- Beranda
- Stories from the Heart
Pelangi Diatas Laut
...
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:
Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.
Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.
Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.
Quote:
Spoiler for Sambutan:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.raffertha
#3242
Part 93
Kehidupanku semakin lama menjadi lebih baik.
Tak terasa hubunganku dengan Lydia dan Aurel semakin dekat dan hangat.
Lydia sudah tidak memikirkan kami akan berpisah nanti.
Aurel juga sudah tidak malu lagi jika bertemu denganku disekolah dan tidak sembunyi-sembunyi untuk menemuiku.
Hari ini adalah hari dimana satu minggu sebelum ujian tengah semester dimulai.
Berarti kurang lebih sudah hampir 3 bulan hubunganku dengan Lydia dan Aurel berjalan.
Pagi ini, aku dibangunkan oleh kedua kekasihku.
Aku bangkit dari tempat tidurku.
Dengan segera aku berjalan menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu.
Setelah itu, aku kembali kekamar untuk menunggu adzan.
Pada saat ini lah, Aurel menelponku.
Aku segera menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Aku sholat shubuh dikamarku dan setelah itu, aku mandi.
Setelah mandi, aku memakai seragamku dan tak lupa memakai parfum maskulin punyaku.
Setelah semua beres, aku turun kebawah untuk menyiapkan beberapa makanan yang akan aku bawa.
Tetapi, sepertinya tidak ada makanan pagi ini.
Aku putuskan untuk membuat nasi goreng buatanku.
Setelah itu, aku masukan kedalam kotak makanan dan bersiap menuju sekolah.
Mama : "Loh, udah makan kamu ?"
Rea : "Belom.. Mau sarapan disana aja.."
Mama : "Hhmm.. Mau sarapan sama perempuan nih pasti.."
Rea : "Hehehehehehe.."
Mama : "Kamu masak apa ?"
Rea : "Nasi goreng.."
Mama : "Ya udah sana sekolah.. Belajar yang bener.. Sebentar lagi mau ujian kan.."
Rea : "Iya, Ma.. Tenang aja.. Aku berangkat ya, Ma.. Assalamu 'alaikum."
Mama : "Wa 'alaikum salam."
Aku segera keluar dari rumahku dan menyalakan motor Papaku.
Setelah dipanaskan, aku langsung berangkat menuju sekolah.
Sesampainya disana, aku langsung menuju tempat dimana aku biasa bertemu dengan Aurel.
Ternyata Aurel belum sampai disini.
Berarti aku masih bisa untuk memberi kabar ke Lydia.
Beberapa menit kemudian, Aurel datang menghampiriku.
Aurel : "Udah lama nunggunya yank ?"
Rea : "Ngga kok.. Kamu bawa apa ?"
Aurel : "Aku cuma bisa bikin roti bakar kalo pagi.. Aku ga bisa masak.. Hahahahahaha.. Kamu bawa apa yank ?"
Rea : "Nasi goreng.."
Aurel : "Kamu yang masak ?"
Rea : "Iya dong.. Siapa lagi yang masak.."
Aurel : "Aku suka sama nasi goreng.. Aku boleh cobain ?"
Rea : "Cobain aja.. Tapi kayaknya ga enak deh buatanku.."
Aurel : "Aku coba ya..", sambil menyuapkan nasi goreng buatanku.
Aurel : "Enak yank.. Enak banget beneran.. Kamu bikin nya gimana ?"
Rea : "Ya ga gimana-gimana yank.."
Aurel : "Yank besok masakin aku dong.. Enak banget.."
Rea : "Hehehehehehe.. Iya besok aku masakin ya.. Eh jangan dihabisin yank.."
Aurel : "Hahahahaha.. Yuk sarapan dulu yank.."
Aku berdua sarapan berdua dengan Aurel.
Dia membawa sebuah roti bakar dengan selai kacang.
Aku juga diminta untuk mencicipi roti bakar buatannya.
