- Beranda
- Stories from the Heart
clbk (kalau jodoh takkan kemana)
...
TS
antinakaba
clbk (kalau jodoh takkan kemana)
namaku Nana. Aku anak bungsu dari 6 bersaudara. selama ini, aku tidak pernah merasakan yang namanya pacaran. Bukannya ndak ada yang naksir, tapi memang aku ndak suka liat orang pacaran, kayak suami istri aja. kenapa ndak kimpoi aja sekalian. malah ada yang pacarannya sampe 9 tahun, pas nikah hanya bertahan 9 bulan. menurut aku, pacaran itu yang bukan sifat aslinya, pas nikah baru deh keliatan. Hingga saat itu tiba....
Waktu itu banyak teman kuliahku yang sering ngumpul di rumah. Biasalah, di awal2 semester, tugas kita menumpuk, n kebetulan yang punya kompi masih bisa diitung jari. Alhamdulillah aku diberi rezeki memiliki komputer. Jadinya, teman2 pada ngerjain tugas dirumahku.
Yah, gitu deh. Aku mmg termasuk cewek yang cuek, keras kepala, dan sebagian orang bilang aku ini jaim. Entahlah, penilaian orang terhadap diri kita memang berbeda2. Kita bisa tahu bagaimana sifat kita dari orang2 yang berada di sekitar kita, bukan dari diri kita pribadi saja.
لاَ يَخْلُوَن رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلا وَمَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ. وَلاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ
“Janganlah seseorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita tersebut disertai mahramnya, dan janganlah wanita melakukan safar kecuali disertai mahramnya” (Muttafaqun ‘alaihi – red)
Waktu itu banyak teman kuliahku yang sering ngumpul di rumah. Biasalah, di awal2 semester, tugas kita menumpuk, n kebetulan yang punya kompi masih bisa diitung jari. Alhamdulillah aku diberi rezeki memiliki komputer. Jadinya, teman2 pada ngerjain tugas dirumahku.
Quote:
Yah, gitu deh. Aku mmg termasuk cewek yang cuek, keras kepala, dan sebagian orang bilang aku ini jaim. Entahlah, penilaian orang terhadap diri kita memang berbeda2. Kita bisa tahu bagaimana sifat kita dari orang2 yang berada di sekitar kita, bukan dari diri kita pribadi saja.
Spoiler for sesion 1:
Spoiler for sesion ke 2:
لاَ يَخْلُوَن رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلا وَمَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ. وَلاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ
“Janganlah seseorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita tersebut disertai mahramnya, dan janganlah wanita melakukan safar kecuali disertai mahramnya” (Muttafaqun ‘alaihi – red)
Diubah oleh antinakaba 03-03-2017 08:21
0
52.4K
460
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
antinakaba
#298
Putri Pertamaku Lahir
Akupun tanya sama ibu bidan
Aku : bu bidan, kalau udah disuntik rangsang biasanya berapa lama baru terjadi kontraksi?
Bidan : biasnya sih Cuma 5 sp 10 menit udah ada konttraksi.
Aku : Tapi ini kok sudah setengah jam belum ada tanda2 bu bidan?
Bidan : aku coba suntik lagi yah, kalau misalnya setengah jam belum ada tanda2, terpaksa kami rujuk ke rumah sakit. Khawatir air ketubannya habis, terpaksa diambil tindakan operasi
Ilo : nggak usah nunggu bu bidan, langsung aja ke rumah sakit.
Bidan : kalau gitu, bapak dan ibu siap2 yah, kami siapkan dulu kendaraannya.
Akupun dibawa ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, ternyata dokter perempuannya belum pulang dari luar negeri. Terpaksa aku ditangani oleh dokter aneh itu.
Pak dokter : ini kenapa baru dibawa kesini pak?
Ilo : istriku belum berpengalaman dok. Ini persalinan pertama. dia nggak tau kalau air ketubannya udah keluar sejak tadi siang
P dokter : kami usg dulu yah?....letak bayinya udah dibawah kok. Maaf bu yah, periksa dalam dulu
Hu..hu...pengen nangis rasanya...ditangani oleh dokter laki2. Kenapa juga laki2 ini ngambil spesialis kandungan. Dasar aneh....
P dokter : Tadi katanya udah pembukaan 5 yah, kok menutup jadi pembukaan 2? Coba bu naik ke tempat tidur. Kami akan pasang pendeteksi detak jantung untuk bayi. Kami infus rangsang yah bu biar ada kontraksi. Kalau suntik kayaknya udah ndak mempan. Gimana pak?
Ilo : tolong tangani istri saya dok, apapun menurut dokter yang terbaik, lakukan saja
Tidak lama, aku udah mulai merasakan sakit, ilo pegang tanganku kuat2. Ya Allah, sakitnya. Gini toh rasanya kalau melahirkan. Susah dijelaskan gimana sakitnya. Aku kira sudah hampir mati. Aku teringat dengan ibuku. Aku banyak dosa sama ibu. Beberapa menit, sakitnya hilang.
Aku : say, aku mau telpon ibu. Hpku mana?
Ilo : ini baru jam 2 malam say, nanti ibu terganggu
Aku : aku mau minta maaf. Aku banyak dosa. Nanti aku ndak sempat minta maaf sama ibu
Ilo : kamu jangan ngomong gitu. Bisa2 aku duluan yang mati. Kamu jangan tinggalin aku juga dong.
Tiba2 sakitnya datang lagi
Aku : SAY, SAKIT...YA ALLLAH....TELPON IBU SAY, AKU NGGAK KUAT SAY...
Ilo : dzikir sayang, dzikir terus sayang....istighfar
Aku : Astaghfirullah...Allahu Akbar...La ilaha Illallah...(semua dzikir kuucapkan, hingga sakitnya hilang lagi)... say, telepon ibu sekarang
Ilo : iya..iya...ini aku telpon.....bu....ini nana mau ngomong
Ibu : halo nana, kenapa nak?
Aku : aku udah dirumah sakit bu. doakan nana yah biar lancar persalinannya.
Ibu : iya nak, baca terus doa nabi yunus ketika berada di perut ikan. Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin....ulang2 terus..
Aku : Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin.... Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin...maafkan nana ya bu...AAAAHH...(sakitnya datang lagi)
Ibu : iya nak. Ibu udah maafkan. Ibu sholat tahajjud, khusus mendoakan kamu nak
Setelah sekian lama merasa sakit hilang timbul, akupun kelelahan hingga tertidur. Pas aku terbangun, kulihat ilo juga tertidur duduk, kepalanya di sampingku. Kuusap rambutnya dan diapun terbangun...
Ilo : gimana say, masih sakit?
Aku : udah enggak say. Gimana nih? Coba tanya dokter, kok sakitnya hilang lagi? Biasanya kan kalau udah mau lahir, sakitnya terus menerus, enggak ilang2 lagi?
Ilopun panggil dokter.
P dokter : sepertinya kita harus operasi, soalnya ketubannya udah hampir habis, ndak cukup untuk melahirkan normal. Apalagi ibunya udah kelelahan. Gimana pak, kita operasi saja yah?
Ilo : iya pak, kalau itu memang jalannya.
P dokter : bapak tolong lengkapi data2nya dulu tanda persetujuan kalau ibu akan dioperasi caesar
Ilopun mengisi data untuk operasi. Pukul 8 pagi, aku masuk ke ruang operasi.
Di pintu ruang operasi, ilo mencium keningku. Kulihat ilo nangis
Aku ; say, kamu nangis?
Ilo : aku sayang kamu. kamu jangan tinggalin aku juga yah sayang?
Aku : kita serahkan semua sama Allah. Sayang berdoa terus yah, semoga Allah beri keselamatan buat aku dan bayiku.
Suster : bapak boleh masuk dulu, tolong emas dan pakaian ibu dicopot, diganti dengan pakaian steril ini.
Ilo : iya suster...(sambil mencopot perhiasanku dan bajuku.
Aku : say, aku malu membayangkan diriku di kamar operasi, dikelilingi ajnabi. Apalagi dokternya laki2:
Ilo : ini sudah darurat sayangku. Aku keluar dulu yah? Jangan berhenti berdzikir
Ilo pun keluar ruangan
Aku : suster, bisa minta 1 lagi baju sterilnya?
Suster : buat apa bu?
Aku : aku mau nutupin rambut dan wajahku
Suster : tunggu bentar ya bu, aku ambilkan dulu
Akupun nutup kepala dan wajahku dengan baju steril yang diberikan suster. Sesampai di meja operasi, dokter aneh nanya..
Dokter : ibu kok nutup2 muka. Yang bagian bawahnya aja udah diliat kok, ngapain malu?
Aku : bagian bawah wanita kan sama semua dok bentuknya, dokter lebih taulah karena udah biasa nanganin orang melahirkan. Tapi mukanya itu yang beda2. Makanya aku ndak mau dokter liat wajahku. Ini buat mahromku aja.
Dokter : ha..ha...betul juga ya bu
Aku (dalam hati ) : Ihh...dokter aneh.....
Dokter anastesi : ibu duduk dulu yah, mau disuntik bius. Coba buka bajunya
Aku ; kok buka baju dok?
Dok anastesi : yang disuntik di punggung bu. ini bukan bius total yah, jadi ibu bisa dengar nanti suara tangis anaknya kalau udah lahir.
Dokter aneh : ibu tegang yah? Ibu mau dengar musik? biar rileks gitu
Aku : enggak dok, aku berdzikir aja. Aku juga ngantuk. Boleh tidur kan dok?
Dokter : ooh boleh bu...jadi musiknya dimatikan aja nih bu
Aku : iya dok, matikan aja musiknya
Akupun mencoba tidur, tapi tidak bisa. Aku dengar semua omongan dokter2 itu. Mereka santai amat mengoperasi orang. Tidak lama suara tangis bayi terdengar....oeek...oooeeeek...oh, anakku udah lahir, walaupun lewat jendela...
Dokter2 : bu...bayinya udah lahir...perempuan....duh....cantiknya....pasti ibunya cantik nih...wahh...penasaran nih liat muka ibunya...
Aku tersenyum, waah...ketahuan deh kalau aku cantik...ha...ha...narsis....(ooekk)
Dokter aneh : ini bayinya bu, cantik kan kayak ibunya, soalnya enggak mirip bapaknya sih..he..he...(tertawa menjengkelkan)
Akupun memeluk bayi cantikku. Aku nggak menciumnya, soalnya nanti dokter aneh liat mukaku lagi.
Aku : tolong kasi liat bapaknya di luar, pasti dia udah cemas nungguin bayinya daritadi.
Aaah...lega rasanya udah melahirkan. Akupun dibawa ke kamar pasien.
Aku : bu bidan, kalau udah disuntik rangsang biasanya berapa lama baru terjadi kontraksi?
Bidan : biasnya sih Cuma 5 sp 10 menit udah ada konttraksi.
Aku : Tapi ini kok sudah setengah jam belum ada tanda2 bu bidan?
Bidan : aku coba suntik lagi yah, kalau misalnya setengah jam belum ada tanda2, terpaksa kami rujuk ke rumah sakit. Khawatir air ketubannya habis, terpaksa diambil tindakan operasi
Ilo : nggak usah nunggu bu bidan, langsung aja ke rumah sakit.
Bidan : kalau gitu, bapak dan ibu siap2 yah, kami siapkan dulu kendaraannya.
Akupun dibawa ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, ternyata dokter perempuannya belum pulang dari luar negeri. Terpaksa aku ditangani oleh dokter aneh itu.
Pak dokter : ini kenapa baru dibawa kesini pak?
Ilo : istriku belum berpengalaman dok. Ini persalinan pertama. dia nggak tau kalau air ketubannya udah keluar sejak tadi siang
P dokter : kami usg dulu yah?....letak bayinya udah dibawah kok. Maaf bu yah, periksa dalam dulu
Hu..hu...pengen nangis rasanya...ditangani oleh dokter laki2. Kenapa juga laki2 ini ngambil spesialis kandungan. Dasar aneh....
P dokter : Tadi katanya udah pembukaan 5 yah, kok menutup jadi pembukaan 2? Coba bu naik ke tempat tidur. Kami akan pasang pendeteksi detak jantung untuk bayi. Kami infus rangsang yah bu biar ada kontraksi. Kalau suntik kayaknya udah ndak mempan. Gimana pak?
Ilo : tolong tangani istri saya dok, apapun menurut dokter yang terbaik, lakukan saja
Tidak lama, aku udah mulai merasakan sakit, ilo pegang tanganku kuat2. Ya Allah, sakitnya. Gini toh rasanya kalau melahirkan. Susah dijelaskan gimana sakitnya. Aku kira sudah hampir mati. Aku teringat dengan ibuku. Aku banyak dosa sama ibu. Beberapa menit, sakitnya hilang.
Aku : say, aku mau telpon ibu. Hpku mana?
Ilo : ini baru jam 2 malam say, nanti ibu terganggu
Aku : aku mau minta maaf. Aku banyak dosa. Nanti aku ndak sempat minta maaf sama ibu
Ilo : kamu jangan ngomong gitu. Bisa2 aku duluan yang mati. Kamu jangan tinggalin aku juga dong.
Tiba2 sakitnya datang lagi
Aku : SAY, SAKIT...YA ALLLAH....TELPON IBU SAY, AKU NGGAK KUAT SAY...
Ilo : dzikir sayang, dzikir terus sayang....istighfar
Aku : Astaghfirullah...Allahu Akbar...La ilaha Illallah...(semua dzikir kuucapkan, hingga sakitnya hilang lagi)... say, telepon ibu sekarang
Ilo : iya..iya...ini aku telpon.....bu....ini nana mau ngomong
Ibu : halo nana, kenapa nak?
Aku : aku udah dirumah sakit bu. doakan nana yah biar lancar persalinannya.
Ibu : iya nak, baca terus doa nabi yunus ketika berada di perut ikan. Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin....ulang2 terus..
Aku : Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin.... Laa ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zhoolimiin...maafkan nana ya bu...AAAAHH...(sakitnya datang lagi)
Ibu : iya nak. Ibu udah maafkan. Ibu sholat tahajjud, khusus mendoakan kamu nak
Setelah sekian lama merasa sakit hilang timbul, akupun kelelahan hingga tertidur. Pas aku terbangun, kulihat ilo juga tertidur duduk, kepalanya di sampingku. Kuusap rambutnya dan diapun terbangun...
Ilo : gimana say, masih sakit?
Aku : udah enggak say. Gimana nih? Coba tanya dokter, kok sakitnya hilang lagi? Biasanya kan kalau udah mau lahir, sakitnya terus menerus, enggak ilang2 lagi?
Ilopun panggil dokter.
P dokter : sepertinya kita harus operasi, soalnya ketubannya udah hampir habis, ndak cukup untuk melahirkan normal. Apalagi ibunya udah kelelahan. Gimana pak, kita operasi saja yah?
Ilo : iya pak, kalau itu memang jalannya.
P dokter : bapak tolong lengkapi data2nya dulu tanda persetujuan kalau ibu akan dioperasi caesar
Ilopun mengisi data untuk operasi. Pukul 8 pagi, aku masuk ke ruang operasi.
Di pintu ruang operasi, ilo mencium keningku. Kulihat ilo nangis
Aku ; say, kamu nangis?
Ilo : aku sayang kamu. kamu jangan tinggalin aku juga yah sayang?
Aku : kita serahkan semua sama Allah. Sayang berdoa terus yah, semoga Allah beri keselamatan buat aku dan bayiku.
Suster : bapak boleh masuk dulu, tolong emas dan pakaian ibu dicopot, diganti dengan pakaian steril ini.
Ilo : iya suster...(sambil mencopot perhiasanku dan bajuku.
Aku : say, aku malu membayangkan diriku di kamar operasi, dikelilingi ajnabi. Apalagi dokternya laki2:
Ilo : ini sudah darurat sayangku. Aku keluar dulu yah? Jangan berhenti berdzikir
Ilo pun keluar ruangan
Aku : suster, bisa minta 1 lagi baju sterilnya?
Suster : buat apa bu?
Aku : aku mau nutupin rambut dan wajahku
Suster : tunggu bentar ya bu, aku ambilkan dulu
Akupun nutup kepala dan wajahku dengan baju steril yang diberikan suster. Sesampai di meja operasi, dokter aneh nanya..
Dokter : ibu kok nutup2 muka. Yang bagian bawahnya aja udah diliat kok, ngapain malu?
Aku : bagian bawah wanita kan sama semua dok bentuknya, dokter lebih taulah karena udah biasa nanganin orang melahirkan. Tapi mukanya itu yang beda2. Makanya aku ndak mau dokter liat wajahku. Ini buat mahromku aja.
Dokter : ha..ha...betul juga ya bu
Aku (dalam hati ) : Ihh...dokter aneh.....
Dokter anastesi : ibu duduk dulu yah, mau disuntik bius. Coba buka bajunya
Aku ; kok buka baju dok?
Dok anastesi : yang disuntik di punggung bu. ini bukan bius total yah, jadi ibu bisa dengar nanti suara tangis anaknya kalau udah lahir.
Dokter aneh : ibu tegang yah? Ibu mau dengar musik? biar rileks gitu
Aku : enggak dok, aku berdzikir aja. Aku juga ngantuk. Boleh tidur kan dok?
Dokter : ooh boleh bu...jadi musiknya dimatikan aja nih bu
Aku : iya dok, matikan aja musiknya
Akupun mencoba tidur, tapi tidak bisa. Aku dengar semua omongan dokter2 itu. Mereka santai amat mengoperasi orang. Tidak lama suara tangis bayi terdengar....oeek...oooeeeek...oh, anakku udah lahir, walaupun lewat jendela...
Dokter2 : bu...bayinya udah lahir...perempuan....duh....cantiknya....pasti ibunya cantik nih...wahh...penasaran nih liat muka ibunya...
Aku tersenyum, waah...ketahuan deh kalau aku cantik...ha...ha...narsis....(ooekk)
Dokter aneh : ini bayinya bu, cantik kan kayak ibunya, soalnya enggak mirip bapaknya sih..he..he...(tertawa menjengkelkan)
Akupun memeluk bayi cantikku. Aku nggak menciumnya, soalnya nanti dokter aneh liat mukaku lagi.
Aku : tolong kasi liat bapaknya di luar, pasti dia udah cemas nungguin bayinya daritadi.
Aaah...lega rasanya udah melahirkan. Akupun dibawa ke kamar pasien.
Diubah oleh antinakaba 22-01-2017 12:16
0