- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#137
ane nggak lama tinggal di km 5.5 itu, dimana setahun kemudian ketika ane naik dari kelas 4 ke kelas 5, ane harus kembali berpindah tempat. dimana kali ini ane, ibu dan dian harus kembali ke jawa lagi, karena berdasarkan pendapat bapak ane, jika beliau bekerja di kapal, dan kami sekeluarga tinggal di kota B, kalsel, maka kami terlalu jauh dari sanak saudara, lebih baik kami kembali pulang ke daerah asal.
maka pada saat akhir tahun ajaran 1999/2000, kami sekeluarga resmi pulang kembali ke jawa.
meninggalkan begitu banyak kenangan di tanah borneo. .
teman2 sekelas ane nampak kehilangan dengan kepindahan ane, ,
ada seorang anak yang kata tman2 menyukai ane sejak kelas 2, pada hari perpisahan itu mengungkapkan perasaannya melalui secarik surat. . .
(anak kecil jaman dulu kalo suka ya kaya gini bree
)
begitu juga dilingkungan rumah kontrakan, para tetangga nampak melepas kami dengan berat.
karena rumah kami berhimpit himpitan, maka rasa persaudaraan terbangun dengan apik walau kami tak lama berdiam disana.
dini dan dina nampak menangis pada saat kami bersiap meninggalkan kontrakan.
ibu juga nampak meneteskan airmata ketika berpamitan dengan para tetangga. sebab dengan ketiadaan suami, para tetanggalah yang membantu kami.
ane masih inget, mamah fitri yang suka menggoda kami, hari itu ikut menangis dan masih sempat meledek dini,
"aduh yang ditinggal pacarnya pergi selamanya"
ane cuma bisa menatap mereka dan menahan air mata supaya nggak menangis, ,
gengsi dong, , ,
sampai akhirnya mobil yang membawa kami ke pelabuhan beranjak meninggalkan halaman kontrakan, , ,
dini dan dina berlari mengejar dan dini berteriak, , ,
"tiyoo, hati2 yaa, jangan lupa sama akuu, dini suka tiyooo!"
ane yang waktu itu belum kenal yang namanya cinta2an, atau suka2an, cuma bisa tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka, ,
buat ane, dina dan dini adalah sahabat yang luar biasa, ,
karena merekalah teman bermain dilingkungan rumah yang benar2 bisa dianggap teman, karena mengerti karakter ane yg sedikit introvert.
(ane sampe sekarang loss kontak sama mereka berdua, mungkin mereka udah merried)
singkat cerita, ane sampai kembali ditanah kelahiran dan ibu sudah mendapatkan rumah kontrakan, ,
tidak terlalu jauh dari rumah kakek, ,dan menurut ibu harganya murah walaupun posisinya strategis dipinggir jalan.
ketika sampai pertama kali dirumah itu, ane kembali teringat rumah di km 11 dimana suasana yang ditawarkan pertama kali hampir sama: seram.
bangunannya bangunan lama dengan dinding yang terasa lembab, , yang jika diketuk agak keras maka temboknya akan pecah dan rontok mengeluarkan tanah merah didalamnya.
bangunan ini unik karena kamar mandi dan sumur terletak didepan rumah. hanya dibatasi tembok dengan halaman depan yang hanya berukuran 2.5 x 2.5 meter.
sumurnya sumur tua, airnya bening dan segar, ,
namun akan terasa dingin menusuk tulang jika malam.
skip
di rumah ini, ane diberi kamar sendiri, ane jelas bersemangat banget, , rencana kamar mau ane tempel2in poster2 gede2 ala anime, ,
sedangkan ibu sama dian tidur di kamar belakang, terpisahkan tembok sama kamar ane.
kemudian ane juga bersekolah di salah satu sd dekat alun2 kecamatan K,
sedangkan ade ane masuk TK TRi**** yang letaknya lebih ke utara dari alun2.
ane bener2 menikmati masa2 SD sebagai siswa pindahan, banyak anak2 cewe yang repek sama ane, nggk tau kenapa.
sedangkan anak2 cowo kebanyakan nggk terlalu suka dengan sikap ane yg berusaha akrab dng mereka.