Setelah sarapan habis, kami berjalan kekelas bersama-sama.
Didepan kelasku, aku dihadang oleh teman-temanku.
Dillah : "Woi, Re.. Kok lo bareng sama Aurel ?"
Rea : "Kenapa ?"
Aurel : "Apaan sih, Dil.. Awas ah.. Gw mau masuk.."
Tomi : "Lo udah jadian ya berdua ?"
Dillah : "Wah jadian ga bilang-bilang.. Woi Rea jadian sama Aurel !!"
Bima : "Wah.. Pajak jadian nih nanti istirahat.."
Tomi : "Pasti lah.."
Akbar : "Playboy lo, Re.. Iva lo gebet.. Yang jadian malah Aurel.."
Aurel : "Iva ?"
Rea : "Sembarangan lo kalo ngomong.."
Aurel : "Awas ah gw mau masuk..", sambil mendorong teman-temanku untuk membuka jalan.
Aurel : "Yank aku masuk ya..", sambil melambaikan tangan dan masuk ke kelasnya.
Dillah : "Cieee... Udah pake yank nih.."
Rea : "Bodo.. Suka-suka dia mau manggil gw apa..", sambil berjalan menuju mejaku.
Aku taruh tas ku diatas meja.
Lalu aku sandarkan tubuhku diatas bangku.
Disampingku sudah ada Haiva yang sedang asyik dengan HPnya.
Iva : "Darimana lo ?"
Rea : "Bawah.. Makan dulu.."
Iva : "Lo jadian sama Aurel ?"
Rea : "Iya.. Udah lama kali, Va.."
Iva : "Gw pikir baru-baru aja.. Gw liat soalnya lo deketnya baru-baru ini.."
Rea : "Ngga ah.. Kemaren-kemaren emang gw sama dia ngumpet-ngumpet.."
Iva : "Terus, Lydia gimana ?"
Rea : "Nah itu gw bingung, Va.."
Lalu, teman perempuanku yang duduk disamping Wulan berbalik badan dan ikut berbincang.
Dia mempunyai tubuh yang seksi dan bagus.
Postur tubuhnya yang sedikit gemuk dan ukuran dada yang besar untuk anak SMA, membuat mata para lelaki tertarik kepadanya.
Dia bernama Grisella Augustiani.
Biasa kupanggil Sella.
Sella : "Lo selingkuh, Re ?!"
Rea : "Ssstt.. Pelan-pelan napa bacot lu.."
Sella : "Ups..", sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Iva : "Congor nya gede banget lo, Sel.."
Sella : "Gw ga nyangka aja Rea selingkuh.. Terus selingkuhan lo siapa ?"
Rea : "Aurel.. Gw jadian sama dia ga lama gw jadian sama Lydia.."
Sella : "Emang ga ketahuan ?"
Rea : "Ngga.. Lydia di Bogor.. Aurel disini.."
Iva : "Playboy juga lo ya.. Hahahahahaha.."
Sella : "Awas karma, Re.."
Rea : "Kurma gw doyan.."
Sella : "Lah.. Karma bego.."
Rea : "Kayak yang cowok lu sebiji aja, Sel.."
Sella : "Hahahahaha.. Iva juga tuh.."
Iva : "Kok jadi gw ?"
Sella : "Cowok lo 3 biji kan ?"
Iva : "Kan yang serius cuma satu.. Yang satu gw jadiin tukang ojek, yang satu gw jadiin ATM buat gw.."
Rea : "Buset.. Lo kampret juga ya, Va.."
Iva : "Sella lebih gila.. Cowoknya 2 tapi ga ada yang serius.."
Sella : "Ngapain pacaran serius pas masuk sekolah, bego.. Gw jadiin cowok gw buat hiburan aja.. Mereka berdua tajir.. Gw kan maunya yang ganteng.."
Rea : "Hhmm.. Kalo mau yang ganteng, gw ada nih temen gw.."
