- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#2099
Part 55
"“Vin.. kamu sekarang gitu ya sama aku… “ ane kaget karena tiba-tiba Wulan mengigau pelan. Ane cuma tersenyum geli, saat tidurpun Wulan masih sempat-sempatnya mengomel. Ahaa… yess !! Mumpung Wulan tidur, ini kesempatan emas buat ane kabur jemput Shela. Segera ane mengambil jaket yang tergeletak di lantai, lalu dengan berjingkat-jingkat ane menuju pintu. Tetapi tiba-tiba ane melihat ada secangkir coffemix di meja, sepertinya Wulan membuatkannya buat ane, soalnya masih utuh. Selama ini ane emang sering minta dibuatkan coffemix atau teh anget kalo ke rumah Wulan. Duh… Wulan baik bener, ane jadi merasa bersalah tadi berniat kabur diam-diam. Setelah menghabiskan secangkir coffemix tadi, ane lalu mendekati Wulan yang tertidur lelap.
“Lan… “ ane berbisik ke telinga Wulan.
“Aku pamit dulu ya. “ mendengar suara ane, Wulan pun terbangun dan membuka matanya.
“Kamu jadi jemput Vin ? “ tanya Wulan dengan wajah masih terlihat ngantuk.
“Iya. “jawab ane pelan.
“Makasih ya atas semuanya. “ kata ane lagi.
“Masa cuma bilang makasih doang. “ jawab Wulan dengan wajah cemberut.
“Makasih ya. “ kata ane sembari menggenggam tangan Wulan dan menciumnya.
Wulan nggak menjawab cuma tersenyum, dan membalas memegang tangan ane. Lalu dia membalikkan badan sehingga posisi tidurnya menghadap tembok. Mungkin Wulan masih mengantuk, atau mungkin juga dia merasa cemburu melihat ane mau menjemput Shela, seperti yang sudah-sudah, entahlah, yang jelas jam udah menunjukkan pukul 14.40, ane harus buru-buru menjemput sang tuan putri.
Sampai di halaman, ane lagi-lagi ibunya Wulan yang lagi menyirami tanaman. Dan ane gak lupa pamit sama beliau, dan kemudian langsung menggeber motor menuju kosan Shela. Jam tiga lebih lima ane akhirnya sampai di depan gerbang kosan Shela, dan langsung menelpon nomor XL-nya.
****tuuuuuuuttt… tuuuuttt *****
“Halo… “ jawab Shela.
“Aku tunggu dibawah lho. “ kata ane.
“Kamu ke sini dulu deh. Aku baru ribet soalnya. “ jawab Shela.
“Oke. “ jawab ane.
Sampai di kamarnya Shela, ane lihat dia masih belum siap dan masih memakai tanktop dan hotpants yang … astagaa, sumpah, bikin darah ane langsung mengalir ke bawah. Soalnya selain cakep, tubuh Shela juga seksi banget, mungkin 11-12 sama body-nya Wulan.. eh nggak sih, masih yahud bodynya Wulan.. eh nggak, bagusan Shela, ehh.. ah sudahlah. Shela terlihat masih sibuk merapikan dan memilah tumpukan baju-bajunya yang akan di masukkan ke lemari. Mungkin baju yang dia laundry barusan datang.
“Lho kamu belum siap Shel ? “ tanya ane.
“Iya bentar. Kamu duduk dulu lah. “ kata Shela sembari memasukkan tumpukan bajunya ke lemari pakaian.
“Masih jam tiga kan ? Sampai sasana jam empat kurang juga nggak apa-apa. “ kata Shela lagi.
“Aku nyeterika baju dulu yah. “ kata Shela seraya mengambil seterika dan seragam Karate-nya yang berada di atas springbed.
“Lho seragammu nggak kamu laundry ? “ tanya ane.
“Jadinya lama Vin, ya terpaksa aku cuci sendiri. “ jawab Shela sambil mencolokkan seterika ke stop kontak.
“Lho kamu juga bisa nyuci baju toh ? “ tanya ane setengah meledek.
“Ya bisa dong. Kalo ngekos syarat utama harus bisa cuci baju. “ jawab Shela.
“Masak bisa nggak hehe ? “ tanya ane lagi.
“Ya besok belajar. “ jawab Shela cuek. Kami berdua lalu terdiam, Shela asyik menyetrika sedangkan ane asyik browing HP ane.
"Emang aku kurang feminin ya ? " tanya Shela tiba-tiba.
"Kok kamu nanya gitu ? " tanya ane.
"Ya nggak papa sih, cuma nanya aja. "
"Sebenarnya kamu udah feminin kok, ya cuma.... "
"Cuma apa hayoo ? " tanya Shela bernada ketus sembari menatap ane.
"..cuma galaknya minta ampun. " jawab ane sambil nyengir.
"Aku kan galak cuma sama kamu, soalnya kamu nyebelin. " jawab Shela ketus.
"Feminin mana aku sama Wulan ? " tanya Shela lagi. Waduh ??
"Kok bandinginnya sama Wulan ? " tanya ane. Duh, Shela mulai bawa-bawa Wulan, kayaknya dia mulai terganggu dengan kehadiran Wulan.
"Gak tau, tiba-tiba kepikiran aja. Emang sih aku sebel sama dia, tapi kalo dilihat-lihat sebenarnya dia cewek yang menarik. " jawab Shela.
Ane nggak menjawab kemudian mendekati Shela yang asyik menyetrika dan memeluk pinggangnya dari belakang. Pinggang Shela emang padat dan berisi, wajar sih kan dia rajin latihan.
"Itu nggak penting Shel, yang jelas aku sayang sama kamu. " kata ane.
"Tuh kan gerayangan lagi. " protes Shela.
"Ini kan cuma ekspresi rasa sayang. " kata ane.
"Di kamar sebelah ada temenku lho, dia bisa kapan aja kesini. " kata Shela
"Nggak papa, namanya juga orang pacaran. " kilah ane.
"Iya tapi... " ane nggak memperdulikan protes Shela dan langsung mencium leher belakangnya.
"Apaan sih ? Geli tau !! " kata Shela sembari menggerakkan pundaknya, tapi ane tetep aja menciumi leher belakangnya.
"Udah dong !! " teriak Shela menggelinjang kegelian tapi dia nggak berusaha melepaskan tangan ane. Biasa lah, paling juga malu-malu mau.
"Kalo gitu kiss bibir. " jawab ane.
"Kamu kok mintanya kiss mulu. " protes Shela.
"Kan kamunya belum pernah ngasih. " jawab ane.
"Yah tapi lepasin tanganmu dulu. " kata Shela.
"Beneran nih ? " tanya ane sembari melepaskan pelukan ane.
"Tutup mata kamu. " kata Shela sembari duduk menghadap ane.
Ane pun nurut lalu menutup mata ane. Haha yess !! Akhirnya dapet juga kiss dari Shela setelah beberapa kali gagal mulu. Tapi mana nih ane tunggu beberapa detik kok.... brukk !! Tiba-tiba benda seperti kain panas menimpa muka ane. Apaan nih ? Ane membuka mata ternyata Shela membekap muka ane pake seragam Karatenya yang habis diseterika.
"Apa-apaan ini ? " protes ane sembari memegang seragam Karatenya.
"Nih sekalian. " kata Shela lalu menaruh sport-bagnya ke pangkuan ane.
"Tolong seragamku kamu lipet yang rapi terus kamu masukkan ke tas. " kata Shela bernada memerintah.
"Ih curang !! " kata ane sewot.
"Kenapa ? Nggak mau ? " jawab Shela seraya mengacungkan seterika yang masih tertancap di colokan.
"Iya iya. " gerutu ane sembari melipat seragam Shela di karpet.
"Ehh ngelipatnya di luar sana, aku mau ganti baju. " kata Shela.
"Udah bo'ong, terus nyuruh-nyuruh sekarang malah ngusir-ngusir lagi. " protes ane sembari beranjak berdiri sambil membawa baju Karate dan sportbag Shela.
"Halah bawel. Udah sana keluar. Hush... hush... " kata Shela sembari mendorong badan ane keluar kamar.
“Lan… “ ane berbisik ke telinga Wulan.
“Aku pamit dulu ya. “ mendengar suara ane, Wulan pun terbangun dan membuka matanya.
“Kamu jadi jemput Vin ? “ tanya Wulan dengan wajah masih terlihat ngantuk.
“Iya. “jawab ane pelan.
“Makasih ya atas semuanya. “ kata ane lagi.
“Masa cuma bilang makasih doang. “ jawab Wulan dengan wajah cemberut.
“Makasih ya. “ kata ane sembari menggenggam tangan Wulan dan menciumnya.
Wulan nggak menjawab cuma tersenyum, dan membalas memegang tangan ane. Lalu dia membalikkan badan sehingga posisi tidurnya menghadap tembok. Mungkin Wulan masih mengantuk, atau mungkin juga dia merasa cemburu melihat ane mau menjemput Shela, seperti yang sudah-sudah, entahlah, yang jelas jam udah menunjukkan pukul 14.40, ane harus buru-buru menjemput sang tuan putri.
Sampai di halaman, ane lagi-lagi ibunya Wulan yang lagi menyirami tanaman. Dan ane gak lupa pamit sama beliau, dan kemudian langsung menggeber motor menuju kosan Shela. Jam tiga lebih lima ane akhirnya sampai di depan gerbang kosan Shela, dan langsung menelpon nomor XL-nya.
****tuuuuuuuttt… tuuuuttt *****
“Halo… “ jawab Shela.
“Aku tunggu dibawah lho. “ kata ane.
“Kamu ke sini dulu deh. Aku baru ribet soalnya. “ jawab Shela.
“Oke. “ jawab ane.Sampai di kamarnya Shela, ane lihat dia masih belum siap dan masih memakai tanktop dan hotpants yang … astagaa, sumpah, bikin darah ane langsung mengalir ke bawah. Soalnya selain cakep, tubuh Shela juga seksi banget, mungkin 11-12 sama body-nya Wulan.. eh nggak sih, masih yahud bodynya Wulan.. eh nggak, bagusan Shela, ehh.. ah sudahlah. Shela terlihat masih sibuk merapikan dan memilah tumpukan baju-bajunya yang akan di masukkan ke lemari. Mungkin baju yang dia laundry barusan datang.
“Lho kamu belum siap Shel ? “ tanya ane.
“Iya bentar. Kamu duduk dulu lah. “ kata Shela sembari memasukkan tumpukan bajunya ke lemari pakaian.
“Masih jam tiga kan ? Sampai sasana jam empat kurang juga nggak apa-apa. “ kata Shela lagi.
“Aku nyeterika baju dulu yah. “ kata Shela seraya mengambil seterika dan seragam Karate-nya yang berada di atas springbed.
“Lho seragammu nggak kamu laundry ? “ tanya ane.
“Jadinya lama Vin, ya terpaksa aku cuci sendiri. “ jawab Shela sambil mencolokkan seterika ke stop kontak.
“Lho kamu juga bisa nyuci baju toh ? “ tanya ane setengah meledek.
“Ya bisa dong. Kalo ngekos syarat utama harus bisa cuci baju. “ jawab Shela.
“Masak bisa nggak hehe ? “ tanya ane lagi.
“Ya besok belajar. “ jawab Shela cuek. Kami berdua lalu terdiam, Shela asyik menyetrika sedangkan ane asyik browing HP ane.
"Emang aku kurang feminin ya ? " tanya Shela tiba-tiba.
"Kok kamu nanya gitu ? " tanya ane.
"Ya nggak papa sih, cuma nanya aja. "
"Sebenarnya kamu udah feminin kok, ya cuma.... "
"Cuma apa hayoo ? " tanya Shela bernada ketus sembari menatap ane.
"..cuma galaknya minta ampun. " jawab ane sambil nyengir.
"Aku kan galak cuma sama kamu, soalnya kamu nyebelin. " jawab Shela ketus.
"Feminin mana aku sama Wulan ? " tanya Shela lagi. Waduh ??
"Kok bandinginnya sama Wulan ? " tanya ane. Duh, Shela mulai bawa-bawa Wulan, kayaknya dia mulai terganggu dengan kehadiran Wulan.
"Gak tau, tiba-tiba kepikiran aja. Emang sih aku sebel sama dia, tapi kalo dilihat-lihat sebenarnya dia cewek yang menarik. " jawab Shela.
Ane nggak menjawab kemudian mendekati Shela yang asyik menyetrika dan memeluk pinggangnya dari belakang. Pinggang Shela emang padat dan berisi, wajar sih kan dia rajin latihan.
"Itu nggak penting Shel, yang jelas aku sayang sama kamu. " kata ane.
"Tuh kan gerayangan lagi. " protes Shela.
"Ini kan cuma ekspresi rasa sayang. " kata ane.
"Di kamar sebelah ada temenku lho, dia bisa kapan aja kesini. " kata Shela
"Nggak papa, namanya juga orang pacaran. " kilah ane.
"Iya tapi... " ane nggak memperdulikan protes Shela dan langsung mencium leher belakangnya.
"Apaan sih ? Geli tau !! " kata Shela sembari menggerakkan pundaknya, tapi ane tetep aja menciumi leher belakangnya.
"Udah dong !! " teriak Shela menggelinjang kegelian tapi dia nggak berusaha melepaskan tangan ane. Biasa lah, paling juga malu-malu mau.
"Kalo gitu kiss bibir. " jawab ane.
"Kamu kok mintanya kiss mulu. " protes Shela.
"Kan kamunya belum pernah ngasih. " jawab ane.
"Yah tapi lepasin tanganmu dulu. " kata Shela.
"Beneran nih ? " tanya ane sembari melepaskan pelukan ane.
"Tutup mata kamu. " kata Shela sembari duduk menghadap ane.
Ane pun nurut lalu menutup mata ane. Haha yess !! Akhirnya dapet juga kiss dari Shela setelah beberapa kali gagal mulu. Tapi mana nih ane tunggu beberapa detik kok.... brukk !! Tiba-tiba benda seperti kain panas menimpa muka ane. Apaan nih ? Ane membuka mata ternyata Shela membekap muka ane pake seragam Karatenya yang habis diseterika.
"Apa-apaan ini ? " protes ane sembari memegang seragam Karatenya.
"Nih sekalian. " kata Shela lalu menaruh sport-bagnya ke pangkuan ane.
"Tolong seragamku kamu lipet yang rapi terus kamu masukkan ke tas. " kata Shela bernada memerintah.
"Ih curang !! " kata ane sewot.
"Kenapa ? Nggak mau ? " jawab Shela seraya mengacungkan seterika yang masih tertancap di colokan.
"Iya iya. " gerutu ane sembari melipat seragam Shela di karpet.
"Ehh ngelipatnya di luar sana, aku mau ganti baju. " kata Shela.
"Udah bo'ong, terus nyuruh-nyuruh sekarang malah ngusir-ngusir lagi. " protes ane sembari beranjak berdiri sambil membawa baju Karate dan sportbag Shela.
"Halah bawel. Udah sana keluar. Hush... hush... " kata Shela sembari mendorong badan ane keluar kamar.
Diubah oleh gridseeker 16-01-2017 09:59
khuman dan 5 lainnya memberi reputasi
6
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan