- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#348
aku memasuki gerbang sekolah yang masih hening dan sepi.
kulihat jam di pos satpam masih menunjukan pukul 06:10, , ,
masih ada waktu 50 menit bagiku untuk mengerjakan tugas tersebut.
akupun segera memarkirkan sepedaku diparkiran.
ketika memasuki kelas, didalam kelas ternyata sudah ada beberapa anak, yang berpikiran sama denganku.
kuhampiri mereka dan ternyata memang benar. mereka sibuk mengerjakan tugas.
akupun bergabung dengan mereka untuk berdiskusi dan berharap tugas itu segera selesai.
kemudian satu demi satu teman teman datang.
mereka ada yang belum mengerjakan, namun ada juga yang sudah selesai.
wahyu yang ternyata sudah selesai, mengeluarkan tugasnya dan bersikap bak "messiah" bagi mereka yang datang terlalu siang padahal belum mengerjakan sama sekali.
yah beginilah kultur di STM, kekompakan ada karena situasi yang sulit dan tidak menyenangkan.

20 menit sebelum bel berbunyi, aku sudah menyelesaikan tugasku.
rasanya luar biasa lega, ,
gun yang juga sudah selesai mengerjakan tugasnya, menghampiriku
gun: " yo, hehehehe "
aku: " lha? dateng2 ketawa sendiri " (aku menempelkan telapak tanganku kedahinya dan kemudian menempelkan tanganku kepantat)
gun: " hasem, disamain sama pantat "
aku: " wkwkwk, emang ada apa broo, , , pagi pagi auramu cerah banget "
gun lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya. . . .
gun: " taraaa, , , "
aku lalu memperhatikan benda itu yang ternyata adalah sebuah HP, nokia jadul seri 3310.
aku: " widiiih, udah punya hape coy, , , ciyee "
gun: " hehehe, iyo bro, kmaren dibelikan sama mbak, , biar jelek tapi bisa buat sms an sama cewek broo "
aku: " iyo iyo, percoyo aku sama yang hapenya baru. . ."
gun: " hehehe, ayo kekantin yo, tak traktir gorengan sama teh anget. "
aku: " ayolah, , tapi dobel yak "
gun: " nggak masalah mau dobel apa triple, , , mumpung atiku masih seneng ni "
kami akhirnya memanfaatkan waktu 15 menit itu untuk jajan di kantin, kebetulan tadi aku belum sarapan.
setelah kembali dari kantin, kami melewati hari itu seperti biasanya.
pelajaran pun berlalu dengan biasa, hanya diselingi oleh jam kosong pada jam pelajaran ke 4 dan 5 karena gurunya tidak hadir.
jam kosong biasanya kumanfaatkan dengan menulis cerita, ataupun membuat komik.
jaman sekolah, aku selalu menyediakan dua buah buku khusus yang kugunakan untuk menulis dan membuat komik,
atau jika tidak untuk membuat gambar gambar yang dapat mengekspresikan apa yang sedang kurasakan.
setelah jam kosong selesai, barulah kami melanjutkan materi pelajaran teknik hingga selesai sekolah.
sepulang sekolah, aku langsung menuju rumah akung, karena sore itu pak S akan membersihkan "pegangan" akung.
(sudah ane ceritakan detailnya di part akung)
singkat cerita setelah air dalam baskom itu dibawa pergi oleh mas sapto dan pak S, aku ditugaskan untuk mengikuti mas sapto, disuruh memboncengkan dia pulang, karena pas S akan langsung pulang kerumahnya.
aku pun mengeluarkan sepeda jengki untuk mengikuti motor pak S,
aku sempat melihat manis mengikuti kami hingga pintu, dan seingatku, itulah saat terakhir kami melihat manis.
kemudian setelahnya kucing kesayangan kakek itu lenyap bak ditelan bumi.
kami sampai ditepi kali J*** yang bermuara ke laut selatan.
hari sudah menjelang maghrib. dan suasana di tepi sungai berasa sangat suram.
(kali J*** didaerah kami terkenal akan kewingitannya, pada masa masa tertentu sering ada orang hanyut dan sulit ditemukan hingga biasanya muncul oleh sebab sebab tertentu, dan pada saat saat tertentu itu juga, sering terdengar suara gamelan seperti orang punya hajat, namun jika didekati menuju sumbernya, suara itu akan menghilang)
mas sapto mengikuti pak S turun ketepi sungai dan kemudian membuang airnya.
setelah itu, pak S berkomat kamit seperti membaca doa.
aku hanya memperhatikan mereka dari kejauhan. sebab aku tidak ikut turun ke tepi sungai.
suasana yang sudah gelap semakin mencekam disertai dengan decitan rumpun bambu yang ditiup angin disebelahku.
aku merasa merinding dengan desiran angin yang menurutku aneh ini.
tak lama pak S dan mas sapto kembali, pak S berpesan agar kami semakin intensif menjaga akung,
dan pak S juga berpesan kepada mas sapto untuk tidak kembali kesungai.
setelah berkata begitu, pak S berpamitan dan meninggalkan kami.
