dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah 2: Challenge Accepted




Cover By: adriansatrio


Cerita ini didasari oleh pemikiran otak gue yang banyak orang enggak suka, malah kebanyakan menghujat. Awalnya gue risih juga, otak juga otak gue, kenapa orang lain yang ributin. Tapi aneh bin nyata, enggak tau kenapa, lama-kelamaan gue malah suka setiap kali kena hujat. Nah, demi mendapat hujatan-hujatan itulah cerita ini dibuat. WARNING: 15TAHUN+

Spoiler for QandA:


"Bukannya apatis ato apa, gue cuma males urusan sama hal-hal yang mainstream. Buat lo mungkin itu menarik, buat gue itu kayak suara jangkrik. Kriik... Krikk... bikin geli."
-Calon wakil ketua LEM-


Explanation

Spoiler for Index:
Diubah oleh dasadharma10 15-09-2017 10:22
alejandrosf13
anasabila
imamarbai
imamarbai dan 7 lainnya memberi reputasi
6
374.3K
1.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#309
PART 9

Gue cium ketek kanan gue, kecut. Gue cium ketek kiri gue, lebih kecut. Sekarang jam lima sore, hampir dua puluh empat jam gue belum mandi. Ini semua gara-gara kejadian salah paham kemarin pagi.

Kemarin sewaktu gue balik dari kafe langganan, gue langsung balik ke kosan. Karena gue belum ngantuk, gue sempatkan nongkrong di ruang tamu kosan. Disana ada tiga orang kubu Inuarashi atau kubu kerja pagi berkuasa malam lagi nongkrong. Gue yang notabenenya enggak masuk kedua kubu berusaha membaur.

"Malem, mas," sapa gue.
"Malem, duduk dulu sini," jawab salah satunya.
"Malem," jawab yang lain singkat.

Sementara yang satu hanya diam sambil masih memainkan rokoknya.

"Boleh kenalan, mas?" tanya gue.
"Boleh banget," jawab penghuni paling ramah.
"Aku Dawi dari Bekasi, mas."
"Aku Yusuf dari Lampung, panggil aja Uchup," katanya menjabat tangan gue. "Yang ini Freddy dari Mojokerto , terus yang satunya mas Bowo dari Kebumen."
"Salam kenal mas Freed, mas Bowo."

Orang yang daritadi mainan rokok ini kelihatan paling disegani. Dia kelihatan lebih berwibawa dari dua yang lainnya, pokoknya dia yang kelihatan paling kayak pemimpinnya, dialah mas Bowo alias Inuarashi sang penguasa malam.

Mas Bowo mematikan rokoknya, "Gausah basa-basi lagi, tujuan kamu kesini apa? Mau masuk kubu Inuarashi?"

Pas banget! Ini saat yang tepat buat ngomong jujur kalo gue pengin mendamaikan kosan!

"Ja-jadi gini, mas... aku pengin mendamaik...."

Entah kenapa, lidah gue mendadak kelu. Tatapan mata mas Bowo mengintimidasi gue.

"Mau apa?" tanyanya dengan mata mengancam.
"Ma-mau gabung, mas."

Bangkeeeee! Kenapa gue malah salah ucap?! Kekuatan jiwa gue masih kalah sama kekuatan intimidasi mas Bowo!

"Fredd, kasih dia kuncinya," perintah mas Bowo.
Mas Freedy menyerahkan sebuah kunci ke gue, "Jatah kita malem, siang hari kamu harus angkat kaki dari kosan."
"I-iya, mas."

Setelah memberikan kunci itu, mereka masuk ke kamar masing-masing. Kayaknya semua emang udah disetting sebegitu rupa. Mulai dari Uchup ramah, intimidasi mata mas Bowo dan gemetarnya kaki gue. Mereka pasti sudah merencanakan sebelumnya.

Karena gue capek malam itu, gue langsung tidur tanpa mandi ataupun sekedar kencing. Saking capeknya gue lupa kalo pagi hari gue enggak boleh pake kamar mandi.

Pagi harinya, penghuni kos berganti. Mas Bowo, mas Freedy dan Uchup udah enggak kelihatan, bahkan kendaraan mereka udah hilang dari kosan.

"Heh! Bocah baru!" seru seseorang dari ruang tamu. "Sini dulu kamu!"
Gue datengin orang itu, "I-iya, mas?"
"Namamu siapa?"
"Da-Dawi, mas."
"Kamu jam segini masih dikosan, berarti ikut kubu siang, kan?"

Waduh! Gawat kalo sampe gue ketahuan udah menjalin kontrak sama kubu malam, bisa-bisa dikeroyok kubu pagi.

"Kalo ditanya tuh jawab!" bentak orang itu.
"I-iya, mas. Aku kubu pagi."
"Duduk sini, temenin aku gitaran," ajaknya. "Oh... iya, aku Galang, ketua kubu pagi."

Ebuuseett! Mimpi apa gue langsung ketemu ketua kubunya?! Udah gitu berani ngaku-ngaku anggotanya lagi?! Argh... kacau! kacau!

Baru gue nyanyi sama bang Galang sebentar, salah satu anggota kubu pagi keluar kamar.

"Bang! Ngapain deket-deket dia?" seru orang itu.
"Eh... kamu, Do. Biarin aja, dia anggota kita," seru bang Galang balik.
"Tapi kata Wisnu dia udah dapet kunci kubu malem! Jangan percaya gitu aja!"
Bang Galang menatap gue tajam-tajam, "Aku kasih lima menit dari sekarang, pergi dari sini apa aku kepret."
"Ta-tapi, Bang—"
"Satu...."

Tanpa babibu, gue langsung ambil kunci motor dan ngibrit dari kosan.

Udah gila itu orang! Mau main kepret orang gitu aja!

Baru gue naik motor tanpa arah, hape gue bunyi. Ada SMS masuk dari nomor tidak dikenal.

'Barusan aku denger kejadian di kos. Aku enggak bisa biarin penghianat masuk di kubu malam. Saat ini juga kamu bukan anggota kubu malam. Mas Bowo'

Ya Tuhan! Baru juga gue kena usir kubu pagi, sekarang gue dikeluarin dari kubu malem! Gimana ceritanya gue bisa pake fasilitas kos kalo kayak gini?!
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.