- Beranda
- Stories from the Heart
Di ujung jalan
...
TS
3005fm
Di ujung jalan

Prolog cerita dihapus untuk tempat index cerita.
Untuk memudahkan pembacaan cerita dan karena ada beberapa yang request, maka saya bikin list partnya. Setiap part yang udah di update akan langsung dimasukan ke index.
Semoga makin semangat baca ceritanya
Di ujung jalan :
Bab 1 - Wawancara Majalah Food & Travel
Bab 2 - Pameran Seni
Bab 3 - Pertemuan Kedua
Bab 4 - Karyawan Baru
Bab 5 - Mengenal Nata
Bab 6 - Ini Apa ?
Bab 7 - Sakit
Bab 8 - Happiness
Bab 9 - Undefined Feeling
Bab 10 - Penjelasan dan Luka Lama
Bab 11 - Rasa Penasaran
Bab 12 - Something Wrong
Bab 13 - Liar
Bab 14 - Penyakit Bulan
Bab 15 - Egois
Bab 16 - Nekat
Bab 17 - Hurt (again)
Bab 18 - Salah Paham
Bab 19 - Akhir yang Baik
Bab 20 - Finally
Di ujung jalan (Bimo POV) :
Bab 1 - Pertemuan Awal
Bab 2 - Diam-diam
Bab 3 - Kebodohan
Bab 4 - Solo
Bab 5 - Pengakuan
Bab 6 - Shows Her
Bab 7 - Move On
Bab 8 - New Girl
Bab 9 - Nadia
Bab 10 - Jealous
Bab 11 - Jadian
Bab 12 - Kembali
Bab 13 - 1st Anniversary
Bab 14 - Accident
Bab 15 - Lost Her
Diubah oleh 3005fm 15-01-2017 19:24
anasabila memberi reputasi
1
14.4K
117
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
3005fm
#110
Di ujung jalan (Bimo POV)
Bab 15
Lost Her
Kenapa nyokap harus bilang 'ikhlasin Nadia' ? Something wrong here.Gue memaksakan diri untuk bangun dari ranjang sambil berusaha meraih cairan infus yang tergantung di atas.
"Bim, kamu jangan gerak-gerak dulu. Kamu baru aja sadar...." Nyokap gue berusaha menahan gue sambil mengelus pelan rambut gue. Tapi gue nggak mau sekedar di sini tiduran, sedangkan Nadia entah apa yang terjadi sama dia sampe nyokap gue bilang begitu.
"Aku mau liat Nadia. Di mana dia ? Keadaannya gimana bahkan aku nggak tau !" Gue berteriak frustasi sambil mengacak-acak rambut gue.
Nyokap gue terlihat pasrah. Ia luluh dengan membantu gue mengambil cairan infus yang tergantung sambil membantu gue untuk berdiri dari ranjang.
"Kamu sementara pake kursi roda dulu jalannya. Kaki kamu masih belom kuat buat jalan jauh. Nanti ibu anter kamu ke Nadia."
Gue menurut. Nyokap mengantarkan gue ke ruang ICU. Kursi roda gue berheti di sebuah ranjang dengan banyak alat terpasang di sana. Gue melihat itu Nadia. Ada nyokap dan bokapnya Nadia dan mereka semua menangis....
Gue mendengar samar-samar suara dokter bilang 'maafkan kami pak, bu'.
Dokter itu kemudian menyalami orang tua Nadia menyusul seorang perawat perempuan yang melepaskan seluruh peralatan di tubuh Nadia.
Gue berusaha bangun dari kursi roda. Mencoba menyadari kalo di depan gue adalah nyata....
"Nad ? Kamu kenapa diem aja ? NAD ! BANGUN NAD !!!!"
Gue meremas tangan Nadia yang dingin. Dia udah bener-bener ninggalin gue....
"Sudah nak Bimo. Kami semua ikhlas Nadia sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa," kata bokapnya Nadia sambil menepuk pelan bahu gue.
Gue berjalan keluar ruangan ICU. Gue menangis. Setelah sekian lama gue nggak menangis... Kenapa Tuhan malah mengambil orang yang gue sayang, gue baru aja memutuskan untuk membuka hati gue untuk Nadia tapi malah Tuhan panggil dia dulu...
Kebegoan gue yang nggak hati-hati saat menyetir membuat gue menjedotkan kepala gue ke tembok. SHIT ! Gue. Itu. PEMBUNUH....
***
Pemakaman Nadia berlangsung dengan cepat. Orang tua Nadia memilih untuk tidak menyemayankan jenazah Nadia di rumah duka seperti pada umumnya. Siangnya jenazah Nadia langsung dimakamkan di TPU.
Pemakaman Nadia dihadiri oleh Ardi, Bulan, nyokap gue & Kak Vina, dan sebagian besar dari keluarganya Nadia.
Setelah doa bersama, satu-persatu meninggalkan gue. Mungkin mereka tau kalo gue butuh waktu banyak di sini. Orang tua Nadia memang nggak menyalahkan gue sama sekali. Mereka malah menyakinkan gue kalo semua ini takdir Tuhan.
Pernah nggak sih lo ngerasa takdir itu kejam ? Takdir yang mempertemukan lu dengan seseorang, lalu di hari lain takdir juga yang misahin lu dengan orang itu...
Note : Halo semuanya. Finally gue balik lagi lanjutin cerita ini. Maaf kalo hampir sebulan gue nggak update. Seperti yang kalian tau kalo bokap gue kemaren sempet di rawat di rs. Makasih untuk yang nggak bosen nungguin update dan bilang gws buat bokap gue. He is in heaven, now. Jadi mulai hari ini gue akan balik update dan lanjutin cerita ini sampe selesai. Makasih.
0