- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#2306
Part 60
"Malam mbak, saya temannya mas Vino. " kata Rara kepada Shela yang ternyata udah berdiri di samping ane dengan muka cemberut.
"Lho kamu udah selesai milih bajunya ? " tanya ane.
"Nggak jadi !! " jawab Shela dengan nada marah.
“Kenapa ? Kok nggak jadi ? “ tanya ane.
“Oh ya, Shel, kenalkan ini Rara, dulu dia… “
“Ayo pulang !! “ jawab Shela dengan ketus.
“Tapi kan kita baru aja sampai.. ? “ ane bingung dengan sikap Shela.
“Kalo aku bilang pulang ya PULANG !! “ jawab Shela dengan nada membentak sambil menarik lengan ane.
“I..iya.. iya. “ jawab ane lalu beranjak berdiri. Haduh, Shela ini kenapa sih ?
“Sorry ya Ra…kami duluan. “ kata ane pada Rara yang masih kebingungan dengan sikap Shela.
“Shel, kamu kenapa sih ? Kamu nggak jadi beli baju ? “ tanya ane saat kami berjalan meninggalkan tempat obral baju.
“Gimana aku bisa tenang beli baju jika kamu malah meleng-meleng ke cewek lain ?! “ jawab Shela setengah membentak.
“Ya ampun Shel, dia tadi itu temenku. Dia itu siswi SMK yang kebetulan pernah berkunjung ke kampus. “ jawab ane.
“Ngapain anak SMK keluyuran sampai kampus kamu ? “ tanya Shela.
“Aku ketemu dia lagi pasang pengumuman pameran kebudayaan Jepang, yang kebetulan diadakan di dekat kampusku. “ kata ane berusaha jujur tapi nggak jujur-jujur banget.
“Kalo kamu nggak percaya ayo kita tanya sama Rara mumpung dia masih di sana. “ ajak ane. Shela nggak menjawab, kayaknya dia merasa bersalah.
“Tapi tetep aja aku sebel kamu deket-deket sama cewek lain. “ jawab Shela ketus.
“Tapi kalau kamu kayak tadi bisa-bisa aku nggak punya temen cewek Shel. “ kata ane.
“Bagus kan ? Jadi aku bisa tenang. “ jawab Shela cuek.
“Kok kamu gitu sih, padahal aku kan… “
“Kenapa ?! Gak suka ?! Mau protes ?! “ tanya Shela dengan nada tinggi sambil menatap ane.
“Iya deh, terserah kamu say. “ jawab ane mengalah, daripada ribut.
“Trus kamu beneran nggak jadi beli baju ? “ tanya ane.
“Nggak, disana masih ada cewek berkacamata itu. “ jawab Shela ketus, dan emang ane lihat Rara masih duduk sambil mainan HP.
“Lho kenapa, tadi kan udah aku jelasin dia itu temen aku dan kami… “
“Enggak !! Denger nggak sih ?! “ bentak Shela.
"Iya iya.. " jawab ane. Duh sensi bener sih Shela hari ini.
"Trus kita kemana dong, masa langsung pulang ? " tanya ane.
"Tau lah. Aku udah nggak mood. " jawab Shela ketus.
"Ya udah kita ke cafe itu aja yuk, kopinya enak lho, sapa tahu kamu bisa tenang. " ajak ane.
Shela nggak menjawab, terlihat wajahnya masih cemberut. Tapi dia nurut aja saat ane gandeng menuju sebuah cafe yang ada di mall tersebut. Meskipun cafe mall, tapi harga-harga di menu lumayan bersahabat bagi para mahasiswa.
"Kamu mau minum apa ? " tanya ane ke Shela yang masih cemberut.
"Apa aja deh. " jawab Shela singkat.
"Caffe Latte mau ? Yang dingin yah biar pikiran kamu adem. " kata ane, dan Shela cuma mengangguk.
"Mas... " ane memanggil pelayan lalu memesan dua Coffe Latte dingin. Dan nggak beberapa lama pesanan kami datang.
"Aku sering ke cafe ini say soalnya harganya murah dan suasananya juga enak. " kata ane. Tapi Shela cuma diem aja, wajahnya masih muram.
"Kamu kenapa sih ? Jangan marah-marah terus dong ntar cepet tua lho. ' kata ane lagi.
"Vin, aku tanya sama kamu dan jawab yang jujur. " kata Shela.
"Apaan ? " tanya ane sambil menyeruput Coffe Latte.
"Apa Wulan itu suka sama kamu ? " tanya Shela. Waduh ?!!
"Kok kamu tanya seperti itu ? " ane bertanya balik.
"Entahlah, feeling aja. Kemaren pas di pestanya Mbak Putri, Wulan ngeliatin kita terus. Dan selama pesta dia kelihatan sedih dan nggak semangat. " kata Shela.
"Sepertinya dia cemburu melihat kita berdua-duaan. " kata Shela lagi.
"Sebenarnya aku mau nanya itu ke kamu kemaren-kemaren tapi gak jadi soalnya aku kira cuma perasaanku aja, tapi saat ketemu Wulan aku jadi semakin yakin kalau dia suka sama kamu. " kata Shela.
Wah gawat juga nih.. Shela udah mulai sadar soal Wulan. Kayaknya lebih baik ane jujur aja, daripada ntar masalahnya malah semakin runyam. Soalnya Wulan sepertinya juga nggak tinggal diam dan bakal ngelakuin apa aja agar aku sama Shela bubar. Lebih baik sih ane jujur, tapi ya nggak jujur-jujur banget.
"Shel, aku mau cerita sama kamu soal Wulan, tapi tolong jangan marah ya. " kata ane pelan-pelan.
"Cerita apa Vin ? " tanya Shela penasaran.
"Dulu aku yang suka sama Wulan, tapi dia posisinya sudah punya cowok. Jadi aku cuma melihat dari jauh aja karena aku nggak mau menganggu hubungan mereka. " kata ane.
"Itu sebelum aku kenal sama kamu Shel. " kata ane lagi.
"Jadi kamu pernah suka sama Wulan ? " tanya Shela.
"Iya, dan Wulan juga tahu kalau aku suka sama dia. " jawab ane.
"Aku merasa gak mungkin dapetin Wulan karena aku lihat dia sangat bahagia bersama pacarnya, dan kemudian aku kenal kamu. " jawab ane seraya menatap Shela.
"Lho kamu bilang dia udah punya cowok trus kenapa dia masih gangguin kamu ? " tanya Shela.
"Nggak, dia udah diputus sama cowoknya. " jawab ane.
"Putus ? Bukannya mereka bahagia kenapa bisa putus ? " tanya Shela.
"Bahagia itu kan versi aku, ya aku kan nggak tahu hubungan mereka sebenarnya kayak gimana. " ane mencoba menutupi fakta kalo Wulan suka sama ane.
"Jangan-jangan Wulan diputus cowoknya karena ketahuan dia suka sama kamu ? " tanya Shela. Wih, naluri Shela tajam juga yah, batin ane.
"Ya bisa jadi sih. " jawab ane pura-pura nggak tahu.
"Dan sekarang setelah Wulan putus dari cowoknya, dia mau merebut kamu dari aku ? " tanya Shela.
"Aku nggak tahu. Tapi kayaknya Wulan nggak bakal sejauh itu Shel. " jawab ane yang tentu aja bohong.
bersambung ya gan..... ane mau ngopi-ngopi dulu
"Lho kamu udah selesai milih bajunya ? " tanya ane.
"Nggak jadi !! " jawab Shela dengan nada marah.
“Kenapa ? Kok nggak jadi ? “ tanya ane.
“Oh ya, Shel, kenalkan ini Rara, dulu dia… “
“Ayo pulang !! “ jawab Shela dengan ketus.
“Tapi kan kita baru aja sampai.. ? “ ane bingung dengan sikap Shela.
“Kalo aku bilang pulang ya PULANG !! “ jawab Shela dengan nada membentak sambil menarik lengan ane.
“I..iya.. iya. “ jawab ane lalu beranjak berdiri. Haduh, Shela ini kenapa sih ?
“Sorry ya Ra…kami duluan. “ kata ane pada Rara yang masih kebingungan dengan sikap Shela.
“Shel, kamu kenapa sih ? Kamu nggak jadi beli baju ? “ tanya ane saat kami berjalan meninggalkan tempat obral baju.
“Gimana aku bisa tenang beli baju jika kamu malah meleng-meleng ke cewek lain ?! “ jawab Shela setengah membentak.
“Ya ampun Shel, dia tadi itu temenku. Dia itu siswi SMK yang kebetulan pernah berkunjung ke kampus. “ jawab ane.
“Ngapain anak SMK keluyuran sampai kampus kamu ? “ tanya Shela.
“Aku ketemu dia lagi pasang pengumuman pameran kebudayaan Jepang, yang kebetulan diadakan di dekat kampusku. “ kata ane berusaha jujur tapi nggak jujur-jujur banget.
“Kalo kamu nggak percaya ayo kita tanya sama Rara mumpung dia masih di sana. “ ajak ane. Shela nggak menjawab, kayaknya dia merasa bersalah.
“Tapi tetep aja aku sebel kamu deket-deket sama cewek lain. “ jawab Shela ketus.
“Tapi kalau kamu kayak tadi bisa-bisa aku nggak punya temen cewek Shel. “ kata ane.
“Bagus kan ? Jadi aku bisa tenang. “ jawab Shela cuek.
“Kok kamu gitu sih, padahal aku kan… “
“Kenapa ?! Gak suka ?! Mau protes ?! “ tanya Shela dengan nada tinggi sambil menatap ane.
“Iya deh, terserah kamu say. “ jawab ane mengalah, daripada ribut.
“Trus kamu beneran nggak jadi beli baju ? “ tanya ane.
“Nggak, disana masih ada cewek berkacamata itu. “ jawab Shela ketus, dan emang ane lihat Rara masih duduk sambil mainan HP.
“Lho kenapa, tadi kan udah aku jelasin dia itu temen aku dan kami… “
“Enggak !! Denger nggak sih ?! “ bentak Shela.
"Iya iya.. " jawab ane. Duh sensi bener sih Shela hari ini.
"Trus kita kemana dong, masa langsung pulang ? " tanya ane.
"Tau lah. Aku udah nggak mood. " jawab Shela ketus.
"Ya udah kita ke cafe itu aja yuk, kopinya enak lho, sapa tahu kamu bisa tenang. " ajak ane.
Shela nggak menjawab, terlihat wajahnya masih cemberut. Tapi dia nurut aja saat ane gandeng menuju sebuah cafe yang ada di mall tersebut. Meskipun cafe mall, tapi harga-harga di menu lumayan bersahabat bagi para mahasiswa.
"Kamu mau minum apa ? " tanya ane ke Shela yang masih cemberut.
"Apa aja deh. " jawab Shela singkat.
"Caffe Latte mau ? Yang dingin yah biar pikiran kamu adem. " kata ane, dan Shela cuma mengangguk.
"Mas... " ane memanggil pelayan lalu memesan dua Coffe Latte dingin. Dan nggak beberapa lama pesanan kami datang.
"Aku sering ke cafe ini say soalnya harganya murah dan suasananya juga enak. " kata ane. Tapi Shela cuma diem aja, wajahnya masih muram.
"Kamu kenapa sih ? Jangan marah-marah terus dong ntar cepet tua lho. ' kata ane lagi.
"Vin, aku tanya sama kamu dan jawab yang jujur. " kata Shela.
"Apaan ? " tanya ane sambil menyeruput Coffe Latte.
"Apa Wulan itu suka sama kamu ? " tanya Shela. Waduh ?!!
"Kok kamu tanya seperti itu ? " ane bertanya balik.
"Entahlah, feeling aja. Kemaren pas di pestanya Mbak Putri, Wulan ngeliatin kita terus. Dan selama pesta dia kelihatan sedih dan nggak semangat. " kata Shela.
"Sepertinya dia cemburu melihat kita berdua-duaan. " kata Shela lagi.
"Sebenarnya aku mau nanya itu ke kamu kemaren-kemaren tapi gak jadi soalnya aku kira cuma perasaanku aja, tapi saat ketemu Wulan aku jadi semakin yakin kalau dia suka sama kamu. " kata Shela.
Wah gawat juga nih.. Shela udah mulai sadar soal Wulan. Kayaknya lebih baik ane jujur aja, daripada ntar masalahnya malah semakin runyam. Soalnya Wulan sepertinya juga nggak tinggal diam dan bakal ngelakuin apa aja agar aku sama Shela bubar. Lebih baik sih ane jujur, tapi ya nggak jujur-jujur banget.
"Shel, aku mau cerita sama kamu soal Wulan, tapi tolong jangan marah ya. " kata ane pelan-pelan.
"Cerita apa Vin ? " tanya Shela penasaran.
"Dulu aku yang suka sama Wulan, tapi dia posisinya sudah punya cowok. Jadi aku cuma melihat dari jauh aja karena aku nggak mau menganggu hubungan mereka. " kata ane.
"Itu sebelum aku kenal sama kamu Shel. " kata ane lagi.
"Jadi kamu pernah suka sama Wulan ? " tanya Shela.
"Iya, dan Wulan juga tahu kalau aku suka sama dia. " jawab ane.
"Aku merasa gak mungkin dapetin Wulan karena aku lihat dia sangat bahagia bersama pacarnya, dan kemudian aku kenal kamu. " jawab ane seraya menatap Shela.
"Lho kamu bilang dia udah punya cowok trus kenapa dia masih gangguin kamu ? " tanya Shela.
"Nggak, dia udah diputus sama cowoknya. " jawab ane.
"Putus ? Bukannya mereka bahagia kenapa bisa putus ? " tanya Shela.
"Bahagia itu kan versi aku, ya aku kan nggak tahu hubungan mereka sebenarnya kayak gimana. " ane mencoba menutupi fakta kalo Wulan suka sama ane.
"Jangan-jangan Wulan diputus cowoknya karena ketahuan dia suka sama kamu ? " tanya Shela. Wih, naluri Shela tajam juga yah, batin ane.
"Ya bisa jadi sih. " jawab ane pura-pura nggak tahu.
"Dan sekarang setelah Wulan putus dari cowoknya, dia mau merebut kamu dari aku ? " tanya Shela.
"Aku nggak tahu. Tapi kayaknya Wulan nggak bakal sejauh itu Shel. " jawab ane yang tentu aja bohong.

bersambung ya gan..... ane mau ngopi-ngopi dulu

Diubah oleh gridseeker 22-01-2017 18:49
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan