- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#1965
Part 53
"Baguslah kalo bubar. " jawab Wulan dengan cueknya.
"Kamu jangan sembarangan ya !! " ane tetap berusaha merebut HP ane dari tangan Wulan tapi terlambat, Wulan udah menempelkan HP ane di telinganya…
"Haloo..." Wulan menjawab panggilan Shela.
“Kamu nggak usah ganggu Vino, dasar cewek urakan !! “ kata Wulan lagi dengan nada membentak.
“Lan, kamu apa-apaan sih ?! “ dengan panik ane kembali berusaha meraih HP ane dari tangan Wulan.
“Aduh !! Sakit Vin !! “ teriak Wulan setelah ane mencengkram pergelangan Wulan dengan kuat dan mengambil paksa HP ane dari genggamannya.
“Kamu kasar banget sih !! “ protes Wulan, lalu beranjak berdiri dan ngeloyor pergi meninggalkan ane.
“Halo say… “ ane nggak memperdulikan Wulan dan langsung menjawab telpon Shela.
“Kok yang jawab pertama tadi suaranya Wulan ?! “ tanya Shela dengan nada marah.
“Kamu lagi sama Wulan ya ?! “ tanya Shela lagi setengah membentak.
“I..iya say… gini… “
“Kamu sebenarnya ada hubungan apa sih sama Wulan ?!! “
“Kan udah kubilang kami nggak ada hubungan apa-apa say. “ ane berusaha tenang.
“Jangan bohong ya !! Kenapa setiap aku telpon selalu ada Wulan ?!! “ Shela kelihatan marah banget. Duh, gara-gara kamu Lan.. keluh ane dalam hati.
“Gini say, kebetulan tadi aku ketemu Wulan di kantin… “ ane berusaha menjelaskan.
“Tuh kan kalian berduaan di kantin ?!! “ tanya Shela dengan nada tinggi.
“Dengar dulu, aku cuma kebetulan ketemu dia, trus kamu telpon, pas aku mau jawab, tiba-tiba dia merebut HP ku. “ ane berusaha jujur, cuma nggak jujur-jujur banget.
“Kok gitu sih ?! Ooh… aku tahu dia pasti pengen ngajak ribut lagi, iya kan ? “ tanya Shela dengan ketus.
“Yaa aku nggak tahu pasti Shel, tapi mending nggak usah diladeni deh. “
“Dia tadi ngatain aku cewek urakan, Vin, aku nggak terima dihina-hina terus sama dia !! “ kata Shela dengan nada tinggi.
“Mana Wulan ?! Sambungkan aku ke Wulan, cepet !! “
“Dia barusan pergi Shel. “ jawab ane.
“Pergi ?! Beneran udah pergi ? Kamu bukan mau melindungi dia kan ? “ tanya Shela penuh selidik.
“Nggak kok. “ jawab ane.
“Kamu selesai kuliah jam berapa ? “ tanya Shela.
“Jam satu. “ jawab ane.
“Kebetulan, aku selesai kuliah jam satu juga. Gini aja, kamu jemput aku di kampus jam satu, habis itu kita ke kampusmu, aku mau ketemu sama Wulan. “ kata Shela.
“Kamu mau apa ketemu Wulan Shel ? Ntar kalian malah berantem lagi. “ tanya ane.
“Iya emang !! Dia tadi ngajak ribut kan, ya udah aku layani. Aku pengen nonjok mulutnya yang suka menghina orang itu !! “ kata Shela berapi-api.
“Aduh Shel, mending nggak usah kamu ladeni deh ntar malah urusannya jadi panjang. “ ane berusaha sekuatnya menenangkan Shela.
“Tapi aku sakit hati dikatain urakan, Vin. Enak banget dia menghina orang. “ protes Shela dengan nada tinggi.
“Wulan emang niatnya provokasi kamu, semakin kamu kepancing, dia malah seneng. Dia kan emang ingin menunjukkan kalo kamu beneran seperti apa yang dia katakan. “ kata ane.
“Kamu bukan cewek urakan Shel. Yaa.. meski kadang galak tapi kamu ini cewek yang baik, cantik, anggun dan mempesona. Sungguh !! "
"Halah nggak usah ngegombal kamu. " jawab Shela ketus.
"Serius. Kalo kamu beneran urakan, mana mungkin murid-muridmu termasuk Dina suka sama kamu. " hahaa untung aja dapet kata-kata bagus.
"Shel, halo... "
"Iya iya aku denger. Ya udah kali ini aku nurut. Tapi inget ya, urusan aku sama Wulan belum selesai. " kata Shela.
"Oh ya kamu ada apa telpon ? Nanti jemput jam satu kan ? " tanya ane berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Nggak usah Vin, aku pulangnya naik bis aja ini kebetulan bareng temen-temen. Ntar kamu jemput aku di kosan jam tiga aja, bisa kan ? " tanya Shela.
"Lho jemput kemana ? "
"Biasa, hari ini aku ada kelas jam empat, gimana, kamu bisa ? " tanya Shela.
"Siap tuan putri. "
"Sippp, inget jam tiga ya jangan telat. "
"Iya iya. " jawab ane.
"Dan satu lagi, jangan deket-deket Wulan. Awas ya kalau aku telpon denger suara dia lagi. Tahu sendiri akibatnya. " kata Shela bernada mengancam.
"Beres say. " jawab ane meyakinkan.
****tut..tut..tut..***
Huaahhhh... ane memasukkan HP ane ke saku celana sambil menghela napas lega. Nyaris saja semua berantakan, gara-gara Wulan. Lho mana Wulan ? Ane celingukan, ah rupanya dia bener-bener pergi mungkin udah balik ke kelas, soalnya sekarang udah setengah sepuluh. Ane lalu buru-buru menghabiskan gado-gado ane yang udah dingin.. ah bego, gado-gado mah sejak awal emang udah dingin. Lalu dengan santai ane berjalan menuju kelas, lewat koridor belakang tempat kemaren Wulan sama Shela ribut.
Ternyata di bangku taman ... yaah elah, Wulan lagi duduk di situ bertopang dagu, kelihatan banget lagi kalau bete. Saat dia melihat ane dia cuma melirik lalu memalingkan muka. Duh kalo tahu Wulan disitu mending ane lewat jalan lain, tapi karena Wulan udah lihat, ya ane cuma berjalan santai di depannya sambil pura-pura nggak kenal. Paling juga dia cuma diem, batin ane.
"Udah tadi dikasari sekarang dicuekin. Malangnya nasibmu, Lan... " kata Wulan tiba-tiba. Hadeehh... keluh ane dalam hati.
"Sorry ...sorry... " kata ane seraya menghampiri Wulan.
"Tangan kamu masih sakit ? " tanya ane sambil duduk di sebelah Wulan.
"Sekarang sok peduli lagi, tadi aku pergi dibiarin. Malah ngurusin cewek urakan itu. " jawab Wulan dengan ketus.
"Shela nggak urakan Lan, dia baik kok, kamu aja yang belum kenal sama dia. " kata ane.
"Baik apanya ? Bilang aja kamu udah mabuk kepayang sama dia. " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Heran, apa sih yang bikin kamu suka dari cewek itu ? Udah ngomongnya kasar, suka main tangan, cantik juga kagak. " kata Wulan bersungut-sungut. Ane cuma diem, males nanggepin, ntar malah ribut lagi.
"Kamu ntar jemput dia jam berapa ? " tanya Wulan.
"Jam tiga tapi jemput di kosannya. Dia ada kelas karate hari ini jam empat. " jawab ane.
"Nah kalo gitu kamu bisa anter aku pulang dong. " kata Wulan dengan nada senang.
"Hah ? Oh.. yaaa... bisa sih. " jawab ane.
Lhaa bego, kenapa nggak ane jawab jam satu aja tadi.
.
"Kamu jangan sembarangan ya !! " ane tetap berusaha merebut HP ane dari tangan Wulan tapi terlambat, Wulan udah menempelkan HP ane di telinganya…
"Haloo..." Wulan menjawab panggilan Shela.
“Kamu nggak usah ganggu Vino, dasar cewek urakan !! “ kata Wulan lagi dengan nada membentak.“Lan, kamu apa-apaan sih ?! “ dengan panik ane kembali berusaha meraih HP ane dari tangan Wulan.
“Aduh !! Sakit Vin !! “ teriak Wulan setelah ane mencengkram pergelangan Wulan dengan kuat dan mengambil paksa HP ane dari genggamannya.
“Kamu kasar banget sih !! “ protes Wulan, lalu beranjak berdiri dan ngeloyor pergi meninggalkan ane.
“Halo say… “ ane nggak memperdulikan Wulan dan langsung menjawab telpon Shela.
“Kok yang jawab pertama tadi suaranya Wulan ?! “ tanya Shela dengan nada marah.
“Kamu lagi sama Wulan ya ?! “ tanya Shela lagi setengah membentak.
“I..iya say… gini… “
“Kamu sebenarnya ada hubungan apa sih sama Wulan ?!! “
“Kan udah kubilang kami nggak ada hubungan apa-apa say. “ ane berusaha tenang.
“Jangan bohong ya !! Kenapa setiap aku telpon selalu ada Wulan ?!! “ Shela kelihatan marah banget. Duh, gara-gara kamu Lan.. keluh ane dalam hati.
“Gini say, kebetulan tadi aku ketemu Wulan di kantin… “ ane berusaha menjelaskan.
“Tuh kan kalian berduaan di kantin ?!! “ tanya Shela dengan nada tinggi.
“Dengar dulu, aku cuma kebetulan ketemu dia, trus kamu telpon, pas aku mau jawab, tiba-tiba dia merebut HP ku. “ ane berusaha jujur, cuma nggak jujur-jujur banget.
“Kok gitu sih ?! Ooh… aku tahu dia pasti pengen ngajak ribut lagi, iya kan ? “ tanya Shela dengan ketus.
“Yaa aku nggak tahu pasti Shel, tapi mending nggak usah diladeni deh. “
“Dia tadi ngatain aku cewek urakan, Vin, aku nggak terima dihina-hina terus sama dia !! “ kata Shela dengan nada tinggi.
“Mana Wulan ?! Sambungkan aku ke Wulan, cepet !! “
“Dia barusan pergi Shel. “ jawab ane.
“Pergi ?! Beneran udah pergi ? Kamu bukan mau melindungi dia kan ? “ tanya Shela penuh selidik.
“Nggak kok. “ jawab ane.
“Kamu selesai kuliah jam berapa ? “ tanya Shela.
“Jam satu. “ jawab ane.
“Kebetulan, aku selesai kuliah jam satu juga. Gini aja, kamu jemput aku di kampus jam satu, habis itu kita ke kampusmu, aku mau ketemu sama Wulan. “ kata Shela.
“Kamu mau apa ketemu Wulan Shel ? Ntar kalian malah berantem lagi. “ tanya ane.
“Iya emang !! Dia tadi ngajak ribut kan, ya udah aku layani. Aku pengen nonjok mulutnya yang suka menghina orang itu !! “ kata Shela berapi-api.
“Aduh Shel, mending nggak usah kamu ladeni deh ntar malah urusannya jadi panjang. “ ane berusaha sekuatnya menenangkan Shela.
“Tapi aku sakit hati dikatain urakan, Vin. Enak banget dia menghina orang. “ protes Shela dengan nada tinggi.
“Wulan emang niatnya provokasi kamu, semakin kamu kepancing, dia malah seneng. Dia kan emang ingin menunjukkan kalo kamu beneran seperti apa yang dia katakan. “ kata ane.
“Kamu bukan cewek urakan Shel. Yaa.. meski kadang galak tapi kamu ini cewek yang baik, cantik, anggun dan mempesona. Sungguh !! "
"Halah nggak usah ngegombal kamu. " jawab Shela ketus.
"Serius. Kalo kamu beneran urakan, mana mungkin murid-muridmu termasuk Dina suka sama kamu. " hahaa untung aja dapet kata-kata bagus.
"Shel, halo... "
"Iya iya aku denger. Ya udah kali ini aku nurut. Tapi inget ya, urusan aku sama Wulan belum selesai. " kata Shela.
"Oh ya kamu ada apa telpon ? Nanti jemput jam satu kan ? " tanya ane berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Nggak usah Vin, aku pulangnya naik bis aja ini kebetulan bareng temen-temen. Ntar kamu jemput aku di kosan jam tiga aja, bisa kan ? " tanya Shela.
"Lho jemput kemana ? "
"Biasa, hari ini aku ada kelas jam empat, gimana, kamu bisa ? " tanya Shela.
"Siap tuan putri. "
"Sippp, inget jam tiga ya jangan telat. "
"Iya iya. " jawab ane.
"Dan satu lagi, jangan deket-deket Wulan. Awas ya kalau aku telpon denger suara dia lagi. Tahu sendiri akibatnya. " kata Shela bernada mengancam.
"Beres say. " jawab ane meyakinkan.
****tut..tut..tut..***Huaahhhh... ane memasukkan HP ane ke saku celana sambil menghela napas lega. Nyaris saja semua berantakan, gara-gara Wulan. Lho mana Wulan ? Ane celingukan, ah rupanya dia bener-bener pergi mungkin udah balik ke kelas, soalnya sekarang udah setengah sepuluh. Ane lalu buru-buru menghabiskan gado-gado ane yang udah dingin.. ah bego, gado-gado mah sejak awal emang udah dingin. Lalu dengan santai ane berjalan menuju kelas, lewat koridor belakang tempat kemaren Wulan sama Shela ribut.
Ternyata di bangku taman ... yaah elah, Wulan lagi duduk di situ bertopang dagu, kelihatan banget lagi kalau bete. Saat dia melihat ane dia cuma melirik lalu memalingkan muka. Duh kalo tahu Wulan disitu mending ane lewat jalan lain, tapi karena Wulan udah lihat, ya ane cuma berjalan santai di depannya sambil pura-pura nggak kenal. Paling juga dia cuma diem, batin ane.
"Udah tadi dikasari sekarang dicuekin. Malangnya nasibmu, Lan... " kata Wulan tiba-tiba. Hadeehh... keluh ane dalam hati.
"Sorry ...sorry... " kata ane seraya menghampiri Wulan.
"Tangan kamu masih sakit ? " tanya ane sambil duduk di sebelah Wulan.
"Sekarang sok peduli lagi, tadi aku pergi dibiarin. Malah ngurusin cewek urakan itu. " jawab Wulan dengan ketus.
"Shela nggak urakan Lan, dia baik kok, kamu aja yang belum kenal sama dia. " kata ane.
"Baik apanya ? Bilang aja kamu udah mabuk kepayang sama dia. " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Heran, apa sih yang bikin kamu suka dari cewek itu ? Udah ngomongnya kasar, suka main tangan, cantik juga kagak. " kata Wulan bersungut-sungut. Ane cuma diem, males nanggepin, ntar malah ribut lagi.
"Kamu ntar jemput dia jam berapa ? " tanya Wulan.
"Jam tiga tapi jemput di kosannya. Dia ada kelas karate hari ini jam empat. " jawab ane.
"Nah kalo gitu kamu bisa anter aku pulang dong. " kata Wulan dengan nada senang.
"Hah ? Oh.. yaaa... bisa sih. " jawab ane.
Lhaa bego, kenapa nggak ane jawab jam satu aja tadi.
.Diubah oleh gridseeker 13-01-2017 14:44
khuman dan 6 lainnya memberi reputasi
7
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan