Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#3444
Part 97
Quote:


Ini adalah hari, dimana aku akan menemui Lydia.
Aku dibangunkan oleh Aurel untuk sholat shubuh.
Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan mengambil air wudhu.
Setelah itu, aku kembali kekamar untuk menjalankan ibadahku.
Tak lupa aku menelpon Lydia untuk mengingatkan hari ini.


Quote:


Tiba-tiba aku menjadi kasihan dengan Lydia.
Hatinya benar-benar tulus mencintaiku.
Niatku untuk memutuskan hubungan dengannya tiba-tiba sirna.
Aku urungkan niatku untuk mengakhiri hubungan ini.

Aku langsung mandi dan bersiap menuju rumah Lydia.
Kali ini, pukul 06.30 WIB, aku langusng bergegas menuju rumahnya.
Untungnya, perjalanan kali ini tidak membutuhkan waktu lama karena lalu lintas dihari libur sangat sepi.
Apa lagi ini masih pagi.
Pukul 07.30, aku telah sampai didepan rumahnya.
Lydia langsung menyambutku.

Lydia : "Yank.."
Rea : "Halo, yank.. Mata kamu bengkak..", sambil mengusap air matanya yang membasahi pipinya.
Lydia : "Hhmm.. Masuk yuk.. Jangan disini.."
Rea : "Iya.."

Aku parkirkan motor papaku didepan rumah Lydia.
Lalu, aku masuk kedalam rumahnya dan duduk diruang tamu.

Lydia : "Jangan disini, yank.."
Rea : "Kenapa emangnya ?"
Lydia : "Dikamarku aja. Biar aku cerita ke kamu nya enak.. Kalo disini, takut tetangga nguping.."
Rea : "Ya ampun.. Ya udah.."

Aku masuk kedalam kamarnya Lydia.
Dia menutup pintu dan menguncinya.
Tanpa mengucap satu patah kata, dia langsung menangis memelukku.

Lydia : "Maafin aku.."
Rea : "...."
Lydia : "Aku malu, yank.."
Rea : "Udah udah.."
Lydia : "Jangan putusin aku.."
Rea : "Siapa yang mau putusin kamu sih yank.."
Lydia : "...."
Rea : "Kapok ?"
Lydia : "Kapok yank.."
Rea : "Masih mau nonton bokep lagi terus temen kamu tau kalo kamu suka ?"
Lydia : "Ngga yank.. Ngga.. Aku malah takut sekarang.."
Rea : "Hhmm.. Kemarin nafsu banget sama aku.. Sekarang kenapa jadi takut ?"
Lydia : "Pokoknya aku ga mau.. Aku takut.. Aku ga mau sekolah lagi.. Aku mau keluar aja.."
Rea : "Loh kok gitu ?"
Lydia : "Aku ga mau ketemu dia.. Ga mau ketemu temen-temenku.. Dia udah tau aku gimana.. Pasti udah nyebar kemana-mana.."
Rea : "Kamu udah cerita ke orang tua kamu belom ?"
Lydia : "....", dia hanya menggelengkan kepalanya.

Lydia : "Aku takut, yank.."
Rea : "Tapi orang tua kamu pasti nanya kenapa kamu mau keluar.."
Lydia : "...."
Rea : "Kamu mau jawab apa ?"
Lydia : "Ga tau.. Pokoknya aku ga mau lagi balik kesana.."
Rea : "Yank.."
Lydia : "...."
Rea : "Hubungan kita..."
Lydia : "GA MAU PUTUS !! AKU GA MAU !!"
Rea : "I.. Iya.. Aku tau.. Aku cuma.."
Lydia : "Please yank.. Jangan putusin aku.. Atau kamu mau ngelakuin kayak yang aku lakuin ke temenku ? Ayo yank.. Aku bisa kok.. Asalkan kita ga putus.."
Rea : "Bukan itu maksudku.. Kamu ga perlu lakuin itu sama aku, yank.."
Lydia : "Terus apa kalo bukan mau putusin aku ? Aku tau kok, kamu pasti sakit hati sama aku.."
Rea : "Kalo sakit hati sih iya.. Siapa sih yang ngga marah kalo pacarnya main gila sama cowok lain.."
Lydia : "Maaf.."
Rea : "Tadinya aku mau langsung putusin kamu, yank.."
Lydia : "Ampun yank.. Jangan.. Kamu boleh ikat aku ditempat tidur dan rudapaksa aku terserah.. Tapi jangan putusin aku.."
Rea : "Ngga.. Aku ga bakalan lakuin itu.. Kamu dengerin dulu.."
Lydia : "...."
Rea : "Tapi, aku konsultasi dengan temenku.. Dia bilang, ini bukan salahku, ini bukan salah kamu.."
Lydia : "...."
Rea : "Kamu taruhan karena ga mau diajak ML lagi sama dia kan ?"
Lydia : "Iya.."
Rea : "Tapi nyata nya kamu kalah dan harus terima konsekuensi.."
Lydia : "Iya.."
Rea : "Kamu bener kok.. Kamu udah berusaha untuk menjauhi perbuatan itu ya walaupun gagal.."
Lydia : "...."
Rea : "Temen kamu masih suka minta ML ?"
Lydia : "Masih.. Dia bilang, ML nya belum.. Aku masih hutang janji sama dia.."
Rea : "Lebih baik, kamu jujur ke orang tua kamu.. Lagian kamu dipaksa kan sama dia.."
Lydia : "Iya.."
Rea : "Bilang aja kamu disekolah diajakin ML terus sama dia dan kamu risih.. Akhirnya terpaksa deh taruhan dengan mempertaruhkan badan kamu tapi kamu gagal dan dia maksa sampe nyulik kamu kekamarnya.."
Lydia : "Aku takut orang tua aku marah.."
Rea : "Marah karena kejujuran itu akan beda sama marah karena ketahuan berbohong.."
Lydia : "Ayank.."
Rea : "Iya.."
Lydia : "Jangan putusin aku.."
Rea : "Ya ampun yank.. Aku ga putusin.. Emang aku ada bilang kalo kita putus.."
Lydia : "Ngga ada.."
Rea : "Daripada kamu nangis terus, kita jalan-jalan yuk.."
Lydia : "Mata ku bengkak.. Aku malu keluar rumah.."
Rea : "Cuci muka dulu sana terus ganti baju.."
Lydia : "Ya udah kamu keluar dulu yank.."
Rea : "Kirain aku harus didalem liatin kamu telanjang.. Hahahahahahaha.."
Lydia : "NGGA !! Aku beneran takut tau yank.."
Rea : "Iya iya.. Aku tunggu didepan ya.."

Aku keluar kamar Lydia.
Aku duduk dibangku terasnya sambil menunggu dia berganti pakaian.
Aku buka HPku untuk cek SMS yang masuk.
Aku pikir SMS ini dari Aurel.

Quote:


Tak lama kemudian, Lydia keluar.
Dia menggunakan kaos berwarna biru muda, celana jeans pendek dan rambut panjangnya digerai sampai ke punggungnya.
Tak seperti biasanya dia memakai kacamata minusnya pada saat diluar kelas.
Astaga, mengapa Lydia begitu cantik kelihatannya ?
Dia lebih cantik dari sebelumnya.

Lydia : "Mau kemana yank ?"
Rea : "Nonton mau ?"
Lydia : "Ayo deh.. Tapi aku ga tau ada film apa.."
Rea : "Liat disana aja nanti.."

Aku dan Lydia segera berangkat menuju bioskop terdekat.
Sesampainya disana, aku dan Lydia mengantri membeli tiket.
Setelah itu, kami masuk kedalam teather karena film tak lama lagi dimulai.

Didalam studio, Lydia terus melingkarkan tangannya dilenganku dan menyandarkan kepalanya dibahuku.
Aku hanya bisa mengelus-elus dadanya.
Eh bukan, maksudku kepalanya.
Ya kepalanya.

Setelah selesai menonton, aku makan bersama Lydia.
Dia duduk tepat disampingku.
Tiba-tiba, dia membalikkan badannya dan menghadap ke tubuhku.

Rea : "Kenapa yank ?"
Lydia : "Itu, cowok yang ada disebelahku.."
Rea : "Yang pake seragam itu ?"
Lydia : "Iya.."
Rea : "Kenapa ?"
Lydia : "Dia..."
Rea : "Dia ?"
Lydia : "Dia yang maksa aku ML kemarin.."

Aku beranjak dari tempat dudukku dan menghampiri lelaki tersebut.
Lydia sempat menahan tanganku tetapi aku sudah terlanjur didepan lelaki itu.

.... : "Ada apa, mas ?"
Rea : "Ikut gw lo..", sambil merangkul lehernya.

Aku bawa dia turun ke tempat parkiran mobil.
Aku cari tempat yang sepi tak ada penjaga.
Lydia hanya bisa melihat kami berdua tanpa ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

.... : "Apa-apaan sih lo ?! Oh, pasti karena jablay ini.."
Rea : "Jaga mulu lo !! Dia cewek gw yang udah lo paksa hubungan badan !!"
.... : "Dia kalah dan harus terima konsekuensi.."
Rea : "Dan lo juga harus terima konsekuensi dari gw !!"

Tanpa pikir panjang, aku langsung memukulinya.
Untung saja Lydia tidak berteriak melihatku berkelahi.
Setelah puas memukulinya, aku tinggalkan dia sendirian.
Aku ajak Lydia pulang kerumahnya.

Sesampainya disana aku langsung duduk diteras depan rumahnya.
Dia juga ikut duduk disampingku.

Rea : "Kamu senyum-senyum gitu ?"
Lydia : "Hehehe.. Ga apa-apa.. Aku seneng aja.."
Rea : "Seneng gimana ?"
Lydia : "Ayank mukulin dia.."
Rea : "Kalo dia bales ke kamu gimana ?"
Lydia : "Ga gimana-gimana.. Kan ada ayank.."
Rea : "Eh yank.. Aku pulang sekarang ya.. Aku mau ke warnet dulu.. Ditungguin bos ku.."
Lydia : "Iya yank.. Makasih untuk hari ini.."
Rea : "Aku pulang ya sayang.."
Lydia : "Iya.. Hati-hati dijalan.."

Aku segera menyalakan motor papaku dan berangkat menuju warnet.
Lagi-lagi aku harus melalui jalan yang padat.
Memang aku butuh tenaga ekstra untuk sekali bertemu dengan Lydia.

2 jam perjalanan yang melelahkan, sampailah aku diwarnet.
Ada sebuah mobil merah terparkir didepan.
Berarti ada Vina didalam.
Aku langsung masuk kedalam untuk menemui Vina.
Ternyata dia tidak sendiri.
Ada Della yang menemaninya di ruangan dalam.

Vina : "Ini dia yang ditungguin daritadi.
Rea : "Capek ah gw.. Lemes banget.."
Della : "Gimana ? Jadi putus ?"
Rea : "Ngga.. Gw ga tega.."
Della : "Ah gimana sih lo jadi cowok.."
Rea : "Lo ga tau aja tadi gw baru dateng gimana.."
Vina : "Emang gimana ?"
Rea : "Gw baru duduk.. Belom ngomong.. Udah dipeluk.. Dia nangis kejer.. Minta supaya jangan diputusin.."
Vina : "Buahahahahahahaha.. Nah loh.. Anak orang lo nangisin.."
Rea : "Sue lo.. Gimana gw mau putusin coba.. Lagian emang bukan salah dia.. Dia ampe takut buat masuk sekolah gara-gara takut ketemu itu cowok.."
Della : "Ya wajar sih.. Pasti dia punya trauma.."
Rea : "Nah.. Ajaibnya, gw ketemu ama tuh cowok.."
Vina : "Anjir.. Dimana ?"
Rea : "Balik nonton pas lagi makan.. Gw tarik langsung keparkiran.. Gw hajar.."
Della : "Cewek lo gimana ?"
Rea : "Cewek gw diem aja.. Malah seneng gw mukulin dia.."
Vina : "Pokoknya hari ini seorang Andrea Raffertha gagal mutusin hubungannya sama cewek.."
Della : "Hahahahahaha.. Lo kayak ga seneng gitu, Vin.."
Vina : "Hah ? Biasa aja gw.."
Della : "Lo suka sama Rea ?"
Vina : "Ngga.. Selera gw bukan bocah ingusan baru punya KTP kayak dia..."

*DEG*

Jantungku berdetak dengan kencang.
Hatiku seakan-akan seperti tertusuk setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Vina barusan.
Entah apa yang aku rasakan.
Aku juga tidak tahu.
Mudah-mudahan ini hanyalah perasaan sesaat.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.