aku: " mas sapto, ayo pulang, perasaanku nggak enak. "
mas sapto: " sek, aku tadi lihat pas air dibaskom dibuang, ada barang berkilau yang ikut jatuh kedalam air, tapi q diam aja, aku tak kesungai lagi sebentar yo "
aku: " mas, eh mas, kata pak S kan jangan kesungai lagi! woy! "
aku berteriak karena mas sapto sudah turun kesungai lagi.
dia nampak mencari cari sesuatu ditempat pak S membuang air baskom.
aku hanya mengawasinya, sebab mas sapto ini orang yang cenderung nekat.
dia juga ikut perguruan tenaga dalam disekolahnya.
kadangkala aku tidak setuju dengan amalan2 yang dia amalkan karena cenderung belajar beladiri ghaib,
dimana selama beladiri, orang itu diisi oleh jin, dan kemudian setelah jin merasuki tubuhnya,
dia akan mampu menunjukan ilmu beladiri, padahal tidak pernah belajar sebelumnya.
tak lama mas sapto kembali sambil tersenyum.
nampaknya dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, ,
aku pribadi tak bertanya lebih jauh dan hanya mengajaknya segera pulang.
sebab aku merasa di rumpun bambu tadi ada makhluk tinggi besar yang mengawasi kami berdua.
sesampainya dirumah, aku lantas segera mandi, , ,
kemudian mengaji dikamar akung. sambil mendoakan beliau. sebab kondisinya sudah benar benar lemas.
keesokan harinya, seperti yang sudah aku ceritakan, akung akhirnya meninggal dunia, , ,
kami semua berduka. .
(detail cerita ada dalam part akung)
seminggu setelah akung meninggal, entah mengapa keluarga tidak ada uang mau meniduri kamar beliau.
akhirnya pada malam ke 7 sepeninggal akung, aku tidur dikamar beliau untuk menepis segala cerita yang menurutku terlalu dibuat buat oleh orang orang.
entah pukul berapa tepatnya, aku akhirnya terlelap.
"klap"
mataku tiba tiba terbuka dengan jelas, ,
tidak seperti orang bangun tidur yang biasanya masih dibayangi kantuk, aku merasa mataku benar benar segar.
aku akhirnya melirik kearah jam ditembok, masih pukul 02:30
tidak biasanya aku seperti ini.
aku lalu mengubah posisi tidurku yang tadinya menghadap pintu, kini menjadi menghadap tembok.
disampingku akung tidur dengan tenangnya, , nafas beliau naik turun dengan perlahan sperti orang tidur pada umumnya.
aku memperhatikan wajah beliau yang nampak tertidur dengan tenang dan damai, , ,
sudah lama tidak kulihat wajah beliau setenang ini ketika tidur, ,
terakhir aku menyaksikan ekspresi damai seperti ini saat memandikan beliau.
"TUNGGUU!"
AKU MENYAKSIKAN WAJAH SEPERTI INI KETIKA MEMANDIKAN BELIAU UNTUK TERAKHIR KALINYA
20 menit sebelum bel berbunyi, aku sudah menyelesaikan tugasku.
rasanya luar biasa lega, ,
gun yang juga sudah selesai mengerjakan tugasnya, menghampiriku
gun: " yo, hehehehe "
aku: " lha? dateng2 ketawa sendiri " (aku menempelkan telapak tanganku kedahinya dan kemudian menempelkan tanganku kepantat)
gun: " hasem, disamain sama pantat "
aku: " wkwkwk, emang ada apa broo, , , pagi pagi auramu cerah banget "
gun lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya. . . .
gun: " taraaa, , , "
aku lalu memperhatikan benda itu yang ternyata adalah sebuah HP, nokia jadul seri 3310.
aku: " widiiih, udah punya hape coy, , , ciyee "
gun: " hehehe, iyo bro, kmaren dibelikan sama mbak, , biar jelek tapi bisa buat sms an sama cewek broo "
aku: " iyo iyo, percoyo aku sama yang hapenya baru. . ."
gun: " hehehe, ayo kekantin yo, tak traktir gorengan sama teh anget. "
aku: " ayolah, , tapi dobel yak "
gun: " nggak masalah mau dobel apa triple, , , mumpung atiku masih seneng ni "
kami akhirnya memanfaatkan waktu 15 menit itu untuk jajan di kantin, kebetulan tadi aku belum sarapan.
setelah kembali dari kantin, kami melewati hari itu seperti biasanya.
pelajaran pun berlalu dengan biasa, hanya diselingi oleh jam kosong pada jam pelajaran ke 4 dan 5 karena gurunya tidak hadir.
jam kosong biasanya kumanfaatkan dengan menulis cerita, ataupun membuat komik.
jaman sekolah, aku selalu menyediakan dua buah buku khusus yang kugunakan untuk menulis dan membuat komik,
atau jika tidak untuk membuat gambar gambar yang dapat mengekspresikan apa yang sedang kurasakan.
setelah jam kosong selesai, barulah kami melanjutkan materi pelajaran teknik hingga selesai sekolah.
sepulang sekolah, aku langsung menuju rumah akung, karena sore itu pak S akan membersihkan "pegangan" akung.
