- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#105
mbah kakung
post ini ane dedikasikan untuk mbah kakung tercinta yang sudah meninggalkan dunia ini pada tahun 2007
semoga Amal ibadah beliau diterima disisi Allah, dan juga diampuni dosa dosanya, serta diberikan tempat yang baik di sisi Allah subhanahuwata'ala
mbah kakung ( akan disingkat menjadi akung saja) ane adalah seorang laki laki yang berkepribadian low profile, sederhana dan bersahaja.
selain itu akung juga adalah pribadi yang tidak suka banyak berbicara, namun tangannya sangat ringan dalam membantu dan bekerja menghidupi keluarga.
berdasarkan penuturan nenek, pekerjaan akung semasa mudanya adalah buruh pikul di pasar.
dimana beliau setiap harinya selalu menawarkan jasa pikul kepada pedagang dan pengunjung yang membutuhkan bantuan untuk membawa barang2.
asal beliau dari pesisir selatan kabupaten kebumen, dimana di post sebelumnya sudah ane singgung.
secara fisik, beliau termasuk tinggi untuk masanya, (sekitar 170 cm) dan secara genetis, menurun kepada cucu2 laki2nya. .
sisi lain dari akung yang sangat kami kagumi adalah filosofi hidupnya yang sering sekali diajarkan kepada kami.
beliau mengajarkan kami pentingnya sebuah kejujuran, dedikasi, tanggung jawab dan keberanian.
masa muda beliau hanya kami dengarkan sekilas saja, yaitu ketika beliau memutuskan meninggalkan tanah kelahiran beliau, menuju kota dimana akhirnya beliau tinggal ini.
merantaunya beliau ada pada kisaran sebelum sumpah pemuda, namun setelah budi utomo berdiri.
dengan latar belakang yang hanya sekolah rakyat sampai kelas 3, akung hanya mengenyam pendidikan sebatas membaca dan menulis saja.
beliau sering bertirakat untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa, sehingga di kemudian hari, beliau dikenal karena memiliki banyak kemampuan yang tak logis.
beliau menikahi nenek pada kisaran tahun 40 an, dimana kemudian memiliki putra pertama pada akhir 1940. beruntun disusul kelahiran anak2nya sampai yang terakhir adalah ibu ane di tahun 1965.
berdasarkan penuturan ibu, dulu beliau sering diajak bersepeda hingga ke cilacap yang jika ditempuh dengan bus di masa sekarang bisa memakan waktu 3.5 jam. namun ibu ane bercerita jika perjalanan bersepeda santai itu tak lebih dari 30 menit.
kemudian akung juga terkenal di kampung menjadi rujukan bagi orang2 yang mengalami masalah.
disamping kelebihan beliau dalam hal kanuragan, yang menarik minat orang2 untuk datang adalah kepribadian beliau yang rendah hati, tutur katanya yang menyejukan dan kebijaksanaan dalam memutuskan suatu permasalahan.
disamping itu, akung juga menjadi penanggung jawab peralatan kematian warga, mulai dari piring2, gelas, payung, keranda, dan juga selimutnya.
beliau juga yang merawat jenazah dan menggalikan kubur bagi warga kampung yang meninggal.
banyak cerita2 yang akung ketahui perihal jenazah hingga kondisi kuburan di pemakaman umum itu, namun akung lebih memilih menyimpan untuk dirinya sendiri.
justru cerita itu hadir dari keluarga yang sehari2 bersinggungan dengan peralatan kematian.
seperti jika piring, sendok dan gelas berbunyi seperti pukul2kan satu sama lain,
kadangkala payung yang digunakan untuk memayungi keranda terbuka dan tertutup dengan sendirinya,
maka besoknya biasanya ada warga yang meninggal.
sebenarnya kita nggak boleh mempercayai jika kematian warga dihubungkan dengan pertanda itu, anggap saja hal ini terjadi karena ada jin yg memanfaatkan hal2 ini untuk menyesatkan manusia, dalam hal ini keluarga dari akung.
maka dari itu, akung selalu mengingatkan keluarganya agar selalu mendekatkan diri pada yang maha kuasa & juga memohon agar diberikan kekuatan dalam menghadapi hal2 tak logis itu.
setelah di kemudian hari, keluarga kami memutuskan untuk pulang dari tanah kalimantan, saya yang semakin besar, menjadi semakin intens bersinggungan dengan akung.
ane yang menginjak remaja itu sering dinasehati tentang pentingnya menanamkan kejujuran dan ketegasan dalam hidup.
ibarat kata akung, boleh kita makan sehari sekali, tapi jangan sampai hati dibutakan oleh kondisi dan lantas menghalalkan segala cara.
akung juga selalu menasehati jika dalam hidup ini, hasil tidak lah penting. yang penting adalah bagaimana proses menuju hasil itu.
disyukuri dan dinikmati saja, niscaya Allah akan memberikan hasil yang setimpal dengan usaha kita, dan sesuai dengan takaran rezeki kita dengan amat sangat presisi.
lalu akung mengeluarkan batang kayu yang dulu pernah diperlihatkan kepada ane, mas tri dan mas sapto, ,
kali ini akung menyuruh ane untuk mencobanya kembali seperti dahulu.
ajaib, kali ini batang kayu itu terasa seperti batang kayu biasa, tak ada rasa tersetrum sedikitpun seperti dulu, dan juga beratnya wajar.
akung lalu berkata
"isone koe ngangkat kayu iki udu perkoro mergo koe iku sekti, tapi mergone Gusti ingkang moho agung wes ngersakne koe iso, umpomo gusti ora ngersakne, yo koe ora bakal iso ngangkat kayu sing gampang cuklek koyo ngene, (KLAK!, kakek mematahkannya dan batang itu patah menjadi dua, membuat ruangan sesaat semerbak harum) (bisanya kamu mengangkat kayu ini bukan perkara karena kamu itu sakti, tapi karena Tuhan yang maha besar itu berkehendak begitu, seandainya Tuhan tidak menghendaki, ya kamu tidak akan mampu mengangkat kayu yang mudah patah seperti ini ==> kemudian akung mematahkannya)
awalnya ane ngira kayu itu sudah di tukar, namun belakangan mas tri dan mas sapto bercerita jika mereka juga sudah diberi kesempatan untuk mencobanya lagi, namun gagal. (mas tri waktu itu berusia 21 thn, mas sapto 18 tahun, dan ane 15 tahun)
akung juga akhirnya sering mengeluarkan berbagai macam benda2 yang ane nggak mengerti, dari batu akik berwarna merah bening, kemudian telur seukuran telur burung dara namun terbuat dari keramik, lalu kantong yang terbuat dari kulit binatang berwarna kuning dengan sdikit warna putih hitam.
benda2 itu dikeluarkan dari kantong baju akung dan kemudian akung selalu menerangkan secara filosofis yang pada intinya berkata jika obsesinya pada benda2 itu semasa muda ternyata tak membawanya pada apa yang pernah beliau bayangkan, yaitu kepuasan hati.
namun justru semakin banyak benda itu beliau dapatkan, semakin terobsesi pula beliau tanpa pernah menemukan ujung dari rasa puas itu.
akhirnya menjelang akhir hayat beliau, (sekitar tahun 2006) beliau melepaskan semua benda yang beliau miliki, benda2 itu beliau simpan di dalam lemari.
setelah akung mengeluarkan benda2 yang entah akung simpan dimana, mulailah akung jatuh sakit selayaknya orang tua normal.
badan beliau menjadi sangat kurus dan lemah tak berdaya, tapiiii, , ,
tapii itu cuma pada siang hari saja. .
sebab ketika malam hari, akung kembali menjadi kuat dan bertenaga layaknya orang muda.
setiap ba'da isya menjelang tengah malam, akung selalu terjaga, dan bangkit dari tidurnya seakan2 pemuda yang baru bangun tidur.
beliau mencoba keluar rumah dan pergi entah kemana, ,
beliau selalu berkata jika ada orang2 yang memanggil namanya diujung jalan, menunggunya untuk diajak bergabung menjalani sebuah perjalanan.
tentu saja anak cucunya sangat panik, bagaimana mungkin orang tua berusia lebih dari 100 tahun yang jika siang hari sudah tak berdaya bahkan untuk memegang sendok, setiap tengah malam berubah menjadi kuat dan bertenaga.
akhirnya kami semua sepakat untuk berjaga setiap malam, agar akung tidak pergi pada malam hari.
sebab beberapa kesempatan, ketika kami terlena sesaat, akung yang baru saja keluar rumah, sekejap mata sudah berada di tepi jalan raya yang berjarak hampir 700 meter, untung beberapa penjual makanan dari kampung kami yang berjualan di sekitar alun2 mengetahuinya dan memaksa mengantar pulang, , walau akung nampak marah dengan mereka.
kemudian hal ini berlangsung selama setahun lamanya. .
dimana setiap hari akung semakin menjadi jadi saja ketika malam. beberapa kali beliau nampak tidak mengenali anak cucunya yang menjaga beliau sehingga sempat kena pukul/ sikut, ,
ane pernah beberapa kali kena pukul, dan rasanya seperti dipukul dengan tenaga yang sangat besar.
si manis yang semenjak sakitnya akung juga mulai ikut sakit2an, beberapa kali dilemparkan ke tembok hingga tergolek tak berdaya ketika mendekati beliau yang marah pada malam hari.
ane bener2 kasihan dengan keduanya
kalau sudah dilempar, manis nampak mengeong2 iba sambil menatap nanar pada akung. .
ane sempat melihat manis menangis setelah di lempar akung, matanya berkaca kaca. (ane nggak tau kucing itu sebenarnya bisa menangis atau nggak)
hingga pada suatu hari di tahun 2007, keluarga sepakat untuk berkonsultasi kepada orang yang mereka anggap mengerti hal2 non medis semacam ini.
maka dipanggilah pak S,
ketika pak S datang, pak S nampak kaget setelah menengok ke arah si manis yang berbaring di tempat biasanya sambil menatap tajam kepada pak S, , ,
pak S nampak menatap balik si manis dan seperti membisikan sesuatu. setelah itu, si manis mengalihkan tatapan dan melanjutkan malas malasannya.
berdasarkan penuturan pak S, kami disuruh mencari daun dadap tulak, dia seperti daun dadap biasa, namun di tulang daunnya berwarna kuning.
saya dan mas sapto yang ditugaskan mencari2, benar2 kesulitan, ,
selama beberapa hari kami berkeliling desa demi desa, dari pesisir pantai sampai pegunungan utara kabupaten, , kami tidak menemukan daun yang dimaksud, ,
kami akhirnya disuruh mencari ke daerah asal beliau lahir alias di pesisir kebumen , ,
benar saja, disana kami menemukan dadap tulak di salah satu rumah warga,
setelah meminta ijin, kami diperbolehkan memotong beberapa cabangnya untuk di bawa pulang.
sebelum pulang, kami dipesankan oleh si pemilik pohon, jika kami disuruh tabah setelah membawa pulang daun itu.
setelah kami sampai, pak S kemudian meminta disiapkan sebaskom air bersih, baskom itu diletakan di sisi tempat tidur akung.
daun itu kemudian dipetik dan dibersihkan, lalu beliau menyapukannya di beberapa anggota tubuh seperti kepala, lutut, telapak kaki, pundak, lengan dan perut.
dan daun yang tadinya segar itu, mendadak menguning layu, , ,
setelah itu, beliau memasukan daun tsb ke dalam baskom berisi air.
air langsung berubah menjadi keruh, ,
setelah selesai dengan ritualnya, pak S mengajak mas sapto untuk membuang air dalam baskom itu ke aliran sungai besar yang bermuara di laut. beliau juga menyuruh kami untuk lebih intensif lagi menjaga akung, sambil sering2 mengaji disebelahnya.
sepeninggal pak S, akung benar2 sudah tak berdaya, , ane sempat mencari manis yang terakhir kali ane lihat masih ada di tempat biasa, ,
namun kini sudah tak ada, walau sudah ane panggil panggil.
akhirnya besok dini harinya menjelang subuh, akung menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un, , orang yang kami kagumi selama ini atas sifat rendah hatinya, etos kerja kerasnya, dedikasinya untuk keluarga, kebijaksanaannya, sudah benar2 meninggalkan kami.
kami amat sangat berduka pagi itu.
ane berasa sangat2 kehilangan sosok panutan.
hari itu entah mengapa banyak sekali pelayat yang hadir tak kunjung henti, sampai akhirnya ketika beliau akan dimakamkan, pengantar jenazahnya amat sangat panjang.
banyak orang2 yang kami tidak kenal silih berganti menyalami kami.
mayoritas berkata jika kebaikan hati akung semasa hidup sudah membawa kebaikan dalam kehidupan mereka.
selamat jalan akung, doa kami menyertai akung,
(disuatu hari di bulan september tahun 2006)
(bersambung)
episode akung selesai, sekiranya pembaca berkenan, ane nggak memohon cendol, rate atau apapun itu,
ane cuma berharap kaskuser menyempatkan dalam hatinya mendoakan akung ane, semoga amal kebaikan beliau diterima, dan dosa2nya diampuni. . . terimakasih
semoga Amal ibadah beliau diterima disisi Allah, dan juga diampuni dosa dosanya, serta diberikan tempat yang baik di sisi Allah subhanahuwata'ala
mbah kakung ( akan disingkat menjadi akung saja) ane adalah seorang laki laki yang berkepribadian low profile, sederhana dan bersahaja.
selain itu akung juga adalah pribadi yang tidak suka banyak berbicara, namun tangannya sangat ringan dalam membantu dan bekerja menghidupi keluarga.
berdasarkan penuturan nenek, pekerjaan akung semasa mudanya adalah buruh pikul di pasar.
dimana beliau setiap harinya selalu menawarkan jasa pikul kepada pedagang dan pengunjung yang membutuhkan bantuan untuk membawa barang2.
asal beliau dari pesisir selatan kabupaten kebumen, dimana di post sebelumnya sudah ane singgung.
secara fisik, beliau termasuk tinggi untuk masanya, (sekitar 170 cm) dan secara genetis, menurun kepada cucu2 laki2nya. .
sisi lain dari akung yang sangat kami kagumi adalah filosofi hidupnya yang sering sekali diajarkan kepada kami.
beliau mengajarkan kami pentingnya sebuah kejujuran, dedikasi, tanggung jawab dan keberanian.
masa muda beliau hanya kami dengarkan sekilas saja, yaitu ketika beliau memutuskan meninggalkan tanah kelahiran beliau, menuju kota dimana akhirnya beliau tinggal ini.
merantaunya beliau ada pada kisaran sebelum sumpah pemuda, namun setelah budi utomo berdiri.
dengan latar belakang yang hanya sekolah rakyat sampai kelas 3, akung hanya mengenyam pendidikan sebatas membaca dan menulis saja.
beliau sering bertirakat untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa, sehingga di kemudian hari, beliau dikenal karena memiliki banyak kemampuan yang tak logis.
beliau menikahi nenek pada kisaran tahun 40 an, dimana kemudian memiliki putra pertama pada akhir 1940. beruntun disusul kelahiran anak2nya sampai yang terakhir adalah ibu ane di tahun 1965.
berdasarkan penuturan ibu, dulu beliau sering diajak bersepeda hingga ke cilacap yang jika ditempuh dengan bus di masa sekarang bisa memakan waktu 3.5 jam. namun ibu ane bercerita jika perjalanan bersepeda santai itu tak lebih dari 30 menit.
kemudian akung juga terkenal di kampung menjadi rujukan bagi orang2 yang mengalami masalah.
disamping kelebihan beliau dalam hal kanuragan, yang menarik minat orang2 untuk datang adalah kepribadian beliau yang rendah hati, tutur katanya yang menyejukan dan kebijaksanaan dalam memutuskan suatu permasalahan.
disamping itu, akung juga menjadi penanggung jawab peralatan kematian warga, mulai dari piring2, gelas, payung, keranda, dan juga selimutnya.
beliau juga yang merawat jenazah dan menggalikan kubur bagi warga kampung yang meninggal.
banyak cerita2 yang akung ketahui perihal jenazah hingga kondisi kuburan di pemakaman umum itu, namun akung lebih memilih menyimpan untuk dirinya sendiri.
justru cerita itu hadir dari keluarga yang sehari2 bersinggungan dengan peralatan kematian.
seperti jika piring, sendok dan gelas berbunyi seperti pukul2kan satu sama lain,
kadangkala payung yang digunakan untuk memayungi keranda terbuka dan tertutup dengan sendirinya,
maka besoknya biasanya ada warga yang meninggal.
sebenarnya kita nggak boleh mempercayai jika kematian warga dihubungkan dengan pertanda itu, anggap saja hal ini terjadi karena ada jin yg memanfaatkan hal2 ini untuk menyesatkan manusia, dalam hal ini keluarga dari akung.
maka dari itu, akung selalu mengingatkan keluarganya agar selalu mendekatkan diri pada yang maha kuasa & juga memohon agar diberikan kekuatan dalam menghadapi hal2 tak logis itu.
setelah di kemudian hari, keluarga kami memutuskan untuk pulang dari tanah kalimantan, saya yang semakin besar, menjadi semakin intens bersinggungan dengan akung.
ane yang menginjak remaja itu sering dinasehati tentang pentingnya menanamkan kejujuran dan ketegasan dalam hidup.
ibarat kata akung, boleh kita makan sehari sekali, tapi jangan sampai hati dibutakan oleh kondisi dan lantas menghalalkan segala cara.
akung juga selalu menasehati jika dalam hidup ini, hasil tidak lah penting. yang penting adalah bagaimana proses menuju hasil itu.
disyukuri dan dinikmati saja, niscaya Allah akan memberikan hasil yang setimpal dengan usaha kita, dan sesuai dengan takaran rezeki kita dengan amat sangat presisi.
lalu akung mengeluarkan batang kayu yang dulu pernah diperlihatkan kepada ane, mas tri dan mas sapto, ,
kali ini akung menyuruh ane untuk mencobanya kembali seperti dahulu.
ajaib, kali ini batang kayu itu terasa seperti batang kayu biasa, tak ada rasa tersetrum sedikitpun seperti dulu, dan juga beratnya wajar.
akung lalu berkata
"isone koe ngangkat kayu iki udu perkoro mergo koe iku sekti, tapi mergone Gusti ingkang moho agung wes ngersakne koe iso, umpomo gusti ora ngersakne, yo koe ora bakal iso ngangkat kayu sing gampang cuklek koyo ngene, (KLAK!, kakek mematahkannya dan batang itu patah menjadi dua, membuat ruangan sesaat semerbak harum) (bisanya kamu mengangkat kayu ini bukan perkara karena kamu itu sakti, tapi karena Tuhan yang maha besar itu berkehendak begitu, seandainya Tuhan tidak menghendaki, ya kamu tidak akan mampu mengangkat kayu yang mudah patah seperti ini ==> kemudian akung mematahkannya)
awalnya ane ngira kayu itu sudah di tukar, namun belakangan mas tri dan mas sapto bercerita jika mereka juga sudah diberi kesempatan untuk mencobanya lagi, namun gagal. (mas tri waktu itu berusia 21 thn, mas sapto 18 tahun, dan ane 15 tahun)
akung juga akhirnya sering mengeluarkan berbagai macam benda2 yang ane nggak mengerti, dari batu akik berwarna merah bening, kemudian telur seukuran telur burung dara namun terbuat dari keramik, lalu kantong yang terbuat dari kulit binatang berwarna kuning dengan sdikit warna putih hitam.
benda2 itu dikeluarkan dari kantong baju akung dan kemudian akung selalu menerangkan secara filosofis yang pada intinya berkata jika obsesinya pada benda2 itu semasa muda ternyata tak membawanya pada apa yang pernah beliau bayangkan, yaitu kepuasan hati.
namun justru semakin banyak benda itu beliau dapatkan, semakin terobsesi pula beliau tanpa pernah menemukan ujung dari rasa puas itu.
akhirnya menjelang akhir hayat beliau, (sekitar tahun 2006) beliau melepaskan semua benda yang beliau miliki, benda2 itu beliau simpan di dalam lemari.
setelah akung mengeluarkan benda2 yang entah akung simpan dimana, mulailah akung jatuh sakit selayaknya orang tua normal.
badan beliau menjadi sangat kurus dan lemah tak berdaya, tapiiii, , ,
tapii itu cuma pada siang hari saja. .
sebab ketika malam hari, akung kembali menjadi kuat dan bertenaga layaknya orang muda.
setiap ba'da isya menjelang tengah malam, akung selalu terjaga, dan bangkit dari tidurnya seakan2 pemuda yang baru bangun tidur.
beliau mencoba keluar rumah dan pergi entah kemana, ,
beliau selalu berkata jika ada orang2 yang memanggil namanya diujung jalan, menunggunya untuk diajak bergabung menjalani sebuah perjalanan.
tentu saja anak cucunya sangat panik, bagaimana mungkin orang tua berusia lebih dari 100 tahun yang jika siang hari sudah tak berdaya bahkan untuk memegang sendok, setiap tengah malam berubah menjadi kuat dan bertenaga.
akhirnya kami semua sepakat untuk berjaga setiap malam, agar akung tidak pergi pada malam hari.
sebab beberapa kesempatan, ketika kami terlena sesaat, akung yang baru saja keluar rumah, sekejap mata sudah berada di tepi jalan raya yang berjarak hampir 700 meter, untung beberapa penjual makanan dari kampung kami yang berjualan di sekitar alun2 mengetahuinya dan memaksa mengantar pulang, , walau akung nampak marah dengan mereka.
kemudian hal ini berlangsung selama setahun lamanya. .
dimana setiap hari akung semakin menjadi jadi saja ketika malam. beberapa kali beliau nampak tidak mengenali anak cucunya yang menjaga beliau sehingga sempat kena pukul/ sikut, ,
ane pernah beberapa kali kena pukul, dan rasanya seperti dipukul dengan tenaga yang sangat besar.
si manis yang semenjak sakitnya akung juga mulai ikut sakit2an, beberapa kali dilemparkan ke tembok hingga tergolek tak berdaya ketika mendekati beliau yang marah pada malam hari.
ane bener2 kasihan dengan keduanya
kalau sudah dilempar, manis nampak mengeong2 iba sambil menatap nanar pada akung. .
ane sempat melihat manis menangis setelah di lempar akung, matanya berkaca kaca. (ane nggak tau kucing itu sebenarnya bisa menangis atau nggak)
hingga pada suatu hari di tahun 2007, keluarga sepakat untuk berkonsultasi kepada orang yang mereka anggap mengerti hal2 non medis semacam ini.
maka dipanggilah pak S,
ketika pak S datang, pak S nampak kaget setelah menengok ke arah si manis yang berbaring di tempat biasanya sambil menatap tajam kepada pak S, , ,
pak S nampak menatap balik si manis dan seperti membisikan sesuatu. setelah itu, si manis mengalihkan tatapan dan melanjutkan malas malasannya.
berdasarkan penuturan pak S, kami disuruh mencari daun dadap tulak, dia seperti daun dadap biasa, namun di tulang daunnya berwarna kuning.
saya dan mas sapto yang ditugaskan mencari2, benar2 kesulitan, ,
selama beberapa hari kami berkeliling desa demi desa, dari pesisir pantai sampai pegunungan utara kabupaten, , kami tidak menemukan daun yang dimaksud, ,
kami akhirnya disuruh mencari ke daerah asal beliau lahir alias di pesisir kebumen , ,
benar saja, disana kami menemukan dadap tulak di salah satu rumah warga,
setelah meminta ijin, kami diperbolehkan memotong beberapa cabangnya untuk di bawa pulang.
sebelum pulang, kami dipesankan oleh si pemilik pohon, jika kami disuruh tabah setelah membawa pulang daun itu.
setelah kami sampai, pak S kemudian meminta disiapkan sebaskom air bersih, baskom itu diletakan di sisi tempat tidur akung.
daun itu kemudian dipetik dan dibersihkan, lalu beliau menyapukannya di beberapa anggota tubuh seperti kepala, lutut, telapak kaki, pundak, lengan dan perut.
dan daun yang tadinya segar itu, mendadak menguning layu, , ,
setelah itu, beliau memasukan daun tsb ke dalam baskom berisi air.
air langsung berubah menjadi keruh, ,
setelah selesai dengan ritualnya, pak S mengajak mas sapto untuk membuang air dalam baskom itu ke aliran sungai besar yang bermuara di laut. beliau juga menyuruh kami untuk lebih intensif lagi menjaga akung, sambil sering2 mengaji disebelahnya.
sepeninggal pak S, akung benar2 sudah tak berdaya, , ane sempat mencari manis yang terakhir kali ane lihat masih ada di tempat biasa, ,
namun kini sudah tak ada, walau sudah ane panggil panggil.
akhirnya besok dini harinya menjelang subuh, akung menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un, , orang yang kami kagumi selama ini atas sifat rendah hatinya, etos kerja kerasnya, dedikasinya untuk keluarga, kebijaksanaannya, sudah benar2 meninggalkan kami.
kami amat sangat berduka pagi itu.
ane berasa sangat2 kehilangan sosok panutan.
hari itu entah mengapa banyak sekali pelayat yang hadir tak kunjung henti, sampai akhirnya ketika beliau akan dimakamkan, pengantar jenazahnya amat sangat panjang.
banyak orang2 yang kami tidak kenal silih berganti menyalami kami.
mayoritas berkata jika kebaikan hati akung semasa hidup sudah membawa kebaikan dalam kehidupan mereka.
selamat jalan akung, doa kami menyertai akung,
(disuatu hari di bulan september tahun 2006)
(bersambung)
episode akung selesai, sekiranya pembaca berkenan, ane nggak memohon cendol, rate atau apapun itu,
ane cuma berharap kaskuser menyempatkan dalam hatinya mendoakan akung ane, semoga amal kebaikan beliau diterima, dan dosa2nya diampuni. . . terimakasih

Diubah oleh prestant18 03-02-2017 00:28
ferist123 dan 62 lainnya memberi reputasi
61
