- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#305
2ND YEAR
Pagi itu aku baru saja selesai mengelap sepeda pemberian mas pur.
sepeda tanpa merk, yang sudah berusia cukup tua.
sepeda ini digunakan turun temurun oleh keluarga kakek dari bapak.
katanya, dulu sepeda ini dibeli kakek untuk om adi, putra bungsu beliau yang mulai masuk SMP di tahun 1991.
sepeda itu mungkin termasuk sepeda keren pada jamannya, karena modelnya adalah sepeda balap dengan palang lurus.
setelah digunakan oleh om adi hingga beliau lulus SMA, sepeda itu turun temurun digunakan dalam keluarga kakek, hingga akhirnya akulah yang menjadi pewaris berikutnya.
bagiku, dengan hadirnya sepeda ini, sudah lebih dari cukup, sebab aku tak pernah memiliki sepeda untuk kugunakan semasa sekolah.
ya, hingga usiaku 16 tahun, sepeda terakhir yang kumiliki adalah sepeda berukuran kecil yang kini digunakan oleh adik sepupuku, karena bahkan sudah terlampau kecil untuk digunakan oleh dian, yang sudah duduk di kelas 5.
terlebih, jarak dari rumah kesekolahku semakin jauh seiring berpindahnya keluarga kami ke rumah yang sekarang.
jarak yang harus ditempuh membengkak menjadi 14 KM, dari awalnya yang hanya 9 KM, ketika rumah kami masih dikota kota K. .
perjalanan ini jika ditempuh menggunakan kendaraan umum, harus dengan dua kali naik, karena tidak ada trayek yang langsung mengantarkanku dari depan jalan desa, menuju sekolah.
setelah selesai menyantap sarapan pagi, aku bergegas berpamitan kepada ibu, lalu mencium si kecil ardi, karena jam sudah menunjukan pukul 05.30, , ,
jika aku tidak segera berangkat, aku akan terlambat mengikuti upacara bendera. . .
karena hari ini adalah hari pertama di tahun keduaku.
aku berdoa semoga banyak perubahan yang terjadi ditahun kedua ini.
(aku lupa memperkenalkan, jika pada tahun 2005, anggota keluarga kami bertambah satu lagi, ibu melahirkan seorang adik laki2 bagiku dan dian, yang diberi nama ardi, aku sangat bersyukur karena sangat mendambakan seorang adik laki2 yang bisa kuajak bermain, , dan kini usianya sudah 1 tahun )
sepeda kukayuh dengan perlahan melewati jalan desa,
melalui jalan penghubung kota K dengan kec Kem*** yang diapit sawah luas.
disebelah utara, nampak gunung sumbing dan sindoro membentuk siluet berwarna biru cerah. . .
sebuah pemandangan yang sangat indah, untuk diabadikan kedalam sehelai kanvas.
begitu sampai di kota K, aku kembali mengayuh sepedaku lebih cepat, kali ini melalui tepi jalan provinsi.
banyak anak sekolah yang juga mengayuh sepedanya beramai ramai. .
ada yang SD, SMP, bahkan ada yang SMA sepertiku, ,
mereka mengayuh dengan penuh canda, menunjukan jika mereka adalah pribadi pribadi sederhana yang belum dicemari oleh pikiran tentang hedonisme. .
yang banyak dianut oleh pemuda pemuda di era ini. .
yang bahkan mengancam tidak mau sekolah jika tidak dibelikan sepeda motor sport terbaru, ,
yang seperti dicontohkan dalam tayangan2 sinetron tak mendidik di layar kaca.
sebuah ironi, ,
karena sebetulnya sekolah adalah sebuah kebutuhan bagi mereka sendiri. .
sebuah bekal untuk menghadapi masa depan mereka yang masih sangat panjang. .
iya, panjang jika umurnya tidak Tuhan tutup dijalan raya ketika saling adu cepat dalam gengsi anak muda. . .
45 menit waktu yang kutempuh untuk sampai di gerbang sekolah.
banyak anak berbaju putih biru nampak berbaris untuk diperiksa oleh tim MOS, aku tak tau apa saja yang harus mereka lakukan karena aku tidak ikut menjadi anggota OSIS.
kutuntun sepedaku pelan pelan melewati guru pengampu MOS yang juga sudah berdiri digerbang sekolah.
setelah bertegur sapa sejenak, aku menuju ke parkiran sepeda dan memilih spot yang mudah ketika akan dikeluarkan nanti.
aku bertemu dengan eri, teman seangkatanku dari kelas sebelah, , aku tidak terlalu mengenalnya karena kami tidak pernah berada dalam situasi yang mengharuskan kami saling mengenal lebih jauh.
aku hanya tau dari teman2ku jika namanya eri.
yang menarik perhatianku, bukanlah eri, namun sosok perempuan yang dia boncengkan.
gadis itu masih mengenakan seragam putih biru, tanda dia adalah siswa baru.
wajahnya cantik, terlalu cantik untuk masuk ke sekolah teknik menurutku.
kulitnya putih, dan bibirnya nampak merah merona. .
entah itu merah asli, atau dia menggunakan lipbalm, atau merah karena permen lolipop yang sedang dia kulum.
lucu juga melihat seorang siswa STM, perempuan, cantik, sedang mengulum lolipop. . .

aku sempat terpana beberapa menit melihat kecantikan gadis ini.
namun akhirnya aku segera berlari menuju kelas karena bel tanda masuk berbunyi.
aku sempat melihat gadis lolipop itu juga berlari, tapi segera kembali menuju parkiran karena dia lupa melepaskan helm yang dia kenakan.
begitu sampai dikelas, aku segera meletakan tasku dan menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
setelah upacara bendera selesai, kami kembali menuju kelas, ,
teman2ku mulai ramai bercerita mengenai liburan kemarin, termasuk apa saja yang sudah mereka lakukan untuk mengisinya.
aku sendiri hanya duduk bersandar tembok dan mengingat ingat gadis lilopop tadi, ahh, betapa manisnya dia. . .
hingga akhirnya, gun temanku sebangku, kembali dari kamar mandi, , rupanya selepas upacara, dia kegerahan dan merasa perlu membasahi rambutnya.
Gun duduk disebelahku dan langsung tersenyum senyum, ,
aku: " kamu sehat mas?"
gun: " hehehehe, sehat lah, , , "
aku: " lha trus ketawa2 kenapa? tak kirain obatmu habis "
gun: " aku barusan ketemu cewek cuantik yo, , , "
aku: " dimana? nanti jangan jangan demit "
gun: " nggak yo, tadi kan aku baru selesai cuci muka, trus pas sisiran dikaca, tau2 ada anak baru, cuantik, nyapa aku "
aku: " ah mosok ada cewek cantik nyapa kamu? dikirain tukang gosok WC kali "
gun: " lah, nggak percoyo, beneran cuantik, , koyo Bunga citra lestari yo! "
aku: " halah, mana ada cewek secantik itu di STM, nguimpi koe "
gun: " kamu mah orangnya ngeyel, ayo taruhan kalo nggak kamu langsung jatuh cinta pas ketemu "
aku hanya menertawakan tantangan gun, dia nampak jengkel karena terus2an kuledek. tapi hatiku berkata, jangan jangan yang dimaksud gun si gadis lolipop tadi, ,
aku memang tidak terlalu jelas memperhatikan wajahnya karena tertutup oleh helm dan juga jarak antara parkiran sepeda ke parkiran sepeda motor cukup jauh. hanya saja sekilas nampak cantik.
akhirnya kami menyudahi gurauan kami karena seorang guru wanita masuk kedalam kelas dan memperkenalkan diri sebagai wali kelas kami yang baru.
pada saat istirahat pertama, aku menghampiri ruang kelas erik dan mencarinya. . .
beberapa anak yang kukenal menyapaku dan sempat bersalam2an khas siswa STM.
kuhampiri erik yang nampak sedang asyik membaca sesuatu, ,
aku: " bro, gimana kabar? asyik banget nih? "
erik " weeeiii, bro tiyoo, , sehat bro, , gimana ni kabar lo juga? "
aku: " yoi, alhamdulillah sehat ni, , , jadi gimana rencana membangkitkan basket STM? " (kataku sambil merebut buku dari tangannya)
erik: " bisa bro, jadilah, kan kita senior sekarang " (erik kemudian berusaha mengambil kembali buku itu dari tanganku)
aku: " waah, parah lo bro, sekolah bawa ginian " (ternyata buku itu novel panas
)
erik: " heheheee, namanya juga anak muda bro " (erik ini malah cengengesan)
aku: " yaudah, aku tak bikin pengumuman, nanti bantuin tempelin lah, "
erik: " gampang itu mameen "
akhirnya aku keluar kelasnya sambil berteriak kepada teman sekelas erik, "woy, erik diem2 ternyata cabul!!" diiringi tawa teman sekelasnya yang menimpali jika erik memang begitu.
setelah itu, aku mengurungkan niat menuju kantin dan memilih kembali kekelas untuk segera membuat pengumuman yang akan kukonsultasikan kepada guru pembimbing eskul basket.
begitu selesai, pengumuman itu kufotokopi menjadi beberapa dan kuajak erik menempelkan di papan pengumuman sekitar sekolah, agar dibaca oleh para siswa.
beberapa hari setelahnya, aku mengampu pramuka untuk pertama kalinya sebagai kakak senior.
aku tergabung dalam dewan penegak bantara, yang bertanggung jawab mengampu pramuka adik2 kami kelas 1.
sore itu aku mengampu adik kelasku yang berasal dari jurusan yang sama, ,
aku sengaja memilih jurusan yang sama dengan prodiku karena aku pikir akan lebih mudah mengampu mereka dengan pendekatan jurusan.
aku juga sengaja menyelipkan promosi untuk tim basket STM disela sela kegiatan pramuka kami.
diantara mereka, ada seorang anak bernama Huda (nama asli) yang juga nampaknya tertarik dengan ajakanku.
dia paling antusias menerima ajakan gabung tersebut, maka kiajak dia nanti sepulang pramuka untuk basket sebentar di lapangan.
tak lama, wiwid, teman sekelasku, menggantikan posisiku untuk mengampu dan aku keluar untuk melihat lihat kegiatan dikelas lain.
ketika sampai di ruang kelas yang diperuntukan bagi siswa putri, aku sempat berhenti dan hendak mencari2 wajah si gadis lolipop didalamnya.
melihat kedatanganku, temanku yang juga menjadi pradani (pradana untuk putra; yaitu ketua dari dewan ambalan sekolah kami.) memanggilku untuk masuk dan diperkenalkan kepada adik2 junior.
aku sempat gugup dan tidak percaya diri untuk berbicara didepan mereka. terlebih nampak si gadis lolipop duduk di bangku nomor 2 dari depan.
setelah lebih tenang, aku memperkenalkan diri kepada mereka.
namun tiba2 si gadis lolipop menyeletuk,
"kak, sudah punya pacar belum?"
mendengar celetukan itu, kontan wajahku memerah, , ,
merah karena malu, juga tidak siap dengan pertanyaan itu, , apalagi si penanya adalah gadis yang sedari tadi mendapatkan atensi penuh dariku.
cukup lama aku hanya terdiam karena tak mampu menjawab, , ,
hingga akhirnya intan temanku mengambil alih dan mempertanyakan maksud pertanyaan tadi karena dianggap tidak sopan.
"dek, kamu yang tadi bertanya, ayo maju kemari" intan menyuruh gadis lolipop tadi maju.
si gadis lolipop kemudian beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri kami.
