- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#1532
Roda kehidupan.
Roda kehidupan selalu berputar. Waktu yang lalu mama Shinta dan Tania berduka karena Om Broto, kini Tania bahagia karena sudah resmi bertunangan dengan Diki. Kini Tania tidak lagi kos tapi tinggal lagi dengan mamanya. Dan ternyata Diki anak pak Arman pemilik kos kosan yang pernah ditempati Tania.
Hari itu aku sedang dikantor distro. Aku sudah jarang kekantor karena kesibukan masing masing. Dikantor ku bertemu Indri yang kebetulan mengajak putranya.
"Ka lama kita tak bertemu?": kata Indri.
"Iya, sibuk akhir akhir ini kalo Deni kemana jarang ketemu nih cuma sering sapa aja sosmed": kataku
"Deni sibuk lagi persiapan nyalonin jadi anggota DPRD": kata Indri.
"Hebat dong": kataku.
"Ah aku gak suka Deni ingin jadi anggota DPRD, penghasilan dari usaha aja udah cukup buat hidup. Aku malah iri sama Viona, kamu lebih sering ngehabisin waktu sama keluarga. ": kata Indri.
"Ah kamu tau dari mana": kataku.
"Aku kan suka chat sama Viona": kata Indri.
"Viona pernah bilang ingin lebih banyak waktu denganku ya aku turutin, lagi pula aku nikah dengan Viona untuk lebih banyak waktu dengannya. Anjas sekarang berapa tahun": kataku.
"Udah 16 bulan, seandainya Deni punya pemikiran seperti kamu": kata Indri.
"Berdoa aja, aku bisa seperti ini karena doa dari Viona juga": kataku.
"Iya, aku ikutin saran kamu": kata Indri.
Hpku berdering kulihat ada telpon dari ibu.
"Asalamualaikum bu, ada apa?": kataku.
"Walaikum salam nak cepet kerumah sakit, ibu dapat kabar dari pa Rt tania dan Viona kecelakaan": kata ibu.
"Astagfirullah rumah sakit mana":tanyaku.
"Rumah sakit Internasional, ibu dan Shinta sedang kesana": kata ibu.
"Ya ibu aku berangkat sekarang kesana": kataku.
Telpon ditutup.
"Aka ada apa?": kata Indri
"Viona dan Tania kecelakaan": kataku.
"Terus bagaimana kabarnya?": kata indri
"Aku belum tau aku berangkat dulu": kataku
"Hati hati ka, kabarin aku secepatnya": kata Indri.
"Iya indri": kataku.
Aku bergegas mengendarai mobil ke rumah sakit dan ternyata jalanan padat, perasaanku sangat kacau,pikiranku tertuju hanya pada keadaan Viona dan Tania.
Waktu berjalan seperti lama hingga akhirnya aku sampai dirumah sakit. Aku segera menelpon ibu menanyakan apa sudah sampai. Ibu memberitahuku sudah berada di IGD. Aku segera menuju IGD. Kulihat Ibu, mama Shinta dan pa Rt ada disana.
"Ibu bagaimana kabar Viona dan Tania": kataku
"Sedang dalam perawatan, ibu juga sedang menunggu kabar": kata ibu.
"Pa Rt tau kenapa istriku bisa kecelakaan": kataku.
"Gini nak bapak waktu itu ada didepan komplek lagi beli makanan. Bapak liat Tania pake motir menggonceng Viona berhenti gak jauh dari bapak kayanya mau beli makanan. Tiba tiba ada mobil nabrak motor Tania terus kabur Bapak sama beberapa orang fokus nolongin tapi kayanya ada pedagang yg nyatet nopol mobil itu": kata Pa Rt.
"Ya makasih pa Rt": kataku.
Seorang dokter menemui kami. Dokter memberitahu kami kalau Tania mendapat luka yang mesti dijahit dan beberapa luka ringan. Yang parah adalah Viona yang mengalami pendarahan. Dokter menyarankan operasi cesar agar bayinya bisa diselamatkan mengingat usia kandungan pun sudah mencapai 7 bulan.
Aku dan ibu menyetujui operasi. Aku membereskan administrasi Viona sedang ibu dan mama shinta menunggu.
Beres menyelesaikan administrasi aku balik ke Ibu. Ibu mengajakku menemui Tania. Aku memasuki ruangan kulihat Tania sedang duduk diatas ranjang. Beberapa luka ringan ditubuhnya sedang ditangannya luka jahitan.
"Kaka maaf aku ga bisa jaga kaka Viona": kata Tania sambil menangis.
"Ga apa apa bukan salah kamu": kataku.
Dalam hatiku sangat sedih aku sangat terpukul atas kejadian ini. Padahal beberapa malam sebelumnya aku bermimpi Viona celaka. Aku tak yakin itu akan menjadi kenyataan.
