- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#1258
Pov Viona (Kegelapan part 3)
Aku sudah hapal ketika suamiku menyuruhku kekamar. Aku memberitahu ibu dan bibi. Kami pun masuk kamar. Aku mulai merasa tak enak dan bibi pun sama sepertiku dan mulai terlihat panik. Suara angin bertiup keras diluar dan sepertinya hujan mulai turun diluar sana. Angin diluar makin bertiup kencang. Tiba tiba suara kilat menggelegar seperti dekat sekali dan tiba tiba rumah ini bergoyang seperti ada gempa. Anisa menangis dalam gendonganku. Aku coba menenangkan Anisa. Ibu mulai mebaca Quran hanya beliau yang tenang.
Hal hal mengerikan mulai terjadi suara suara menggeram terdengar diluar rumah. Ketika ku menatap kaca jendela kamar. Astaga ada wajah wanita tua menempel dijendela. Sontak aku menjerit ,bibi yang ikut melihat pun menjerit. Tapi ibu dengan tenang mendekati jendela sambil berkata pergi kamu dan wajah itu menghilang. Ibu menutup gorden jendela. Dan kembali membaca Quran. Ibu menyuruh aku dan bibi berdoa. Terdengar diluar hujan deras, dan tiba tiba terdengar suara tawa cekikian tepat dekat jendela. Kemudian terdengar suara nenek tua memanggil namaku.
Ibu menyuruhku mengacuhkan saja, dan tetap konsentrasi berdoa. Aku berdoa sambil menggendong agar tak menangis
"Hihihihi Viona kemarilah": suara nenek tua berkata berulang ulang.
Tapi ibu tampak tenang membaca Quran. Berkali kali kamar yg kami tempati serasa bergoyang.
"Aku akan masuk hi..hi..hi..hi..": suara nenek tua terdengar.
Astaga kini sedikit demi sedikit seperti sosok nenek tua muncul dari gorden jendela.. Kini mulai jelas seperti nenek berambut putih berbola mata hitam. Ketika sosok nenek itu mulai jelas, ibu mengambil air dalam gelas berjalan mendekati sosok nenek tua itu dan membaca doa. Tak lama kemudian ibu menyembur sosok itu dengan air.
Terdengar jerit kesakitan dari sosok nenek tua itu.
"Aaaaaarghhh, panaaaaaaaaaas.. Panaaaaaasssss": jerit nenek tua.
"Jangan takut Viona tak ada yang bisa menyakiti kita tanpa seijin Allah Swt. Mari kita minta perlindungan Allah.": kata ibu.
Mendengar kata kata ibu aku menjadi tenang bahkan Anisa telah berhenti menangis. Tapi diluar rumah masih terdengar suara tertawa mengerikan. Sedangkan diluar kamar masih terdengar suara angin menderu dan seperti suara suara benda berjatuhan. Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang
Aku sudah hapal ketika suamiku menyuruhku kekamar. Aku memberitahu ibu dan bibi. Kami pun masuk kamar. Aku mulai merasa tak enak dan bibi pun sama sepertiku dan mulai terlihat panik. Suara angin bertiup keras diluar dan sepertinya hujan mulai turun diluar sana. Angin diluar makin bertiup kencang. Tiba tiba suara kilat menggelegar seperti dekat sekali dan tiba tiba rumah ini bergoyang seperti ada gempa. Anisa menangis dalam gendonganku. Aku coba menenangkan Anisa. Ibu mulai mebaca Quran hanya beliau yang tenang.
Hal hal mengerikan mulai terjadi suara suara menggeram terdengar diluar rumah. Ketika ku menatap kaca jendela kamar. Astaga ada wajah wanita tua menempel dijendela. Sontak aku menjerit ,bibi yang ikut melihat pun menjerit. Tapi ibu dengan tenang mendekati jendela sambil berkata pergi kamu dan wajah itu menghilang. Ibu menutup gorden jendela. Dan kembali membaca Quran. Ibu menyuruh aku dan bibi berdoa. Terdengar diluar hujan deras, dan tiba tiba terdengar suara tawa cekikian tepat dekat jendela. Kemudian terdengar suara nenek tua memanggil namaku.
Ibu menyuruhku mengacuhkan saja, dan tetap konsentrasi berdoa. Aku berdoa sambil menggendong agar tak menangis
"Hihihihi Viona kemarilah": suara nenek tua berkata berulang ulang.
Tapi ibu tampak tenang membaca Quran. Berkali kali kamar yg kami tempati serasa bergoyang.
"Aku akan masuk hi..hi..hi..hi..": suara nenek tua terdengar.
Astaga kini sedikit demi sedikit seperti sosok nenek tua muncul dari gorden jendela.. Kini mulai jelas seperti nenek berambut putih berbola mata hitam. Ketika sosok nenek itu mulai jelas, ibu mengambil air dalam gelas berjalan mendekati sosok nenek tua itu dan membaca doa. Tak lama kemudian ibu menyembur sosok itu dengan air.
Terdengar jerit kesakitan dari sosok nenek tua itu.
"Aaaaaarghhh, panaaaaaaaaaas.. Panaaaaaasssss": jerit nenek tua.
"Jangan takut Viona tak ada yang bisa menyakiti kita tanpa seijin Allah Swt. Mari kita minta perlindungan Allah.": kata ibu.
Mendengar kata kata ibu aku menjadi tenang bahkan Anisa telah berhenti menangis. Tapi diluar rumah masih terdengar suara tertawa mengerikan. Sedangkan diluar kamar masih terdengar suara angin menderu dan seperti suara suara benda berjatuhan. Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX