- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#244
sebentar lagi UAN untuk SMP segera dimulai, ,
ane sudah meninggalkan berbagai macam hal yang mengurangi konsentrasi belajar ane, ,
maen2 sama temen2 yang gaje juga udah ane kurangin. keseharian ane ya cuma sekolah, pulang, bantu ortu diwarung, ngajarin dian, belajar sendiri, , ,
ane waktu itu fokus kepingin masuk ke SMA 7, yang jurusan bahasanya keren2 berdasarkan penuturan temen2 ane.
ane berhasrat kepingin jadi sastrawan, atau kalau nggak jadi orang yang berkecimpung urusan sepik2, , syukur2 bisa kerja di kedubes
.
dan ketika ujian tiba, ane berusaha semaksimal mungkin agar hasilnya memuaskan.
setelah itu, ane juga harus melewati masa UAS, yang mana soal2nya lebih susah daripada UAN, ,
ane sempat stress dengan beban soal yang menurut ane susah itu (soalnya selama kelas 1 & 2 ane nggak paham pelajaran sama sekali, efeknya soal2 terapan di kelas 3, ane sering gagal paham).
tapi alhamdulillah ane bisa melewati UAS dengan sukses.
ada sedikit cerita romansa tak kesampaian di akhir masa smp ane, ,
jadi cerita ini berawal dari saat ane naik kelas 3, waktu itu ane sedang berusaha kembali ke jalan yang benar, ,
pagi itu, ane berjalan menuju sekolah, ,
karena hari itu masih pagi, ane memilih berjalan melalui jalur alun2 sebelah barat, (biasanya kalau kesiangan, ane akan memotong lewat tengah alun2, ,)
ane memilih berjalan lewat trotoar karena sayang jika harus melalui alun2 yang rumputnya masih basah oleh embun, ,
sebab nantinya sepatu ane jadi basah dan meresap hingga kaos kaki,
kalau kaos kaki basah, tak lain tak bukan kaki akan berbau sedap. . .
ketika ane sedang berjalan sambil menikmati aroma perubahan, , ,
eh maksudnya aroma udara pagi yang sejuk dan segar, ,
didepan masjid jami, ada seorang cewe berbaju seragam smp dengan identitas dari SMP ane. (pada jaman ane dulu belum dapet seragam identitas, adanya cuma baju osis biasa dengan emblem tanda kelas yang masih2 sekolah memiliki karakteristik tersendiri untuk membedakan. tapi angkatan bawah ane sudah memakai seragam identitas)
ane berpikir, itu adik kelas ane, entah kelas satu, entah kelas dua.
dia nampak berjongkok disamping sepedanya, mungkin sepedanya rusak.
karena tergerak rasa solidaritas, ane pun menghampiri gadis tadi.
"dek, kenapa sepedanya?" sapa ane kepada gadis itu.
gadis itu lantas menoleh ke arah ane, , ,
"eh, anu mas, iki, rantainya lepas, terus kejepit disela sela bannya mas" jawab gadis itu.
suaranya empuk dan lembut.
"sini coba tak bantu" ane menawarkan diri.
maka ane pun mulai mencoba melepaskan jepitan dari ban dan stoper agar rantai bisa dilepaskan.
rada susah karena sepedanya sepeda mini dengan penutup rantai, ,
tapi setelah ane lepas dulu penutupnya dengan bantuan paku bekas yang ane gepengkan dengan batu, akhirnyrantai bisa terbebas dan bisa ane tempatkan ditempatnya lagi.
selama ane mencoba memperbaiki sepeda, kami nggak ngobrol barang satu kata pun.
ane sibuk memperbaiki, dia sibuk memperhatikan sambil duduk menunggu ditrotoar
akhirnya lupa ngobrol karena sibuk dengan kesibukan masing2, , (halah
)
setelah ane selesai, ane berkata kepada gadis itu, " wes, sepedamu sudah beres, bisa digenjot lagi"
dia lalu berdiri dari trotoar dan tersenyum, ,
ada lesung pipi dikedua pipinya yang membuatnya nampak sangat manis.
