Berikut kami jabarkan logika bodoh nasta*k yang dipakai buat orgasme thread HT.
Nasbung, Nastak silahkan baca sampai habis.
Quote:
Djarot: Butuh Lima Tahun Lagi untuk Benar-Benar Tuntas
zonalima.com – Jangka waktu lima tahun untuk bisa membangun Jakarta menjadi semakin maju dan sejahtera tidaklah cukup menurut Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Lima tahun itu masih belum cukup. Kami butuh lima tahun lagi untuk menyelesaikan tugas ini supaya betul-betul on the track, betul-betul tuntas,” kata Djarot di Jakarta pada Rabu (11/1/2017).
Menurutnya, pembangunan kota Jakarta yang kompleks perlu dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya sekedar wacana saja namun ada tindakan nyata dan proses itu berkelanjutan. Selain itu, bersama dengan pasangan calonnya, Ahok, mereka mengusung pembangunan Jakarta yang berpusat pada pengembangan kualitas hidup manusia (people centered development).
“Kami ingin membangun manusia seutuhnya, orientasi kami people centered development, pembangunan yang berpusat pada manusia,” ungkap Djarot.
Ia juga menjelaskan bahawa pemcapaian pembangunan kualitas kehidupan manusia di dasarkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang terkait dengan kualitas hidup manusia.
Dan utuk saat ini, IPM Jakarta, menurut Djarot telah mencapai 78,99 yang merupakan angka tertinggi di Indonesia.
“Muara pembangunan itu selalu terpusat kepada manusia, tentu saja dengan lingkungan,” tuturnya lagi.
Semakin tinggi angka IPM, kata Djarot, itu menunjukan pembangunan yang semakin maju dan kualitas hidup manusia atau penduduknya semakin meningkat. Dalah hal ini termasuk dalam mengakses hasil pembangunan untuk memperoleh kesejahteraan seperti pendapatan, kesehatan dan pendidikan seperti diberitakan Antara.
- See more at:
http://www.zonalima.com/artikel/1160....dUWUdjEs.dpuf
Djarot Sebut Indeks Pembangunan Manusia Jakarta Tertinggi, Benarkah?
Quote:
Quote:
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyebut indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta tertinggi di Indonesia.
Djarot menyampaikan pernyataan itu saat debat terbuka Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (13/1/2017).
Saat itu, Djarot tengah menjawab pertanyaan terkait penggusuran dan relokasi di Jakarta.
Menurut dia, warga Jakarta tak boleh tinggal di lokasi yang tak manusiawi seperti bantaran sungai dan kolong jembatan.
Dia berkomitmen untuk memindahkan kehidupan mereka ke tempat layak seperti rusun berukuran 36 meter persegi yang disokong sejumlah fasilitas, seperti subsidi kehidupan pendidikan, transportasi, dan kebutuhan bahan pokok.
“Kita tak heran IPM (indeks pembangunan manusia) Jakarta paling tinggi,” kata Djarot di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.
Lantas, benarkah IPM Provinsi DKI Jakarta tertinggi di Indonesia? Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Provinsi DKI Jakarta berada di posisi pertama pada tahun 2015.
IPM di Jakarta mencapai 78,99. Berdasarkan penelusuran dari BPS, dalam kurun lima tahun terakhir, IPM Provinsi DKI Jakarta terus meningkat.
Adapun IPM Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 adalah 76,31, tahun 2011 sebesar 76,98, pada tahun 2012 sebesar 77,53, pada tahun 2013 sebesar 78,08, pada tahun 2014 sebesar 78,39, dan tahun 2015 mencapai 78,99.
Tak heran bila BPS menyebut Provinsi DKI Jakarta sudah menjadi provinsi dengan IPM tertinggi sejak indeks pembangunan manusia dihitung.
Menurut BPS, capaian ini didasari lantaran Jakarta sebagai pusat dari semua kegiatan, baik pendidikan, perekonomian, bisnis, maupun wisata.
Selain itu, akses untuk mendapatkan pendidikan ataupun kesehatan di Jakarta sangat mudah.sumur
,
Sumber: HT Kaskus
_______________________________________________________________________________
Nastak, Djarot, Ahox, bangga-banggain IPM Jakarta tertinggi, padahal dari zaman FOKE juga IPM jakarta udah tertinggi se-Indonesia.
Ya jelas, BPS juga bilang, faktor terbesarnya karena Jakarta pusat semua kegiatan lantaran ibukota. Disusul kota-kota pariwisata dan pusat ekonomi lainnya.
Namun kalau kita mau pakai logika nasta*k dkk, bahwa salah satu index keberhasilan kepemimpinan, ternyata bukan ahox-jrot lah pemenangnya, melainkan foke. Kenapa?
Berikut Analisisnya:
_______________________________________________________________________________
Quote:
"Adapun IPM Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 adalah 76,31, tahun 2011 sebesar 76,98, pada tahun 2012 sebesar 77,53, pada tahun 2013 sebesar 78,08, pada tahun 2014 sebesar 78,39, dan tahun 2015 mencapai 78,99." (Kutipan Nasta*k)
________________________________________________________________________
2010-2011: Zaman Foke, dari 76.31 menjadi 76.98, Margin nya = 0.67
2011-2012: Zaman Foke, dari 76.98 menjadi 77.53, Margin = 0.55
2012-2013: Zaman Jokowi, dari 77.53 menjadi 78.08, Margin = 0.55
2013-2014: Zaman Jokowi, dari 78.08 menjadi 78.39, Margin = 0.31
2014-2015: Zaman Ahok, dari 78.39 menjadi 78.99, Margin = 0.6
________________________________________________________________________
Wkwkwkw, Nastak orgasme pakai data diatas, HT pula..
Padahal kalao kita pakai data yang nastak kutip, Margin IPM Tertinggi dipegang sama FOKE tahun 2010-2011.
Dan kalaulah salah satu indikator keberhasilan kepemimpinan adalah dari IPM, maka FOKE lah juaranya dari data diatas
Gue gak belain foke yak, gue cuman minjem logikanya Ah-Djrot, dan ta*ikerss..