan Rendi
Semakin kami mendengarkan seksama kok suara ini mendekat iya mendekat menjadi lebih jelas bahkan suara sindennyapun terdengar
“ Klung tang klung dung klung tang klung dung “ kurang lebih suara music yang kami dengar seperti ini dengan ayunan music yang sedikit mendayu dan pelan khas music jawa
Zakaria mencoba mengintip dari jendela kamar yang langsung berhadapan dengan hutan ternyata yang dia lihat gelap gulita tidak ada apa – apa, suara itu jelas di telinga kami tapi kalau di bilang jauh suaranya terasa dekat tapi kalau di bilang dekat tapi suaranga gak dekat – dekat banget….
Kami bener – bener ketakutan tapi masih merasa aman karena kita rame – rame dan berada di dalam sini serta suara itu di luar, kami tidak mau membangunkan yang lain karena takut malah heboh, saya liat enak banget mas oji tidur sedangkan kita berempat masih ketakutan banget, kami berempat langsung baring dalam selimut berusaha emncoba tidur dan suara music gamelan itu masih terdengar….
“ ketepek ketepek ketepek “ suara ini terdengar dari luar kamar seperti di lorong
Kami berempat langung membuka selimut dan saling berpandangan
“ suara apa itu, kayak suara orang pake sandal jalan di lorong “ saya sedikit kaget dan berbicara ke pada 3 anak tadi
“ yaahhh itu muncul lagi pak, udah biasa memang suara itu kalo tengah malam “ zakaria membenarkan apa yang saya bilang kalo itu memang udah biasa terdengar
Jadi memang itu suara seperti orang berjalan menggunakan sandal jepit, anak – anak kelas duabelas seperti zakaria dari dulu memang udah terbiasa mendengar tengah malam suara itu berjalan di lorong, tapi sudah tidak lama terdengar menurut zakaria dan baru mala mini dia mendengar lagi…..
Saya , Charles dan rendi yang baru pertama denger ini ketakutan dan syokk banget mendengar suara speri orang berjalan itu fikiran saya sudah kemana – mana rasanya pengen teriak tapii enggak mungkin…
“ ya udah pada make headset aja masing – masing biar gak dengar macem – macem dan jadi bisa tidur “ saya coba memberi ide kepada mereka bertiga
Kamipun mencoba tidur masing – masing dengan masih ada rasa takut, tapi namanya madan kelelahan tidak bisa bohong akhirnya sayapun ketiduran juga. Besok paginya kami bangun dan bersiap – siap langsung keluar dari asrama bahkan kami hanya cuci muka semua agar cepat keluar dari asrama. Sekitar jam 8 anak – anak sudah pada di jemput semua dan akhirnya saya dan mas ojipun ikut pulang kembali ke rumah masing – masing. Rasanya berharga banget bisa libur dan pulang kerumah walaupun cuman 2-3 hari saja gan….
0