ane baru sadar kalau gadis ini cantik, tubuhnya tidak terlalu tinggi namun cukup berisi, kulitnya putih kemerah merahan.
hidungnya tidak terlalu mancung, namun lancip dan sangat serasi dengan bentuk wajahnya yang oval, matanya lebar dan indah, ,
ada rona merah di kedua pipinya seperti orang tersipu malu, namun bukan. dan rambutnya lurus tergerai sebahu.
ane sempat tekisap sesaat, ,
"alhamdulillah mas, maturnuwun nggih sudah benerin sepedaku" kata gadis itu sambil menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.
"eh iya dik, sama2, semoga nggak lepas lagi rantainya ya, nanti kalau kamu pulang, sepedamu dibetulin dibengkel saja biar nggak lepas2 lagi, soalnya rantainya kendor" kata ane menjelaskan.
"oh iya, jangan salaman, nanti tanganmu kotor kena oli" lanjut ane sambil menyuruhnya agar tidak bersalaman, sebab tangan ane udah berwarna hitam nggak karuan.
sempat ada momen awkward karena ane menolak jabat tangannya, , tapi ane lebih kasihan kalau tangannya belepotan oli.
"ya uwes mas, masnya kakak kelasku di SMP kan ya? matur nuwun banget nggih mas, namaku feni"
katanya sambil kembali tersenyum dan menebar pesona dari lesung pipinya.
"nggak papa dik, aku kelas 3 B, namaku tiyo" jawabku.
akhirnya feni pun berpamitan mendahului ane,
sebenarnya sempat sih dia menawarkan untuk berboncengan, tapi ane tolak dengan halus, takut nanti dia malu kalau lantas teman2nya melihat dia boncengan sama ane yang sudah terlanjur di cap sampah.
semenjak hari itu, ane jadi sering celingak celinguk mencari feni disekolah, karena ane nggak tau kelas berapa dia, taunya dia kelas 2.
dan akhirnya ane tahu kalau dia kelas 2 D, satu kelas dengan inu, teman sekampung yang sering ane bully sewaktu masih nakal.
kami sempat beberapa kali berpapasan selama di sekolah, tapi karena momentumnya pas lagi rame oleh teman2nya, ,
ane jadi sungkan mau menyapa duluan. nggak pede aja, masa anak dekil, item, jelek kaya ane nyapa si feni yang bening kaya gitu.
yang ada malah malu2in nanti. .
waktu berlalu lama, bulan berganti bulan, dan ane cuma sekedar curi2 pandang aja kalau berpapasan.
setelah UAS, ane akhirnya memberanikan diri untuk menulis sebuah surat, isinya mengajak feni untuk bertemu dimonumen tunas kelapa dipojok sekolah pada jam istirahat.
surat itu ane titipin ke inu, ,
kali ini ane minta tolong dengan baik, sekaligus minta maaf karena sering membuly dia dulu.
inu berangkat, surat pun tersampaikan.
ketika bel jam istirahat, ane segera menuju ke tunas kelapa.
ane menunggu disana dengan dada berdebar debar.
tak lama di kejauhan, sosok feni berjalan mendekat, ,
tapi nggak lama, beberapa temannya nampak menyusul dan menghentikan langkah feni, ,
mereka nampak membicarakan sesuatu dan beberapa kali teman2nya melihat ke arah ane dengan pandangan nggak bersahabat.
feni nampak seperti berwajah bingung sambil sesekali melihat ketempat ane. dan pada akhirnya dia ditarik oleh teman2nya untuk kembali menjauh.
hari itu rasanya hati ane remuk gan, , , ane cuma menyesali kenakalan ane ditahun tahun sebelumnya.
karena ane yakin, teman2nya melarang feni untuk menemui ane karena ane sudah dianggap sampah, tukang bikin onar, dan hal2 buruk lainnya. ane marah, marah dengan kelakuan ane dimasa lalu. . . ane berpikir sebesar apapun usaha ane untuk berubah, stigma yang terlanjur melekat itu sulit dihilangkan.
akhirnya setelah hari itupun, ane libur dan nggak pernah berjumpa dengan feni lagi, ,
sampai pada akhirnya pada hari kelulusan, dan diadakan perpisahan, ane datang lagi kesekolah bersama ibu, ,
sekaligus pengumuman hasil ujian , ,
ane awalnya pesimis nilai ane bakal bagus, ,
tapi alhamdulillah nilai ane masih masuk 150 besar. dengan rata2 8 koma sekian.
padahal pada saat beberapa kali tryout, nilai ane selalu berkisar di 20 terbawah dari 240 siswa.
sebelum pulang, ane menyempatkan diri duduk di bangku taman.
ane duduk sendiri sambil meresapi sisa2 penyesalan, , ,
sungguh bener2 rugi, kenapa ane dulu harus senakal itu ya. . .

suasananya kontras gan, soalnya disekeliling ane banyak anak2 yang saling bersorak sorak, bercanda dengan kawan2nya, , ,
menikmati hari terakhir disekolahan, menikmati hari terakhir berseragam putih biru.
sedangkan ane duduk sendiri tanpa ada yang mempedulikan, ,
sesekali anak basket lewat dan menyapa ane, tapi cuma sebentar, sebab mereka teman2 dari kelas yang berbeda dan bergabung dengan rombongannya masing2.
ane akhirnya pulang bersama ibu dengan mata berkaca2, ane minta maaf karena selama ini membuat kecewa beliau, sehingga masa SMP ini lebih banyak hal memalukan daripada membanggakan.
ibu hanya menepuk pundak ane kemudian mengelus2 kepala sambil menasehati,
"jadikan ini sebagai pelajaran, besok masa SMA mu adalah lembaran kosong, tuliskan ulang cerita membanggakan disana ya"
ane tak kuat menahan air mata, dan akhirnya ane menangis sambil berjalan.
ibu ane yang melihat ane menangis, kemudian berhenti dan memanggil becak.
beliau mengajak ane naik becak saja. (ane tahu ibu mengajak naik becak karena ibu nggak mau anak laki2nya ini malu karena menangis ditempat umum)
"wes ojo nangis, ngisin2i ah, , , lanang kok nangis" (sudah jangan menangis, malu2in lah, laki kok nangis) kata ibu
akhirnya kami pun pulang kerumah.
masa SMP ane selesai. . .
(bersambung)
==============================================================
satu minggu kemudian ketika ane sedang sibuk mempersiapkan diri mendaftar SMA, inu datang ke rumah dan menyampaikan sepucuk surat. .
surat itu berwarna hijau muda dengan kertas berbau wangi.
jumat, 3 mei 2005
hai mas, apa kabar, , , ini feni mas, cewek yang dulu pernah kamu tolong didepan masjid jami ketika sepedanya rusak.
aku berterimakasih banget sama mas tiyo. kalau nggak ditolongin mas tiyo, aku juga bingung mau minta tolong siapa. soalnya aku orang baru disini, belum banyak teman.
selamat ya mas untuk kelulusannya. selamat juga untuk nilainya yang sudah naik jauh dari pada saat try out, semoga mas tiyo bisa masuk di SMA yang mas tiyo inginkan.
aku juga mau minta maaf tempo hari nggak datang di tunas kelapa. aku merasa bersalah karena lebih mendengarkan kata teman2ku yang berkata jika mas tiyo itu anak yang tidak baik.
padahal aku sendiri melihat mas tiyo bukan seperti yang mereka ceritakan. (mas tiyo kalau basket keren lho)
sekali lagi aku minta maaf ya mas, semoga mas tiyo nggak sakit hati dan menganggap aku sombong.
semoga nanti ada kesempatan untuk kita bertemu lagi.
salam sayang
feni w********
ane pun menutup surat itu dengan hati berbunga2, , walau tak kesampaian, setidaknya ane tau, perasaan ane nggak bertepuk sebelah tangan.
