- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#415
PRAKERIN; perantauan pertamaku seorang diri
warning, post kali ini agak berbau BB, jika ada yang masih dibawah umur, tolong lewati saja
sekarang telah memasuki akhir semester empat,
itu artinya aku akan segera melaksanakan prakerin/pkl . .
aku sendiri saat ini belum memiliki tujuan akan prakerin dimana, ,
sebab aku belum punya gambaran dan tempo hari baru saja berkonsentrasi di popda basket.
kami kalah di partai pertama oleh sang juara bertahan, SMA 7, dengan skor tipis, 48 - 50.
kami memang tidak berhasil mengubah kenyataan bahwa kami selalu gugur di babak pertama, ,
tapi setidaknya dari pertandingan kemarin, kami berhasil membuat sang juara bertahan harus menceploskan 3 point di sisa 10 detik pertandingan untuk menghindarkan mereka dari malunya kekalahan.
ya, kami sempat memimpin 48 - 47 hingga kuarter 4 tersisa 10 detik. . .
namun dalam basket, 1 detik pun adalah waktu yang berharga. . .
sebuah pengalaman besar bagi kami, yang walaupun kalah, tetap bisa pulang dengan kepala tegak. .
(SMA 7 kembali menjadi juara tingkat kabupaten untuk tahun ini)
aku didatangi gun dan toro, dua sahabatku. . .
gun: " yo, kamu udah dapat tempat PKL blum? "
aku: " belum e, dari kemarin sibuk sama tim basket "
gun: " kita PKLnya ikutan tempat omnya sammy aja bro "
aku: " kemaren si sammy sempet nawarin aku PKL bareng dia di tempat omnya, tp belum kujawab "
toro: " kita ketempat sammy aja sekarang "
sammy adalah sahabatku yang lainnya.
dia sering memberikan tebengan jika aku tidak bersepeda sampai sekolah.
anaknya sangat baik, walau mukanya serem, , ,
dia tempo hari sudah menawarkan aku untuk ikut pkl di tempat omnya di cikarang.
namun belum kujawab, karena kemarin aku masih sibuk dengan tim basket.
akhirnya siang itu kami menemui sammy yang sebenarnya juga masih sekelas dengan kami.
disana sudah ada wiwid, temanku yang juga ikut bantara, dan abror.
aku: " sam, tawaranmu kemarin aku ikut deh, soalnya aku belum dapat tempat PKL "
sam: " oalah, yowes, tak kabarin om q ae dulu, , berarti aku, koe, gun, toro, wiwid, sama abror "
gun: " nanti piye sam kita disana? "
sam: " wes masalah itu beres, nanti dibantu sama omku "
toro: " okelah, aku pokoknya ikut "
sam lalu menelpon om nya yang bekerja dicikarang untuk mendaftarkan kami semua.
berdasarkan info awal, sam berkata jika kami akan PKL di salah satu PT besar di kawasan MM2100 tempat omnya bekerja.
kami hanya mengiyakan karena sama sekali belum pernah sampai sana. .
namun ternyata, pada hari terakhir pendataan siswa prakerin,
ketika guru menanyakan kepada kami berenam dimana kami PKL karena belum masuk data2nya.
barulah saat itu kami tau jika PT tempat om sam sudah tidak menerima anak PKL lagi.
jadilah hingga detik2 terakhir kami berenam belum ada tujuan.
tapi tak lama, HP sam berbunyi, dia ditelepon oleh omnya lagi.
beliau mengabarkan jika ada PT kecil dekat kontrakannya, yang berada didalam kawasan jababeka menerima anak PKL,
namun PT nya kecil.
walhasil karena kepepet, jadilah kami mau.
namanya adalah PT KO***C, entah PT apa itu.
akhirnya hari yang ditunggu2 tiba, aku akan berangkat ke cikarang bersama kelima rekanku diantar oleh bapak sammy.
sebelum berangkat, aku meminta izin kepada ibu dan bapak untuk pergi PKL di cikarang.
ibu dan bapak berpesan kepadaku agar menjaga diri sebaik baiknya saat berada ditanah orang.
aku mengiyakan dan memeluk beliau berdua.
aku diberi uang saku sebesar 200 ribu, dimana nanti yang 75 ribu kuberikan kepada bapak sammy sebagai ganti uang tiket keberangkatan.
dengan diantar bapak, aku menuju rumah sammy.
disana sudah menunggu wiwid dan abror, sedangkan gun dan toro belum nampak.
kami bercanda sambil menanyakan barang bawaan masing2. .
