Doa bisa mengubah segala nya. Doa adalah cara kita ber-demokrasi bersama tuhan.
Assalamualikum, Wr.Wb. sebelumnya perkenankan ane untuk sharing tentang pengalaman pribadi ane.
ini postingan pertama ane pada forum SFTH, setelah sekian lama menjadi SR
:welcome
motivasi saya untuk menuliskan kisah pribadi saya :
Quote:
Saya tidak pandai bercerita dan menuangkan sesuatu moment yang tidak akan terlupakan dan masih saya perjuangkan hingga saat ini,melalui media tulisan. Tetapi mengapa saya memutuskan untuk menuliskan ini semua? Hanya karena saya ingin meluangkan segala gundah menjadi sebuah karya yang bisa disimpan atau dikemudian hari bisa saya ceritakan kepada seseorang yang sedang saya perjuangkan entah beberapa puluh tahun lagi, entah mendapatkan respon positif atau tidak dianggap sama sekali saya tidak peduli.
Ini menjadi bukti otentik komitmen saya terhadap apa yang sudah saya janjikan kepadanya. Se enggaknya saya bisa katakan kepadanya jika memang perjuangan ini berhasil. “lihat saya benar-benar mencintai anda dan memperjuangkan semuanya sejak lama, kaskus tidak mungkin meng-edit sebuah tanggal atas suatu postingan,honey”.
Prolog :
Quote:
Cerita ini saya awali ketika saya lulus dari SMA dan melanjutkan kuliah sambil bekerja. Jadi cerita ini adalah awal bagaimana saya meniti karir dan mengerti sebuah kehidupan yang sebenarnya bersama dia. Okay gan dia dalam cerita ini adalah hani, dan saya dalam cerita ini adalah ario. Cerita ini mungkin sangat klasik , tapi ini adalah true story yang saya alami dan masih saya alami sampai sekarang jelasnya masih saya perjuangkan.
Rules :
Quote:
niat saya dari awal hanya ingin menuangkan kegundahan hati saya melalui sebuah cerita. dan akan menjadi saksi sejarah dikemudian hari bagaimana saya akan terus memperjuangkannya.
jadi gak ada rules, cukup sopan santun saja dan saling menghargai gan. :terimakasih
saya gak berani janjiin akan update setiap hari. tapi saya pastikan cerita ini akan berlanjut setiap minggunya minimal 2 chapter.:belumtidur
Tidak ada waktu bagi saya untuk mengencani berbagai wanita yang bisa meyakinkan keluarga saya terutama mamah saya. semenjak mamah saya berkata bahwa saya harus bisa menunjukan bahwa saya sudah tidak berhubungan dengan hani lagi dengan memperkenalkan calon saya yang baru kepada mamah dan kakek, jikalau tidak, mamah mengharuskan atau bahasa halusnya menyarankan saya untuk menjalin hubungan dengan lia.
Berat rasanya mendengar ujaran seperti itu, dilain sisi saya sama sekali tidak menaruh perasaan apa-apa kepada lia. Disatu sisi saya sepertinya tidak bisa membawa wanita lain kerumah.
Disamping semakin sibuknya pekerjaan saya, saya bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata rayuan terhadap wanita. Saya lupa dan tidak tahu bagaimana caranya memulai atau memikat seorang wanita yang pernah saya lakukan 5 tahun sebelumnya. Karena tidak inginnya saya menjalin hubungan dengan lia, saya mencoba untuk merekayasa sebuah hubungan dengan seseorang.