================================================================
ane sudah meninggalkan berbagai macam hal yang mengurangi konsentrasi belajar ane, ,
maen2 sama temen2 yang gaje juga udah ane kurangin. keseharian ane ya cuma sekolah, pulang, bantu ortu diwarung, ngajarin dian, belajar sendiri, , ,
ane waktu itu fokus kepingin masuk ke SMA 7, yang jurusan bahasanya keren2 berdasarkan penuturan temen2 ane.
ane berhasrat kepingin jadi sastrawan, atau kalau nggak jadi orang yang berkecimpung urusan sepik2, , syukur2 bisa kerja di kedubes
.dan ketika ujian tiba, ane berusaha semaksimal mungkin agar hasilnya memuaskan.
setelah itu, ane juga harus melewati masa UAS, yang mana soal2nya lebih susah daripada UAN, ,
ane sempat stress dengan beban soal yang menurut ane susah itu (soalnya selama kelas 1 & 2 ane nggak paham pelajaran sama sekali, efeknya soal2 terapan di kelas 3, ane sering gagal paham).
tapi alhamdulillah ane bisa melewati UAS dengan sukses.
ada sedikit cerita romansa tak kesampaian di akhir masa smp ane, ,
jadi cerita ini berawal dari saat ane naik kelas 3, waktu itu ane sedang berusaha kembali ke jalan yang benar, ,

pagi itu, ane berjalan menuju sekolah, ,
karena hari itu masih pagi, ane memilih berjalan melalui jalur alun2 sebelah barat, (biasanya kalau kesiangan, ane akan memotong lewat tengah alun2, ,)
ane memilih berjalan lewat trotoar karena sayang jika harus melalui alun2 yang rumputnya masih basah oleh embun, ,
sebab nantinya sepatu ane jadi basah dan meresap hingga kaos kaki,
kalau kaos kaki basah, tak lain tak bukan kaki akan berbau sedap. . .
ketika ane sedang berjalan sambil menikmati aroma perubahan, , ,
eh maksudnya aroma udara pagi yang sejuk dan segar, ,
didepan masjid jami, ada seorang cewe berbaju seragam smp dengan identitas dari SMP ane. (pada jaman ane dulu belum dapet seragam identitas, adanya cuma baju osis biasa dengan emblem tanda kelas yang masih2 sekolah memiliki karakteristik tersendiri untuk membedakan. tapi angkatan bawah ane sudah memakai seragam identitas)
ane berpikir, itu adik kelas ane, entah kelas satu, entah kelas dua.
dia nampak berjongkok disamping sepedanya, mungkin sepedanya rusak.
karena tergerak rasa solidaritas, ane pun menghampiri gadis tadi.
"dek, kenapa sepedanya?" sapa ane kepada gadis itu.
gadis itu lantas menoleh ke arah ane, , ,
"eh, anu mas, iki, rantainya lepas, terus kejepit disela sela bannya mas" jawab gadis itu.
suaranya empuk dan lembut.
"sini coba tak bantu" ane menawarkan diri.
maka ane pun mulai mencoba melepaskan jepitan dari ban dan stoper agar rantai bisa dilepaskan.
rada susah karena sepedanya sepeda mini dengan penutup rantai, ,
tapi setelah ane lepas dulu penutupnya dengan bantuan paku bekas yang ane gepengkan dengan batu, akhirnyrantai bisa terbebas dan bisa ane tempatkan ditempatnya lagi.
selama ane mencoba memperbaiki sepeda, kami nggak ngobrol barang satu kata pun.
ane sibuk memperbaiki, dia sibuk memperhatikan sambil duduk menunggu ditrotoar
akhirnya lupa ngobrol karena sibuk dengan kesibukan masing2, , (halah
)setelah ane selesai, ane berkata kepada gadis itu, " wes, sepedamu sudah beres, bisa digenjot lagi"
dia lalu berdiri dari trotoar dan tersenyum, ,
ada lesung pipi dikedua pipinya yang membuatnya nampak sangat manis.
ane baru sadar kalau gadis ini cantik, tubuhnya tidak terlalu tinggi namun cukup berisi, kulitnya putih kemerah merahan.
hidungnya tidak terlalu mancung, namun lancip dan sangat serasi dengan bentuk wajahnya yang oval, matanya lebar dan indah, ,
ada rona merah di kedua pipinya seperti orang tersipu malu, namun bukan. dan rambutnya lurus tergerai sebahu.
ane sempat tekisap sesaat, ,
"alhamdulillah mas, maturnuwun nggih sudah benerin sepedaku" kata gadis itu sambil menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.
