Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#2624
Part 66
"Lan, kamu mau beli apa lagi ? Apa masih kurang belanjaanmu udah mau segrobak ? " tanya ane sambil mendorong trolley berisi belanjaannya Wulan.
"Yee aku kalo akhir bulan ya belanjanya selalu banyak, buat persediaan sebulan kedepan. " jawab Wulan bejalan di depan ane.
"Lagipula kamu ini, masa cuma segini aja ngeluh ? " kata Wulan lagi.
"Iya iya. " jawab ane sambil terus mendorong trolley.
"Ini aja belum seberapa lho, besok-besok kamu harus siap kalo aku minta dianter ke pasar. Di sana bakalan lebih capek lagi. " kata Wulan.
"Lho besok kapan ? " tanya ane.
"Ya besok kalo kita udah nikah. " jawab Wulan cuek. Ah elah, mulai lagi deh..
"Di pasar nggak ada trolley kayak gini, jadi kita harus bawa belanjaannya pake kresek, apalagi kalo kita ngajak anak pasti lebih repot lagi, ada yang minta kesana, kesini... "
"Anak ? Lhah kok pake bahas anak segala ? "
"Kenapa ? Masa nikah nggak mau punya anak ? Itu mah cuma pengen enaknya doang. " jawab Wulan.

Ane cuma diem aja karena percuma juga ngeladeni kata-kata Wulan. Akhirnya setelah menambah beberapa belanjaan lagi seperti ikan dan daging beku kami akhirnya menuju kasir. Karena hari itu bukan hari libur jadi kasirnya kosong sehingga kami langsung dilayani. Dengan sigap, mbak-mbak kasir langsung men-scan barcode belanjaan Wulan satu demi satu dan memasukannya ke kantung plastik besar.

Setelah keluar dari supermarket dengan menenteng tiga kantung plastik besar, kami duduk dulu di sebuah bangku yang ada di koridor depan. Ane lalu membuka mijon yang tadi ane ambil di rak minuman, sedang Wulan sibuk mencocokkan antara struk dan barang belanjaan di tas kresek. Ane lihat jam udah jam setengah satu. Haha, beneran deh kami bolos kuliah hari ini.

“Ih ternyata lebih mahal. “ desis Wulan sambil menatap struk belanjaan.

“Apanya yang lebih mahal ? “ tanya ane sambil menyeruput mijon.

“Ini minyak goreng Sania, di Superindo cuma tiga belas ribu lima ratus, disini empat belas ribu. “ jawab Wulan.

“Yah elah cuma selisih gopek doang. “ jawab ane ketawa.

“Biar gopek itu kan juga duwit, say. “ kata Wulan masih asyik menatap struk sembari membuka-buka kresek belanjaan.

Tiba-tiba HP ane yang sejak tadi di saku jaket bergetar tandanya ada panggilan masuk. Siapa nih ? Shela kah ? Waduh padahal ada Wulan di sebelah ane. Ane kemudian cek, ternyata dari ibu, ah iya kan ini hari Rabu, jam 4 Dina ada les Karate. Lha tapi ntar Shela gimana dong ?

emoticon-phone "Halo. " jawab ane.
emoticon-phone "Vin kamu masih di kampus ? " tanya ibu ane.
emoticon-phone "Iya bu. " jawab ane yang tentu saja bohong.
emoticon-phone "Kamu bisa kan antar Dina les jam empat ? "
emoticon-phone "Bisa bu. " jawab ane singkat.
emoticon-phone "Ya udah kalo gitu. Kamu pulang jangan sore-sore. " kata ibu.
emoticon-phone "Iya bu. " jawab ane.
emoticon-phone ***tut..tut..tut***
"Siapa Vin ? Ibu kamu ? " tanya Wulan, rupanya dari tadi dia ngeliatin ane.
"Iya. Cuma ngingetin ntar jam empat nganter adikku les. " jawab ane.
“Oh adikmu yang namanya Dina itu ? “ tanya Wulan.
“Iya. “ jawab ane.
“Kamu nggak kuatir adik kamu punya guru les kasar dan urakan kayak Shela ? Ntar dia diapa-apain lho. “ kata Wulan.
“Nggak kok, justru Dina itu sangat suka sama Shela. Pas Shela kemaren maen ke rumah, mereka berdua sangat akrab bahkan lebih mirip kakak adik. “ kata ane tersenyum.
“Kamu tau ? Shela juga sempat membacakan buku dongeng pas Dina mau tidur siang. Padahal aku sendiri sampai sekarang nggak pernah mau melakukannya. “ lanjut ane.
“Aku juga heran. Aku sama Dina aja nggak pernah sampai seakrab itu, padahal Dina itu tipe anak yang susah menerima orang asing. Tapi kalo sama Shela… “

Wulan terlihat cemberut mendengar ane terus memuji-muji musuh bebuyutannya tersebut. Tapi ya gimana lagi, memang ane berusaha menceritakan kejadian sesungguhnya.

“Ah itu kan cuma akal-akalan Shela aja bersikap manis di rumahmu. Biar dia dapet simpati dari ibu kamu. Tau sendiri kan dia kemaren kasarnya kayak apa. “ kata Wulan dengan nada sinis.

“Itu kan ulah kamu sendiri. Sapa suruh kamu cari gara-gara sama dia. Aku aja nggak berani. “ jawab ane.

“Kamu kok masih aja nyalahin aku sih ?! Udah jelas-jelas dia yang dorong aku sampai jatuh !! “ kata Wulan sewot.

“Lho kamu emang salah kok, coba waktu itu kamu diem, pasti dia juga gak bakal dorong kamu. Untung dia cuma dorong, kalo Shela emang kasar dia pasti udah nendang atau nonjok kamu dan kamu dijamin bakalan masuk rumah sakit. “ kata ane gak mau kalah.

Kali ini Wulan cuma diem dengan wajah yang masih cemberut. Mungkin dia beneran merasa bersalah atau… ah ane nggak tahu. Pasti deh kalo bahas Shela ujung-ujungnya berantem.

“Lan… “ panggil ane tapi Wulan nggak menjawab
“Lan, maafkan aku ya. “ kata ane.
“Udahlah nggak papa, aku yang salah tadi pake mengungkit-ungkit kejadian itu. “ kata Wulan tersenyum, tapi senyum kecut.
“Aku juga minta maaf tadi udah berkata agak kasar sama kamu. “ kata ane.
“Gak papa. “ jawab Wulan tersenyum, kali ini nggak pake kecut.
“Janji ya gak akan bahas itu lagi. “ pinta ane.
“Iya, janji. “ jawab Wulan.
“Oh ya, kapan dong kita ke rumahmu ? “ tanya Wulan.
“Lhah mau ngapain ? “ tanya ane.
“Ya ngenalin aku ke ibumu, lah. “ jawab Wulan.
“Tapi kemaren kan Shela udah ke rumah. Masa kemudian aku ngajak kamu ? “ tanya ane.
“Ya nggak papa. “ jawab Wulan enteng.
“Gak papa gimana ? Yang ada malah aku di cap suka main cewek sama ibuku. “ jawab ane.
“Kamu kemaren ngenalin Shela ke ibumu sebagai apa kamu ? “ tanya Wulan.
“Pacar aku lah. “ jawab ane.
“Nah sekarang kamu kenalin aku sebagai calon istri, gampang kan ? “ jawab Wulan.
“Haa ? Hahahahaaa.. “ ane pun ketawa, padahal gak pengen ketawa.




sorry segini dulu soalnya kebelet pipis emoticon-Ngacir
oh ya ane nggak mendua, nggak PHP, ...sumpah... cuma sedikit melakukan seleksi emoticon-Big Grin emoticon-Hammer emoticon-Ngacir
Diubah oleh gridseeker 06-02-2017 06:29
jiyanq
radityodhee
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.