- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#274
Preview post sebelumnya,
Ane dan rio baru saja berhasil melewati punden angker, , , dan kini kami beristirahat di pos jaga bersama kakak senior. . Sebelum akhirnya terdengar teriakan dari arah selatan. . . .
Jaga mulut, jaga sikap
=======================
Mendengar teriakan itu, salah seorang senior ane langsung bangkit dan berlari menghampiri sumber suara. . Ane awalnya kaget, , tapi nggak lama ane bangkit dan ikut menyusul ke arah selatan, ,
Senior yang tadi menetralisir ane juga bangkit dan berlari mendahului, meninggalkan rio seorang diri di pos tsb.
Sekitar 200 meter dari pos, atau lebih tepatnya didekat punden keramat, samar2 ane melihat bayangan beberapa orang diikuti teriakan2. .
Ane mendekat perlahan2 karena suasana sangat gelap.
Setelah berjarak sekitar 2 meter, akhirnya ane bisa menyesuaikan pengelihatan dan melihat jika itu adalah rian, rian nampak terduduk dengan dipegangi senior yang tadi berlari duluan.
Senior 1 : "bawa ke pos dulu, jangan disini!"
Senior 2 : "tapi ini anaknya berontak teruz, nggak mau tenang"
Senior 1 yang tadi menetralisir ane mendekati rian dan memegang dahinya. .
Rian menatap kearah senior tsb dan menggeram geram. . .
Tak lama badan rian menjadi lemas setelah dipegang oleh senior 1.
Akhirnya kami ber4 memapah rian yang pingsan ke pos jaga dimana rio menunggu. . .
Senior 1 : "tadi temanmu ini ngapain?" tanyanya terhadap partner rian (pr)
Pr : "dia tadi meludahi kearah punden mas, sambil mengumpat umpat" (paertner rian ini juga nampak pucat ketakutan.)
Senior 1 & 2 : "ya sudah, gini saja, kalian jalan saja bertiga melanjutkan long march malam ini sampai selesai, sepanjang areal hutan ini, nggak usah bertingkah sok berani, sok jago, dan macam2 hal buruk lainnya. Ingat, kita belajar pencak bukan untuk bersombong2ngan, , jaga sikap dan tutur kata kalian"
Kami bertiga : "iya mas"
Akhirnya kami bertiga melanjutkan perjalanan dan ane sempat menoleh kebelakang ke arah pos, , rian masih tergolek pingsan dan dua senior seperti mendiskusikan sesuatu. .
Sedangkan diujung selatan jalan, tepat dipuncak tanjakan arah ke punden, samar2 ada sosok putih berdiri.
Kami melanjutkan perjalanan itu dengan berusaha sebiasa mungkin.
Ane sebenernya ingin bertanya krpada partner rian tentang apa yang terjadi, ,
Tapi ane urungkan karena suasananya tidak mendukung.
Setelah melewati area hutan, kami kembali memasuki area pemukiman warga, dan sudah amat sangat sepi. . .
Jam di tangan rio menunjukan pukul 1:45,, ,
akhirnya tak beberapa lama, kami sampai dititik terakhir perjalanan, ,
Kami dibelokan kehalaman sebuah rumah yang luas oleh beberapa senior.
Ane : "alhamdulillaaah, sampai jugaa" ane bernafas lega,
Baju yang ane pakai sudah basah oleh keringat dan embun. . . Kaki juga terasa benar2 lemas, ,, bayangkan saja berjalan kaki dari pukul 20:00 sd pukul 2..
Medannya separuh pegunungan. . Tanpa alas kaki lagi. . .
Mungkin besok pagi kaki ane bakalan mogok untuk diajak berjalan
Ane : "memangnya tadi kalian ngapain to?" ane membuka pertanyaan kepada partner rian. .
Pr : "awalnya kami nggak ngapa2in mas, , setelah kami ketemu njenengan, kami masih meneruskan duduk di jembatan itu.
Awalnya nggak ada masalah, sampai akhirnya mas rian merasa jika kepalanya ditabok, , padahal saya didepannya."
Ane : "trus trus?"
Pr : " yaa itu mas, setelah ditabok, mas riane marah2 dan mengumpat kepada sosok tk kasat mata yang memukulnya, , dikatain as*, dikatain cel***, , dan nggak lama ada bau busuk, , akhirnya kami memilih untuk kembali berjalan. . .