ya ane sadar si karena secara akademis, anak pindahan kaya ane tiba2 bisa menyodok 3 besar di akhir caturwulan 1 (dulu belom sistem semester bray, masih pake cawu a.k.a caturwulan, jadi terima rapot tiap 4 bulan, trus libur, enak banget itu)
sebenernya nggak ada yang aneh karena di SD lama, ane juara kelas semenjak kelas 1. jadi menurut ane, adaptasi masalah pelajaran itu gampang, lebih susah adaptasi dengan urusan sosialnya, alias nyari temen.
makanya dulu ane lebih sering kenal sama anak2 cewe duluan daripada cowo yg kebanyakan gengsi buat menerima anak baru dari luar kelompok mainnya.
ane sering jadi korban bullying anak2 cowo karena mereka menganggap ane "pecicilan" atau kebanyakan gaya, padahal memang gaya ane ya bgini, , lebih2 banyak anak2 cewe yang deket sama ane karena mereka nganggep walau ane cowo, ane sikapnya lembut, tanpa meninggalkan kesan cowonya. (mungkin kalau saat ini istilahnya gentleman, ingat, gentleman yaak, bukan GTman, ini merek cancut
).
soalnya ane selalu dididik ibu buat memperlakukan cewe dengan baik dan dilarang kurang ajar atau bersikap kasar sama mereka.
naah, gara2 ini juga mungkin banyak anak2 cowo pada sirik sama ane, , makanya ane sering di bully, ,
kadang bulying itu cuma sekedar verbal, namun lama2 jadi bersifat fisik. .
puncaknya suatu hari ane dipalakin sama mereka, jelas aja ane tolak, orang dari tk sampe kelas 4 ane nggk pernah dikasih uang saku, ,
baru setelah pindah ke jawa ini ane di kasih uang saku. itupun cuma 200 perak, buat beli es orson 2x juga abis.
setelah ane tolak, tiba2 salah satu dari mereka nampar kepala ane, walau sebenernya nggak terlalu kenceng si, ,
dan seketika setelah kepala ane ditampar, ane kaya hilang akal sebentar,
tau2 anak yang mukul kepala ane udah jatuh dengan megangin kepalanya, dan tangan kanan ane sudah dengan posisi terkepal plus agak semutan kaya habis mukul sesuatu. .
(asli ini pukulan pertama ane dan ane nggak sadar kaya apa pukulan tadi, pokoknya begitu kepala ane ditampar, langsung kaya hilang kendali gitu)
ngeliat itu, ane malah buru2 jongkok nolongin dia, , ,
anak yang barusan jatuh sambil megangin kepalanya itu tiba2 nangis dan nonjok muka ane, , ,
ane jatuh kebelakang dan meringis menahan sakit tepat di hidung yang ditonjok, ,
anak itu lalu berdiri dan bersiap memukul lagi, sedangkan teman2nya menyorak2i. .
"antem ren, ajar wae cah anyar kui, ayo antemi wae cah mecicil" (pukul ren, hajar aja anak baru itu, ayu pukuli aja anak kebanyakan gaya)
sebelum ane dipukul lagi, ane segera berdiri dan mengepalkan tangan disamping kepala. kali ini wajah ane dan reno berhadap2an, wlau sebenernya ane nunduk karena reno 10 cm lebih rendah dari ane.
hati ane udah dag dig dug nggak karuan, ini kudu ngapain coba?
reflek aja tangan ngepal disamping wajah. .
setelah bertatap2an cukup lama, akhirnya reno menangis sambil beranjak pergi dan berkata, "awas kowe, tak enteni bali sekolah nang alun2"
(awas kamu, q tunggu pulang sekolah di alun2)
ane pun menarik nafas lega setelahnya. . .
beberapa anak cewe menghampiri ane dan menyarankan agar dilaporkan guru saja karena merekalah yang mengganggu ane, tapi ane tolak, , pikir ane kalau seandainya sampai dimarahi guru, kasihan mereka. . .
akhirnya pulang sekolah, ane dicegat kawan2 si reno dan ditarik2 supaya mendatangi tempat reno menunggu. . .
ternyata reno menunggu dibawah pohon beringin seberang kawedanan (kantor wakil bupati yang juga berfungsi sebagai museum tosan aji)
disana ane lantas didorong dan disorak2i oleh kawan2 reno, ,
ane bener2 nggak tau kalo berantem itu kudu ngapain, maka ketika reno maju sambil mengepalkan tangan dan bertanya,
"wes siap urung koe?, ngko nek kalah ojo ngomong durung siap" (sudah siap belum lo, ntar kalo kalah alesan belom siap)
dengan polosnya ane jawab "uwes" dan tak lama pukulan reno mendarat di pelipis ane

(namanya juga bocah)
walhasil dikesempatan pertama ane berantem, ane kalah dipukulin, soalnya selain reno menang pengalaman, temen2 yang lain pas ane udah jatoh, ikut2an mukulin & nendangin.