Timbul pertanyaan siapa? Dan bagaimana?. saya teringat dengan seseorang yang mengenalkan saya kedalam dunia sastra, namanya adalah masayu dan dia biasa dipanggil say. Bukan sayiton serius. Dari nama panggilannya saja sudah romantis ya, say. Dia adalah wanita pertama yang membuat saya mengerti tentang jatuh cinta dan patah hati sebelum hani mulai memberikan sikap terbukanya kepada saya.
namun terakhir kali saya pernah kecewa kepadanya ketika mengetahui masayu ternyata mencintai pria lain dan mengabaikan saya begitu saja. Walaupun saya belum pernah dan sama sekali tidak pernah menyatakan cinta kepadanya.masayu tidak bisa disalahkan atas kesakitan hati saya karena kepengecutan saya menyatakan cinta.
Saya mengetahui masayu aktif dalam organisasi theatrical dan menjadi pembina mahasiswa-mahasiswa tingkat dasar yang bergelut dan mencintai sastra. Iseng saya melihat cuitan-cuitannya di laman twitter saya. dan saya melihat dia membagikan info acara theater yang akan diadakan pada hari minggu 9 oktober 2016.Pada tanggal itu saya sempatkan untuk menonton acara tersebut, sekaligus rindu serta ingin sedikit memberikan kejutan kepada masayu.
Sangat kental dan kerasa sekali warna yang dihadirkan masayu didalam organisasinya. Dengan majas-majas personifikasi,metafora khas dirinya. Saya sangat sering sekali memperhatikan massayu yang duduk pada barisan juri penilai dari bangku penonton. Sempat beberapa kali masayu menengok kearah belakang seakan merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Pertunjukan penutup pun tiba, dan massayu sebagai penutupnya membawakan sebuah puisi.
disetiap suatu kata akan selalu ada sebuah titik
lalu kenapa bersenyembunyi?
disetiap suatu perhentian akan selalu ada sebuah tanda
lalu kenapa bersembunyi?
lalu kenapa berlindung?
jika engkau menyukai hujan serta aroma nya yang khas
lalu kenapa berlindung?
jika engkau membutuhkan hangatnya matahari pagi
lalu kenapa bertanya?
jika engkau sudah pernah melihat suatu acara
lalu kenapa bertanya?
jika engkau mengetahui cara berjalan
lalu timbul hening yang dicipta bising
bertanya pada kesalahan masa lalu adalah abu
menyatakan perang pada masa depan adalah arang
kenapa tidak hidup pada masa kini dan bernyanyi?
Quote:
“ Jakarta 10 maret 2012 ditulis oleh ario tunggal muhammad” diakhir puisinya
Saya sudah mulai gemetaran. Niat mau menjebak malah kejebak ini. gumam saya dalam hati. Saya bergegas menuju ke luar namun tiba-tiba.
Quote:
“ya berikan tepuk tangan yang meriah untuk penulis puisinya yang telah menyempatkan hadir dihadapan ktia. Terimakasih mas ario yang sedang duduk dipojok sana memakai kaos berwarna hitam,topi abu-abu” ujarnya mengedipkan mata kepada saya diikuti tepukan meriah dari penonton."
Shit man, perasaan dari tadi saya yang merhatiin masayu. Tapi kenapa malah saya yang tidak merasa bahwa masayu memperhatikan saya juga, dan malah sadar itu saya dan dengan cerdas memberikan kejutan kepada saya yang saya benar-benar shock dan tidak menduga sama sekali. “dasar bego,bego” gumam saya dalam hati menutupi rasa malu saya pada saat itu.
Saya menjadi salah tingkah, dan tetiba mas-mas disamping kanan kiri saya menyalami saya dengan hangat. “dalem banget mas,kelas lah” ujar salah satu dari mereka. saya hanya bisa menjawab terima kasih dan nyengar nyengir bodoh. Masayu memberikan kode seakan “don’t go anywhere” dan saya membalas, “okay, I’m trapped” jawab saya mengangkat kedua tangan saya.
Setelah acara berakhir dengan pemenangnya adalah kelompok mahasiswa yang membawakan tema tentang jaman gila yang mengambil contoh kasus penyiksaan anak kandung yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.
Quote:
“waw saya terkejut” ujar masayu menghampiri saya sekaligus meledek saya
“okay cukup-cukup saya mengakui kebodohan saya” ujar saya menjawab nya dengan senyum
“hahahaha kamu gak sadar kan. Dari tadi ada salah satu teman saya yang mengambil foto kamu
sedang memperhatikan saya?” lanjutnya
“ohhh pantesss” lanjut saya
“haha ya, aku juga diberitahu oleh banyak teman, bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan.
dan aku bertanya siapa ya. Akhirnya terbesitlah ide tersebut”
lanjut masayu yang terlihat sangat bahagia sehabis bisa mengerjai saya
“awalnya sempat bingung juga sih, udah agak beda juga mukanya kan.
Dari cukuran rambutnya juga beda jauh sama dulu, culun banget dulu mah.
Tapi yang masih aku inget idung kamu itu” lanjut masayu sambil cengar cengir
“haha iyalah, I know you so well. Gak aku tadi naik transjakarta kok kesini” lanjut masayu
“rumah kamu masih yang lama kan” jawab saya
“masih kok. Yuk buru, aku udah laper nih” lanjut masayu seraya menggandeng lengan saya
Saya dan masayu menyempatkan untuk makan malam didekat rumahnya sambil kangen-kangenan,hehe. Masayu menyarankan untuk makanan seafood yang katanya paling enak didekat rumahnya. Tidak sabar rasanya mendengar kegiatan-kegiatan masayu. Serta tidak sabar pula menilai seorang masayu yang baru.
Quote:
“kok kamu masih nyimpen ya puisi aku yang udah lama banget itu, aku sendiri sudah lupa baitnya”
saya membuka pembicaraan
“aku selalu simpen kok karya-karya kamu. Aku suka dengan ciri khas hiperbola nya kamu yang sangat lebay, hehehe”
jawab masayu
“hehe itu buah hasil pemikiran anak muda yang lg galau-galaunya banyak ujian” ujar saya
“jadi, apa masih istiqomah nih didunia sastra?” lanjut saya
“hehe alhamdulilah. Aku tidak mungkin bisa lepas dari dunia yang mana mengenalkan aku
tentang arti penyesalan dan sebuah kesabaran dengan penantian tak pasti dari sebuah penyesalan”
ujar masayu
“bentar-bentar, jangan berat-berat dong bahasanya.ini lg laper soalnya,hehe. “
jawab saya sambil membuka cakang kepiting
“haha ya simpulkan sendiri lah. Aku gak mau menjelaskan dengan detail. Renungkan buat PR”
jawab masayu tertawa
“okay-okay, aku catet di HP ya. Gimana tadi” jawab saya serius
“Aku tidak mungkin bisa lepas dari dunia yang mana mengenalkan aku tentang arti penyesalan dan
sebuah kesabaran dengan penantian tak pasti dari sebuah penyesalan” ujarnya mengulangi
“yakin nih tambah penjelasan, mesti banget dimaknai sendiri ya?. Kalo salah paham gimana?” ujar saya meliriknya
“ya konfirmasi lah kalo salah paham.” Jawabnya santay
“jadi lg tahap-tahap nyusun skripsi nih?” lanjut saya membuka topik lain
”iyaaaa” jawabnya seketika cemberut
“males deh bahas skripsi, skip lah bahas yang lain” lanjut masayu
“ya biasa lah masih jadi kuli biasa aja. Ijazah SMK mah gak bisa diandelin,hehe.
Yah begitulah alhamdulilah lancar, gak ada yang terlalu menganggu,
tugas juga gak sepadet mahasiswa reguler. Ya fokus di cepet-cepet lulus sih kalo kelas karyawan itu hehe.” Ujar saya
“hehe ya gpp yo, jarang loh yang bisa kerja sambil kuliah.
Hebat kamu. Btw, mobilnya mamah ganti yo? Gak mungkin kan kuli dikasih mobil,hehe.”
lanjut masayu melirik saya
“hahah enggak ini minjem, karena weekend kan ada beberapa mobil nganggur dikantor
ya pinjam sehari sih boleh” jawab saya ketawa
“ouhhh, iya-iya percaya kok, kelihatan mobil operasionalnya ya.
Kalo gak avanza ya xenia,hehe.” jawab dia mengedipkan matanya ke arah saya
“nahh itu” jawab saya lega
“yang mau aku permasalahkan adalah. Kemana kamu selama iniiiiiiiiiiii.
Nomor gonta ganti aja kaya cabe-cabean. Di social media udah kaya terorist gak tau kemana”
jawabnya dengan nada kesal
“hehe panjanglah kalo diceritain, nanti aja kalo diceritain semua
gak ada bahan buat whatsapp kamu kan nanti,hehe.” Jawab saya menggoda masayu
“yayayaya selalu gombal” ujar masayu
“yuk ah, udah kemaleman” lanjutnya lagi.
Setibanya dirumah masayu yang sangat khas dengan tanaman hias gantung kesibukan ibunya sehari-hari.
Quote:
“waduhhh, ini toh ternyata yang telah lama hilang” sapa bu tia
“haha bisa saja nih bu” jawab saya salim
“loh bener yo. Si masayu galau terus nyariin kamu”
jawab bu tia seraya memperhatikan saya dengan rasa rindu dari ujung rambut hingga ujung sepatu
“bohonggg” teriak masayu dari dalam rumah menguping pembicaraan saya dan bu tia
“sering-sering main kesini yo, nanti ibu buatin mie goreng plus telor setengah mateng kesukaan kamu” lanjut bu tia
“wahhhh mantebs itu. Pasti saya sempatkan bu mampir” jawab saya santay
“yasudah ibu lanjutkan kedalam mau ngelanjutin rajut baju.
Kamu mau nunggu disini apa mau rokokan diluar?” ujar bu tia
“biasa bu diluar saja,hehe” jawab saya
“huh dasar. Yasudah saya tinggal ya, masayu lg bikin kopi, sebentar lagi matang sepertinya” lanjut bu tia
Oh tidak, masayu mulai menggoda saya dengan mengurai rambut lurus hitamnya dan menggunakan celana pendek serta kaos putih santay yang sangat saya suka. Sembari menyuduhkan saya kopi.
Quote:
“jadi gimana tadi hani ya?” masayu membuka pembicaraan
“iya, temannya ariana yang pernah aku ceritain waktu itu” jawab saya santay
“dia bukannya kristen ya yo?” lanjut masayu
“iya” jawab saya menunjukan raut wajah tidak interest membahas agama hani sembari menengguk secangkir kopi
“oh, okay” ujar masayu seakan mengerti apa maksud saya
“jadi sama siapa kamu sekarang? Sama rudi jadi?” ujar saya
“haha apa banget sih, rudi mah jaman dulu banget tahun kapan banget.tidak termasuk hitungan rudi mah,hehe” jawab masayu
“lah saya juga jaman dulu banget tahun kapan banget. Jadi saya gak dihitung juga nih?” lanjut saya sembari tersenyum
“hahaha sepertinya” jawab masayu
Ya kita saling bernostalgia hingga larut malam. Saling menceritakan bagaimana kehidupan saya yang sekarang. Saya berharap masayu tidak memendam perasaan yang lebih, bukan saya geer tetapi bahasa tubuh dan raut wajahnya menunjukan demikian.
Saya harap saya salah menilai demikian. Saya berharap hanya perasaan rindu seorang sahabat seperti apa yang saya rasakan. Dan sepertinya masayu orang yang tepat untuk menjadi pengalihan sementara. Maafkan saya masayu, saya tidak akan pernah melupakan dengan siapa saya memulai, dan saya telah merasa cukup dan akan terus memperjuangkan nya.