"eh iya dik, sama2, semoga nggak lepas lagi rantainya ya, nanti kalau kamu pulang, sepedamu dibetulin dibengkel saja biar nggak lepas2 lagi, soalnya rantainya kendor" kata ane menjelaskan.
"oh iya, jangan salaman, nanti tanganmu kotor kena oli" lanjut ane sambil menyuruhnya agar tidak bersalaman, sebab tangan ane udah berwarna hitam nggak karuan.
sempat ada momen awkward karena ane menolak jabat tangannya, , tapi ane lebih kasihan kalau tangannya belepotan oli.
"ya uwes mas, masnya kakak kelasku di SMP kan ya? matur nuwun banget nggih mas, namaku feni"
katanya sambil kembali tersenyum dan menebar pesona dari lesung pipinya.
"nggak papa dik, aku kelas 3 B, namaku tiyo" jawabku.
akhirnya feni pun berpamitan mendahului ane,
sebenarnya sempat sih dia menawarkan untuk berboncengan, tapi ane tolak dengan halus, takut nanti dia malu kalau lantas teman2nya melihat dia boncengan sama ane yang sudah terlanjur di cap sampah.
semenjak hari itu, ane jadi sering celingak celinguk mencari feni disekolah, karena ane nggak tau kelas berapa dia, taunya dia kelas 2.
dan akhirnya ane tahu kalau dia kelas 2 D, satu kelas dengan inu, teman sekampung yang sering ane bully sewaktu masih nakal.
kami sempat beberapa kali berpapasan selama di sekolah, tapi karena momentumnya pas lagi rame oleh teman2nya, ,
ane jadi sungkan mau menyapa duluan. nggak pede aja, masa anak dekil, item, jelek kaya ane nyapa si feni yang bening kaya gitu.
yang ada malah malu2in nanti. .
waktu berlalu lama, bulan berganti bulan, dan ane cuma sekedar curi2 pandang aja kalau berpapasan.
setelah UAS, ane akhirnya memberanikan diri untuk menulis sebuah surat, isinya mengajak feni untuk bertemu dimonumen tunas kelapa dipojok sekolah pada jam istirahat.
surat itu ane titipin ke inu, ,
kali ini ane minta tolong dengan baik, sekaligus minta maaf karena sering membuly dia dulu.
inu berangkat, surat pun tersampaikan.
ketika bel jam istirahat, ane segera menuju ke tunas kelapa.
ane menunggu disana dengan dada berdebar debar.
tak lama di kejauhan, sosok feni berjalan mendekat, ,
tapi nggak lama, beberapa temannya nampak menyusul dan menghentikan langkah feni, ,
mereka nampak membicarakan sesuatu dan beberapa kali teman2nya melihat ke arah ane dengan pandangan nggak bersahabat.
feni nampak seperti berwajah bingung sambil sesekali melihat ketempat ane. dan pada akhirnya dia ditarik oleh teman2nya untuk kembali menjauh.
hari itu rasanya hati ane remuk gan, , , ane cuma menyesali kenakalan ane ditahun tahun sebelumnya.
karena ane yakin, teman2nya melarang feni untuk menemui ane karena ane sudah dianggap sampah, tukang bikin onar, dan hal2 buruk lainnya. ane marah, marah dengan kelakuan ane dimasa lalu. . . ane berpikir sebesar apapun usaha ane untuk berubah, stigma yang terlanjur melekat itu sulit dihilangkan.
