- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah keluarga perantau [TAMAT]
Assalamualaikum
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)
semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
selamat malam buat kaskuser, utamanya pembaca forum ini,
ane mau sdikit berbagi kisah hidup aja, dimana kisah ini asli dari perjalanan hidup ane .
tujuan ane bercerita kisah ini, tak lain hanya ingin berbagi, siapa tahu banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
langsung aja ya:
nama ane Tio (bukan nama panggilan sehari hari, cuma sempalan dari nama panjang).
Ane terlahir dari keluarga yg senang merantau. kelahiran ane aja menurut penuturan orang tua, ada didalam mobil hard top yang membawa ibu ane dari camp (kalo menurut penuturan bapak, dulu beliau kerja di camp pembukaan lahan di pedalaman kalimantan timur, dimana dari camp sampe ke ibukota propinsi memakan waktu sampe hampir 6 jam, dimana yang 3 jam adalah jalan hutan yg belum diaspal).
ada sdikit cerita horor dalam proses kelahiran ane, dimana berdasar penuturan kedua orang tua, mobil yang ngebawa ibu ane ke RS, diikuti sama kuyang, untungnya Allah masih melindungi kami, dimana bersama mobil itu juga ada seorang warga dayak pribumi yg membantu menghalau makhluk tsb. bahkan ketika ibu ane beserta ane yg masih bayi kembali ke camp pasca menerima perawatan medis, makhluk itu masih kembali meneror camp tempat kami tinggal. bapak bercerita jika setiap malam, laki2 yg bekerja disitu selalu begadang untuk berjaga2, dan bapak2 warga pribumi tadi jugalah yang banyak membantu selama proses penjagaan dari teror kuyang tadi. (ane gak kebayang gimana horornya ditengah belantara kalimantan tahun segitu (1990), di camp hanya ada 8 keluarga dan beberapa pekerja yang masih bujang)
ane bener2 harus banyak berterimakasih sama keluarga bapak tadi yang menurut ibu ane juga, istrinya sempat juga menjadi ibu persusuan bagi ane karena dalam beberapa kesempatan ibu ane harus meninggalkan ane yg masih bayi merah untuk menunaikan kewajiban berbelanja ke kota dalam waktu yg cukup lama. (bapak dan ibu yang bahkan ane nggk mengenal sama sekali siapa anda, ane sangat berterimakasih atas bantuan bantuan kepada ane yang masih amat sangat lemah dulu)

semoga Allah selalu melindungi kalian dimanapun saat ini.
singkat cerita ibu sama ane yg masih bayi harus pulang kembali ke tanah jawa, karena tugas bapak ane berganti tempat, beliau dimutasi kepedalam irian (dulu masih familiar disebut irian). ane tumbuh hanya dalam didikan seorang ibu, dimana bapak ane sama sekali nggk pulang dalam kurun waktu 3 tahun. (komunikasi masa itu masih via surat menyurat karena ditempat bapak ane kerja juga belum ada fasilitas telepon kecuali di kantor cabangnya.)
walhasil ane tumbuh menjadi laki2 yang berperasaan halus (ane anak pertama), cenderung introvert dan nggk percaya diri.
ane bener2 nggk punya sosok bapak selama 3 tahun pertama fase kehidupan ane, yang ane tau waktu itu, anak2 ketawa2 sambil digendong pas main sama bapaknya, dan tiap ane nanya tentang bapak, ibu ane cuma ngasih penjelasan "bapak kerja jauuuuuuh banget".
(setelah ane dewasa, ane bongkar2 memori lama, baik itu kumpulan surat2 dari bapak ke ibu, maupun foto2 masa kecil ane, ane nangis gan, ane baru paham gimana rasanya jauh dari anak istri, dan cuma bisa memandang pertumbuhan anak dari selembar foto yang datangnya beberapa bulan sekali)
Spoiler for pertama kali bertemu bapak:
Spoiler for pertama kalinya merantau dalam fase sadar:
Spoiler for Horor di rumah tua:
Spoiler for gangguan tak kasat mata:
sementara ini dulu gan ya, insyaAllah kesempatan berikutnya ane apdet lagi kelanjutan cerita ini, masih ada bagian2 dimana ane ngalamin horor dirumah itu, kemudian bagian ane balik ke tanah jawa, mengalami pasang surut kehidupan dan banyak cerita horor yang juga mengikuti kehidupan ane.
selamat menikmati pembukaannya dulu ya. . .
biar nyaman, updatenya ane taro dimari yak
1. kembali ke rumah itu
2. pakde ane yang iseng
3. sekelumit kisah tentang rumah itu
4. adikku kenapa???
5. Kebenaran yang samar
6. perkenalan tentang kakek ane
7. benda itu apa kek?
8. si manis kucing kakek
9. kucing dengan tingkah ganjil
10. beliau adalah mbah kakung kami
11. dini yang keras kepala
12. dini yang membingungkan
13. Ruqyah
14. back to java
15. 1st meeting, perkenalan, hihi
16. misteri yang belum terpecahkan
17. pengalaman bapak.
18. puberity was started!
19. gelombang mulai datang
20. metamorfosis
21. part tambahan (pakdhe)
22. akhir masa SMP
23. SMA atyau SMK?
24. Menjaga lisan dan perbuatan
25. pindah lagiii
26. rumah kosong, kandang dan pohon waru
27. keberanianku
28. 2nd year
29. Yunita (part 1)
30. mengampu itu tak mudah
31. Yunita (part 2)
32. jerit malam
33. dendam
34. riko
35. damainya wajah beliau
36 part sisipan ( mudik tempo hari )
37. prakerin-perantauan-pertamaku-seorang-diri
38. konflik!!!
39. akhir dari perselisihan
40. kontrakan kurang nyaman
41. berita duka
42. seleksi
43. O2SN!
44. pengalaman-berharga
45. akhir masa sekolah
NEXT: disini
Polling
0 suara
menurut reader, apakah cerita hidup ane ini menarik?
Diubah oleh prestant18 17-02-2017 16:07
ferist123 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
488.8K
536
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#48
setelah sekian banyak kejadian aneh dan penampakan penampakan yang mengganggu, disuatu sore, ane diajak ke sebuah TPQ (taman pendidikan al quran) yang nggak terlampau jauh dari rumah.
disana ane kemudian didaftarkan untuk bisa mengaji. berkat ini jugalah akhirnya setelah hampir 3 tahun tinggal di daerah gam**t, ane punya teman di luar teman sekolah. namanya ane samarkan sebagai ali.
percakapan ali dan ane pada awalnya agak kaku karena ane cenderung introvert, namun karena ali adalah anak yang supel dan baik, akhirnya kami bisa berkawan cukup akrab.
suatu hari ketika menunggu giliran mengaji, ane dikejutkan oleh pertanyaan ali,
ali: "yo (dia manggil ane tiyo), memang kamu nggak takut tinggal di rumah itu?"
ane: "memang kenapa li?"
ali: "kata mama q, rumah yang kamu tempati itu banyak hantunya"
ane: "ah masa?"
ali: "iyaa, kalau kata mama aku, seandainya lewat situ, kita disuruh hati hati, soalnya sering ada kecelakaan didepan rumah kamu"
mendengar pembicaraan kami, beberapa anak mulai bergabung dan ikut membicarakan kemistisan rumah yang keluargaku tempati.
mereka saling menyumbang cerita tentang berhantunya rumah itu dan efek yang ditimbulkan disekitarnya.
ada yang bercerita jika julaknya (paman) pernah melihat manusia yang melompat lompat diantara ujung daun pohon kesturi besar didepan halaman rumahku. dan kemudian keesokan harinya di depan rumahku ada kecelakaan mobil yang menewaskan supirnya.