(sudah ane ceritakan detailnya di part akung)
singkat cerita setelah air dalam baskom itu dibawa pergi oleh mas sapto dan pak S, aku ditugaskan untuk mengikuti mas sapto, disuruh memboncengkan dia pulang, karena pas S akan langsung pulang kerumahnya.
aku pun mengeluarkan sepeda jengki untuk mengikuti motor pak S,
aku sempat melihat manis mengikuti kami hingga pintu, dan seingatku, itulah saat terakhir kami melihat manis.
kemudian setelahnya kucing kesayangan kakek itu lenyap bak ditelan bumi.
kami sampai ditepi kali J*** yang bermuara ke laut selatan.
hari sudah menjelang maghrib. dan suasana di tepi sungai berasa sangat suram.
(kali J*** didaerah kami terkenal akan kewingitannya, pada masa masa tertentu sering ada orang hanyut dan sulit ditemukan hingga biasanya muncul oleh sebab sebab tertentu, dan pada saat saat tertentu itu juga, sering terdengar suara gamelan seperti orang punya hajat, namun jika didekati menuju sumbernya, suara itu akan menghilang)
mas sapto mengikuti pak S turun ketepi sungai dan kemudian membuang airnya.
setelah itu, pak S berkomat kamit seperti membaca doa.
aku hanya memperhatikan mereka dari kejauhan. sebab aku tidak ikut turun ke tepi sungai.
suasana yang sudah gelap semakin mencekam disertai dengan decitan rumpun bambu yang ditiup angin disebelahku.
aku merasa merinding dengan desiran angin yang menurutku aneh ini.
tak lama pak S dan mas sapto kembali, pak S berpesan agar kami semakin intensif menjaga akung,
dan pak S juga berpesan kepada mas sapto untuk tidak kembali kesungai.
setelah berkata begitu, pak S berpamitan dan meninggalkan kami.
aku: " mas sapto, ayo pulang, perasaanku nggak enak. "
mas sapto: " sek, aku tadi lihat pas air dibaskom dibuang, ada barang berkilau yang ikut jatuh kedalam air, tapi q diam aja, aku tak kesungai lagi sebentar yo "
aku: " mas, eh mas, kata pak S kan jangan kesungai lagi! woy! "
aku berteriak karena mas sapto sudah turun kesungai lagi.
dia nampak mencari cari sesuatu ditempat pak S membuang air baskom.
aku hanya mengawasinya, sebab mas sapto ini orang yang cenderung nekat.
dia juga ikut perguruan tenaga dalam disekolahnya.
kadangkala aku tidak setuju dengan amalan2 yang dia amalkan karena cenderung belajar beladiri ghaib,
dimana selama beladiri, orang itu diisi oleh jin, dan kemudian setelah jin merasuki tubuhnya,
dia akan mampu menunjukan ilmu beladiri, padahal tidak pernah belajar sebelumnya.
tak lama mas sapto kembali sambil tersenyum.
nampaknya dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, ,
aku pribadi tak bertanya lebih jauh dan hanya mengajaknya segera pulang.
sebab aku merasa di rumpun bambu tadi ada makhluk tinggi besar yang mengawasi kami berdua.
sesampainya dirumah, aku lantas segera mandi, , ,
kemudian mengaji dikamar akung. sambil mendoakan beliau. sebab kondisinya sudah benar benar lemas.
keesokan harinya, seperti yang sudah aku ceritakan, akung akhirnya meninggal dunia, , ,
kami semua berduka. .
(detail cerita ada dalam part akung)
seminggu setelah akung meninggal, entah mengapa keluarga tidak ada uang mau meniduri kamar beliau.
akhirnya pada malam ke 7 sepeninggal akung, aku tidur dikamar beliau untuk menepis segala cerita yang menurutku terlalu dibuat buat oleh orang orang.
entah pukul berapa tepatnya, aku akhirnya terlelap.
"klap"
mataku tiba tiba terbuka dengan jelas, ,
tidak seperti orang bangun tidur yang biasanya masih dibayangi kantuk, aku merasa mataku benar benar segar.
aku akhirnya melirik kearah jam ditembok, masih pukul 02:30
tidak biasanya aku seperti ini.
aku lalu mengubah posisi tidurku yang tadinya menghadap pintu, kini menjadi menghadap tembok.
disampingku akung tidur dengan tenangnya, , nafas beliau naik turun dengan perlahan sperti orang tidur pada umumnya.
aku memperhatikan wajah beliau yang nampak tertidur dengan tenang dan damai, , ,
sudah lama tidak kulihat wajah beliau setenang ini ketika tidur, ,
terakhir aku menyaksikan ekspresi damai seperti ini saat memandikan beliau.
"TUNGGUU!"
AKU MENYAKSIKAN WAJAH SEPERTI INI KETIKA MEMANDIKAN BELIAU UNTUK TERAKHIR KALINYA