Aku dan Riri pun akhirnya memutuskan untuk bertemu secara langsung beberapa hari setelah kita jadian lewat sms. Malam itu hujan rintik-rintik. Riri yang menungguku diujung desa akhirnya bergegas membonceng motorku agar hujan tidak segera deras. Kami pun berteduh disuatu tempat dan...
"Jadi kita gimana? kayak yang disms itu?" tanyaku spontan.
"Iya kan, kamu mau nggak jadi pacarku?" ujarnya
"Iya aku mau" aku pun mengiyakan
"Tapi, Ni.."
"Apa Ri ?"
Riri menyingsingkan salah satu lengan bajunya dan sekitika itu aku pun tertegun..
"Aku punya ini" Riri menunjuk salah satu tato yang lumayan besar dilengannya
"terus?"
"Apa kamu masih mau sama aku dengan tato di tubuhku? aku nggak mau kamu kecewa makanya aku jujur dari sekarang, soalnya nggak semua cewek mau menerima sosok lelaki bertato sepertiku, Ni".
"Apasih Ri, aku nggak pernah mikirin itu. Aku sayang kamu apa adanya. dan tato itu nggak merubah penilaianku terhadapmu"
"Makasih ya, Ni"
Riri pun memeluk dan menciumku. Entahlah aku nggak pernah merasakan pelukan dan ciuman lelaki sehangat dan senyaman ini. Pelukan penuh rasa kasih sayang.
Kami pun hanyut dalam suasana malam yang sendu dan diiringi gemercik hujan. Malam yang indah ditempat yang sama sekali nggak pernah aku pikirkan sebelumnya, sama sekali nggak romantis untuk dijadikan tempat jadian. Ah Riri malam ini aku bahagia..

Setelah beberapa minggu menjalin hubungan, kami pun menyadari hubungan kami salah. Riri dan aku sama-sama sudah memiliki pacar. Kami pasangan selingkuh.
"Ri, kamu gimana sama pacar kamu ?"
"Dia sakit Ni" Riri mengulurkan hapenya dan menujukkan sms dari pacarnya
Dari gaya smsnya keliatan banget pacar Riri butuh banget perhatian Riri. aku merasa bersalah pada saat itu, tega-teganya aku berselingkuh dengan lelaki yang pacarnya sendiri sedang sakit. Gimana kalau dia tau ? bukankah dia nggak cuma sakit karna penyakitnya tapi bakalan sakit hati juga ?
"Kamu sendiri gimana Ni sama pacar kamu ?"
"Aku nggak tau Ri, udah lama kita jarang kontekan. aku juga nggak peduli lagi sama hubunganku Ri, aku nggak pernah dikabarin. diperhatiin. emang dasarnya aku juga ngga sayang sama dia"
"Kamu mu putusin dia Ni?
"Iya Ri, secepatnya"

Beberpa hari kemudian..
"Ni, aku udah putusin Hera"
"Hah kamu yakin Ri?"
"Iya aku nggak bilang langsung sih Ni, tapi aku udah jaga jarak sama dia dan dia kayaknya udah tau kalau kita pacaran"
"Oh, syukurlah Ri, nggak baik juga kamu terus-terusin bohongin dia kan?"
"Kamu gimana Ni sama Yuda ?"
"Beberapa hari lagi aku bakal putusin dia Ri. aku juga capek pura-pura sayang sama dia"
Dan akhirnya kami sama-sama mengakhiri hubungan dengan kekasih kami. Kami bebas sekarang menjalin hubungan, ya meskipun harus mengorbankan perasaan Hera dan Yuda.
Maafin kami ya Hera, Yuda..

Riri dan aku terpaut usia yang lumayan jauh. 8 tahun. Riri mungkin dikira pedofil mungkin memacari anak SMP sepertiku hahaha tapi kami nyambung. seakan rentang usia tersebut ngga menghalangi komunikasi kami, hubungan kami. semua berjalan apa adanya. meskipun dalam hati aku ragu, apakah kami akan bertahan lama ? sedangkan aku nggak pernah bisa lama menjalin hubungan dengan laki-laki selama ini. apalagi hubungan kami diawali dengan sesuatu yang salah.