kernet yang selamat ketika ditolong warga, bercerita jika dia melihat banyak wanita berbaju putih duduk diatas pohon yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari tepi jalan raya. kemudian wanita2 itu beterbangan menuju tengah jalan dan tiba2 hilang seiring dengan munculnya mobil L300 yang mendadak kehilangan kendali dan masuk ke lajur berlawanan dimana truk itu melaju.
kemudian ada pula yang bercerita jika acilnya (bibi) di kala menjelang maghrib melihat ada seorang wanita yang mandi di sungai depan rumahku,
setelah disapa, wanita itu tiba2 menoleh dan tersenyum memperlihatkan mulutnya yang bertaring panjang + berlumuran darah.
kontan acilnya itu langsung berlari ketakutan.
ane cuma manggut manggut ketika mendengar cerita mereka dan mulai mencocokan dengan peristiwa peristiwa yang sudah keluarga kami alami. hingga akhirnya ngaji selesai dan kami pulang ke rumah masing masing. aku mulai mencerna dengan pikiran bocahku, dan kusimpulkan jika rumah itu memang sangat angker.
ane juga pernah mendengarkan cerita orang2 yang duduk di warung kopi seberang rumah ketika ane ikut ibu yang menengok Kai (kakek) pemilik warkop yang sedang sakit.
mereka bercerita jika keluarga perantauan dari jawa yang tinggal di rumah itu benar benar pemberani. mereka tidak sadar jika anak kecil yang duduk memperhatikan mereka itu adalah salah satu penghuninya
mereka bercerita jika dulu mereka pernah menolak permintaan dari seorang orang kaya pendatang yang tiba2 membeli rumah itu dan menawari mereka menjadi penjaganya.
mereka berkata dibayar berapapun mereka nggak akan mau tinggal disana.
setelah itu silih berganti mereka menceritakan keangkerannya. mulai dari perempuan perempuan berbaju putih yang sering menampakan diri di atas pohon kesturi, lalu wanita setengah telanjang yang bertaring dan bersimbah darah, ada juga makhluk raksasa berbulu yang terkadang mengganggu pengguna jalan yang lewat.
namun dari sekian banyak cerita, tak ada satupun yang tahu sejarah rumah itu. hanya saja mereka berkata jika rumah itu termasuk salah satu rumah yang berdiri pertama kali di daerah gam**t. dan sebelum ditempati oleh keluarga kami, rumah itu sudah kosong nyaris 20 tahun.
dan yang lebih ngeri, katanya interior asli rumah itu, katanya bisa kembali ke tempatnya jika dipindah.
ane awalnya kurang paham maksud dari kata2 mereka, namun belakangan ane mengerti yang dimaksud "kembali ke tempatnya" itu berarti barang2 tua di dalam rumah tidak boleh dipindah ataupun di keluarkan dari dalam.
(di kemudian hari bapak dan pakde bercerita jika mereka sudah sering memindahkan lukisan wanita tua bertaring di ruang utama ke dalam gudang, namun setiap dipindahkan, ketika pintu gudang di tutup, lukisan itu sudah kembali ada ditempatnya.
maka dari itu agar ibu ane nggak takut, setiap ditanya kenapa lukisannya belum dipindah, bapak dan pakde selalu beralasan jika lukisan itu terlalu sayang diletakan di gudang yang kotor dan bertikus, nggak boleh sama pak bos )
padahal pak bos dari bapak dan pakdhe ane mengaku lukisan itu sudah ada di situ semenjak di beli, bahkan karena beliau menilai lukisan itu termasuk barang antik, beliau berniat memindahkan dari rumah tua itu ke kediaman beliau di kota B.
namun setiap akan dibawa, selalu saja ada halangan, entah tukangnya yang tiba2 kabur tidak kembali, ada juga yang mengaku sudah membawa lukisan itu ke kediaman bos dan memasangnya, padahal pak bos hanya melihat orang2 itu mondar mandir tanpa membawa apapun ditangan mereka

pak bos yang skeptis dengan hal2 berbau ghaib kemudian datang sendiri ke rumah itu dan membawa lukisannya pulang, namun apa yang terjadi?
sepanjang jalan mobil itu bermasalah, mulai dari ban mobil belakang bocor dua duanya, mogok tanpa sebab yang jelas hingga beberapa kali, dan kejadian2 tak masuk akal lainnya yang membuat perjalanan beliau yang seharusnya hanya 35 menit menjadi 6 jam!!!
puncaknya ketika beliau sudah benar2 marah dan sampai di rumah, beliau memaki2 lukisan itu di halaman rumahnya.
kemudian beliau membawa lukisan itu masuk.
belum sampai lukisan di dalam rumah, tiba2 beliau terpeleset dan sudut lukisan berukuran 2 x 0.8 meter yang terbuat dari kayu menimpa kakinya. beliau mengaduh kesakitan dan kemudian kakinya bengkak hingga berhari hari.
selama beliau sakit itu, beliau sering berteriak2 tengah malam, dan anak2 beliau juga serig diteror perempuan setengah telanjang bertaring panjang.
akhirnya beliau memilih untuk mengembalikan lukisan itu ke tempat asalnya setelah berkonsultasi dengan orang pintar kepercayaannya.
hal ini terjadi sebelum rumah itu kami tempati.
(bersambung )
disana ane kemudian didaftarkan untuk bisa mengaji. berkat ini jugalah akhirnya setelah hampir 3 tahun tinggal di daerah gam**t, ane punya teman di luar teman sekolah. namanya ane samarkan sebagai ali.
percakapan ali dan ane pada awalnya agak kaku karena ane cenderung introvert, namun karena ali adalah anak yang supel dan baik, akhirnya kami bisa berkawan cukup akrab.
suatu hari ketika menunggu giliran mengaji, ane dikejutkan oleh pertanyaan ali,
ali: "yo (dia manggil ane tiyo), memang kamu nggak takut tinggal di rumah itu?"
ane: "memang kenapa li?"
ali: "kata mama q, rumah yang kamu tempati itu banyak hantunya"
ane: "ah masa?"
ali: "iyaa, kalau kata mama aku, seandainya lewat situ, kita disuruh hati hati, soalnya sering ada kecelakaan didepan rumah kamu"
mendengar pembicaraan kami, beberapa anak mulai bergabung dan ikut membicarakan kemistisan rumah yang keluargaku tempati.
mereka saling menyumbang cerita tentang berhantunya rumah itu dan efek yang ditimbulkan disekitarnya.
ada yang bercerita jika julaknya (paman) pernah melihat manusia yang melompat lompat diantara ujung daun pohon kesturi besar didepan halaman rumahku. dan kemudian keesokan harinya di depan rumahku ada kecelakaan mobil yang menewaskan supirnya.
kernet yang selamat ketika ditolong warga, bercerita jika dia melihat banyak wanita berbaju putih duduk diatas pohon yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari tepi jalan raya. kemudian wanita2 itu beterbangan menuju tengah jalan dan tiba2 hilang seiring dengan munculnya mobil L300 yang mendadak kehilangan kendali dan masuk ke lajur berlawanan dimana truk itu melaju.
kemudian ada pula yang bercerita jika acilnya (bibi) di kala menjelang maghrib melihat ada seorang wanita yang mandi di sungai depan rumahku,
setelah disapa, wanita itu tiba2 menoleh dan tersenyum memperlihatkan mulutnya yang bertaring panjang + berlumuran darah.
kontan acilnya itu langsung berlari ketakutan.
ane cuma manggut manggut ketika mendengar cerita mereka dan mulai mencocokan dengan peristiwa peristiwa yang sudah keluarga kami alami. hingga akhirnya ngaji selesai dan kami pulang ke rumah masing masing. aku mulai mencerna dengan pikiran bocahku, dan kusimpulkan jika rumah itu memang sangat angker.
ane juga pernah mendengarkan cerita orang2 yang duduk di warung kopi seberang rumah ketika ane ikut ibu yang menengok Kai (kakek) pemilik warkop yang sedang sakit.
mereka bercerita jika keluarga perantauan dari jawa yang tinggal di rumah itu benar benar pemberani. mereka tidak sadar jika anak kecil yang duduk memperhatikan mereka itu adalah salah satu penghuninya

mereka bercerita jika dulu mereka pernah menolak permintaan dari seorang orang kaya pendatang yang tiba2 membeli rumah itu dan menawari mereka menjadi penjaganya.
mereka berkata dibayar berapapun mereka nggak akan mau tinggal disana.
setelah itu silih berganti mereka menceritakan keangkerannya. mulai dari perempuan perempuan berbaju putih yang sering menampakan diri di atas pohon kesturi, lalu wanita setengah telanjang yang bertaring dan bersimbah darah, ada juga makhluk raksasa berbulu yang terkadang mengganggu pengguna jalan yang lewat.
namun dari sekian banyak cerita, tak ada satupun yang tahu sejarah rumah itu. hanya saja mereka berkata jika rumah itu termasuk salah satu rumah yang berdiri pertama kali di daerah gam**t. dan sebelum ditempati oleh keluarga kami, rumah itu sudah kosong nyaris 20 tahun.
dan yang lebih ngeri, katanya interior asli rumah itu, katanya bisa kembali ke tempatnya jika dipindah.
ane awalnya kurang paham maksud dari kata2 mereka, namun belakangan ane mengerti yang dimaksud "kembali ke tempatnya" itu berarti barang2 tua di dalam rumah tidak boleh dipindah ataupun di keluarkan dari dalam.
(di kemudian hari bapak dan pakde bercerita jika mereka sudah sering memindahkan lukisan wanita tua bertaring di ruang utama ke dalam gudang, namun setiap dipindahkan, ketika pintu gudang di tutup, lukisan itu sudah kembali ada ditempatnya.

maka dari itu agar ibu ane nggak takut, setiap ditanya kenapa lukisannya belum dipindah, bapak dan pakde selalu beralasan jika lukisan itu terlalu sayang diletakan di gudang yang kotor dan bertikus, nggak boleh sama pak bos )
padahal pak bos dari bapak dan pakdhe ane mengaku lukisan itu sudah ada di situ semenjak di beli, bahkan karena beliau menilai lukisan itu termasuk barang antik, beliau berniat memindahkan dari rumah tua itu ke kediaman beliau di kota B.
namun setiap akan dibawa, selalu saja ada halangan, entah tukangnya yang tiba2 kabur tidak kembali, ada juga yang mengaku sudah membawa lukisan itu ke kediaman bos dan memasangnya, padahal pak bos hanya melihat orang2 itu mondar mandir tanpa membawa apapun ditangan mereka

pak bos yang skeptis dengan hal2 berbau ghaib kemudian datang sendiri ke rumah itu dan membawa lukisannya pulang, namun apa yang terjadi?
sepanjang jalan mobil itu bermasalah, mulai dari ban mobil belakang bocor dua duanya, mogok tanpa sebab yang jelas hingga beberapa kali, dan kejadian2 tak masuk akal lainnya yang membuat perjalanan beliau yang seharusnya hanya 35 menit menjadi 6 jam!!!
puncaknya ketika beliau sudah benar2 marah dan sampai di rumah, beliau memaki2 lukisan itu di halaman rumahnya.
kemudian beliau membawa lukisan itu masuk.
belum sampai lukisan di dalam rumah, tiba2 beliau terpeleset dan sudut lukisan berukuran 2 x 0.8 meter yang terbuat dari kayu menimpa kakinya. beliau mengaduh kesakitan dan kemudian kakinya bengkak hingga berhari hari.
selama beliau sakit itu, beliau sering berteriak2 tengah malam, dan anak2 beliau juga serig diteror perempuan setengah telanjang bertaring panjang.
akhirnya beliau memilih untuk mengembalikan lukisan itu ke tempat asalnya setelah berkonsultasi dengan orang pintar kepercayaannya.
hal ini terjadi sebelum rumah itu kami tempati.
(bersambung )
jenggalasunyi dan 20 lainnya memberi reputasi
21