akhirnya setelah hari itupun, ane libur dan nggak pernah berjumpa dengan feni lagi, ,
sampai pada akhirnya pada hari kelulusan, dan diadakan perpisahan, ane datang lagi kesekolah bersama ibu, ,
sekaligus pengumuman hasil ujian , ,
ane awalnya pesimis nilai ane bakal bagus, ,
tapi alhamdulillah nilai ane masih masuk 150 besar. dengan rata2 8 koma sekian.
padahal pada saat beberapa kali tryout, nilai ane selalu berkisar di 20 terbawah dari 240 siswa.
sebelum pulang, ane menyempatkan diri duduk di bangku taman.
ane duduk sendiri sambil meresapi sisa2 penyesalan, , ,
sungguh bener2 rugi, kenapa ane dulu harus senakal itu ya. . .

suasananya kontras gan, soalnya disekeliling ane banyak anak2 yang saling bersorak sorak, bercanda dengan kawan2nya, , ,
menikmati hari terakhir disekolahan, menikmati hari terakhir berseragam putih biru.
sedangkan ane duduk sendiri tanpa ada yang mempedulikan, ,
sesekali anak basket lewat dan menyapa ane, tapi cuma sebentar, sebab mereka teman2 dari kelas yang berbeda dan bergabung dengan rombongannya masing2.
ane akhirnya pulang bersama ibu dengan mata berkaca2, ane minta maaf karena selama ini membuat kecewa beliau, sehingga masa SMP ini lebih banyak hal memalukan daripada membanggakan.
ibu hanya menepuk pundak ane kemudian mengelus2 kepala sambil menasehati,
"jadikan ini sebagai pelajaran, besok masa SMA mu adalah lembaran kosong, tuliskan ulang cerita membanggakan disana ya"
ane tak kuat menahan air mata, dan akhirnya ane menangis sambil berjalan.
ibu ane yang melihat ane menangis, kemudian berhenti dan memanggil becak.
beliau mengajak ane naik becak saja. (ane tahu ibu mengajak naik becak karena ibu nggak mau anak laki2nya ini malu karena menangis ditempat umum)
"wes ojo nangis, ngisin2i ah, , , lanang kok nangis" (sudah jangan menangis, malu2in lah, laki kok nangis) kata ibu
akhirnya kami pun pulang kerumah.
masa SMP ane selesai. . .
(bersambung)
==============================================================
satu minggu kemudian ketika ane sedang sibuk mempersiapkan diri mendaftar SMA, inu datang ke rumah dan menyampaikan sepucuk surat. .
surat itu berwarna hijau muda dengan kertas berbau wangi.
jumat, 3 mei 2005
hai mas, apa kabar, , , ini feni mas, cewek yang dulu pernah kamu tolong didepan masjid jami ketika sepedanya rusak.
aku berterimakasih banget sama mas tiyo. kalau nggak ditolongin mas tiyo, aku juga bingung mau minta tolong siapa. soalnya aku orang baru disini, belum banyak teman.
selamat ya mas untuk kelulusannya. selamat juga untuk nilainya yang sudah naik jauh dari pada saat try out, semoga mas tiyo bisa masuk di SMA yang mas tiyo inginkan.
aku juga mau minta maaf tempo hari nggak datang di tunas kelapa. aku merasa bersalah karena lebih mendengarkan kata teman2ku yang berkata jika mas tiyo itu anak yang tidak baik.
padahal aku sendiri melihat mas tiyo bukan seperti yang mereka ceritakan. (mas tiyo kalau basket keren lho)
sekali lagi aku minta maaf ya mas, semoga mas tiyo nggak sakit hati dan menganggap aku sombong.
semoga nanti ada kesempatan untuk kita bertemu lagi.
salam sayang
feni w********
ane pun menutup surat itu dengan hati berbunga2, , walau tak kesampaian, setidaknya ane tau, perasaan ane nggak bertepuk sebelah tangan.
================================================================
symoel08 dan 14 lainnya memberi reputasi
13