Kaskus

Story

dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah 2: Challenge Accepted

Yaudah 2: Challenge Accepted


Cover By: adriansatrio


Cerita ini didasari oleh pemikiran otak gue yang banyak orang enggak suka, malah kebanyakan menghujat. Awalnya gue risih juga, otak juga otak gue, kenapa orang lain yang ributin. Tapi aneh bin nyata, enggak tau kenapa, lama-kelamaan gue malah suka setiap kali kena hujat. Nah, demi mendapat hujatan-hujatan itulah cerita ini dibuat. WARNING: 15TAHUN+

Spoiler for QandA:


"Bukannya apatis ato apa, gue cuma males urusan sama hal-hal yang mainstream. Buat lo mungkin itu menarik, buat gue itu kayak suara jangkrik. Kriik... Krikk... bikin geli."
-Calon wakil ketua LEM-


Explanation

Spoiler for Index:
Diubah oleh dasadharma10 15-09-2017 17:22
alejandrosf13Avatar border
anasabilaAvatar border
imamarbaiAvatar border
imamarbai dan 7 lainnya memberi reputasi
6
375.4K
1.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#306
PART 8

"Oh... jadi gitu. Berarti sampe akhir kamu enggak jadian sama adek tingkatmu si Disti itu?"
"Enggaklah, gue maunya sama lo doang."
"Ih... gombal," kata dia sambil melempar lap meja konter kafe yang pas kena muka gue.
"Yakali dilempar gombal beneran."

H+3 ospek fakultas, kegiatan gue yang super sibuk akhirnya selesai. Sertifikat ospek udah di tangan jadi gue kabur dari kantor. Upah gue udah turun jadi ngapain gue ngabisin waktu ngurusin publikdok lagi.

Sore ini gue keluar dari kosan, dan mampir di salah satu kafe yang belum lama ini buka. Waitress shift sorenya cakep plus baik, jadi gue betah tiap hari mampir.

Namanya Bunga, tapi gue lebih sering manggil dia Kembang, yang akhirnya malah bikin dia kesel gara-gara banyak pelanggan yang mengira namanya Bambang.

"Bodyguardmu mana, Wi?" tanya Kembang. "Biasa jam segini dianter dia."
"Si Jaka maksud lo? Gatau deh, enggak ada kabar. Paling juga dapet tugas baru dari emaknya."
"Emaknya? Si Grace maksudmu?"
"Iyalah, siapa lagi." Gue tunjukkan buku menu dan menunjukkan salah satu gambar minuman, "Bikinin gue ini dong."
"Death bleu? Emang doyan?"
"Namanya juga nyoba."

For ur information, nama minuman itu beneran death bleu. Kalo kalian mau bego-begoin, itu bukan gue yang salah, tapi yang punya kafe.

"Kamu kemarin sempet cerita soal rencana tindak lanjut kosanmu, jadi?" tanya kembang sambil menghidangkan minuman gue.
Gue cicipin itu 'Death Bleu,' "Eh, enak nih Mbang.

Kepala gue digetok pake buku menu sama Kembang.

"Operasi mendamaikan dua kubu?" tanya gue sambil mengusap-usap kepala. "Jadilah. Daripada musti pindah kos lagi, mendingan berbuat sesuatu. Nyelesaiin masalah lebih baik daripada cari masalah lain."
"Emang bisa?"
"Yaelah, lo kayaknya pesimis banget sama gue."

Krincing... Krincing....

Suara lonceng pintu berbunyi sewaktu pintu kafe terbuka. Salah satu orang yang gue kenal memasuki kafe.

"Dawi...! Hapemu ditaroh mana, sih! Kesini enggak kasih kabar!" gerutu Grace.
"G-grace?! Kok lo tau gue ada disini?"
"Aku mau cerita, eh... kamunya malah ngilang." Grace duduk di kursi konter sebelah gue, "Jaka aku suruh ke Plat buat nyariin kamu."
"Segitunya?" timpal Kembang. "Eh... maaf kaget."
Grace memandang sinis ke arah Kembang, "Hot chocolate satu, bikinnya yang lama."

Seolah mengerti pesan tersirat dari Grace yang enggak mau diganggu, Kembang pergi meninggalkan kita berdua.

"Apa sih dateng-dateng marah." Gue sodorkan minuman gue, "Nih minum dulu biar ademan."

Setelah Grace menyedot minuman gue, barulah dia membuka mulitnya lagi, "Aku mau cerita masalah Peppy! Masa dia tuh—"
"Tunggu! Kalo masalah hal lain gue mau bantu, tapi kalo masalah hubungan lo, gue enggak mau ikut campur—"
"Yaudah! Aku putus aja sama Peppy!"
"Ya jangan dong." Gue usap-usap muka gue, "Iya deh, gue mau bantu, tapi cuma sekali ini."

Hubungan Grace sama Peppy udah diujung tanduk. Empat bulan pacaran sama Grace, Peppy mulai posesif. Dia mulai ngelarang Grace buat deket-deket sama cowok, termasuk gue. Grace yang dasarnya enggak mau diatur-atur dan lebih suka bebas jadi pengin udahan.

Sepele? Iya. Gampang diselesaiin? Enggak.

"Gimana coba? Masa iya harus jaga jarak sama temen-temen?"
"Udah lo jelasin ke dia kalo lo cuma temenan biasa dan enggak lebih?"
"Udah, tapi dia tetep enggak mau ngerti. Malahan aku udah minta pengecualian tapi ditolak juga."
"Pengecualian?"
"Iya, minta tetep dibolehin deket sama kamu, Arya, sama Jaka."
"Terus?"
"Yang dibolehin cuma sama Jaka."
"Nah... itu dia mau ngerti."
"Yakali, Jaka kan cowok jadi-jadian, mana bisa diandelin kalo ada cowok godain."
"Iya juga, sih."

Gue mulai membayangkan beberapa waktu yang lalu dikosan gue berdua sama Jaka.

"Wi, besok fitnes, yok!"
"Ngapain? Bikin perut kotak-kotak? Cewek enggak suka begituan?"
"Siapa juga yang mau fitnes demi cewek, ogah."
"Nah... terus lo mau fitnes buat apa? Biar sehat?"
"Emang gue kelihatan penyakitan, gitu?"

Jaka muter-muterin badannya dan menirukan gerakan binaragawan sewaktu di catwalk.

"Lo kesambet apa, deh?"
"Biasanya di tempat fitnes banyak cowok yang badannya bagus-bagus," jelas Jaka masih menirukan binaragawan. "Siapa tau ada yang nyantol."

"Heh!" bentak Grace. "Malah ngelamun! Mikir apaan, sih? Bayangin jorok, ya?"
"I-iya, jorok banget malah."
"Awas bintitan!" Grace berdiri dari duduknya, "Udah ah, balik dulu, tadi dititipin papa beli rokok."
"Yaudah gih, ati-ati."

Krincing... Krincing....

Baru sebentar Grace pergi, Kembang dateng.

"Mak lampir kemana?"
"Balik, katanya dititipin rokok bokapnya."
Kembang meletakkan hot chocolate ke depan gue, "Tanggung jawab!"
"Kan... gue lagi yang kena."
Diubah oleh dasadharma10 15-09-2017 23:08
muhammadafdal15
phntm.7
JabLai cOY
JabLai cOY dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.