abror membawa dua tas berukuran besar, sedangkan wiwid membawa ransel yang biasa dia gunakan untuk sekolah.
tak lama toro dan gun muncul, ,
toro diantar oleh bapaknya, sedangkan gun datang sendiri, katanya bapaknya hanya mengantar sampai depan STM, lalu dari STM dia melanjutkan dengan angkot.
setelah berpamitan kepada ibu sammy, kami menuju pool bus yang akan membawa kami menuju cikarang. .
tanah tujuan yang bahkan belum pernah kami bayangkan sebelumnya.
kami sudah ada didalam bus Sinar jaya,
ternyata dalam bus itu juga ada beberapa anak dari kelas sebelah yang akan melakukan PKL di cikarang juga, termasuk nina teman satu pengurus dewan ambalan.
kami bercanda didalam bus, seakan itu adalah bus dharmawisata sekolah.
kami tidak mempedulikan jika sebenarnya itu adalah bus umum yang juga berisi penumpang umum lain.
mereka sebenarnya nampak terganggu oleh candaan kami, namun kami cuek saja.
toh juga tidak lama ketika kami merasa bosan, kami kembali terdiam.
aku dan gun memilih tidur, sedangkan sammy, toro dan abror bermain dengan HPnya.
wiwid tampak akrab dengan penumpang wanita disebelahnya.
(wiwid ini sosok yang supel, sehingga dia mudah akrab dengan orang asing)
aku sendiri tidak tahu menahu apa yang terjadi selanjutnya, karena aku tertidur pulas hingga akhirnya terbangun ketika bus berhenti didaerah cijeungjing untuk beristirahat.
setelah beristirahat sekitar 30 menit, bus kembali melanjutkan perjalanan.
aku sendiri kembali tertidur dan tidak mengetahui apa yang teman2 lain perbuat.
(sampai sekarang, ketika bepergian jauh menggunakan moda transportasi umum, aku selalu terlelap sesaat setelah naik.
)
jam menunjukan pukul 03:15 WIB.
bus berhenti di sebuah pool besar. (dikemudian hari aku tahu jika namanya adalah pool cibitung)
kami menunggu dijemput oleh om hari, adik dari bapak sammy.
tak terlalu lama, seorang laki2 berusia sekitar 30 an datang menggunakan sepeda motor.
kami bersalaman dengannya.
setelah berbincang sebentar, om hari dan bapak sammy menghampiri supir mobil carteran dan bernegosiasi harga.
kami akhirnya naik mobil carteran menuju rumah kontrakan om hari yang terletak didalam kawasan jababeka 1.
sesampai disana kami disambut istri dari om hari.
namanya mbak wulan (nama2 kembali aku samarkan).
mbak wulan ini perkiraanku masih muda, sekitar 25an lah.
orangnya juga manis. namun sedikit jutek.
dan setelah berbasa basi sebentar, kami meneruskan beristirahat dikontrakan om hari yang tidak begitu luas itu.
siangnya, om hari mencarikan kami kontrakan yang terletak tak jauh dari kontrakan beliau, hanya berjarak 50 meteran kearah belakang.
suasannya sedikit kumuh karena kontrakan tsb berimpit2an satu sama lain.
jalan setapak didepannya juga sempit, hanya memungkinkan untuk berjalan kaki saja, ,
aku sempat tidak nyaman dengan kondisinya,
kontrakan tersebut hanya terdiri dari dua ruangan, dengan ruang tempat kami tidur berukuran 3 x 3 meter, lalu ruang dibelakangnya berukuran 2 x 1.5 untuk dapur dan kamar mandi.
namun mau bagaimana lagi, sebab inilah kontrakan yang terjangkau secara finansial oleh kami.
akhirnya kami ber5 minus sammy yang tidur ditempat omnya, tinggal disitu.
===========================================================
hari pertama di kontrakan kami lalui dengan adaptasi.
disebelah kontrakan kami, ditempati oleh dua orang wanita yang bekerja di PT sekitar situ.
yang satu namanya teh weny, yang satunya teh usy, ,
teh weny orangnya cantik dan kulitnya putih khas wanita sunda, badannya padat berisi dan gemar mengenakan kaos ketat.
orangnya suka bercanda, namun candaannya kadang2 sedikit nakal, ,
membuat kami yang abege baru puber ini sering curi2 pandang dan salah fokus jika berbincang2 dengannya.
sedangkan teh usy tidak terlalu cantik, namun manis dan kulitnya juga putih khas wanita sunda.
berbeda dengan teh weny yang candaannya nakal, teh usy lebih sopan dan keibuan. .
usia mereka kira2 sepantaran, 24 tahun jika berdasarkan cerita teh usy.
awalnya kami mengira PKL kami disini akan menyenangkan karena memiliki tetangga2 cantik dan baik.
namun kami salah,
sebab kata pepatah, disetiap taman bunga yang indah, beterbangan pula serangga2 disekitarnya.
hal ini juga berlaku disini.
ditempat kami juga tinggal warga asli situ.
yang mana anak laki2 mudanya ternyata kurang welcome dengan kami berenam.
ketidaksukaan itu semakin menjadi ketika mereka tahu jika teh weny dan teh usy akrab dengan kami yang notabene tetanggaan.
setiap mereka lewat didepan kontrakan, mereka selalu menatap kami dengan tatapan benci, kemudian meludah dihadapan kami.
aku sudah membaca ini dari awal aku bertemu mereka ketika membeli sabun di warung.
ditambah nasehat dari adik perempuan bapak yang tinggak didaerah bekasi, aku menjadi menjaga jarak dengan mereka.
tante menasehatiku agar menjaga sikap dengan baik didaerah situ, karena daerah yang aku tempati termasuk daerah rawan.
hari kedua, kami datang ke perusahaan tempat kami akan melaksanakan prakerin.
perusahaan itu ternyata perusahaan kecil dekat tempat tinggal kami.
dengan berjalan kaki, kami hanya perlu menempuh waktu 5 menit.
pemiliknya adalah orang korea.
bergerak dibidang produksi part kecil2 menggunakan mesin press, maka kami setiap hari disuguhi oleh mesin press berukuran besar yang mampu mencetak plat baja setebal 1 cm menjadi sebuah bentuk.
yang mengerikan, sensor pengamannya banyak yang mati, sehingga ada juga karyawan yang cacat akibat kehilangan beberapa ruas jari tangan.

kami melaksanakan prakerin dengan diperbantukan di lini inspeksi untuk memeriksa hasil produksi dan mensortirnya.
awalnya aku tidak setuju karena ternyata dalam prakerin kami tidak ada ilmu yang bisa diambil.
namun apa daya, nasi sudah menjadi bubur, maka mau tidak mau untuk mendapatkan nilai, aku harus tetap prakerin disini.
seminggu setelah itu, kami benar2 sudah terbiasa dengan suasana disekitar sini.
apalagi teh wenny dan teh usy baik kepada kami.
beberapa kali gun bercerita jika dia sering diajak masuk kedalam kontrakan oleh teh wenny, namun dia tolak karena takut.
sebab teh usy tidak ada.
jika teh usy ada, maka teh wenny tidak bertingkah senakal ketika teh usy pergi.
aku juga pernah dipancing oleh teh wenny.
jadi ketika itu jam sudah menunjukan pukul 21:00.
wiwid, abror dan toro sudah tidur didalam, rupanya kegiatan siang tadi amat melelahkan sehingga selepas isya mereka memutuskan untuk tidur.
aku masih menemani gun bercengkerama bersama teh wenny dan teh usy.
namun tak lama, pukul 20:55, teh usy berangkat kerja karena dia shift malam.
teh usy berpamitan berangkat kerja dan menyuruh aku (gun juga) untuk masuk saja karena sudah malam.
akhirnya aku mengajak gun masuk dan berpamitan pada teh wenny.
ada sedikit gurat kecewa di wajah gun ketika kuajak masuk, namun aku tetap memaksanya.
tak lama lampu ruangan kumatikan dan aku berusaha tertidur.
tak lama, aku terbangun kembali karena nyamuk terasa lebih banyak daripada biasanya.
aku menengok kearah gun yang nampak sedang membuka HP, ,
aku: " jam berapa gun? "
gun: " sek jam setengah 10 "
aku: " nyamuknya banyak banget ya? "
gun: " emang, untung aku wes pakai lotion "
aku: " masih ada nggak? "
gun: " habis yo "
aku: " yowes, aku tak beli dulu lah, "
akupun akhirnya bangkit dan mengambil uang receh dari saku celana panjang yang kugantung.
aku kemudian keluar dan menuju warung,
dari kontrakanku kewarung, aku harus melewai kontrakan teh wenny.
nampak pintunya masih terbuka sedikit.
ketika melewatinya, aku melirik dan melihat teh wenny sedang tiduran didepan TV,
dia tersenyum kepadaku dan kubalas dengan senyuman pula.
akupun melanjutkan perjalanan ke warung untuk membeli lotiaon anti nyamuk.
ketika aku kembali, teh wenny memanggilku.
teh W: " yo, tiyo? bisa bantuin teteh sebentar?? "
aku: " ada apa ya teh? "
teh W: " ini yo, TV teteh kok gambarnya tiba tiba hilang ya? "
aku: " masa teh? "
teh W: " iya, sok sini masuk kalau nggk percaya "
akupun masuk kedalam kontrakan teh wenny.
didalam berbau harum, berbeda dengan kontrakanku yang apek karena isinya bujang2 males
aku segera melihat TV teh wenny, ,
aku: " oooh, ini colokan antenanya lepas teh, tinggal dicolokin aja " (kataku sambil meraih colokan kabel yang lepas)
teh W: " apanya yang dicolokin? "
aku: " ini, kabel yang dari antena, dicolokin ke TVnya " (sambil memasang kembali kabel antena)
teh W: " kirain teteh yang mau tiyo colok "
aku yang kaget oleh perkataan teh wenny menengok kearahnya, dan tiba2 teh wenny langsung memelukku dari belakang,
sambil meniup tengkukku dia berbisik, ,
" main yuk tiyo, , teteh ajarin deh "
aku yang kaget buka kepalang sempat terkesima oleh gerakan teh wenny. apalagi dipunggungku terasa ada yang mengganjal.
namun itu tak lama, karena setelah aku berhasil menguasai pikiranku kembali,
aku segera melepaskan pelukan teh wenny sesaat sebelum dia berusaha menciumku.
aku: " teh, istighfar teh, istighfar, malu atuh, , , "
teh W: " alaaah, tiyo malu malu mau "
aku: " enggak teh, istighfaar, , demi Allah, saya takut malahan, " (aku berusaha mundur menjauh dari teh wenny, nampak dia sudah tidak mengenakan dalaman karena tercetak jelas dikaosnya yang ketat)
teh W: " udahlah yoo, jangan munafik loo, "
aku: " astaghfirullah teeh, saya bener2 minta maaf, tapi ini nggak bener teh, ya udah, itu TV nya udah bagus lagi, saya pamit dulu "
teh W: " Tiyooo! jangan pergi, sini loo! "
aku tidak mempedulikan kata2 teh wenny lagi, sebab aku benar2 benar takut.
sebagai laki2 normal, adegan barusan benar2 membuatku tergoda, namun akal sehatku berkata itu tidak benar.
aku malah lebih takut jika sampai tetangga2 mendengar teh wenny dan kemudian menuduhku hendak melakukan pencabulan.
bisa tamat riwayatku.
aku segera berlari masuk kedalam rumah dan menguncinya.
gun yang keheranan memperhatikanku.
gun: " kenopo elu yo? "
aku tak menjawab. aku berusaha menenangkan debaran jantungku dan juga nafasku yang ngos ngosan.
karena tidak mendapat jawaban, gun kemudian bangun dari tidurnya dan mengambil minum, lalu memberikannya kepadaku.
gun: " kenapa sob? "
aku: " gun, , ,hh hh hh, lebih baik kita jangan terlalu dekat sama teh wenny "
gun: " emang kenapa? "
aku: " barusan teh wenny ngajakin "gitu" gun "
gun: " gitu gimana? " (kali ini gun memperhatikan sepenuhnya
)
aku: " yaa itu, begituan, masa tadi TVnya nggak muncul gambar, pas tak benerin malah meluk dari belakang, mana nggk pake BH lagi "
gun: " wiiiih,,, rejeki doong, , bagi bagi laah "
aku memukul kepala gun agar pikiran sehatnya muncul
gun: " weeh, asyem, kok mukul kepalaku? "
aku: " heeh, pikiren dengan kepala dingin, jangan dengan kepala mesum! "
gun: " lha kan enak mbok, hehehee "
aku: " enak si enak, lha kalo ada apa2 piye?, emang kamu lupa gimana nggak bersahabatnya anak2 sini sama kita gara2 akrab sama teh wenny? "
gun hanya cengengesan dan mengiyakan kata kataku. dia juga sebenarnya takut dengan teh wenny, takut jika sampai khilaf .
akhirnya aku berusaha tidur malam itu dan gun masih sesekali menggodaku atas kejadian barusan. . .