Nggak lama, kami sampai di tanjakan yang gelap itu mas, nah, saya liat ada mata warnanya merah dikegelapan kiri jalan, , mas rian juga kayaknya liat, soalnya habis itu dia kembali marah2 dan menantang agar tidak menakut nakuti dari kegelapan, , ujungnya, mas rian meludah kearah itu dan yaa itu, , ,
Nggak lama langsung dia berteriak ketakutan dan jatuh dengan mata melotot"
Rio : "sebenarnya sebelum saya berangkat ikut acara ini, bapak saya sudah memberitahu jika jalur yang akan kita lewati itu jalur singup (angker).
Bapak saya asli desa sini, dan beliau bercerita jika sudah senja, warga memilih memutar jauh lewat jalan raya daripada lewat hutan tadi. Karena yaa itu,
Saya sendiri awalnya nggk terlalu memperhatikan nasehat bapak sampai akhirnya sebelum masuk hutan saya lihat ada perempuan ditepi jalan dengan wajah rusak.. .
Makanya sepanjang hutan saya memilih nunduk, soalnya buanyak banget penampakan kalo mas masnya bisa lihat. "
Ane cuma merinding mendengar penuturan mereka. .
Nampaknya memang benar dalam perguruan kami mengajarkan kami selain beladiri, juga nilai2 kebaikan, seperti menjaga pikiran, tutur kata dan perbuatan.
Untuk kasus rian, kelihatannya dia termakan kesombongannya sendiri. .
Tak beberapa lama selesai kami berdiskusi, rombongan2 dibelakang kami menyusul datang. .
Karena didera rasa lelah dan ngantuk, akhirnya ane sempat tertidur di teras rumah itu.
"yo, , tiyo, , bangun broo, banguun"
Suara gun mengagetkan ane, ,
Ane membuka mata, berusaha menyesuaikan dengan kondisi teras yang terang oleh lampu neon, ,
Suasananya sudah rame oleh peserta yang juga sudah menyelesaikan long marchnya. .
Ane menoleh kearah kanan ane, dimana tadi suara gun membangunkan ane. .
"apaan si bro, ngantuk ni, , nanti kalo mau pulang baru bangunin"
Ane berkata dengan nada sdikit kesal, ,
Gun hanya memberikan kode untuk melihat kesamping kanannya, ,
Ane pum bangkit dan menoleh, ,
Ternyata disebelah gun, cewek yang ditaksir oleh kami (sebut saja namanya yani) nampak tertidur dengan kepala bersender di bahunya. . .
"asem, , bejo banget " bisik ane kepada gun yang cuma tersenyum senyum penuh kemenangan.
" kok gelem sama kamu?" kataku menyindir gun.
"mamas gun gitu lhoo" kata gun pelan tapi dengan nada sombong. . .
Tak lama karena percakapan kami, yani terbangun dan nampak kaget, dia lalu tersenyum kepada ane dan meminta maaf kepada gun. .
"aduh, maaf mas ya, , q ngantuk banget jadi nggak sadar senderan kebahu njenengan"
Gun nampak salah tingkah dan hanya tersenyum kecut. . .
Ane tabok si gun dan menertawakannya tanpa suara. . .
Rupanya tadi itu nyender by accident. . . .
Gitu aja bangga banget sohib ane ni. . .
Gun hanya bisa tersenyam senyum saja dengan kondisi tersebut, karena tak lama kami dikomando untuk kembali melanjutkan perjalanan kerumah guru kami yg ada didaerah sin******, , masih harus berjalan sekitar 1 jam lagi. . .
Dalam perjalanan kesana, hari sudah menjelang subuh, dan suasana juga mulai ramai, karena kami melewati jalan raya penghubung kota P menuju ke m******g, , ,
dan setelah kami sampai, acara long march malam dianggap selesai dan kami dibubarkan. . .
Sedangkan rian, kabar terakhir mengatakan jika dia dibawa kembali ke padepokan dan ditangani disana. .
Kami bertemu kembali disekolah beberapa hari setelahnya.
Dan dia tak banyak bercerita mengenai pengalamannya, hanya berpesan jika sombong itu tidak baik, apalagi terhadap hal2 diluar jangkauan akal manusia. . .
(bersambung)
Mohon maaf untuk dua part terakhir belum bisa ane indeks kan karena ol dari HP. .
Nanti kalau ane sudah OL di PC lagi, ane rapikan ya gan. .
Ane dan rio baru saja berhasil melewati punden angker, , , dan kini kami beristirahat di pos jaga bersama kakak senior. . Sebelum akhirnya terdengar teriakan dari arah selatan. . . .
Jaga mulut, jaga sikap
=======================
Mendengar teriakan itu, salah seorang senior ane langsung bangkit dan berlari menghampiri sumber suara. . Ane awalnya kaget, , tapi nggak lama ane bangkit dan ikut menyusul ke arah selatan, ,
Senior yang tadi menetralisir ane juga bangkit dan berlari mendahului, meninggalkan rio seorang diri di pos tsb.
Sekitar 200 meter dari pos, atau lebih tepatnya didekat punden keramat, samar2 ane melihat bayangan beberapa orang diikuti teriakan2. .
Ane mendekat perlahan2 karena suasana sangat gelap.
Setelah berjarak sekitar 2 meter, akhirnya ane bisa menyesuaikan pengelihatan dan melihat jika itu adalah rian, rian nampak terduduk dengan dipegangi senior yang tadi berlari duluan.
Senior 1 : "bawa ke pos dulu, jangan disini!"
Senior 2 : "tapi ini anaknya berontak teruz, nggak mau tenang"
Senior 1 yang tadi menetralisir ane mendekati rian dan memegang dahinya. .
Rian menatap kearah senior tsb dan menggeram geram. . .
Tak lama badan rian menjadi lemas setelah dipegang oleh senior 1.
Akhirnya kami ber4 memapah rian yang pingsan ke pos jaga dimana rio menunggu. . .
Senior 1 : "tadi temanmu ini ngapain?" tanyanya terhadap partner rian (pr)
Pr : "dia tadi meludahi kearah punden mas, sambil mengumpat umpat" (paertner rian ini juga nampak pucat ketakutan.)
Senior 1 & 2 : "ya sudah, gini saja, kalian jalan saja bertiga melanjutkan long march malam ini sampai selesai, sepanjang areal hutan ini, nggak usah bertingkah sok berani, sok jago, dan macam2 hal buruk lainnya. Ingat, kita belajar pencak bukan untuk bersombong2ngan, , jaga sikap dan tutur kata kalian"
Kami bertiga : "iya mas"
Akhirnya kami bertiga melanjutkan perjalanan dan ane sempat menoleh kebelakang ke arah pos, , rian masih tergolek pingsan dan dua senior seperti mendiskusikan sesuatu. .
Sedangkan diujung selatan jalan, tepat dipuncak tanjakan arah ke punden, samar2 ada sosok putih berdiri.
Kami melanjutkan perjalanan itu dengan berusaha sebiasa mungkin.
Ane sebenernya ingin bertanya krpada partner rian tentang apa yang terjadi, ,
Tapi ane urungkan karena suasananya tidak mendukung.
Setelah melewati area hutan, kami kembali memasuki area pemukiman warga, dan sudah amat sangat sepi. . .
Jam di tangan rio menunjukan pukul 1:45,, ,
akhirnya tak beberapa lama, kami sampai dititik terakhir perjalanan, ,
Kami dibelokan kehalaman sebuah rumah yang luas oleh beberapa senior.
Ane : "alhamdulillaaah, sampai jugaa" ane bernafas lega,
Baju yang ane pakai sudah basah oleh keringat dan embun. . . Kaki juga terasa benar2 lemas, ,, bayangkan saja berjalan kaki dari pukul 20:00 sd pukul 2..
Medannya separuh pegunungan. . Tanpa alas kaki lagi. . .
Mungkin besok pagi kaki ane bakalan mogok untuk diajak berjalan

Ane : "memangnya tadi kalian ngapain to?" ane membuka pertanyaan kepada partner rian. .
Pr : "awalnya kami nggak ngapa2in mas, , setelah kami ketemu njenengan, kami masih meneruskan duduk di jembatan itu.
Awalnya nggak ada masalah, sampai akhirnya mas rian merasa jika kepalanya ditabok, , padahal saya didepannya."
Ane : "trus trus?"
Pr : " yaa itu mas, setelah ditabok, mas riane marah2 dan mengumpat kepada sosok tk kasat mata yang memukulnya, , dikatain as*, dikatain cel***, , dan nggak lama ada bau busuk, , akhirnya kami memilih untuk kembali berjalan. . .
Nggak lama, kami sampai di tanjakan yang gelap itu mas, nah, saya liat ada mata warnanya merah dikegelapan kiri jalan, , mas rian juga kayaknya liat, soalnya habis itu dia kembali marah2 dan menantang agar tidak menakut nakuti dari kegelapan, , ujungnya, mas rian meludah kearah itu dan yaa itu, , ,
Nggak lama langsung dia berteriak ketakutan dan jatuh dengan mata melotot"
Rio : "sebenarnya sebelum saya berangkat ikut acara ini, bapak saya sudah memberitahu jika jalur yang akan kita lewati itu jalur singup (angker).
Bapak saya asli desa sini, dan beliau bercerita jika sudah senja, warga memilih memutar jauh lewat jalan raya daripada lewat hutan tadi. Karena yaa itu,
Saya sendiri awalnya nggk terlalu memperhatikan nasehat bapak sampai akhirnya sebelum masuk hutan saya lihat ada perempuan ditepi jalan dengan wajah rusak.. .
Makanya sepanjang hutan saya memilih nunduk, soalnya buanyak banget penampakan kalo mas masnya bisa lihat. "
Ane cuma merinding mendengar penuturan mereka. .
Nampaknya memang benar dalam perguruan kami mengajarkan kami selain beladiri, juga nilai2 kebaikan, seperti menjaga pikiran, tutur kata dan perbuatan.
Untuk kasus rian, kelihatannya dia termakan kesombongannya sendiri. .
Tak beberapa lama selesai kami berdiskusi, rombongan2 dibelakang kami menyusul datang. .
Karena didera rasa lelah dan ngantuk, akhirnya ane sempat tertidur di teras rumah itu.
"yo, , tiyo, , bangun broo, banguun"
Suara gun mengagetkan ane, ,
Ane membuka mata, berusaha menyesuaikan dengan kondisi teras yang terang oleh lampu neon, ,
Suasananya sudah rame oleh peserta yang juga sudah menyelesaikan long marchnya. .
Ane menoleh kearah kanan ane, dimana tadi suara gun membangunkan ane. .
"apaan si bro, ngantuk ni, , nanti kalo mau pulang baru bangunin"
Ane berkata dengan nada sdikit kesal, ,
Gun hanya memberikan kode untuk melihat kesamping kanannya, ,
Ane pum bangkit dan menoleh, ,
Ternyata disebelah gun, cewek yang ditaksir oleh kami (sebut saja namanya yani) nampak tertidur dengan kepala bersender di bahunya. . .
"asem, , bejo banget " bisik ane kepada gun yang cuma tersenyum senyum penuh kemenangan.
" kok gelem sama kamu?" kataku menyindir gun.
"mamas gun gitu lhoo" kata gun pelan tapi dengan nada sombong. . .
Tak lama karena percakapan kami, yani terbangun dan nampak kaget, dia lalu tersenyum kepada ane dan meminta maaf kepada gun. .
"aduh, maaf mas ya, , q ngantuk banget jadi nggak sadar senderan kebahu njenengan"
Gun nampak salah tingkah dan hanya tersenyum kecut. . .
Ane tabok si gun dan menertawakannya tanpa suara. . .
Rupanya tadi itu nyender by accident. . . .
Gitu aja bangga banget sohib ane ni. . .
Gun hanya bisa tersenyam senyum saja dengan kondisi tersebut, karena tak lama kami dikomando untuk kembali melanjutkan perjalanan kerumah guru kami yg ada didaerah sin******, , masih harus berjalan sekitar 1 jam lagi. . .
Dalam perjalanan kesana, hari sudah menjelang subuh, dan suasana juga mulai ramai, karena kami melewati jalan raya penghubung kota P menuju ke m******g, , ,
dan setelah kami sampai, acara long march malam dianggap selesai dan kami dibubarkan. . .
Sedangkan rian, kabar terakhir mengatakan jika dia dibawa kembali ke padepokan dan ditangani disana. .
Kami bertemu kembali disekolah beberapa hari setelahnya.
Dan dia tak banyak bercerita mengenai pengalamannya, hanya berpesan jika sombong itu tidak baik, apalagi terhadap hal2 diluar jangkauan akal manusia. . .
(bersambung)
Mohon maaf untuk dua part terakhir belum bisa ane indeks kan karena ol dari HP. .
Nanti kalau ane sudah OL di PC lagi, ane rapikan ya gan. .
symoel08 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