" kamu bertanya seperti itu maksudnya apa? itu pertanyaan yang tidak sopan " kata intan tegas.
gadis lolipop hanya menundukan kepala terintimidasi oleh sikap tegas intan.
" ayo kamu minta maaf sama kak tiyo atas pertanyaan kamu tadi "
perintah intan kepada si gadis lolipop.
dia lalu mengulurkan tangannya, lantas tangan itu kusambut dan kemudian dia meminta maaf.
" kak tiyo, saya minta maaf untuk pertanyaannya ya, tadi saya cuma iseng bertanya "
aku akhirnya mampu berpikir jernih kembali setelah tadi sempat kacau oleh pertanyaannya.
" oh, nggak papa dek, siapa namamu? " tanyaku
" yunita kak " jawabnya pendek.
" oh, iya, dek yunita, nggak masalah kok " kataku sambil tersenyum.
"ya sudah, kamu duduk lagi saja, kak intan ini nggak jahat kok, cuma memang orangnya tegas " kataku melanjutkan.
akhirnya setelah sedikit insiden barusan, aku kembali membuka promoku untuk klub basket, dimana ternyata sambutannya sangat dingin.
karena memang jumlah perempuan di STM terbatas.
aku akhirnya mengakhiri sesi perkenalanku dan berpamitan.
sesekali aku masih berusaha mencuri pandang kepada nita, ,
ah, rasanya hatiku berbunga bunga lagi setelah setahun ini kering bak padang pasir.

dan selepas kegiatan pramuka, aku menyempatkan diri bermain basket sebentar bersama huda, , , adik kelasku yang dikemudian hari menjadi partner basket terbaiku selama masa SMK. .
(bersambung)
preview part berikutnya: aku mulai menikmati masa masa menjadi kakak kelas, dan juga pengampu klub basket, , ada kejutan di hari pertama kami berlatih, , kejutannya adalah. . . . .
sepeda tanpa merk, yang sudah berusia cukup tua.
sepeda ini digunakan turun temurun oleh keluarga kakek dari bapak.
katanya, dulu sepeda ini dibeli kakek untuk om adi, putra bungsu beliau yang mulai masuk SMP di tahun 1991.
sepeda itu mungkin termasuk sepeda keren pada jamannya, karena modelnya adalah sepeda balap dengan palang lurus.
setelah digunakan oleh om adi hingga beliau lulus SMA, sepeda itu turun temurun digunakan dalam keluarga kakek, hingga akhirnya akulah yang menjadi pewaris berikutnya.
bagiku, dengan hadirnya sepeda ini, sudah lebih dari cukup, sebab aku tak pernah memiliki sepeda untuk kugunakan semasa sekolah.
ya, hingga usiaku 16 tahun, sepeda terakhir yang kumiliki adalah sepeda berukuran kecil yang kini digunakan oleh adik sepupuku, karena bahkan sudah terlampau kecil untuk digunakan oleh dian, yang sudah duduk di kelas 5.
terlebih, jarak dari rumah kesekolahku semakin jauh seiring berpindahnya keluarga kami ke rumah yang sekarang.
jarak yang harus ditempuh membengkak menjadi 14 KM, dari awalnya yang hanya 9 KM, ketika rumah kami masih dikota kota K. .
perjalanan ini jika ditempuh menggunakan kendaraan umum, harus dengan dua kali naik, karena tidak ada trayek yang langsung mengantarkanku dari depan jalan desa, menuju sekolah.
setelah selesai menyantap sarapan pagi, aku bergegas berpamitan kepada ibu, lalu mencium si kecil ardi, karena jam sudah menunjukan pukul 05.30, , ,
jika aku tidak segera berangkat, aku akan terlambat mengikuti upacara bendera. . .
karena hari ini adalah hari pertama di tahun keduaku.
aku berdoa semoga banyak perubahan yang terjadi ditahun kedua ini.
(aku lupa memperkenalkan, jika pada tahun 2005, anggota keluarga kami bertambah satu lagi, ibu melahirkan seorang adik laki2 bagiku dan dian, yang diberi nama ardi, aku sangat bersyukur karena sangat mendambakan seorang adik laki2 yang bisa kuajak bermain, , dan kini usianya sudah 1 tahun )
sepeda kukayuh dengan perlahan melewati jalan desa,
melalui jalan penghubung kota K dengan kec Kem*** yang diapit sawah luas.
disebelah utara, nampak gunung sumbing dan sindoro membentuk siluet berwarna biru cerah. . .
sebuah pemandangan yang sangat indah, untuk diabadikan kedalam sehelai kanvas.
begitu sampai di kota K, aku kembali mengayuh sepedaku lebih cepat, kali ini melalui tepi jalan provinsi.
banyak anak sekolah yang juga mengayuh sepedanya beramai ramai. .
ada yang SD, SMP, bahkan ada yang SMA sepertiku, ,
mereka mengayuh dengan penuh canda, menunjukan jika mereka adalah pribadi pribadi sederhana yang belum dicemari oleh pikiran tentang hedonisme. .
yang banyak dianut oleh pemuda pemuda di era ini. .
yang bahkan mengancam tidak mau sekolah jika tidak dibelikan sepeda motor sport terbaru, ,
yang seperti dicontohkan dalam tayangan2 sinetron tak mendidik di layar kaca.
sebuah ironi, ,
karena sebetulnya sekolah adalah sebuah kebutuhan bagi mereka sendiri. .
sebuah bekal untuk menghadapi masa depan mereka yang masih sangat panjang. .
iya, panjang jika umurnya tidak Tuhan tutup dijalan raya ketika saling adu cepat dalam gengsi anak muda. . .
45 menit waktu yang kutempuh untuk sampai di gerbang sekolah.
banyak anak berbaju putih biru nampak berbaris untuk diperiksa oleh tim MOS, aku tak tau apa saja yang harus mereka lakukan karena aku tidak ikut menjadi anggota OSIS.
kutuntun sepedaku pelan pelan melewati guru pengampu MOS yang juga sudah berdiri digerbang sekolah.
setelah bertegur sapa sejenak, aku menuju ke parkiran sepeda dan memilih spot yang mudah ketika akan dikeluarkan nanti.
aku bertemu dengan eri, teman seangkatanku dari kelas sebelah, , aku tidak terlalu mengenalnya karena kami tidak pernah berada dalam situasi yang mengharuskan kami saling mengenal lebih jauh.
aku hanya tau dari teman2ku jika namanya eri.
yang menarik perhatianku, bukanlah eri, namun sosok perempuan yang dia boncengkan.
gadis itu masih mengenakan seragam putih biru, tanda dia adalah siswa baru.
wajahnya cantik, terlalu cantik untuk masuk ke sekolah teknik menurutku.
kulitnya putih, dan bibirnya nampak merah merona. .
entah itu merah asli, atau dia menggunakan lipbalm, atau merah karena permen lolipop yang sedang dia kulum.
lucu juga melihat seorang siswa STM, perempuan, cantik, sedang mengulum lolipop. . .

Spoiler for ilustrasi cewek lolipop:
aku sempat terpana beberapa menit melihat kecantikan gadis ini.
namun akhirnya aku segera berlari menuju kelas karena bel tanda masuk berbunyi.
aku sempat melihat gadis lolipop itu juga berlari, tapi segera kembali menuju parkiran karena dia lupa melepaskan helm yang dia kenakan.
begitu sampai dikelas, aku segera meletakan tasku dan menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
setelah upacara bendera selesai, kami kembali menuju kelas, ,
teman2ku mulai ramai bercerita mengenai liburan kemarin, termasuk apa saja yang sudah mereka lakukan untuk mengisinya.
aku sendiri hanya duduk bersandar tembok dan mengingat ingat gadis lilopop tadi, ahh, betapa manisnya dia. . .
hingga akhirnya, gun temanku sebangku, kembali dari kamar mandi, , rupanya selepas upacara, dia kegerahan dan merasa perlu membasahi rambutnya.

Gun duduk disebelahku dan langsung tersenyum senyum, ,
aku: " kamu sehat mas?"
gun: " hehehehe, sehat lah, , , "
aku: " lha trus ketawa2 kenapa? tak kirain obatmu habis "
gun: " aku barusan ketemu cewek cuantik yo, , , "
aku: " dimana? nanti jangan jangan demit "
gun: " nggak yo, tadi kan aku baru selesai cuci muka, trus pas sisiran dikaca, tau2 ada anak baru, cuantik, nyapa aku "
aku: " ah mosok ada cewek cantik nyapa kamu? dikirain tukang gosok WC kali "
gun: " lah, nggak percoyo, beneran cuantik, , koyo Bunga citra lestari yo! "
aku: " halah, mana ada cewek secantik itu di STM, nguimpi koe "
gun: " kamu mah orangnya ngeyel, ayo taruhan kalo nggak kamu langsung jatuh cinta pas ketemu "
aku hanya menertawakan tantangan gun, dia nampak jengkel karena terus2an kuledek. tapi hatiku berkata, jangan jangan yang dimaksud gun si gadis lolipop tadi, ,
aku memang tidak terlalu jelas memperhatikan wajahnya karena tertutup oleh helm dan juga jarak antara parkiran sepeda ke parkiran sepeda motor cukup jauh. hanya saja sekilas nampak cantik.
akhirnya kami menyudahi gurauan kami karena seorang guru wanita masuk kedalam kelas dan memperkenalkan diri sebagai wali kelas kami yang baru.
pada saat istirahat pertama, aku menghampiri ruang kelas erik dan mencarinya. . .
beberapa anak yang kukenal menyapaku dan sempat bersalam2an khas siswa STM.
kuhampiri erik yang nampak sedang asyik membaca sesuatu, ,
aku: " bro, gimana kabar? asyik banget nih? "
erik " weeeiii, bro tiyoo, , sehat bro, , gimana ni kabar lo juga? "
aku: " yoi, alhamdulillah sehat ni, , , jadi gimana rencana membangkitkan basket STM? " (kataku sambil merebut buku dari tangannya)
erik: " bisa bro, jadilah, kan kita senior sekarang " (erik kemudian berusaha mengambil kembali buku itu dari tanganku)
aku: " waah, parah lo bro, sekolah bawa ginian " (ternyata buku itu novel panas

)erik: " heheheee, namanya juga anak muda bro " (erik ini malah cengengesan)
aku: " yaudah, aku tak bikin pengumuman, nanti bantuin tempelin lah, "
erik: " gampang itu mameen "
akhirnya aku keluar kelasnya sambil berteriak kepada teman sekelas erik, "woy, erik diem2 ternyata cabul!!" diiringi tawa teman sekelasnya yang menimpali jika erik memang begitu.
setelah itu, aku mengurungkan niat menuju kantin dan memilih kembali kekelas untuk segera membuat pengumuman yang akan kukonsultasikan kepada guru pembimbing eskul basket.
begitu selesai, pengumuman itu kufotokopi menjadi beberapa dan kuajak erik menempelkan di papan pengumuman sekitar sekolah, agar dibaca oleh para siswa.
beberapa hari setelahnya, aku mengampu pramuka untuk pertama kalinya sebagai kakak senior.
aku tergabung dalam dewan penegak bantara, yang bertanggung jawab mengampu pramuka adik2 kami kelas 1.
sore itu aku mengampu adik kelasku yang berasal dari jurusan yang sama, ,
aku sengaja memilih jurusan yang sama dengan prodiku karena aku pikir akan lebih mudah mengampu mereka dengan pendekatan jurusan.
aku juga sengaja menyelipkan promosi untuk tim basket STM disela sela kegiatan pramuka kami.
diantara mereka, ada seorang anak bernama Huda (nama asli) yang juga nampaknya tertarik dengan ajakanku.
dia paling antusias menerima ajakan gabung tersebut, maka kiajak dia nanti sepulang pramuka untuk basket sebentar di lapangan.
tak lama, wiwid, teman sekelasku, menggantikan posisiku untuk mengampu dan aku keluar untuk melihat lihat kegiatan dikelas lain.
ketika sampai di ruang kelas yang diperuntukan bagi siswa putri, aku sempat berhenti dan hendak mencari2 wajah si gadis lolipop didalamnya.
melihat kedatanganku, temanku yang juga menjadi pradani (pradana untuk putra; yaitu ketua dari dewan ambalan sekolah kami.) memanggilku untuk masuk dan diperkenalkan kepada adik2 junior.
aku sempat gugup dan tidak percaya diri untuk berbicara didepan mereka. terlebih nampak si gadis lolipop duduk di bangku nomor 2 dari depan.
setelah lebih tenang, aku memperkenalkan diri kepada mereka.
namun tiba2 si gadis lolipop menyeletuk,
"kak, sudah punya pacar belum?"
mendengar celetukan itu, kontan wajahku memerah, , ,
merah karena malu, juga tidak siap dengan pertanyaan itu, , apalagi si penanya adalah gadis yang sedari tadi mendapatkan atensi penuh dariku.
cukup lama aku hanya terdiam karena tak mampu menjawab, , ,
hingga akhirnya intan temanku mengambil alih dan mempertanyakan maksud pertanyaan tadi karena dianggap tidak sopan.
"dek, kamu yang tadi bertanya, ayo maju kemari" intan menyuruh gadis lolipop tadi maju.
si gadis lolipop kemudian beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri kami.
" kamu bertanya seperti itu maksudnya apa? itu pertanyaan yang tidak sopan " kata intan tegas.
gadis lolipop hanya menundukan kepala terintimidasi oleh sikap tegas intan.
" ayo kamu minta maaf sama kak tiyo atas pertanyaan kamu tadi "
perintah intan kepada si gadis lolipop.
dia lalu mengulurkan tangannya, lantas tangan itu kusambut dan kemudian dia meminta maaf.
" kak tiyo, saya minta maaf untuk pertanyaannya ya, tadi saya cuma iseng bertanya "
aku akhirnya mampu berpikir jernih kembali setelah tadi sempat kacau oleh pertanyaannya.
" oh, nggak papa dek, siapa namamu? " tanyaku
" yunita kak " jawabnya pendek.
" oh, iya, dek yunita, nggak masalah kok " kataku sambil tersenyum.
"ya sudah, kamu duduk lagi saja, kak intan ini nggak jahat kok, cuma memang orangnya tegas " kataku melanjutkan.
akhirnya setelah sedikit insiden barusan, aku kembali membuka promoku untuk klub basket, dimana ternyata sambutannya sangat dingin.
karena memang jumlah perempuan di STM terbatas.
aku akhirnya mengakhiri sesi perkenalanku dan berpamitan.
sesekali aku masih berusaha mencuri pandang kepada nita, ,
ah, rasanya hatiku berbunga bunga lagi setelah setahun ini kering bak padang pasir.

dan selepas kegiatan pramuka, aku menyempatkan diri bermain basket sebentar bersama huda, , , adik kelasku yang dikemudian hari menjadi partner basket terbaiku selama masa SMK. .
(bersambung)
preview part berikutnya: aku mulai menikmati masa masa menjadi kakak kelas, dan juga pengampu klub basket, , ada kejutan di hari pertama kami berlatih, , kejutannya adalah. . . . .
symoel08 dan 11 lainnya memberi reputasi
12