- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#192
selain kejadian itu, ada juga kejadian yang dialami oleh bapak. .
jadi begini ceritanya berdasarkan penuturan bapak ane:
malam itu bapak berjalan pulang dari warung sambil mendorong gerobak setelah selesai beres2.
sedangkan ibu udah naik sepeda lebih dulu.
jadi gambaran tkp begini gan, ,
dari alun2, rumah ane itu masih kearah selatan. nah alun2 kecamatan K ini letaknya di pinggir jalan propinsi yang menghubungkan jalur selatan jawa tengah menuju jogjakarta.
setelah masuk ke jalan r**** g***t, masih lurus sekitar 250 meter sampai mentok di pertigaan. rumah ane disekitaran situ.
sepanjang jalan dari alun2 sampai rumah, memang sudah pemukiman penduduk.
namun ada beberapa spot2 horor yang kala itu masih jadi pergunjingan masyarakat tentang keangkerannya.
mulai dari bangunan bertingkat 2 tanpa halaman dan teras yang konon katanya jadi sarang pocong, kemudian pohon kelengkeng tua tak jauh dari rumah tadi yang juga konon katanya dihuni seorang wanita cantik berselendang panjang. tak lupa ada lagi gubuk kosong tua yang terbengkalai selama bertahun2 100 meter ke arah selatan dari 2 spot horor sebelumnya. (cerita2 tentang spot2 ini akan jadi pengalaman lucu selama ane masa SMP kelak)
kembali ke bapak ane,
bapak berjalan menjauh dari alun2 sambil mendorong gerobak pelan2.
waktu menunjukan kurang lebih pukul 02:00 WIB. .
keadaan sudah sepi, bapak tidak berpapasan dengan seorangpun, padahal biasanya masih ada bapak2 yang sedang duduk2 sambil melakukan ronda malam, kadangkala juga ada penjual makanan keliling yang masih mencari rizki. .
namun malam itu semuanya terasa sangat sunyi.
beberapa saat menjelang bapak sampai didepan bangunan tingkat dua tanpa teras, bapak sempat mencium bau yang tidak mengenakan. .
bapak mengacuhkan itu sambil terus melanjutkan mendorong gerobak.
sampai didepan bangunan itu, bapak merasa merinding tanpa sebab, ,
bapak kembali mengacuhkan hal tersebut dan sedikit lebih cepat mendorong gerobaknya.
saat tiba didepan pohon kelengkeng, tiba2 bapak melihat sekelebat selendang putih menyeberang menuju kearah pohon kelengkeng.
reflek bapak mengikuti gerakan selendang itu.
selendang itu terbang dengan cepat menuju kebagian atas pohon.
bapak menghentikan gerobaknya dan memperhatikan selendang itu. .
lama diperhatikan, , ternyata selendang itu sedang dikenakan oleh seseorang. jadi orang itu berdiri di dahan pohon kelengkeng.
kali ini bapak mendekat ke arah pohon itu dan berusaha memperhatikan dengan lebih seksama siapa gerangan orang yang ada diatas pohon.
sosok itu lantas melompat kebagian belakang pohon, sehingga bapak tidak dapat melihatnya lagi karena terhalang batang.
dasar bapak ane suka penasaran, beliau malah mendekat ke arah pohon dan mencari orang itu.
namun tidak ada. .
bapak akhirnya kembali menuju gerobak mendorongnya kembali berniat melanjutkan perjalanan pulang.
pada saat bapak hendak kembali berjalan, pundak bapak terasa ada yang mencolek .
bapak kemudian menengok kearah sumber colekan.
ternyata dibelakang beliau berdiri wanita yang sangat cantik.
tubuhnya tinggi semampai dengan mengenakan pakaian berwarna kuning, , kata bapak, pakaian itu bukan seperti daster, tapi lebih mirip gaun dengan lengan terbuka.
wanita itu juga mengenakan selendang dilengan dan lehernya. bau tubuhnya semerbak wangi.
bapak kaget, namun juga tersenyum melihat ada wanita cantik didepan beliau.
"njenengan sinten nggih mbak? ndalu2 kok ting mriki?" (anda siapa ya mbak?, malam2 kok ada disini) tanya bapak. .
wanita itu hanya tertawa2 kecil sambil menutup mulutnya, , ,
"lho? kok malah ngguyu to? sampun ndalu, mboten sae tiyang setri dolan2 ngeten" (lho? kok malah tertawa to? sudah malam, ndak baik wanita masih bermain sperti ini) bapak melanjutkan, , ,
wanita itu kembali tertawa kecil. . .
tak lama dia berkata kepada bapak, , ,
"bapak ati2 nggih kundure" (bapak hati2 ya pulangnya) sambil tersenyum dan menghilang. . .
bapak sdikit terkejut. . .
"wealah, demit to, , , eman2 tenan yo, ayu ayu kok demit" (wealah, hantu to, , sayang banget ya, cantik cantik hantu" ,gerutu bapak ane. .
bapak pun melanjutkan perjalanan pulangnya. . .
sesampai dirumah bapak membongkar gerobaknya sambil ditemani ibu.
"kok suwi to pak?" (kok lama to pak?) tanya ibu.
"walah, kae mau penunggune wit klengkeng ngajak kenalan" (walah, itu tadi, penunggu pohon kelengkeng mengajak kenalan) jawab bapak pendek.
ibu ane tidak melanjutkan pertanyaan lebih jauh, sebab beliau besar di daerah itu dan tentunya sudah mengetahui mitos tentang perempuan berselendang.
akhirnya setelah selesai membongkar gerobak, bapak dan ibu bersiap istirahat, ,
belum sempat merebahkan diri, tiba2 ibu berkata dari arah dapur minta ditemani ke kamar mandi. .
dengan malas2an bapak pun menemani ibu.
bapak menunggu diluar kamar mandi, (masih diarea sumur)
bapak duduk sambil menikmati rokoknya. . .
beberapa kali ibu berkata pada bapak untuk jangan ditinggal masuk.
bapak ane cuma mengiyakan sambil menghisap rokoknya yang sedikit lagi habis.
saat sedang memperhatikan sekitar, tiba2 bapak kaget karena disamping beliau sudah duduk seorang wanita berbaju putih dengan wajah pucat dan tatapan kosong.
(ini sosok yang sama dengan yang dilihat dian)
awalnya bapak kaget, namun bapak tidak menghiraukannya.
sosok itu duduk disamping bapak cukup lama sampai terdengar suara ibu menyiram kakus tanda ibu sudah menyelesaikan hajatnya.
bapak kemudian berkata pendek,
"nek uwes ndang ngaliho, ngko ndak bojoku wedi" (kalau sudah, segeralah pergi, nanti istriku takut)
tak lama sosok itu menghilang dan ibu keluar dari kakus.
bapak tidak menceritakan hal tersebut dan masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan beristirahat.
namun pada akhirnya ibu berkesempatan juga untuk melihat sosok wanita ini, , namun karena beliau sudah pernah mendengarkan cerita ane, ibu tidak menghiraukan kehadirannya, walau sebenarnya menurut ibu, beliau sangat takut. .
ibu bertemu dengannya pada suatu hari pada saat dian terbangun minta diantar BAB pada tengah malam. .
dian yang ada didalam kakus hanya berkata jika ada bau nggak enak, ,
ibu menjawab jika bau itu adalah bau dari kotorannya, ,
padahal ibu juga mencium bau tidak enak itu, , dan jelas itu bukan bau kotoran manusia. .
tapi beliau tidak mau mempermasalahkannya, , ,
hingga akhirnya sosok wanita itu muncul, ,
dia duduk dibibir sumur dengan ekspresi sama, wajah pucat plus tersenyum dengan tatapan mata kosong.
ibu sempat menjerit kecil, namun kemudian mengalihkan pandangannya dan berusaha acuh tak acuh.
hingga akhirnya dian selesai BAB, dan mereka kembali masuk kedalam rumah tanpa memperhatikan lagi sosok itu.
(bersambung)
jadi begini ceritanya berdasarkan penuturan bapak ane:
malam itu bapak berjalan pulang dari warung sambil mendorong gerobak setelah selesai beres2.
sedangkan ibu udah naik sepeda lebih dulu.
jadi gambaran tkp begini gan, ,
dari alun2, rumah ane itu masih kearah selatan. nah alun2 kecamatan K ini letaknya di pinggir jalan propinsi yang menghubungkan jalur selatan jawa tengah menuju jogjakarta.
setelah masuk ke jalan r**** g***t, masih lurus sekitar 250 meter sampai mentok di pertigaan. rumah ane disekitaran situ.
sepanjang jalan dari alun2 sampai rumah, memang sudah pemukiman penduduk.
namun ada beberapa spot2 horor yang kala itu masih jadi pergunjingan masyarakat tentang keangkerannya.
mulai dari bangunan bertingkat 2 tanpa halaman dan teras yang konon katanya jadi sarang pocong, kemudian pohon kelengkeng tua tak jauh dari rumah tadi yang juga konon katanya dihuni seorang wanita cantik berselendang panjang. tak lupa ada lagi gubuk kosong tua yang terbengkalai selama bertahun2 100 meter ke arah selatan dari 2 spot horor sebelumnya. (cerita2 tentang spot2 ini akan jadi pengalaman lucu selama ane masa SMP kelak)
kembali ke bapak ane,
bapak berjalan menjauh dari alun2 sambil mendorong gerobak pelan2.
waktu menunjukan kurang lebih pukul 02:00 WIB. .
keadaan sudah sepi, bapak tidak berpapasan dengan seorangpun, padahal biasanya masih ada bapak2 yang sedang duduk2 sambil melakukan ronda malam, kadangkala juga ada penjual makanan keliling yang masih mencari rizki. .
namun malam itu semuanya terasa sangat sunyi.
beberapa saat menjelang bapak sampai didepan bangunan tingkat dua tanpa teras, bapak sempat mencium bau yang tidak mengenakan. .
bapak mengacuhkan itu sambil terus melanjutkan mendorong gerobak.
sampai didepan bangunan itu, bapak merasa merinding tanpa sebab, ,
bapak kembali mengacuhkan hal tersebut dan sedikit lebih cepat mendorong gerobaknya.
saat tiba didepan pohon kelengkeng, tiba2 bapak melihat sekelebat selendang putih menyeberang menuju kearah pohon kelengkeng.
reflek bapak mengikuti gerakan selendang itu.
selendang itu terbang dengan cepat menuju kebagian atas pohon.
bapak menghentikan gerobaknya dan memperhatikan selendang itu. .
lama diperhatikan, , ternyata selendang itu sedang dikenakan oleh seseorang. jadi orang itu berdiri di dahan pohon kelengkeng.
kali ini bapak mendekat ke arah pohon itu dan berusaha memperhatikan dengan lebih seksama siapa gerangan orang yang ada diatas pohon.
sosok itu lantas melompat kebagian belakang pohon, sehingga bapak tidak dapat melihatnya lagi karena terhalang batang.
dasar bapak ane suka penasaran, beliau malah mendekat ke arah pohon dan mencari orang itu.
namun tidak ada. .
bapak akhirnya kembali menuju gerobak mendorongnya kembali berniat melanjutkan perjalanan pulang.
pada saat bapak hendak kembali berjalan, pundak bapak terasa ada yang mencolek .
bapak kemudian menengok kearah sumber colekan.
ternyata dibelakang beliau berdiri wanita yang sangat cantik.
tubuhnya tinggi semampai dengan mengenakan pakaian berwarna kuning, , kata bapak, pakaian itu bukan seperti daster, tapi lebih mirip gaun dengan lengan terbuka.
wanita itu juga mengenakan selendang dilengan dan lehernya. bau tubuhnya semerbak wangi.
bapak kaget, namun juga tersenyum melihat ada wanita cantik didepan beliau.
"njenengan sinten nggih mbak? ndalu2 kok ting mriki?" (anda siapa ya mbak?, malam2 kok ada disini) tanya bapak. .
wanita itu hanya tertawa2 kecil sambil menutup mulutnya, , ,
"lho? kok malah ngguyu to? sampun ndalu, mboten sae tiyang setri dolan2 ngeten" (lho? kok malah tertawa to? sudah malam, ndak baik wanita masih bermain sperti ini) bapak melanjutkan, , ,
wanita itu kembali tertawa kecil. . .
tak lama dia berkata kepada bapak, , ,
"bapak ati2 nggih kundure" (bapak hati2 ya pulangnya) sambil tersenyum dan menghilang. . .
bapak sdikit terkejut. . .
"wealah, demit to, , , eman2 tenan yo, ayu ayu kok demit" (wealah, hantu to, , sayang banget ya, cantik cantik hantu" ,gerutu bapak ane. .
bapak pun melanjutkan perjalanan pulangnya. . .
sesampai dirumah bapak membongkar gerobaknya sambil ditemani ibu.
"kok suwi to pak?" (kok lama to pak?) tanya ibu.
"walah, kae mau penunggune wit klengkeng ngajak kenalan" (walah, itu tadi, penunggu pohon kelengkeng mengajak kenalan) jawab bapak pendek.
ibu ane tidak melanjutkan pertanyaan lebih jauh, sebab beliau besar di daerah itu dan tentunya sudah mengetahui mitos tentang perempuan berselendang.
akhirnya setelah selesai membongkar gerobak, bapak dan ibu bersiap istirahat, ,
belum sempat merebahkan diri, tiba2 ibu berkata dari arah dapur minta ditemani ke kamar mandi. .
dengan malas2an bapak pun menemani ibu.
bapak menunggu diluar kamar mandi, (masih diarea sumur)
bapak duduk sambil menikmati rokoknya. . .
beberapa kali ibu berkata pada bapak untuk jangan ditinggal masuk.
bapak ane cuma mengiyakan sambil menghisap rokoknya yang sedikit lagi habis.
saat sedang memperhatikan sekitar, tiba2 bapak kaget karena disamping beliau sudah duduk seorang wanita berbaju putih dengan wajah pucat dan tatapan kosong.
(ini sosok yang sama dengan yang dilihat dian)
awalnya bapak kaget, namun bapak tidak menghiraukannya.
sosok itu duduk disamping bapak cukup lama sampai terdengar suara ibu menyiram kakus tanda ibu sudah menyelesaikan hajatnya.
bapak kemudian berkata pendek,
"nek uwes ndang ngaliho, ngko ndak bojoku wedi" (kalau sudah, segeralah pergi, nanti istriku takut)
tak lama sosok itu menghilang dan ibu keluar dari kakus.
bapak tidak menceritakan hal tersebut dan masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan beristirahat.
namun pada akhirnya ibu berkesempatan juga untuk melihat sosok wanita ini, , namun karena beliau sudah pernah mendengarkan cerita ane, ibu tidak menghiraukan kehadirannya, walau sebenarnya menurut ibu, beliau sangat takut. .
ibu bertemu dengannya pada suatu hari pada saat dian terbangun minta diantar BAB pada tengah malam. .
dian yang ada didalam kakus hanya berkata jika ada bau nggak enak, ,
ibu menjawab jika bau itu adalah bau dari kotorannya, ,
padahal ibu juga mencium bau tidak enak itu, , dan jelas itu bukan bau kotoran manusia. .
tapi beliau tidak mau mempermasalahkannya, , ,
hingga akhirnya sosok wanita itu muncul, ,
dia duduk dibibir sumur dengan ekspresi sama, wajah pucat plus tersenyum dengan tatapan mata kosong.
ibu sempat menjerit kecil, namun kemudian mengalihkan pandangannya dan berusaha acuh tak acuh.
hingga akhirnya dian selesai BAB, dan mereka kembali masuk kedalam rumah tanpa memperhatikan lagi sosok itu.
(bersambung)
symoel08 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