(bersambung)
preview post berikutnya
aku kira kejadian dengan teh wenny itu tidak menimbulkan efek apa apa, namun ternyata membawa petaka yang lebih besar lagi!
sekarang telah memasuki akhir semester empat,
itu artinya aku akan segera melaksanakan prakerin/pkl . .
aku sendiri saat ini belum memiliki tujuan akan prakerin dimana, ,
sebab aku belum punya gambaran dan tempo hari baru saja berkonsentrasi di popda basket.
kami kalah di partai pertama oleh sang juara bertahan, SMA 7, dengan skor tipis, 48 - 50.
kami memang tidak berhasil mengubah kenyataan bahwa kami selalu gugur di babak pertama, ,
tapi setidaknya dari pertandingan kemarin, kami berhasil membuat sang juara bertahan harus menceploskan 3 point di sisa 10 detik pertandingan untuk menghindarkan mereka dari malunya kekalahan.
ya, kami sempat memimpin 48 - 47 hingga kuarter 4 tersisa 10 detik. . .
namun dalam basket, 1 detik pun adalah waktu yang berharga. . .
sebuah pengalaman besar bagi kami, yang walaupun kalah, tetap bisa pulang dengan kepala tegak. .
(SMA 7 kembali menjadi juara tingkat kabupaten untuk tahun ini)
aku didatangi gun dan toro, dua sahabatku. . .
gun: " yo, kamu udah dapat tempat PKL blum? "
aku: " belum e, dari kemarin sibuk sama tim basket "
gun: " kita PKLnya ikutan tempat omnya sammy aja bro "
aku: " kemaren si sammy sempet nawarin aku PKL bareng dia di tempat omnya, tp belum kujawab "
toro: " kita ketempat sammy aja sekarang "
sammy adalah sahabatku yang lainnya.
dia sering memberikan tebengan jika aku tidak bersepeda sampai sekolah.
anaknya sangat baik, walau mukanya serem, , ,
dia tempo hari sudah menawarkan aku untuk ikut pkl di tempat omnya di cikarang.
namun belum kujawab, karena kemarin aku masih sibuk dengan tim basket.
akhirnya siang itu kami menemui sammy yang sebenarnya juga masih sekelas dengan kami.
disana sudah ada wiwid, temanku yang juga ikut bantara, dan abror.
aku: " sam, tawaranmu kemarin aku ikut deh, soalnya aku belum dapat tempat PKL "
sam: " oalah, yowes, tak kabarin om q ae dulu, , berarti aku, koe, gun, toro, wiwid, sama abror "
gun: " nanti piye sam kita disana? "
sam: " wes masalah itu beres, nanti dibantu sama omku "
toro: " okelah, aku pokoknya ikut "
sam lalu menelpon om nya yang bekerja dicikarang untuk mendaftarkan kami semua.
berdasarkan info awal, sam berkata jika kami akan PKL di salah satu PT besar di kawasan MM2100 tempat omnya bekerja.
kami hanya mengiyakan karena sama sekali belum pernah sampai sana. .
namun ternyata, pada hari terakhir pendataan siswa prakerin,
ketika guru menanyakan kepada kami berenam dimana kami PKL karena belum masuk data2nya.
barulah saat itu kami tau jika PT tempat om sam sudah tidak menerima anak PKL lagi.
jadilah hingga detik2 terakhir kami berenam belum ada tujuan.
tapi tak lama, HP sam berbunyi, dia ditelepon oleh omnya lagi.
beliau mengabarkan jika ada PT kecil dekat kontrakannya, yang berada didalam kawasan jababeka menerima anak PKL,
namun PT nya kecil.
walhasil karena kepepet, jadilah kami mau.
namanya adalah PT KO***C, entah PT apa itu.
akhirnya hari yang ditunggu2 tiba, aku akan berangkat ke cikarang bersama kelima rekanku diantar oleh bapak sammy.
sebelum berangkat, aku meminta izin kepada ibu dan bapak untuk pergi PKL di cikarang.
ibu dan bapak berpesan kepadaku agar menjaga diri sebaik baiknya saat berada ditanah orang.
aku mengiyakan dan memeluk beliau berdua.
aku diberi uang saku sebesar 200 ribu, dimana nanti yang 75 ribu kuberikan kepada bapak sammy sebagai ganti uang tiket keberangkatan.
dengan diantar bapak, aku menuju rumah sammy.
disana sudah menunggu wiwid dan abror, sedangkan gun dan toro belum nampak.
kami bercanda sambil menanyakan barang bawaan masing2. .
abror membawa dua tas berukuran besar, sedangkan wiwid membawa ransel yang biasa dia gunakan untuk sekolah.
