- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#12
A Blank Paper
“Kasihan, aku baca dari riwayatnya dan mendapatkan bahwa ia berasal dari salah satu negara korban perang. Ia pasti kelaparan setiap waktu.”, Lativa menatap anak itu dengan iba. Ia lalu memisahkan piring anak itu yang telah kosong dan menggantinya dengan sup yang belum ia makan sama sekali. “Makanlah.”, ujar Lativa. Kembali anak itu melahap sup itu dengan cepat. Ia sepertinya tidak mau melewatkan satupun makanan yang mampu dihidangkan didepannya.
Arelia lalu membuka gadgetnya dan mensurfing mengenai data anak tersebut. Mereka dengan mudah terkoneksi dengan penyimpan data statistik kemanusiaan, ia pun menyebarkannya kepada yang lain.
“Dia adalah seorang korban perang dari Suriah. Karena, kehilangan orangtua dimasa kecil dan ia berhasil diselamatkan (kata kasarnya:diselundupkan) kenegara lain. Maka ia pun berganti nama menjadi Kleint. Tidak ada data apapun yang menyatakan kelahiran, keluarga, maupun yang lainnya selain data pribadinya. Karena itu, usianya pun hanya berupa perkiraan. (sumber-sumber statistik menyatakan bahwa melalui penelitian, ia diperkirakan berusia diantara 13 hingga 15 tahun). Ia diyakini mengalami trauma cukup parah yang mengakibatkan ia kehilangan kemampuan berbicara dan ingatannya juga terhapus.”
“Ia adalah lembaran kertas baru.”, ujar Lativa takjub. “Bagaimana kamu mau menggunakannya dalam kasus ini? Maksudku apa yang akan ia kerjakan?”, tanya Brian.
“Ia hanya menjadi alat yang akan kita gunakan dalam kasus nanti. Tergantung kebutuhan.”, tandas Arelia. Lativa terkejut mendengarnya, namun ia memilih untuk seakan-akan tidak mendengar apa yang dikatakan rekannya tersebut dan kembali menyibukkan diri bersama anak itu.
Matahari telah berada dipuncak langit ketika mereka berangkat menuju kerumah klien mereka. Ia adalah seorang bapak yang berusia dikisaran lima puluh tahunan. Ia benar-benar kaya. Rumahnya luas dan dilapisi dengan marmer dan batu-batu berkualitas tinggi.
Desain rumahnya juga teratur dan penuh perhitungan sehingga, siluet sinar yang menghampiri rumah membentuk garis yang sempurna. Tepat turun di atap dan berakhir dikolam ikan ditaman.
Diketahui bahwa namanya adalah Hugo Latief. Dari namanya, mereka menerka-nerka bahwa mungkin ia adalah turunan Spanyol, Portugis, atau Ceko?
“Kasihan, aku baca dari riwayatnya dan mendapatkan bahwa ia berasal dari salah satu negara korban perang. Ia pasti kelaparan setiap waktu.”, Lativa menatap anak itu dengan iba. Ia lalu memisahkan piring anak itu yang telah kosong dan menggantinya dengan sup yang belum ia makan sama sekali. “Makanlah.”, ujar Lativa. Kembali anak itu melahap sup itu dengan cepat. Ia sepertinya tidak mau melewatkan satupun makanan yang mampu dihidangkan didepannya.
Arelia lalu membuka gadgetnya dan mensurfing mengenai data anak tersebut. Mereka dengan mudah terkoneksi dengan penyimpan data statistik kemanusiaan, ia pun menyebarkannya kepada yang lain.
“Dia adalah seorang korban perang dari Suriah. Karena, kehilangan orangtua dimasa kecil dan ia berhasil diselamatkan (kata kasarnya:diselundupkan) kenegara lain. Maka ia pun berganti nama menjadi Kleint. Tidak ada data apapun yang menyatakan kelahiran, keluarga, maupun yang lainnya selain data pribadinya. Karena itu, usianya pun hanya berupa perkiraan. (sumber-sumber statistik menyatakan bahwa melalui penelitian, ia diperkirakan berusia diantara 13 hingga 15 tahun). Ia diyakini mengalami trauma cukup parah yang mengakibatkan ia kehilangan kemampuan berbicara dan ingatannya juga terhapus.”
“Ia adalah lembaran kertas baru.”, ujar Lativa takjub. “Bagaimana kamu mau menggunakannya dalam kasus ini? Maksudku apa yang akan ia kerjakan?”, tanya Brian.
“Ia hanya menjadi alat yang akan kita gunakan dalam kasus nanti. Tergantung kebutuhan.”, tandas Arelia. Lativa terkejut mendengarnya, namun ia memilih untuk seakan-akan tidak mendengar apa yang dikatakan rekannya tersebut dan kembali menyibukkan diri bersama anak itu.
Matahari telah berada dipuncak langit ketika mereka berangkat menuju kerumah klien mereka. Ia adalah seorang bapak yang berusia dikisaran lima puluh tahunan. Ia benar-benar kaya. Rumahnya luas dan dilapisi dengan marmer dan batu-batu berkualitas tinggi.
Desain rumahnya juga teratur dan penuh perhitungan sehingga, siluet sinar yang menghampiri rumah membentuk garis yang sempurna. Tepat turun di atap dan berakhir dikolam ikan ditaman.
Diketahui bahwa namanya adalah Hugo Latief. Dari namanya, mereka menerka-nerka bahwa mungkin ia adalah turunan Spanyol, Portugis, atau Ceko?
0