Sella : "Siapa ?"
Rea : "Namanya Reza.."
Sella : "Anak mana ?"
Rea : "UNJ kalo ga salah.."
Sella : "Serius ganteng, Re ? Kenalin dong.."
Rea : "Lo mao kapan ?"
Sella : "Ntar sore deh.. Lo save nomor gw nih.. Mana HP lo.."
Rea : "Nih..", sambil memberikan HPku.
Sella : "Udah.. Awas lo ngecewain gw..", sambil memberikan HPku kembali.
Rea : "Apaan nih namanya Sella Imut ? Amit-amit iya.."
Iva : "Hahahahahahaha.. Tulisannya alay lagi.."
Sella : "Ah ilah.. Biarin aja sih.. Senengin gw dikit napa, Re.."
Rea : "Gw aja bingung mau nyenengin dua cewek.. Lo lagi gila minta disenengin.. Sue, lo.."
Bel masuk berbunyi.
Semua murid masuk kedalam kelas.
Aku memulai pelajaran dan mencoba berkonsenterasi.
Tetapi, memang otakku sudah buntu.
Aku tidak bisa memaksakan diri.
Hingga akhirnya, bel istirahat pertama berbunyi.
Semua kawan-kawan sekelasku keluar dari kelas.
Hanya ada aku dan Haiva disini.
Iva : "Geseran, Re.."
Rea : "Tumben mau duduk sini.."
Iva : "Bosen mojok terus.."
Rea : "Iya sih.. Udah kayak orang lagi mesum.. Hahahahahahaha.."
Iva : "Terus lo lebih milih siapa diantara kedua cewek lo ?"
Rea : "Belom tau.. Gw masih berat ninggalin salah satu dari mereka.. Gw sayang sama Lydia.. Gw juga sayang sama Aurel.."
Iva : "Kok bisa ya ?"
Rea : "Ya itu lo cowok ampe 3 biji.."
Iva : "Ya mau gimana.. Enak bisa gw manfaatin.."
Rea : "Ngga ketahuan sama cowok lo yang lo seriusin ?"
Iva : "Pernah ketahuan.."
Rea : "Terus gimana ?"
Iva : "Dia minta putus.."
Rea : "Terus lo balikan lagi ?"
Iva : "Gw yang ngga mau.. Gw sayang dia.."
Iva : "Gw bilang, terserah badan gw mau diapain aja asal jangan putus.."
Rea : "Lah.. Terus lo diapain ?"
Iva : "Ga sampe parah sih.. Yang penting gw ga putus.. Hehehehehe.."
Rea : "Wah sakit jiwa lo, Va.."
Iva : "Ya gimana.. Namanya udah cinta mati.. Apa lagi dia adek-adekannya banyak.. Makin panas kan hati gw.."
Rea : "Hahahahahaha.. Dulu gw sama Lydia juga dari adek-adekan.."
Iva : "Anjir !!"
Rea : "Berpikir positif aja udah.."
Iva : "Ga bisa.. Gw harus ngomong sama dia nanti pas pulang sekolah.."
Bel masuk berbunyi.
Aku dan kawan-kawan sekelasku melanjutkan pelajaran selanjutnya.
Tak ada yang menarik pada saat aku belajar.
Hingga akhirnya bel istirahat siang berbunyi.
Tak lupa aku SMS Lydia untuk mengingatkannya makan.
Aku kesal melihat isi SMS dari Lydia.
Kenapa teman-temannya ada saja yang mengajaknya menjadi partner seks ?
Padahal dia sudah tidak menyimpan atau menonton film dewasa itu.
Secara fisik, memang Lydia tidak secantik Aurel, tapi tubuhnya yang proporsional dan enak dilihat dapat menjadi daya tarik sendiri.
Aku berjalan keluar menemui Aurel dan segera menuju masjid.
Setelah sholat, kami berdua pergi kekantin untuk membeli makan siang dan makan dibelakang lab. bahasa.
Aurel : "Itu kamu bikin nasi goreng gimana caranya ?"
Rea : "Rahasia keluarga.. Hahahahahahaha.."
Aurel : "Eh besok beneran loh bikinin.."
Rea : "Iya aku bikinin khusus buat pacarku.. Hehehehehe.."
Aurel : "Eh yank, kamu ga bosen kan kita pacaran kayak gini terus ?"
Rea : "Ngga, kenapa ?"
Aurel : "Aku takut kamu bosen aja.."
Rea : "Ada juga kamu yang bosen terus cari cowok baru.."
Aurel : "Hahahahaha.. Aku kan udah janji sama diri aku sendiri.. Kalo aku dapet kamu, aku ga mau cari yang lain.."
Rea : "Ya udah cepetan habisin makannya.. Dikit lagi masuk.."
Setelah menghabiskan makan siang, kami kembali ke kelas masing-masing.
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.
Aku melanjutkan pelajaran hingga bel pulang berbunyi.
Aku berjalan menuju tempat dimana aku memarkirkan motorku dan berangkat kewarnet.
Sesampainya disana, aku bertemu dengan Roy yang sedang berada didalam ruangannya.
Roy : "Lesu banget lo.."
Rea : "Bete gw.. Cewek gw yang di Cileungsi digangguin orang.."
Roy : "Kenapa ?"
Rea : "Dia diajakin ML mulu sama temen sekelasnya.."
Roy : "Ya lagian siapa suruh hobi nonton bokep.. Orang kan mikirnya jelek, Re.."
Rea : "Ga tau lah gw.."
Roy : "Terus dia ML beneran ?"
Rea : "Ngga.. Ngga tau maksud gw.."
Roy : "Tanyain gih.. Di SMS bilang ngga, kan ga tau aslinya gimana.."
Aku segera ambil HPku disaku celana dan SMS Lydia.
Baru kali ini dia membalas SMSku begitu lama.
Seketika tangan dan kakiku lemas setelah melihat isi SMS dari Lydia.
Tak terasa hubunganku dengan Lydia dan Aurel semakin dekat dan hangat.
Lydia sudah tidak memikirkan kami akan berpisah nanti.
Aurel juga sudah tidak malu lagi jika bertemu denganku disekolah dan tidak sembunyi-sembunyi untuk menemuiku.
Hari ini adalah hari dimana satu minggu sebelum ujian tengah semester dimulai.
Berarti kurang lebih sudah hampir 3 bulan hubunganku dengan Lydia dan Aurel berjalan.
Pagi ini, aku dibangunkan oleh kedua kekasihku.
Quote:
Aku bangkit dari tempat tidurku.
Dengan segera aku berjalan menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu.
Setelah itu, aku kembali kekamar untuk menunggu adzan.
Pada saat ini lah, Aurel menelponku.
Quote:
Aku segera menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Aku sholat shubuh dikamarku dan setelah itu, aku mandi.
Setelah mandi, aku memakai seragamku dan tak lupa memakai parfum maskulin punyaku.
Setelah semua beres, aku turun kebawah untuk menyiapkan beberapa makanan yang akan aku bawa.
Tetapi, sepertinya tidak ada makanan pagi ini.
Aku putuskan untuk membuat nasi goreng buatanku.
Setelah itu, aku masukan kedalam kotak makanan dan bersiap menuju sekolah.
Mama : "Loh, udah makan kamu ?"
Rea : "Belom.. Mau sarapan disana aja.."
Mama : "Hhmm.. Mau sarapan sama perempuan nih pasti.."
Rea : "Hehehehehehe.."
Mama : "Kamu masak apa ?"
Rea : "Nasi goreng.."
Mama : "Ya udah sana sekolah.. Belajar yang bener.. Sebentar lagi mau ujian kan.."
Rea : "Iya, Ma.. Tenang aja.. Aku berangkat ya, Ma.. Assalamu 'alaikum."
Mama : "Wa 'alaikum salam."
Aku segera keluar dari rumahku dan menyalakan motor Papaku.
Setelah dipanaskan, aku langsung berangkat menuju sekolah.
Sesampainya disana, aku langsung menuju tempat dimana aku biasa bertemu dengan Aurel.
Ternyata Aurel belum sampai disini.
Berarti aku masih bisa untuk memberi kabar ke Lydia.
Quote:
Beberapa menit kemudian, Aurel datang menghampiriku.
Aurel : "Udah lama nunggunya yank ?"
Rea : "Ngga kok.. Kamu bawa apa ?"
Aurel : "Aku cuma bisa bikin roti bakar kalo pagi.. Aku ga bisa masak.. Hahahahahaha.. Kamu bawa apa yank ?"
Rea : "Nasi goreng.."
Aurel : "Kamu yang masak ?"
Rea : "Iya dong.. Siapa lagi yang masak.."
Aurel : "Aku suka sama nasi goreng.. Aku boleh cobain ?"
Rea : "Cobain aja.. Tapi kayaknya ga enak deh buatanku.."
Aurel : "Aku coba ya..", sambil menyuapkan nasi goreng buatanku.
Aurel : "Enak yank.. Enak banget beneran.. Kamu bikin nya gimana ?"
Rea : "Ya ga gimana-gimana yank.."
Aurel : "Yank besok masakin aku dong.. Enak banget.."
Rea : "Hehehehehehe.. Iya besok aku masakin ya.. Eh jangan dihabisin yank.."
Aurel : "Hahahahaha.. Yuk sarapan dulu yank.."
Aku berdua sarapan berdua dengan Aurel.
Dia membawa sebuah roti bakar dengan selai kacang.
Aku juga diminta untuk mencicipi roti bakar buatannya.
Setelah sarapan habis, kami berjalan kekelas bersama-sama.
Didepan kelasku, aku dihadang oleh teman-temanku.
Dillah : "Woi, Re.. Kok lo bareng sama Aurel ?"
Rea : "Kenapa ?"
Aurel : "Apaan sih, Dil.. Awas ah.. Gw mau masuk.."
Tomi : "Lo udah jadian ya berdua ?"
Dillah : "Wah jadian ga bilang-bilang.. Woi Rea jadian sama Aurel !!"
Bima : "Wah.. Pajak jadian nih nanti istirahat.."
Tomi : "Pasti lah.."
Akbar : "Playboy lo, Re.. Iva lo gebet.. Yang jadian malah Aurel.."
Aurel : "Iva ?"
Rea : "Sembarangan lo kalo ngomong.."
Aurel : "Awas ah gw mau masuk..", sambil mendorong teman-temanku untuk membuka jalan.
Aurel : "Yank aku masuk ya..", sambil melambaikan tangan dan masuk ke kelasnya.
Dillah : "Cieee... Udah pake yank nih.."
Rea : "Bodo.. Suka-suka dia mau manggil gw apa..", sambil berjalan menuju mejaku.
Aku taruh tas ku diatas meja.
Lalu aku sandarkan tubuhku diatas bangku.
Disampingku sudah ada Haiva yang sedang asyik dengan HPnya.
Iva : "Darimana lo ?"
Rea : "Bawah.. Makan dulu.."
Iva : "Lo jadian sama Aurel ?"
Rea : "Iya.. Udah lama kali, Va.."
Iva : "Gw pikir baru-baru aja.. Gw liat soalnya lo deketnya baru-baru ini.."
Rea : "Ngga ah.. Kemaren-kemaren emang gw sama dia ngumpet-ngumpet.."
Iva : "Terus, Lydia gimana ?"
Rea : "Nah itu gw bingung, Va.."
Lalu, teman perempuanku yang duduk disamping Wulan berbalik badan dan ikut berbincang.
Dia mempunyai tubuh yang seksi dan bagus.
Postur tubuhnya yang sedikit gemuk dan ukuran dada yang besar untuk anak SMA, membuat mata para lelaki tertarik kepadanya.
Dia bernama Grisella Augustiani.
Biasa kupanggil Sella.
Sella : "Lo selingkuh, Re ?!"
Rea : "Ssstt.. Pelan-pelan napa bacot lu.."
Sella : "Ups..", sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Iva : "Congor nya gede banget lo, Sel.."
Sella : "Gw ga nyangka aja Rea selingkuh.. Terus selingkuhan lo siapa ?"
Rea : "Aurel.. Gw jadian sama dia ga lama gw jadian sama Lydia.."
Sella : "Emang ga ketahuan ?"
Rea : "Ngga.. Lydia di Bogor.. Aurel disini.."
Iva : "Playboy juga lo ya.. Hahahahahaha.."
Sella : "Awas karma, Re.."
Rea : "Kurma gw doyan.."
Sella : "Lah.. Karma bego.."
Rea : "Kayak yang cowok lu sebiji aja, Sel.."
Sella : "Hahahahaha.. Iva juga tuh.."
Iva : "Kok jadi gw ?"
Sella : "Cowok lo 3 biji kan ?"
Iva : "Kan yang serius cuma satu.. Yang satu gw jadiin tukang ojek, yang satu gw jadiin ATM buat gw.."
Rea : "Buset.. Lo kampret juga ya, Va.."
Iva : "Sella lebih gila.. Cowoknya 2 tapi ga ada yang serius.."
Sella : "Ngapain pacaran serius pas masuk sekolah, bego.. Gw jadiin cowok gw buat hiburan aja.. Mereka berdua tajir.. Gw kan maunya yang ganteng.."
Rea : "Hhmm.. Kalo mau yang ganteng, gw ada nih temen gw.."
Sella : "Siapa ?"
Rea : "Namanya Reza.."
Sella : "Anak mana ?"
Rea : "UNJ kalo ga salah.."
Sella : "Serius ganteng, Re ? Kenalin dong.."
Rea : "Lo mao kapan ?"
Sella : "Ntar sore deh.. Lo save nomor gw nih.. Mana HP lo.."
Rea : "Nih..", sambil memberikan HPku.
Sella : "Udah.. Awas lo ngecewain gw..", sambil memberikan HPku kembali.
Rea : "Apaan nih namanya Sella Imut ? Amit-amit iya.."
Iva : "Hahahahahahaha.. Tulisannya alay lagi.."
Sella : "Ah ilah.. Biarin aja sih.. Senengin gw dikit napa, Re.."
Rea : "Gw aja bingung mau nyenengin dua cewek.. Lo lagi gila minta disenengin.. Sue, lo.."
Bel masuk berbunyi.
Semua murid masuk kedalam kelas.
Aku memulai pelajaran dan mencoba berkonsenterasi.
Tetapi, memang otakku sudah buntu.
Aku tidak bisa memaksakan diri.
Hingga akhirnya, bel istirahat pertama berbunyi.
Semua kawan-kawan sekelasku keluar dari kelas.
Hanya ada aku dan Haiva disini.
Iva : "Geseran, Re.."
Rea : "Tumben mau duduk sini.."
Iva : "Bosen mojok terus.."
Rea : "Iya sih.. Udah kayak orang lagi mesum.. Hahahahahahaha.."
Iva : "Terus lo lebih milih siapa diantara kedua cewek lo ?"
Rea : "Belom tau.. Gw masih berat ninggalin salah satu dari mereka.. Gw sayang sama Lydia.. Gw juga sayang sama Aurel.."
Iva : "Kok bisa ya ?"
Rea : "Ya itu lo cowok ampe 3 biji.."
Iva : "Ya mau gimana.. Enak bisa gw manfaatin.."
Rea : "Ngga ketahuan sama cowok lo yang lo seriusin ?"
Iva : "Pernah ketahuan.."
Rea : "Terus gimana ?"
Iva : "Dia minta putus.."
Rea : "Terus lo balikan lagi ?"
Iva : "Gw yang ngga mau.. Gw sayang dia.."
Iva : "Gw bilang, terserah badan gw mau diapain aja asal jangan putus.."
Rea : "Lah.. Terus lo diapain ?"
Iva : "Ga sampe parah sih.. Yang penting gw ga putus.. Hehehehehe.."
Rea : "Wah sakit jiwa lo, Va.."
Iva : "Ya gimana.. Namanya udah cinta mati.. Apa lagi dia adek-adekannya banyak.. Makin panas kan hati gw.."
Rea : "Hahahahahaha.. Dulu gw sama Lydia juga dari adek-adekan.."
Iva : "Anjir !!"
Rea : "Berpikir positif aja udah.."
Iva : "Ga bisa.. Gw harus ngomong sama dia nanti pas pulang sekolah.."
Bel masuk berbunyi.
Aku dan kawan-kawan sekelasku melanjutkan pelajaran selanjutnya.
Tak ada yang menarik pada saat aku belajar.
Hingga akhirnya bel istirahat siang berbunyi.
Tak lupa aku SMS Lydia untuk mengingatkannya makan.
Quote:
Aku kesal melihat isi SMS dari Lydia.
Kenapa teman-temannya ada saja yang mengajaknya menjadi partner seks ?
Padahal dia sudah tidak menyimpan atau menonton film dewasa itu.
Secara fisik, memang Lydia tidak secantik Aurel, tapi tubuhnya yang proporsional dan enak dilihat dapat menjadi daya tarik sendiri.
Quote:
Aku berjalan keluar menemui Aurel dan segera menuju masjid.
Setelah sholat, kami berdua pergi kekantin untuk membeli makan siang dan makan dibelakang lab. bahasa.
Aurel : "Itu kamu bikin nasi goreng gimana caranya ?"
Rea : "Rahasia keluarga.. Hahahahahahaha.."
Aurel : "Eh besok beneran loh bikinin.."
Rea : "Iya aku bikinin khusus buat pacarku.. Hehehehehe.."
Aurel : "Eh yank, kamu ga bosen kan kita pacaran kayak gini terus ?"
Rea : "Ngga, kenapa ?"
Aurel : "Aku takut kamu bosen aja.."
Rea : "Ada juga kamu yang bosen terus cari cowok baru.."
Aurel : "Hahahahaha.. Aku kan udah janji sama diri aku sendiri.. Kalo aku dapet kamu, aku ga mau cari yang lain.."
Rea : "Ya udah cepetan habisin makannya.. Dikit lagi masuk.."
Setelah menghabiskan makan siang, kami kembali ke kelas masing-masing.
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.
Aku melanjutkan pelajaran hingga bel pulang berbunyi.
Aku berjalan menuju tempat dimana aku memarkirkan motorku dan berangkat kewarnet.
Sesampainya disana, aku bertemu dengan Roy yang sedang berada didalam ruangannya.
Roy : "Lesu banget lo.."
Rea : "Bete gw.. Cewek gw yang di Cileungsi digangguin orang.."
Roy : "Kenapa ?"
Rea : "Dia diajakin ML mulu sama temen sekelasnya.."
Roy : "Ya lagian siapa suruh hobi nonton bokep.. Orang kan mikirnya jelek, Re.."
Rea : "Ga tau lah gw.."
Roy : "Terus dia ML beneran ?"
Rea : "Ngga.. Ngga tau maksud gw.."
Roy : "Tanyain gih.. Di SMS bilang ngga, kan ga tau aslinya gimana.."
Aku segera ambil HPku disaku celana dan SMS Lydia.
Baru kali ini dia membalas SMSku begitu lama.
Quote:
Seketika tangan dan kakiku lemas setelah melihat isi SMS dari Lydia.
JabLai cOY memberi reputasi
1
