Kaskus

Story

carienneAvatar border
TS
carienne
Dunia Yang Sempurna [TAMAT]
Dunia Yang Sempurna [TAMAT]


Dunia Yang Sempurna [TAMAT]
(credit to : risky.jahatfor the beautiful cover)


PROLOG :


Gue selalu percaya, apapun yang kita alami di dunia ini selalu memiliki alasan tersendiri. Ga terkecuali dengan kehadiran orang-orang di kehidupan kita. Setiap orang, setiap hal, memiliki perannya masing-masing di kehidupan kita ini. Ada yang datang untuk sekedar menguji kesabaran kita, ada yang datang untuk menyadarkan kita akan mimpi dan harapan yang selalu mengiringi kita.

Gue menulis cerita ini, sebagai wujud rasa cinta gue terhadap segala yang pernah terjadi kepada gue. Ada yang ingin gue lupakan, dan ada yang ingin gue kenang selamanya. Tapi pada satu titik gue menyadari, bahwa ga ada yang harus gue lupakan, melainkan gue ambil pelajarannya. Dan untuk segala yang pernah hadir di hidup gue, ataupun yang akan hadir, gue mengucapkan terima kasih dari hati gue yang terdalam.

Cerita ini berawal pada tahun 2006, pada saat gue masih culun-culunnya menjalani kehidupan. Gue baru saja lulus SMA, dan memutuskan untuk merantau, meskipun ga jauh-jauh amat, ke ibukota untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Gue masih mengingat dengan jelas momen ketika gue mencium tangan ibu, dan elusan kepala dari bapak, yang mengantarkan gue ke gerbang rumah, sebelum gue menaiki angkutan umum yang akan membawa gue ke ibukota.

Ketika angkutan umum yang membawa gue ke ibukota itu mulai berjalan, gue sama sekali ga bisa membayangkan apa yang akan terjadi di hidup gue selanjutnya. Tentu saja gue ga bisa membayangkan kehadiran seseorang, yang dengan segala keunikan dan keistimewaannya, memberikan warna tersendiri di hati gue.

Nama gue Gilang, dan semoga sekelumit cerita gue ini bisa berkenan bagi kalian semua.


Quote:
Diubah oleh carienne 27-03-2017 21:48
afrizal7209787Avatar border
radoradaAvatar border
elbe94Avatar border
elbe94 dan 51 lainnya memberi reputasi
52
2M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
carienneAvatar border
TS
carienne
#3872
PART 76

Ketika seluruh acara telah usai, gw masih terpaku di pelaminan sederhana, duduk termenung sendiri. Otak gw berusaha mencerna pelan-pelan apa yang barusan telah gw lalui. Gw telah menjadi seorang suami, gw telah memperistri seorang wanita yang gw kenal dengan sangat baik selama empat tahun belakangan. Segalanya terasa terlalu cepat bagi gw. Baru beberapa hari, atau minggu, yang lalu gw masih berkutat di kampus dengan skripsi gw. Sekarang disini gw berada, dengan istri gw.

Ara yang juga masih duduk disamping gw, memandangi gw dengan bertanya-tanya.

“kamu kenapa?” tanyanya sambil mengelus pipi gw.

gw memejamkan mata sejenak, kemudian menatapnya.

“ah engga papa, cuma bengong. Hehe...”

“kenapa hayo?”

“engga papa, Cha, serius deh...”

“bengong-bengong ntar kesurupan gw yang repot...” sungutnya jenaka. Gw hanya tertawa menanggapinya.

“istirahat gih sana, tiduran lagi...” kata gw sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. “apa makan dulu?”

dia menggeleng. “ntar aja makannya, belum laper. kamu kalo udah laper ya makan lah dulu sana gapapa...”

Gw hanya tersenyum. Sesaat kemudian kami kembali tepekur, dengan pikiran masing-masing. Gw teringat keluarga dirumah. Betapa gw merindukan mereka, dan betapa gw kesepian disaat terpenting dalam hidup gw tanpa kehadiran satupun dari mereka. Gw kemudian menoleh ke Ara. Dia sedang menunduk, memainkan jemari tangannya. Tapi di dalam hatinya gw tahu banyak pertanyaan yang menunggu jawaban.

“kita udah jadi suami-istri yah?” tanyanya memecah keheningan.

gw tersenyum, dan mengangguk pelan. “susah dipercaya ya?” sahut gw.

“iyah, umur segini udah nikah, sama lo lagi...” dia tersenyum menerawang, kemudian menggelengkan kepala dengan samar.

“jangan nyesel yah nikah sama gw...” gw mengedipkan sebelah mata.

“nyesel gw nikah sama lo...” balasnya dengan wajah serius.

“kok gitu?”

“kok ga dari dulu-dulu lo ngajak gw nikahnya... Hahaha...”

“dulu belum tentu lo mau...”

“emang sekarang gw mau?”

“lah?”

Ara tertawa terkikih, kemudian menggandeng lengan gw sambil bersandar pada bahu gw. Dikerjain lagi gw.

“udah gausah bawel, sekarang lo suami gw. Ga nurut ama gw, ga ada jatah!” ancamnya dengan muka datar.

Gw hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sambil mengurut-urut kedua pelipis gw. Pusing gw punya istri satu tipe kaya beginian.

“eh, kosan kita gimana yak?” tanyanya tiba-tiba.

“iya ya?” gw pun baru teringat tentang kamar kos yang sudah beberapa hari ini kosong. “biarin aja dulu apa gimana?”

“biarin aja dulu ya? trus barang-barang gw gimana dong?”

“gampang ntar gw yang urus. Yang penting mah tetep bayar sewa aja, habis perkara.” kata gw sambil menggaruk rambut.

“debunya udah kaya apaaa itu...” katanya membayangkan keadaan kamarnya.

“bersejarah loh itu...” gw meringis.

“buat lo aja kaliii, buat gw engga...”

“tau ah..”

“hihihi iya iya gitu aja pundung, suamikuuuu....” dia menyentil hidung gw.

“apa? coba ulangi yang terakhir?”

“su-a-mi-kuuuu.....” ulangnya dengan nada sok manis.

“geli gw dengernya tau nggak...” kata gw dengan menyeringai.

“sama, gw juga geli ngomongnya...” balasnya juga dengan menyeringai.

“eeet, panci gosong...”

“istri sendiri dikatain panci gosong, dasar ulekan...”

Gw hanya bisa tertawa, ketika seorang wanita menaiki pelaminan, kemudian duduk di sela-sela bangku, disamping Ara.

“selamat yah, sekali lagi...” katanya tulus sambil menggenggam tangan Ara.

“terimakasih mba Jihan, terimakasih banget. Maaf udah ngerepotin sampe sejauh ini... Kalo ga ada mba Jihan kayanya acara ini juga ga bakal ada...” kata Ara sambil membalas genggaman tangan Jihan.

“ah apa si, jasa gw ga segitu besarnya kok...” Jihan tersenyum.

“kalo ga lo semangatin, mungkin gw ga akan sampe sini...” gw menyahut. “semua berkat Jihan loh, gw jadi yakin untuk menikahi lo, Cha...” kata gw ke Ara.

“jadi sebelumnya ga yakin? gituuu? hmm?” cecar Ara.

“mati lo, Lang...” Jihan terkikih.

“eh, anu, ya ga gitu sih, eh pokoknya gitulah...” gw tergagap, sementara Ara menatap gw dengan tatapan kesal sekaligus geli.

“nanti gw balik Jakarta ya...” kata Jihan kepada kami berdua.

“kok nanti? disini dulu lah, mba, jalan-jalan dulu di Surabaya...” cegah Ara.

Jihan hanya tersenyum. “udah berapa hari gw ninggalin kerjaan, Cha...”

“oh iyaya...” Ara langsung mengkerut mendengar alasan itu. Jihan memang sudah menjadi karyawati di sebuah kantor sekarang. Entah alasan apa yang dia utarakan ke atasannya di kantor tentang ini semua.

“kalo nginep semalam lagi gimana?” gw menawarkan.

Jihan menggeleng. “terima kasih, tapi kayanya engga bisa. Gw besok harus masuk kantor. Apa kata boss gw nanti hahaha...”

Gw dan Ara memahami alasan Jihan itu, walaupun dalam hati kami masih sangat ingin menahannya disini, berbagi kebahagiaan.

“okelah, nanti gw anter lo ke stasiun ya...”

“ikuuut...” rengek Ara. Gw langsung melotot.

“engga, lo dirumah aja, istirahat. Lagian cuma ke stasiun nganter doang kok...”

“iya iya gw dirumah. Huh.” rajuk Ara sambil cemberut.

Jihan hanya tersenyum gemas memandang kami berdua.

“kalian berdua itu kesayangan gw.” ucapnya pelan.

Gw dan Ara hanya bisa tersenyum mendengar itu. Karena gw tahu, didalam hati kami berdua, Jihan termasuk orang-orang yang paling kami sayangi juga. Dan gw akan selalu bersyukur bisa mengenal sesosok wanita bernama Jihan.
sormin180
xue.shan
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.