tak lama toro dan gun muncul, ,
toro diantar oleh bapaknya, sedangkan gun datang sendiri, katanya bapaknya hanya mengantar sampai depan STM, lalu dari STM dia melanjutkan dengan angkot.
setelah berpamitan kepada ibu sammy, kami menuju pool bus yang akan membawa kami menuju cikarang. .
tanah tujuan yang bahkan belum pernah kami bayangkan sebelumnya.
kami sudah ada didalam bus Sinar jaya,
ternyata dalam bus itu juga ada beberapa anak dari kelas sebelah yang akan melakukan PKL di cikarang juga, termasuk nina teman satu pengurus dewan ambalan.
kami bercanda didalam bus, seakan itu adalah bus dharmawisata sekolah.
kami tidak mempedulikan jika sebenarnya itu adalah bus umum yang juga berisi penumpang umum lain.
mereka sebenarnya nampak terganggu oleh candaan kami, namun kami cuek saja.
toh juga tidak lama ketika kami merasa bosan, kami kembali terdiam.
aku dan gun memilih tidur, sedangkan sammy, toro dan abror bermain dengan HPnya.
wiwid tampak akrab dengan penumpang wanita disebelahnya.
(wiwid ini sosok yang supel, sehingga dia mudah akrab dengan orang asing)
aku sendiri tidak tahu menahu apa yang terjadi selanjutnya, karena aku tertidur pulas hingga akhirnya terbangun ketika bus berhenti didaerah cijeungjing untuk beristirahat.
setelah beristirahat sekitar 30 menit, bus kembali melanjutkan perjalanan.
aku sendiri kembali tertidur dan tidak mengetahui apa yang teman2 lain perbuat.
(sampai sekarang, ketika bepergian jauh menggunakan moda transportasi umum, aku selalu terlelap sesaat setelah naik.
)jam menunjukan pukul 03:15 WIB.
bus berhenti di sebuah pool besar. (dikemudian hari aku tahu jika namanya adalah pool cibitung)
kami menunggu dijemput oleh om hari, adik dari bapak sammy.
tak terlalu lama, seorang laki2 berusia sekitar 30 an datang menggunakan sepeda motor.
kami bersalaman dengannya.
setelah berbincang sebentar, om hari dan bapak sammy menghampiri supir mobil carteran dan bernegosiasi harga.
kami akhirnya naik mobil carteran menuju rumah kontrakan om hari yang terletak didalam kawasan jababeka 1.
sesampai disana kami disambut istri dari om hari.
namanya mbak wulan (nama2 kembali aku samarkan).
mbak wulan ini perkiraanku masih muda, sekitar 25an lah.
orangnya juga manis. namun sedikit jutek.
dan setelah berbasa basi sebentar, kami meneruskan beristirahat dikontrakan om hari yang tidak begitu luas itu.
siangnya, om hari mencarikan kami kontrakan yang terletak tak jauh dari kontrakan beliau, hanya berjarak 50 meteran kearah belakang.
suasannya sedikit kumuh karena kontrakan tsb berimpit2an satu sama lain.
jalan setapak didepannya juga sempit, hanya memungkinkan untuk berjalan kaki saja, ,
aku sempat tidak nyaman dengan kondisinya,
kontrakan tersebut hanya terdiri dari dua ruangan, dengan ruang tempat kami tidur berukuran 3 x 3 meter, lalu ruang dibelakangnya berukuran 2 x 1.5 untuk dapur dan kamar mandi.
namun mau bagaimana lagi, sebab inilah kontrakan yang terjangkau secara finansial oleh kami.
akhirnya kami ber5 minus sammy yang tidur ditempat omnya, tinggal disitu.
===========================================================
hari pertama di kontrakan kami lalui dengan adaptasi.
disebelah kontrakan kami, ditempati oleh dua orang wanita yang bekerja di PT sekitar situ.
yang satu namanya teh weny, yang satunya teh usy, ,
teh weny orangnya cantik dan kulitnya putih khas wanita sunda, badannya padat berisi dan gemar mengenakan kaos ketat.
orangnya suka bercanda, namun candaannya kadang2 sedikit nakal, ,
membuat kami yang abege baru puber ini sering curi2 pandang dan salah fokus jika berbincang2 dengannya.
sedangkan teh usy tidak terlalu cantik, namun manis dan kulitnya juga putih khas wanita sunda.
berbeda dengan teh weny yang candaannya nakal, teh usy lebih sopan dan keibuan. .
usia mereka kira2 sepantaran, 24 tahun jika berdasarkan cerita teh usy.
awalnya kami mengira PKL kami disini akan menyenangkan karena memiliki tetangga2 cantik dan baik.
namun kami salah,
sebab kata pepatah, disetiap taman bunga yang indah, beterbangan pula serangga2 disekitarnya.
hal ini juga berlaku disini.
ditempat kami juga tinggal warga asli situ.
yang mana anak laki2 mudanya ternyata kurang welcome dengan kami berenam.
ketidaksukaan itu semakin menjadi ketika mereka tahu jika teh weny dan teh usy akrab dengan kami yang notabene tetanggaan.
setiap mereka lewat didepan kontrakan, mereka selalu menatap kami dengan tatapan benci, kemudian meludah dihadapan kami.
aku sudah membaca ini dari awal aku bertemu mereka ketika membeli sabun di warung.
ditambah nasehat dari adik perempuan bapak yang tinggak didaerah bekasi, aku menjadi menjaga jarak dengan mereka.
tante menasehatiku agar menjaga sikap dengan baik didaerah situ, karena daerah yang aku tempati termasuk daerah rawan.
hari kedua, kami datang ke perusahaan tempat kami akan melaksanakan prakerin.
perusahaan itu ternyata perusahaan kecil dekat tempat tinggal kami.
dengan berjalan kaki, kami hanya perlu menempuh waktu 5 menit.
pemiliknya adalah orang korea.
bergerak dibidang produksi part kecil2 menggunakan mesin press, maka kami setiap hari disuguhi oleh mesin press berukuran besar yang mampu mencetak plat baja setebal 1 cm menjadi sebuah bentuk.
yang mengerikan, sensor pengamannya banyak yang mati, sehingga ada juga karyawan yang cacat akibat kehilangan beberapa ruas jari tangan.

kami melaksanakan prakerin dengan diperbantukan di lini inspeksi untuk memeriksa hasil produksi dan mensortirnya.
awalnya aku tidak setuju karena ternyata dalam prakerin kami tidak ada ilmu yang bisa diambil.
namun apa daya, nasi sudah menjadi bubur, maka mau tidak mau untuk mendapatkan nilai, aku harus tetap prakerin disini.
seminggu setelah itu, kami benar2 sudah terbiasa dengan suasana disekitar sini.
apalagi teh wenny dan teh usy baik kepada kami.
beberapa kali gun bercerita jika dia sering diajak masuk kedalam kontrakan oleh teh wenny, namun dia tolak karena takut.
sebab teh usy tidak ada.
jika teh usy ada, maka teh wenny tidak bertingkah senakal ketika teh usy pergi.
aku juga pernah dipancing oleh teh wenny.
jadi ketika itu jam sudah menunjukan pukul 21:00.
wiwid, abror dan toro sudah tidur didalam, rupanya kegiatan siang tadi amat melelahkan sehingga selepas isya mereka memutuskan untuk tidur.
aku masih menemani gun bercengkerama bersama teh wenny dan teh usy.
namun tak lama, pukul 20:55, teh usy berangkat kerja karena dia shift malam.
teh usy berpamitan berangkat kerja dan menyuruh aku (gun juga) untuk masuk saja karena sudah malam.
akhirnya aku mengajak gun masuk dan berpamitan pada teh wenny.
ada sedikit gurat kecewa di wajah gun ketika kuajak masuk, namun aku tetap memaksanya.
tak lama lampu ruangan kumatikan dan aku berusaha tertidur.
tak lama, aku terbangun kembali karena nyamuk terasa lebih banyak daripada biasanya.
aku menengok kearah gun yang nampak sedang membuka HP, ,
aku: " jam berapa gun? "
gun: " sek jam setengah 10 "
aku: " nyamuknya banyak banget ya? "
gun: " emang, untung aku wes pakai lotion "
aku: " masih ada nggak? "
gun: " habis yo "
aku: " yowes, aku tak beli dulu lah, "
akupun akhirnya bangkit dan mengambil uang receh dari saku celana panjang yang kugantung.
aku kemudian keluar dan menuju warung,
dari kontrakanku kewarung, aku harus melewai kontrakan teh wenny.
nampak pintunya masih terbuka sedikit.
ketika melewatinya, aku melirik dan melihat teh wenny sedang tiduran didepan TV,
dia tersenyum kepadaku dan kubalas dengan senyuman pula.
akupun melanjutkan perjalanan ke warung untuk membeli lotiaon anti nyamuk.
ketika aku kembali, teh wenny memanggilku.
teh W: " yo, tiyo? bisa bantuin teteh sebentar?? "
aku: " ada apa ya teh? "
teh W: " ini yo, TV teteh kok gambarnya tiba tiba hilang ya? "
aku: " masa teh? "
teh W: " iya, sok sini masuk kalau nggk percaya "
akupun masuk kedalam kontrakan teh wenny.
didalam berbau harum, berbeda dengan kontrakanku yang apek karena isinya bujang2 males

aku segera melihat TV teh wenny, ,
aku: " oooh, ini colokan antenanya lepas teh, tinggal dicolokin aja " (kataku sambil meraih colokan kabel yang lepas)
teh W: " apanya yang dicolokin? "
aku: " ini, kabel yang dari antena, dicolokin ke TVnya " (sambil memasang kembali kabel antena)
teh W: " kirain teteh yang mau tiyo colok "
aku yang kaget oleh perkataan teh wenny menengok kearahnya, dan tiba2 teh wenny langsung memelukku dari belakang,
sambil meniup tengkukku dia berbisik, ,
" main yuk tiyo, , teteh ajarin deh "
aku yang kaget buka kepalang sempat terkesima oleh gerakan teh wenny. apalagi dipunggungku terasa ada yang mengganjal.
namun itu tak lama, karena setelah aku berhasil menguasai pikiranku kembali,
aku segera melepaskan pelukan teh wenny sesaat sebelum dia berusaha menciumku.
aku: " teh, istighfar teh, istighfar, malu atuh, , , "
teh W: " alaaah, tiyo malu malu mau "
aku: " enggak teh, istighfaar, , demi Allah, saya takut malahan, " (aku berusaha mundur menjauh dari teh wenny, nampak dia sudah tidak mengenakan dalaman karena tercetak jelas dikaosnya yang ketat)
teh W: " udahlah yoo, jangan munafik loo, "
aku: " astaghfirullah teeh, saya bener2 minta maaf, tapi ini nggak bener teh, ya udah, itu TV nya udah bagus lagi, saya pamit dulu "
teh W: " Tiyooo! jangan pergi, sini loo! "
aku tidak mempedulikan kata2 teh wenny lagi, sebab aku benar2 benar takut.
sebagai laki2 normal, adegan barusan benar2 membuatku tergoda, namun akal sehatku berkata itu tidak benar.
aku malah lebih takut jika sampai tetangga2 mendengar teh wenny dan kemudian menuduhku hendak melakukan pencabulan.
bisa tamat riwayatku.
aku segera berlari masuk kedalam rumah dan menguncinya.
gun yang keheranan memperhatikanku.
gun: " kenopo elu yo? "
aku tak menjawab. aku berusaha menenangkan debaran jantungku dan juga nafasku yang ngos ngosan.
karena tidak mendapat jawaban, gun kemudian bangun dari tidurnya dan mengambil minum, lalu memberikannya kepadaku.
gun: " kenapa sob? "
aku: " gun, , ,hh hh hh, lebih baik kita jangan terlalu dekat sama teh wenny "
gun: " emang kenapa? "
aku: " barusan teh wenny ngajakin "gitu" gun "
gun: " gitu gimana? " (kali ini gun memperhatikan sepenuhnya
)aku: " yaa itu, begituan, masa tadi TVnya nggak muncul gambar, pas tak benerin malah meluk dari belakang, mana nggk pake BH lagi "
gun: " wiiiih,,, rejeki doong, , bagi bagi laah "
aku memukul kepala gun agar pikiran sehatnya muncul
gun: " weeh, asyem, kok mukul kepalaku? "
aku: " heeh, pikiren dengan kepala dingin, jangan dengan kepala mesum! "
gun: " lha kan enak mbok, hehehee "
aku: " enak si enak, lha kalo ada apa2 piye?, emang kamu lupa gimana nggak bersahabatnya anak2 sini sama kita gara2 akrab sama teh wenny? "
gun hanya cengengesan dan mengiyakan kata kataku. dia juga sebenarnya takut dengan teh wenny, takut jika sampai khilaf .
akhirnya aku berusaha tidur malam itu dan gun masih sesekali menggodaku atas kejadian barusan. . .
(bersambung)
preview post berikutnya
aku kira kejadian dengan teh wenny itu tidak menimbulkan efek apa apa, namun ternyata membawa petaka yang lebih besar lagi!
symoel08 dan 11 lainnya memberi reputasi
12