Roda kehidupan selalu berputar. Waktu yang lalu mama Shinta dan Tania berduka karena Om Broto, kini Tania bahagia karena sudah resmi bertunangan dengan Diki. Kini Tania tidak lagi kos tapi tinggal lagi dengan mamanya. Dan ternyata Diki anak pak Arman pemilik kos kosan yang pernah ditempati Tania.
Hari itu aku sedang dikantor distro. Aku sudah jarang kekantor karena kesibukan masing masing. Dikantor ku bertemu Indri yang kebetulan mengajak putranya.
"Ka lama kita tak bertemu?": kata Indri.
"Iya, sibuk akhir akhir ini kalo Deni kemana jarang ketemu nih cuma sering sapa aja sosmed": kataku
"Deni sibuk lagi persiapan nyalonin jadi anggota DPRD": kata Indri.
"Hebat dong": kataku.
"Ah aku gak suka Deni ingin jadi anggota DPRD, penghasilan dari usaha aja udah cukup buat hidup. Aku malah iri sama Viona, kamu lebih sering ngehabisin waktu sama keluarga. ": kata Indri.
"Ah kamu tau dari mana": kataku.
"Aku kan suka chat sama Viona": kata Indri.
"Viona pernah bilang ingin lebih banyak waktu denganku ya aku turutin, lagi pula aku nikah dengan Viona untuk lebih banyak waktu dengannya. Anjas sekarang berapa tahun": kataku.
"Udah 16 bulan, seandainya Deni punya pemikiran seperti kamu": kata Indri.
"Berdoa aja, aku bisa seperti ini karena doa dari Viona juga": kataku.
"Iya, aku ikutin saran kamu": kata Indri.
Hpku berdering kulihat ada telpon dari ibu.
"Asalamualaikum bu, ada apa?": kataku.
"Walaikum salam nak cepet kerumah sakit, ibu dapat kabar dari pa Rt tania dan Viona kecelakaan": kata ibu.
"Astagfirullah rumah sakit mana":tanyaku.
"Rumah sakit Internasional, ibu dan Shinta sedang kesana": kata ibu.
"Ya ibu aku berangkat sekarang kesana": kataku.
Telpon ditutup.
"Aka ada apa?": kata Indri
"Viona dan Tania kecelakaan": kataku.
"Terus bagaimana kabarnya?": kata indri
"Aku belum tau aku berangkat dulu": kataku
"Hati hati ka, kabarin aku secepatnya": kata Indri.
"Iya indri": kataku.
Aku bergegas mengendarai mobil ke rumah sakit dan ternyata jalanan padat, perasaanku sangat kacau,pikiranku tertuju hanya pada keadaan Viona dan Tania.
Waktu berjalan seperti lama hingga akhirnya aku sampai dirumah sakit. Aku segera menelpon ibu menanyakan apa sudah sampai. Ibu memberitahuku sudah berada di IGD. Aku segera menuju IGD. Kulihat Ibu, mama Shinta dan pa Rt ada disana.
"Ibu bagaimana kabar Viona dan Tania": kataku
"Sedang dalam perawatan, ibu juga sedang menunggu kabar": kata ibu.
"Pa Rt tau kenapa istriku bisa kecelakaan": kataku.
"Gini nak bapak waktu itu ada didepan komplek lagi beli makanan. Bapak liat Tania pake motir menggonceng Viona berhenti gak jauh dari bapak kayanya mau beli makanan. Tiba tiba ada mobil nabrak motor Tania terus kabur Bapak sama beberapa orang fokus nolongin tapi kayanya ada pedagang yg nyatet nopol mobil itu": kata Pa Rt.
"Ya makasih pa Rt": kataku.
Seorang dokter menemui kami. Dokter memberitahu kami kalau Tania mendapat luka yang mesti dijahit dan beberapa luka ringan. Yang parah adalah Viona yang mengalami pendarahan. Dokter menyarankan operasi cesar agar bayinya bisa diselamatkan mengingat usia kandungan pun sudah mencapai 7 bulan.
Aku dan ibu menyetujui operasi. Aku membereskan administrasi Viona sedang ibu dan mama shinta menunggu.
Beres menyelesaikan administrasi aku balik ke Ibu. Ibu mengajakku menemui Tania. Aku memasuki ruangan kulihat Tania sedang duduk diatas ranjang. Beberapa luka ringan ditubuhnya sedang ditangannya luka jahitan.
"Kaka maaf aku ga bisa jaga kaka Viona": kata Tania sambil menangis.
"Ga apa apa bukan salah kamu": kataku.
Dalam hatiku sangat sedih aku sangat terpukul atas kejadian ini. Padahal beberapa malam sebelumnya aku bermimpi Viona celaka. Aku tak yakin itu akan menjadi kenyataan.
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX