Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#2242
PART 58
"Trus aku harus gimana ? Aku udah punya Shela, dan aku nggak mungkin meninggalkan dia. " jawab ane.
"Kenapa nggak ? " tanya Wulan sembari menatap penuh arti.
"Hah ? Maksudmu ?! "
"Kamu masih belum paham juga ? Kamu putus sama Shela, dan kita bisa bersama. " kata Wulan sambil tersenyum.
“Nggak mungkin Lan, nggak mungkin aku putus sama Shela. Itu konyol. “ jawab ane seraya menggelengkan kepala.
“Udah aku duga kamu bakal jawab begitu. Kamu emang bener-bener cinta mati sama cewek labil itu. “ kata Wulan.
“Aku memang terlanjur sayang sama Shela, Lan. “ jawab ane pelan.
“Aku nggak ngerti sama kamu. Apa sih yang kamu suka dari dia ? Mungkin dia emang cantik, tapi lihat aja kelakukannya. Kasar dan urakan. “ kata Wulan.
“Iya aku tahu, tapi… “
“Vin, aku tahu kamu sejak dulu suka sama aku, dan sekarangpun aku yakin perasaanmu masih sama. Dan aku juga suka sama kamu. Sedangkan Shela hanyalah penghalang bagi hubungan kita. “ kata Wulan.
“Kamu tahu kan aku begitu sakit hati jika dan cemburu melihat kamu pacaran sama Shela. Semakin lama kamu sama Shela, semakin aku menderita. Kamu tega sama aku ? “ tanya Wulan lagi. Ane cuma bisa terdiam dan menatap keluar.
“Jadi jalan yang terbaik hanyalah kamu putus sama Shela, dan aku yakin aku jauh lebih baik dibanding cewek urakan itu. “ kata Wulan sembari mendekatkan wajahnya ke ane.
“Kamu mau kan ? “ tanya Wulan, dan kali ini dia memegang pipi ane.
“Lan…kamu mau apa ? “ ane rada gelagapan melihat Wulan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah ane. Jangan-jangan dia mau…

Oh my.. Wulan kembali mencium bibir ane, dan ane seperti terbius, nggak kuasa melawan semua tindakan Wulan. Dan ini adalah kiss kami yang ketiga, dan kali ini ane seperti menikmati sensasi saat bibir kami saling beradu. Ane nggak tahu berapa lama kami berciuman, empat detik, lima detik, delapan detik, entahlah..

“Lihat ? Kamu sendiri nggak menolak kan, dan semuanya semakin jelas kalau kamu memang masih cinta sama aku.“ kata Wulan seraya menatap ane dengan mesra.
“Kamu nggak akan mengecewakan aku kan ? “ tanya Wulan.
“Maaf Lan, aku nggak akan melakukannya. “ jawab ane. Wulan terlihat kecewa dengan jawaban ane.
“Susah yah ngomong sama kamu. Kamu udah bener-bener dibikin mabuk kepayang sama cewek urakan itu. “ kata Wulan bersungut-sungut.
“Tapi aku yakin suatu hari kamu akan menyesal dan sadar kalau ternyata pilihanmu itu salah. “ kata Wulan lagi sambil beranjak berdiri. Ane diem aja, percuma debat sama Wulan.
“Udah yok kita pergi sekarang. “ kata Wulan lagi.
“Kemana ? “ tanya ane.
“Ke Superindo lah. “ jawab Wulan.
“Belanjanya besok aja deh, kalo sekarang nggak keburu ntar aku malah telat jemputnya. “ jawab ane seraya melihat jam di HP yang udah menunjukkan jam 17.21
“Halah cuma bentar kok. Aku udah bikin daftar belanjanya, dan aku juga udah hapal letak-letak barangnya. Paling seperempat jam selesai. “ kata Wulan yakin.
“Aduh pliss Lan, besok aja yah. Shela pasti marah banget jika aku telat jemputnya. “ pinta ane dengan nada memelas.
“Ya udah besok nggak apa-apa. Tapi beneran ya. “ kata Wulan.
“Iya aku janji deh. “ jawab ane.
“Kalo gitu aku berangkat jemput Shela sekarang yah. “ kata ane sambil beranjak berdiri.

Tiba-tiba …pssstt ...pssstt… apaan nih kok tiba-tiba ada bau wangi banget. Ternyata Wulan menyemprotkan parfum ke jaket dan baju ane.

“Apa-apaan sih ? Kok pake nyemprot parfum segala ?! “ protes ane.
“Bajumu apek, baunya nggak enak. “ kata Wulan yang masih memegang botol parfum, yang sepertinya parfum cewek.
“Apek gimana ? Orang baju ini baju baru habis dari laundry kok. “ kata ane.
“Udah ga papa. Biar wangi. “ kata Wulan cuek.
“Tapi kalau ntar Shela nyium baunya gimana ? Dia pasti ribut. “ kata ane rada panik.
“Nggak papa, ini parfum cowok kok, aku beli khusus buat kamu. “ jawab Wulan sembari menunjukkan botol parfum bermerk Revlon Charlie White. Eh iya ya, Charlie kan nama cowok, batin ane.
“Beneran lho parfum cowok ? “ tanya ane.
“Iya ah, takut banget sih sama Shela. “ kata Wulan sambil berjalan keluar.
“Oh ya Vin… “ panggil Wulan sembari bersandar di pintu.
“Apa ? “
“Lebih baik kamu pertimbangkan kata-kataku tadi. Makin cepat makin baik. “ kata Wulan.
“Tapi aku… “ ane nggak mampu menjawab.
“Ya kamu nggak usah buru-buru memutuskan lagipula aku nggak memaksa kok. Kamu yang memutuskan. “
“Tapi kalo dipikir lucu juga ya. “ kata Wulan lagi.
“Apa itu ? “
“Kita nggak pacaran tapi udah tiga kali ciuman, aneh kan ? “ kata Wulan tersenyum sinis.
“Yee itu kan kamu yang nyium aku duluan. “ protes ane.
“Sama aja lah, kamunya juga nggak nolak kok. “ jawab Wulan nggak mau kalah.
"Dasar cowok, cuma mau enaknya doang. " kata Wulan lagi bersungut-sungut.
"Eh aku nggak gitu kok !! " protes ane.
"Ih siapa bilang ? Coba sekarang kamu nggak usah jemput Shela dan temani aku disini, mau nggak ?! " jawab Wulan dengan nada tinggi.
"Iya iya sorry... " kata ane mengalah.
"Ya udah aku pergi dulu yah. " kata ane sambil berjalan menuju motor.
"Iyaa !! " jawab Wulan ketus.

Sebelum menggeber motor nggak lupa ane melambaikan tangan sama calon.... eeeh.. maksud ane Wulan, yang hanya membalas dengan senyum kecut. Karena waktunya masih longgar ane memacu motor dengan santai, dan sampai sasana sekitar jam enam kurang sepuluh. Ternyata kelas Shela udah selesai, aula udah sepi tinggal Shela sendirian. Melihat ane datang dia tampak senang dan berlari kecil mendekati ane.

"Lho kok kelasnya udah bubar ? " tanya ane basa-basi.
"Kan udah hampir jam enam. Kamu gimana sih ? " kata Shela ketawa.
"Haha oh iya ya. " jawab ane sambil nyengir.
"Bentar yah aku ganti baju dulu. " kata Shela lagi.
"Iya santai aja. " jawab ane.
"Eh tunggu, kok kamu bau wangi sih ? " tanya Shela seperti mencium sesuatu.
"Kamu pakai parfum ya ? " tanya Shela sembari mengendus baju dan jaket ane.
"Oh itu tadi... "
"Kok kayak parfumnya Wulan yah ? " tanya Shela. Waduh ?!!
"Iya nih, ini parfumnya Wulan !! " kata Shela setengah berteriak.
"Masa sih ?! " ane gak kalah terkejutnya.
"Iya, aku inget banget pas ketemu dia di pestanya mbak Putri sama di kampus kamu. Bau parfumnya ya kayak gini ini. " kata Shela bernada marah.
"Sekarang kamu jawab yang jujur, kamu habis sama Wulan kan ?! " tanya Shela ketus.
"Ta.. tadi.. aku... " ane nggak mampu menjawab pertanyaan Shela.
"Jawab Vin !! Kamu tadi sama Wulan kan ?! " bentak Shela.

Duh, Lan... lagi-lagi kamu bikin aku dalam masalah besar emoticon-Cape d... (S)





bersambung ya guys... ane mau bikin Indomie dulu emoticon-Ngacir
Diubah oleh gridseeker 21-01-2017 09:45
jiyanq
radityodhee
khuman
khuman dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.