anehnya ane nggak nangis, karena ternyata di pukul itu nggak terlalu sakit, cuma kaya kesemutan dikit.
sedangkan reno yang pada satu kesempatan berhasil ane tendang pusakanya, langsung nangis kenceng (ya iyaa laah maameeeen, atlet MMA juga bakaln KO kalo dihajar disitu
)
skip skip
ane pulang sekolah dengan baju kotor penuh tanah dan getah buah beringin.
belum sampai di rumah, ane ketemu mas sapto kakak sepupu ane yang udah kls 2 SMP, ,
ngeliat ane kaya gitu, mas sapto yang dasar orangnya esmosian langsung nanya2 plus marah2, ,
dia langsung balik kearah alun2 & lari.
ane sendiri udah nggak peduli & cuma pengen cepet sampe rumah, cepetan tidur siang, capek ternyata berantem itu.
sampe dirumah ane diinterogasi ibu, , ane jawab aja tadi maen sama temen2 sampe gulung2 akhirnya penuh tanah, ,
pas ditanyain kenapa bibir berdarah, ane jawab tadi jatoh pas olahraga. .
ane berusaha nutupin karena selain ane nggak mau masalah lebih panjang, ane juga kasian sama reno & kawan2 kalo sampai dimarahi guru plus ortunya dipanggil kesekolah.
akhirnya keesokan harinya ane kesekolah seperti biasa dan menemukan reno beserta kawan2 dengan wajah lebam2. .
mereka nggak berani membully ane seperti kemaren2 dan cuma menatap ane, tpi kalau ane perhatiin, mereka buang pandangan ke tempat lain.
(dikemudian hari ane beru tau ternyata mereka dihajar sama mas sapto seorang diri, mas sapto ini ternyata ikutan karate
)
(bersambung)
episode kali ini nggak ada horornya ya bray, ane nyeritain awal mula ane adaptasi sama kondisi dulu, ,
soalnya setelah ane bisa beradaptasi, barulah ane sadar kalo rumah kontrakan yg sekarang juga serem. . .
ampun deh, nasib dapet kontrakan kok horor mulu. . .
maka pada saat akhir tahun ajaran 1999/2000, kami sekeluarga resmi pulang kembali ke jawa.
meninggalkan begitu banyak kenangan di tanah borneo. .
teman2 sekelas ane nampak kehilangan dengan kepindahan ane, ,
ada seorang anak yang kata tman2 menyukai ane sejak kelas 2, pada hari perpisahan itu mengungkapkan perasaannya melalui secarik surat. . .
(anak kecil jaman dulu kalo suka ya kaya gini bree
)begitu juga dilingkungan rumah kontrakan, para tetangga nampak melepas kami dengan berat.
karena rumah kami berhimpit himpitan, maka rasa persaudaraan terbangun dengan apik walau kami tak lama berdiam disana.
dini dan dina nampak menangis pada saat kami bersiap meninggalkan kontrakan.
ibu juga nampak meneteskan airmata ketika berpamitan dengan para tetangga. sebab dengan ketiadaan suami, para tetanggalah yang membantu kami.
ane masih inget, mamah fitri yang suka menggoda kami, hari itu ikut menangis dan masih sempat meledek dini,
"aduh yang ditinggal pacarnya pergi selamanya"
ane cuma bisa menatap mereka dan menahan air mata supaya nggak menangis, ,
gengsi dong, , ,
sampai akhirnya mobil yang membawa kami ke pelabuhan beranjak meninggalkan halaman kontrakan, , ,
dini dan dina berlari mengejar dan dini berteriak, , ,
"tiyoo, hati2 yaa, jangan lupa sama akuu, dini suka tiyooo!"
ane yang waktu itu belum kenal yang namanya cinta2an, atau suka2an, cuma bisa tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka, ,
buat ane, dina dan dini adalah sahabat yang luar biasa, ,
karena merekalah teman bermain dilingkungan rumah yang benar2 bisa dianggap teman, karena mengerti karakter ane yg sedikit introvert.
(ane sampe sekarang loss kontak sama mereka berdua, mungkin mereka udah merried)
singkat cerita, ane sampai kembali ditanah kelahiran dan ibu sudah mendapatkan rumah kontrakan, ,
tidak terlalu jauh dari rumah kakek, ,dan menurut ibu harganya murah walaupun posisinya strategis dipinggir jalan.
ketika sampai pertama kali dirumah itu, ane kembali teringat rumah di km 11 dimana suasana yang ditawarkan pertama kali hampir sama: seram.
bangunannya bangunan lama dengan dinding yang terasa lembab, , yang jika diketuk agak keras maka temboknya akan pecah dan rontok mengeluarkan tanah merah didalamnya.
bangunan ini unik karena kamar mandi dan sumur terletak didepan rumah. hanya dibatasi tembok dengan halaman depan yang hanya berukuran 2.5 x 2.5 meter.
sumurnya sumur tua, airnya bening dan segar, ,
namun akan terasa dingin menusuk tulang jika malam.
skip
di rumah ini, ane diberi kamar sendiri, ane jelas bersemangat banget, , rencana kamar mau ane tempel2in poster2 gede2 ala anime, ,
sedangkan ibu sama dian tidur di kamar belakang, terpisahkan tembok sama kamar ane.
kemudian ane juga bersekolah di salah satu sd dekat alun2 kecamatan K,
sedangkan ade ane masuk TK TRi**** yang letaknya lebih ke utara dari alun2.
ane bener2 menikmati masa2 SD sebagai siswa pindahan, banyak anak2 cewe yang repek sama ane, nggk tau kenapa.
sedangkan anak2 cowo kebanyakan nggk terlalu suka dengan sikap ane yg berusaha akrab dng mereka.
ya ane sadar si karena secara akademis, anak pindahan kaya ane tiba2 bisa menyodok 3 besar di akhir caturwulan 1 (dulu belom sistem semester bray, masih pake cawu a.k.a caturwulan, jadi terima rapot tiap 4 bulan, trus libur, enak banget itu)
sebenernya nggak ada yang aneh karena di SD lama, ane juara kelas semenjak kelas 1. jadi menurut ane, adaptasi masalah pelajaran itu gampang, lebih susah adaptasi dengan urusan sosialnya, alias nyari temen.
makanya dulu ane lebih sering kenal sama anak2 cewe duluan daripada cowo yg kebanyakan gengsi buat menerima anak baru dari luar kelompok mainnya.
ane sering jadi korban bullying anak2 cowo karena mereka menganggap ane "pecicilan" atau kebanyakan gaya, padahal memang gaya ane ya bgini, , lebih2 banyak anak2 cewe yang deket sama ane karena mereka nganggep walau ane cowo, ane sikapnya lembut, tanpa meninggalkan kesan cowonya. (mungkin kalau saat ini istilahnya gentleman, ingat, gentleman yaak, bukan GTman, ini merek cancut
).soalnya ane selalu dididik ibu buat memperlakukan cewe dengan baik dan dilarang kurang ajar atau bersikap kasar sama mereka.
naah, gara2 ini juga mungkin banyak anak2 cowo pada sirik sama ane, , makanya ane sering di bully, ,
kadang bulying itu cuma sekedar verbal, namun lama2 jadi bersifat fisik. .
puncaknya suatu hari ane dipalakin sama mereka, jelas aja ane tolak, orang dari tk sampe kelas 4 ane nggk pernah dikasih uang saku, ,
baru setelah pindah ke jawa ini ane di kasih uang saku. itupun cuma 200 perak, buat beli es orson 2x juga abis.

setelah ane tolak, tiba2 salah satu dari mereka nampar kepala ane, walau sebenernya nggak terlalu kenceng si, ,
dan seketika setelah kepala ane ditampar, ane kaya hilang akal sebentar,
tau2 anak yang mukul kepala ane udah jatuh dengan megangin kepalanya, dan tangan kanan ane sudah dengan posisi terkepal plus agak semutan kaya habis mukul sesuatu. .
(asli ini pukulan pertama ane dan ane nggak sadar kaya apa pukulan tadi, pokoknya begitu kepala ane ditampar, langsung kaya hilang kendali gitu)
ngeliat itu, ane malah buru2 jongkok nolongin dia, , ,
anak yang barusan jatuh sambil megangin kepalanya itu tiba2 nangis dan nonjok muka ane, , ,
ane jatuh kebelakang dan meringis menahan sakit tepat di hidung yang ditonjok, ,
anak itu lalu berdiri dan bersiap memukul lagi, sedangkan teman2nya menyorak2i. .
"antem ren, ajar wae cah anyar kui, ayo antemi wae cah mecicil" (pukul ren, hajar aja anak baru itu, ayu pukuli aja anak kebanyakan gaya)
sebelum ane dipukul lagi, ane segera berdiri dan mengepalkan tangan disamping kepala. kali ini wajah ane dan reno berhadap2an, wlau sebenernya ane nunduk karena reno 10 cm lebih rendah dari ane.
hati ane udah dag dig dug nggak karuan, ini kudu ngapain coba?
reflek aja tangan ngepal disamping wajah. .setelah bertatap2an cukup lama, akhirnya reno menangis sambil beranjak pergi dan berkata, "awas kowe, tak enteni bali sekolah nang alun2"
(awas kamu, q tunggu pulang sekolah di alun2)
ane pun menarik nafas lega setelahnya. . .
beberapa anak cewe menghampiri ane dan menyarankan agar dilaporkan guru saja karena merekalah yang mengganggu ane, tapi ane tolak, , pikir ane kalau seandainya sampai dimarahi guru, kasihan mereka. . .
akhirnya pulang sekolah, ane dicegat kawan2 si reno dan ditarik2 supaya mendatangi tempat reno menunggu. . .
ternyata reno menunggu dibawah pohon beringin seberang kawedanan (kantor wakil bupati yang juga berfungsi sebagai museum tosan aji)
disana ane lantas didorong dan disorak2i oleh kawan2 reno, ,
ane bener2 nggak tau kalo berantem itu kudu ngapain, maka ketika reno maju sambil mengepalkan tangan dan bertanya,
"wes siap urung koe?, ngko nek kalah ojo ngomong durung siap" (sudah siap belum lo, ntar kalo kalah alesan belom siap)
dengan polosnya ane jawab "uwes" dan tak lama pukulan reno mendarat di pelipis ane

(namanya juga bocah)
walhasil dikesempatan pertama ane berantem, ane kalah dipukulin, soalnya selain reno menang pengalaman, temen2 yang lain pas ane udah jatoh, ikut2an mukulin & nendangin.
anehnya ane nggak nangis, karena ternyata di pukul itu nggak terlalu sakit, cuma kaya kesemutan dikit.
sedangkan reno yang pada satu kesempatan berhasil ane tendang pusakanya, langsung nangis kenceng (ya iyaa laah maameeeen, atlet MMA juga bakaln KO kalo dihajar disitu
)skip skip
ane pulang sekolah dengan baju kotor penuh tanah dan getah buah beringin.
belum sampai di rumah, ane ketemu mas sapto kakak sepupu ane yang udah kls 2 SMP, ,
ngeliat ane kaya gitu, mas sapto yang dasar orangnya esmosian langsung nanya2 plus marah2, ,
dia langsung balik kearah alun2 & lari.
ane sendiri udah nggak peduli & cuma pengen cepet sampe rumah, cepetan tidur siang, capek ternyata berantem itu.
sampe dirumah ane diinterogasi ibu, , ane jawab aja tadi maen sama temen2 sampe gulung2 akhirnya penuh tanah, ,
pas ditanyain kenapa bibir berdarah, ane jawab tadi jatoh pas olahraga. .
ane berusaha nutupin karena selain ane nggak mau masalah lebih panjang, ane juga kasian sama reno & kawan2 kalo sampai dimarahi guru plus ortunya dipanggil kesekolah.
akhirnya keesokan harinya ane kesekolah seperti biasa dan menemukan reno beserta kawan2 dengan wajah lebam2. .
mereka nggak berani membully ane seperti kemaren2 dan cuma menatap ane, tpi kalau ane perhatiin, mereka buang pandangan ke tempat lain.
(dikemudian hari ane beru tau ternyata mereka dihajar sama mas sapto seorang diri, mas sapto ini ternyata ikutan karate
)(bersambung)
episode kali ini nggak ada horornya ya bray, ane nyeritain awal mula ane adaptasi sama kondisi dulu, ,
soalnya setelah ane bisa beradaptasi, barulah ane sadar kalo rumah kontrakan yg sekarang juga serem. . .
ampun deh, nasib dapet kontrakan kok horor mulu. . .
symoel08 dan 23 lainnya memberi reputasi
24