- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#1182
Cobaan lagi
Hari hari bahagia kurasakan setelah kelahiran putri pertamaku. Apalagi Viona tampak bahagia walau kurang tidur di malam hari. Mungkin benar kata orang banyak anak banyak rejeki, kelahiran putri pertamaku membawa berkah tersendiri. Usaha cafe dan percetakan mulai meningkat. Sepertinya urusan mencari nafkah dimudahkan.
Tapi seperti kata pepatah semakin tinggi pohon semakin besar angin bertiup. Ketika usaha yang kurintis sudah mulai mapan ada saja cobaan yang menerpa. Bermula aku membuka cafe baru. Ruko warisan papah Hadi yang dulu dikontrakan kujadikan cafe karena pengontrak yang dulu tidak memperpanjang kontrak. Sebenarnya di dekat cafe sudah ada 3 cafe. Aku buka dengan konsep dan menu berbeda. Dan setelah 5 bulan berjalan usaha cafe itu meningkat.
Dan ada cafe yang terdahulu buka mulai sepi. Mungkin karena para pengunjung ingin merasakan suasana baru.
Aku pulang dari cafe ketika sampai rumah langsung menggendong putriku. Putriku yang kini telah berusia 6 bulan sudah mulai bisa diajak bercanda. Aku mendengar jeritan Viona dari kamar mandi. Sambil menggendong Anisa aku menuju kekamar mandi.
"Ada apa yang, sampai teriak?": tanyaku.
"Tatadi.. Tadi.. Ada kepala di bak mandi": kata Viona
Aku menengok ke bak tapi tidak ada apa apa.
"Sudah gak ada": kataku.
"Aku takut": kata Viona.
"Ya udah aku tungguin diluar dekat pintu.": kataku.
Aku tajamkan rasa coba memeriksa keadaan sekitar. Tapi tak ada hal yang aneh. Setelah Viona beres mandi. Aku memberikan anisa agar digendong Viona. Aku masuk kamar mandi untuk mandi. Sekejap rasa tak enak menerpaku. Aku waspada dan ternyata disudut kamar mandi ada sosok yang sedang berjongkok segera ku baca doa bersiap dengan segala yang terjadi. Tapi tiba tiba sosok itu menghilang.
Setelah mandi aku keruang keluarga menonton tv. Aku meminta bibi membuatkan kopi untukku. Bibi segera kedapur tiba tiba bibi menjerit,aku segera kedapur. Kulihat bibi terpaku diam aku menanyakan ada apa. Kata bibi tadi ada kepala nongol dijendela. Aku temanin bibi membuat kopi. Aku dan bibi kembali keruang keluarga dan ibu baru pulang dari pengajian. Viona dan Bibi menceritakan apa yang tadi mereka lihat pada ibu. Ibuku menyarankan kami berdoa memohon perlindungan pada Tuhan.
Singkat cerita pukul 8 malam mendadak lingkungan komplek serasa sepi ibu sudah masuk kamarnya. Begitu pula bibi. Aku mengecek pintu halaman dan pintu depan apa sudah terkunci atau belum. Setelah selesai mengecek aku masuk kamar kulihat Viona sudah tertidur disamping Anisa putriku.
Aku pun merebahkan diri kemudian aku tertidur. Aku terbangun mendengar Anisa menangis. Aku pun terbangun. Dan terdengar pintu kamarku diketuk. Viona membuka pintu ternyata Ibu yang mengetuk pintu.
"Ada apa nak ku dari tadi Ibu dengar Anisa menangis": kata Ibu.
"Iya ga tau bu kenapa Anisa nangis padahal ga ngompol atau pengin susu": kata Viona.
"Sini ibu liat": kata Ibu.
Ibu mendekati Anisa kemudian membaca doa meniup kedua telapak tangannya dan mengusap wajah Anisa. Tak lama Anisa tertidur lagi.
"Makasih ibu": kata Viona.
"Aka nanti kalau pulang dari pergi mandi dulu jangan gendong Anisa, tadi ada yang ngikut ganggu Anisa.": kata Ibu.
"Ya ibu tadi aku lupa langsung gendong Anisa": kataku
"Ya udah ibu balik lagi kekamar ibu": kata ibuku.
Ibu kembali kekamarnya, viona pun tidur disamping Anisa. Hpku bergetar. Ada bbm dari Irwan karyawan cafe. Dia bilang ada kejadian aneh di cafe. Duh apa yang terjadi dicafe.
Hari hari bahagia kurasakan setelah kelahiran putri pertamaku. Apalagi Viona tampak bahagia walau kurang tidur di malam hari. Mungkin benar kata orang banyak anak banyak rejeki, kelahiran putri pertamaku membawa berkah tersendiri. Usaha cafe dan percetakan mulai meningkat. Sepertinya urusan mencari nafkah dimudahkan.
Tapi seperti kata pepatah semakin tinggi pohon semakin besar angin bertiup. Ketika usaha yang kurintis sudah mulai mapan ada saja cobaan yang menerpa. Bermula aku membuka cafe baru. Ruko warisan papah Hadi yang dulu dikontrakan kujadikan cafe karena pengontrak yang dulu tidak memperpanjang kontrak. Sebenarnya di dekat cafe sudah ada 3 cafe. Aku buka dengan konsep dan menu berbeda. Dan setelah 5 bulan berjalan usaha cafe itu meningkat.
Dan ada cafe yang terdahulu buka mulai sepi. Mungkin karena para pengunjung ingin merasakan suasana baru.
Aku pulang dari cafe ketika sampai rumah langsung menggendong putriku. Putriku yang kini telah berusia 6 bulan sudah mulai bisa diajak bercanda. Aku mendengar jeritan Viona dari kamar mandi. Sambil menggendong Anisa aku menuju kekamar mandi.
"Ada apa yang, sampai teriak?": tanyaku.
"Tatadi.. Tadi.. Ada kepala di bak mandi": kata Viona
Aku menengok ke bak tapi tidak ada apa apa.
"Sudah gak ada": kataku.
"Aku takut": kata Viona.
"Ya udah aku tungguin diluar dekat pintu.": kataku.
Aku tajamkan rasa coba memeriksa keadaan sekitar. Tapi tak ada hal yang aneh. Setelah Viona beres mandi. Aku memberikan anisa agar digendong Viona. Aku masuk kamar mandi untuk mandi. Sekejap rasa tak enak menerpaku. Aku waspada dan ternyata disudut kamar mandi ada sosok yang sedang berjongkok segera ku baca doa bersiap dengan segala yang terjadi. Tapi tiba tiba sosok itu menghilang.
Setelah mandi aku keruang keluarga menonton tv. Aku meminta bibi membuatkan kopi untukku. Bibi segera kedapur tiba tiba bibi menjerit,aku segera kedapur. Kulihat bibi terpaku diam aku menanyakan ada apa. Kata bibi tadi ada kepala nongol dijendela. Aku temanin bibi membuat kopi. Aku dan bibi kembali keruang keluarga dan ibu baru pulang dari pengajian. Viona dan Bibi menceritakan apa yang tadi mereka lihat pada ibu. Ibuku menyarankan kami berdoa memohon perlindungan pada Tuhan.
Singkat cerita pukul 8 malam mendadak lingkungan komplek serasa sepi ibu sudah masuk kamarnya. Begitu pula bibi. Aku mengecek pintu halaman dan pintu depan apa sudah terkunci atau belum. Setelah selesai mengecek aku masuk kamar kulihat Viona sudah tertidur disamping Anisa putriku.
Aku pun merebahkan diri kemudian aku tertidur. Aku terbangun mendengar Anisa menangis. Aku pun terbangun. Dan terdengar pintu kamarku diketuk. Viona membuka pintu ternyata Ibu yang mengetuk pintu.
"Ada apa nak ku dari tadi Ibu dengar Anisa menangis": kata Ibu.
"Iya ga tau bu kenapa Anisa nangis padahal ga ngompol atau pengin susu": kata Viona.
"Sini ibu liat": kata Ibu.
Ibu mendekati Anisa kemudian membaca doa meniup kedua telapak tangannya dan mengusap wajah Anisa. Tak lama Anisa tertidur lagi.
"Makasih ibu": kata Viona.
"Aka nanti kalau pulang dari pergi mandi dulu jangan gendong Anisa, tadi ada yang ngikut ganggu Anisa.": kata Ibu.
"Ya ibu tadi aku lupa langsung gendong Anisa": kataku
"Ya udah ibu balik lagi kekamar ibu": kata ibuku.
Ibu kembali kekamarnya, viona pun tidur disamping Anisa. Hpku bergetar. Ada bbm dari Irwan karyawan cafe. Dia bilang ada kejadian aneh di cafe. Duh apa yang terjadi dicafe.
jenggalasunyi dan 8 lainnya memberi reputasi
9
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX