BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Dari mana virus Anthrax di Yogyakarta bermula

Ilustrasi sapi lokal di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/1). Penyakit Anthrax yang menjangkiti warga Kulon Progo, Yogyakarta muncul dari konsumsi daging sapi.
Penyakit Anthrax ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Belasan warga Purwosari, Kecamatan Girimulyo di kabupaten tersebut, terserang penyakit Anthrax karena mengonsumsi daging sapi yang diduga terserang Anthrax.

Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkara mengatakan laporan kejadian ini diterima Pemerintah Kabupaten pada Kamis (12/1).

Banyak warga Purwosari yang mengalami sakit seperti luka bakar pada tangan dan punggung, yaitu di dusun Ngroto, Ngaglik, dan Penggung.

Petugas juga mengambil sampel luka yang diderita 16 warga dan sisa daging yang masih disimpan. "Setelah dicek laboratorium, indikasinya mengarah ke Anthrax," kata Astungkoro, Selasa (17/1) seperti dikutip harianjogja.com.

Astungkoro menyatakan, 16 orang warga itu sudah berangsur membaik. Mereka tidak diisolasi karena tidak mual-mual dan pusing, hanya ada luka benjolan.

Di sisi lain, seorang pasien yang dirawat di RSUP Dr Sardjito meninggal pada Jumat (6/1) lalu.

Menurut Trisno Heru Nugroho, Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, pasien itu dirujuk dari RSUD Sleman pada Sabtu (31/12/2016). "Dari RSUD Sleman, kondisinya panas tinggi, kemungkinan radang otak," ujar Heru seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/1).

Setelah enam hari dirawat di RSUP Dr Sardjito pasien berumur delapan tahun itu meninggal. Rumah Sakit masih meneliti penyakit pasien yang diagnosanya suspect virus bacilius anthracis (Anthrax).

"Suspect itu masih tanda-tanda," kata Heru. "Arahnya suspect tetapi perlu investigasi lebih mendalam lagi," ujar Heru menambahkan. Sedangkan keluarga pasien, tak terkena virus yang sama.

Dari mana virus ini berasal?

Menurut pelacakan Dinas terkait, seperti dilansir Antaranews.com penyakit ini bermula pada 12 November 2016. Ngatijo, warga Dusun Ngaglik, mendapati sapinya sempoyongan.

Sapi itu kemudian disembelih. Lalu dagingnya, dibagi-bagi kepada masyarakat. Daging itu ada yang dikonsumsi, ada yang disimpan di lemari pendingin.

Gejala Antraks lalu menjangkiti sejumlah warga sejak Desember 2016. Empat ekor kambing juga mengalami gejala sakit hingga mati seperti sapi yang disembelih warga.

Astungkoro mengatakan warga yang terserang gejala Anthrax itu adalah mereka yang ikut terlibat menyembelih sapi dan atau mengonsumsi dagingnya.

Sebagian daging ini kini masih diperiksa oleh Balai Besar Veterinel, yang menangani masalah ternak. Pemerintah Kulon Progo juga sudah menerbitkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus ini.

"Pemda Purworejo yang berbatasan dengan Kulon Progo juga sudah kami kontak," kata dia.

Ia mengimbau agar tidak ada lagi warga yang menyembelih hewan peliharaan mereka yang dalam kondisi sakit. Kalau pun ada yang mati, harus segera dikubur.

Bagaimana mencegah penularan Anthrax?

Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM, dr. R. Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech, Sp.MK menjelaskan, virus Anthrax bisa menular lewat tiga jalan. Melalui kulit, melalui nafas (inhalasi) atau melalui makanan (ingesti).

Anthrax kulit (Cutaneous Anthrax) umumnya yang banyak dijumpai pada manusia, sekitar 95 persen dari kejadian Anthrax.

Anthrax kulit, ujarnya, bisa pula disebabkan dari gigitan serangga yang membawa spora bakteri dari hewan ternak yang terinfeksi Anthrax.

Penularan Anthrax pada manusia antara lain dengan menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal dan hidup bersih dan sehat.

Hindari kontak langsung dengan bahan atau makanan yang berasal dari hewan ternak yang dicurigai terkena Anthrax. Jika ada hewan ternak yang mati karena Anthrax, kuburlah dengan benar.

Hewan yang kena Anthrax ditandai dengan suhu tubuh tinggi, dan kehilangan nafsu makan. Pembengkakan terjadi di sekitar leher, hidung, kepala, dan skrotum.

Hewan juga tampak sempoyongan dan gemetar. Khusus pada sapi perah muncul gejala yang mengarah terhentinya produksi susu.

Bagaimana jika anda masih gemar mengkonsumsi daging?

Tim Respon Cepat Waspada Antraks, Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta berpesan tak perlu takut untuk mengkonsumsi daging. dr Riris Andono PhD, dari Tim tersebut menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa mencegah penularan Anthrax.
Jangan memotong dan mengkonsumsi daging hewan yang sakit Belilah daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat Jangan membeli dan mengkonsumsi daging hewan pemamah biak (contoh sapi, kambing, kerbau, kuda) yang berwarna gelap dan berlendirGunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker pada saat mengolah dagingMasak daging dengan sempurna hingga matang dengan suhu di atas 100 derajat Celcius selama waktu 5-10 menit


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...akarta-bermula

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Mengenal sosok perantara suap mantan bos Garuda Indonesia

- Kala SBY mengeluh pada Tuhan

- Ada MUI di Tel Aviv

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.5K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Tampilkan semua post
joko.vet03Avatar border
joko.vet03
#1
Anthrax penyakit yg disebabkan oleh BAKTERI. bukan VIRUS sodara2.. #hanyameluruskan
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.