TS
whiteshark21
NULL
NULL
more than just none
Cerita ini lebih saya kategorikan ke Action-Mistery,yah apapun itu.
sudut pandang orang ketiga(serba tau) dan bahasa indonesia semi baku.
Sinopsis
Bagas,seorang pemuda biasa dipercaya dan diikutsertakan oleh kepolisian untuk membantu menangani kasus-kasus pembunuhan di Ibu Kota.
Keahliannya berhasil menuntun dirinya bergabung ke dalam 'Divisi 1', sebuah grup berisi sekumpulan veteran anak muda dengan keahliannya di masing-masing cabang ilmu forensik.
Rules
- nggak ada peraturan tambahan,bebas aja.
- batasan-batasannya mengacu penuh ke rules H2H & SFTH.
- komentar & teguran langsung saja dilayangkan via Post atau PM.
Warning!
- Cerita ini benang merahnya adalah tentang jagoan lawan penjahat jadi temanya nggak jauh-jauh dari kekerasan.( dengan kata lain kalau kalian sangat tabu dengan kata 'pembunuhan' dan sebagainya, sebaiknya pindah ke bacaan lain ).
- sebagian dari inti cerita ini bukan untuk ditiru atau diidolakan,begitu. ( Hal baik selalu menang jadi jangan tiru yang buruknya )
- Tokoh,Tempat,Kejadian semuanya Fiksi. (Extremely fiksi mungkin)
- Banyak hal terjadi di cerita ini;beberapa masuk akal,beberapa belum bisa dilakukan di jaman ini dan beberapa mungkin mustahil dilakukan di dunia ini.
- Berdasarkan temanya ane pribadi bilang konten cerita ini untuk umur 17 tahun ke atas atau mereka yang sudah mampu menalar cerita fiksi.
- Kentang, pasti! ( TSnya masih belum lancar menulis jadi jeda per part-nya bakalan cukup lama )
- N/A.
Isi Cerita
Spoiler for Ilustrasi karakter:
Spoiler for CHAPTER 1:
Spoiler for CHAPTER 2:
Spoiler for CHAPTER 3:
Spoiler for CHAPTER 4:
Pengumuman tutup lapak (closed permanently)
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 0 suara
Masukkan dan Update Cerita
Cerita GaJe, 1 hari = 10 chapter ( Random )
0%
Cerita biasa, 1 hari = 1 chapter ( 00:00 - 12:00 )
0%
Cerita lumayan, 1 hari = 1 chapter ( 12:00 - 00:00 )
0%
Cerita bagus, 2 hari = 1 chapter ( 17:00 - 20:00 )
0%
Cerita menarik, 3 hari = 2 chapter ( 12:00 & 17:00 )
0%
NULL, 7 hari = 1 chapter ( 15:00 )
0%
Diubah oleh whiteshark21 11-04-2017 20:43
anasabila memberi reputasi
1
21.4K
98
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
whiteshark21
#70
Chapter 2 - Side story
Raka III - Fearless BLACK
"Kemana Raka,Nang?" tanya seorang pria berseragam tugas.
"dia pergi duluan,katanya ada urusan penting" jawab pria satunya yang dipanggil Nanang.
"dia nggak lupa kan hari ini ada undangan wawancara untuknya?" tanya dia lagi.
"aku udah ingatkan pas dia mau pergi tadi,harusnya dia nggak akan lupa"
Yop,berkali-kali aku pindah pekerjaan kini akhirnya aku memantapkan diri untuk jadi relawan di kepolisian.
aku pernah bilang kan soal 100% jaminan masuk kerja di tempat mana pun.. itu harga untuk orang yang mengetahui semuanya.
maksudku.. itu karena aku sangat baik dalam hal membaca orang lain.. dan dimana pun kau berada,hal seperti itu sangatlah keren.
dan berguna tentunya,haha..
*
*
*
*
Hari ini aku ada janji dengan psikiaterku,belakangan ini aku mulai tertarik pada perubahan karakterku yang mulai sering terjadi..
Bayangkan saja di tengah-tengah proses penyidikan yang sedang berjalan serius,diriku yang satunya tiba-tiba keluar..
sadar-sadar kasusku sudah ditunda karena aku mengacaukan proses penyidikan,huhh..
ini akan jadi pertemuan kami yang kesekian kalinya,aku harap ada sebuah kemajuan yang berarti.
.......
Awalnya ini nggak pernah terjadi,tapi dalam satu minggu ini kami mulai sering bertukar tempat.
Diriku yang satunya lagi biasa muncul setiap aku bangun tidur,walaupun nggak selalu terjadi tapi biasanya sadar-sadar hari sudah siang atau sore,bisa dibilang itu jatahku sampai malam hari lagi sebelum tidur.
karena setelah aku tidur di malam hari,esoknya dia akan muncul lagi.
Tapi ada hari dimana dia menguasai tubuhku hampir seharian penuh,dan di lain waktu pernah juga dia muncul secara tiba-tiba di sore hari,ini membuatku bingung sekaligus khawatir.
"kamu Raka?" tanya wanita itu padaku.
"yah,aku Raka" jawabku membuatnya menggeleng-gelengkan kepala.
"aku pikir selama masa pencarian kepribadianmu,aku hanya menemukan 2 buah kepribadian dalam dirimu.. dan anehnya kalian berdua mengaku sebagai Raka,namun satu sama lain sangat berbeda" jelasnya.
"apa itu langka? atau bagaimana pendapatmu? siapa diriku yang asli?"
"bukan langka,tapi aneh.. biasanya dua buah kepribadian akan muncul dengan identitasnya masing-masing.. saat keduanya sama-sama mengaku sebagai Raka kini aku yakin kalau bukan 2 jenis kepribadian yang ada di dalam dirimu melainkan kepribadian utuhmu terbagi menjadi 2 karakter"
"hmm?"
"dirimu yang saat ini adalah kepribadian dengan kecerdasan intelektual yang tinggi,aku terkesan dengan kemampuanmu membaca orang lain.. kamu benar-benar menguasainya"
"lalu?"
"20 menit yang lalu aku berhasil memancing kepribadianmu yang lainnya,hanya satu kali ini saja aku berhasil.. apa kamu mengingatnya? suatu ingatan atau sebagainya"
"aku nggak ingat sama sekali,aku ya aku.. yang kuingat adalah aku yang saat ini dan kemarin dan kemarin dan seterusnya,namun dalam keadaan diriku yang saat ini saja"
"kamu yang satunya lagi terlihat lebih pemurung,dia juga cerita kalau masa lalunya penuh dengan tekanan dan kekerasan.. bagaimana pendapatmu?"
"aku nggak paham soal itu,hidupku biasa-biasa saja.. sejak kecil aku hidup dengan bahagia tanpa menerima kekerasan apapun"
wait!? bagaimana aku bisa lupa kejadian 20 menitku yang lalu?
ini nggak mungkin kan?
seingatku... aku baik-baik saja.
"itu aneh.. karna saat aku tanya dirimu yang satunya,dia justru menjawab dengan jawaban yang sama kalau masa kecilnya penuh penderitaan dan tekanan tanpa ia pernah mendapat kebebasan sedikit pun"
"itu aneh.."
"makannya aku sampai titik ini berpendapat kalau kalian adalah satu,yakni Raka asli"
"kenapa kami berbeda? aku nggak merasa diperlakukan semena-mena sejak kecil,lalu kenapa dia bilang dia nggak pernah dapat kebebasan sejak kecil?"
"kamu masih bisa mengingat masa kecilmu dulu? bagaimana perlakuan orang tuamu dulu? masa-masa indah apa saja yang kamu alami sejak kecil? kamu ingat?" tanya wanita itu.
"aku.. aku nggak bisa ingat dengan jelas,tapi batinku bilang semuanya baik-baik saja.. dan aku juga percaya kalau dulunya aku baik-baik saja" jawabku setelah berusaha mengingat semua yang kubisa.
"sudah kuduga.. ingatanmu pasti terbatas pada masa kecilmu"
"..."
"kamu pernah cerita padaku kalau kamu masih mengingat semuanya dengan baik dimulai saat kamu remaja kan? dan kamu terbiasa mempercayai ingatan masa lalumu yang samar itu sebagai pengalaman yang membahagiakan" jelasnya padaku yang tentunya bisa aku tangkap dengan baik.
"aku ingat semuanya sejak aku remaja,aku anak muda yang cerdas,aku bekerja di banyak tempat hanya untuk mengamati kebiasaan hidup orang-orang yang berbeda.. then,semuanya jelas sampai hari ini" jelasku kembali.
"kalau begitu kamulah yang 'kedua' " balasnya puas seperti mengetahui sesuatu.
"kedua?"
"dirimu yang satunya,dia pemurung dan keras kepala,sisi positifnya dia juga berani dan agresif.. dia mengingat semua masa kanak-kanaknya dengan jelas sampai dia beranjak remaja,setelah itu ingatan saat remajanya sampai ia dewasa saat ini justru samar,dan hal yang sama dengan yang kamu lakukan,dia percaya kalau ingatan yang samarnya itu sama saja seperti ingatan masa kecilnya yang selalu depresi dan menanggung banyak tekanan"
"dia punya ingatan yang nggak ku ingat? lalu aku punya ingatan yang nggak dia punya.." kataku sejenak memikirkan kemungkinan itu.
bisa saja itu memang masa kecilku,masa-masa yang paling aku benci sampai-sampai saat datang masa yang membahagiakan,aku mulai lupa dengan siapa diriku sebelumnya.
mungkinkah itu?
"bukan saja ingatan,sifat dan kebiasaan kalian semuanya berbeda"
"kalau begitu dia nggak sebaik aku dalam hal membaca orang lain? benarkan?"
"benar,dia nggak punya pengalaman itu.. kemampuanmu membaca orang lain berada di bagian yang samar dalam ingatannya"
"kalau begitu.. kebalikannya juga berlaku" kataku mendapat kesimpulan tersebut.
"apa yang dia latih,apa yang dia rasakan,apa yang dia sukai selama ingatan samarmu.. juga eksklusif miliknya sendiri" jawabnya membenarkan dugaanku.
percakapan kami pun berlanjut sangat lama,hampir-hampir aku lupa soal janji wawancaraku nanti.
intinya dokterku.. maksudku,wanita itu bilang kalau umumnya seseorang memiliki kedua sisinya,pengalaman baik dan pengalaman buruk,sifat baik dan sifat buruk,dan semua hal yang berlawanan itu dalam dirinya secara bersamaan dimana mereka bisa bertukar tempat dengan normalnya.
tapi diriku berbeda.. satu sisiku harus hilang saat sisi lainnya muncul.
saat ini aku belum tau pasti tepatnya seperti apa,tapi penjelasan itu benar..
aku harus kehilangan separuh diriku untuk hidup sebagai separuh diriku yang lainnya.
"aku punya rekaman dirimu selama 20 menit yang lalu,aku sarankan kamu juga ikut menganalisa perilakunya"
"ohh,tentu.. bisa tolong kau kirimkan saja lewat email? aku kan cek itu nanti"
"mmh.. oiya,satu lagi.."
"....??"
"stay happy" katanya yang kukira untuk menghiburku.
"what?" tanyaku ikut terbawa menggunakan bahasa inggris.
"ini belum pasti,cuma.. mungkin kamu akan berganti ke dirimu yang satunya saat kamu mengalami tekanan" jelasnya.
"ohh,tentu.. terima kasih"
"kebalikannya juga.. dirimu yang satunya akan berganti kembali ke dirimu yang saat ini,ketika mengalami perasaan yang positif"
"ah,aku minta tolong yah,untukmu mencari tahu soal kebiasaannya.. hari ini ku ada janji,jadi sampai sini saja dulu yah" pintaku.
diriku terbagi menjadi dua bagian,kami nggak bisa hidup bersamaan.
dia bilang kalau masa kecilku sangat buruk,sebenarnya apa yang aku alami sewaktu kecil,aku bahkan nggak tau.
aku ingin dia kasih tau soal masa kecilku..
sebagai gantinya aku juga akan kasih tau masa depan dia yang sebenarnya.
ah,ini sudah hampir waktunya.
aku harus pergi memenuhi undangan wawancara kami sekarang.
......
tiga orang yang mirip denganku,huh? ngeri sekali.
kenapa juga dunia ini nggak biarin aku saja seorang diri yang seperti ini.
*
*
*
"kamu Raka,kan? lewat sini" sapa pria yang mengaku sebagai jurnalis kami nanti.
"apa aku telat? maaf yah,aku ada acara sebelumnya" balasku menyapanya.
"baru telat beberapa menit,nggak apa-apa kami punya banyak waktu,hehee.." jawabnya sambil menuntunku pergi ke suatu tempat.
aku hanya diundang untuk sesi tanya jawab mengenai statusku sebagai pembantu tim penyidik kepolisian.
aku sudah menolak banyak permintaan dari berbagai lembaga pemberitaan yang menawariku kesempatan sebelumnya.
tapi dia pintar,mengiming-imingiku dengan selembar note tempel di undangannya kali ini.
*
*
*
"aku senang kalian bertiga sudah bisa hadir,kenalkan dia Raka.. aku masih harus menunggu tamu keempatku di depan,nikmati saja cemilannya dulu yah,hehe" jelasnya memperkenalkanku pada dua sosok anak muda yang sudah dulu ada di ruangan kami.
si rambut gondrong hanya mengangkat tangannya pada pria yang membawaku tadi,sedangkan si perempuan itu nggak merespon dengan serius.
hahh,sebagai orang yang terakhir kali masuk ruangan kayaknya aku harus basa-basi juga akhirnya.
"aku ngganggu kalian berdua kan? ayo,jujur aja" kataku sok akrab.
"nggak" jawab mereka bersamaan.
"ooow? apa-apaan jawaban senada barusan.. kalian udah cukup deket yah? apalagi ngobrol tanpa pegang Handphone seperti itu" ledekku yang menebak kalau keduanya sudah nyaman satu sama lain.
"orang aneh" balas si laki-laki berambut gondrong tersebut.
"hahaha" tawaku sambil meraih segenggam snack dari toples di depan kami bertiga.
"well,gimana kalau kita buat tim setelah semua ini selesai?" lanjutku menanyakan tawaranku pada mereka berdua.
# Penantang selalu yang paling berani.
"Kemana Raka,Nang?" tanya seorang pria berseragam tugas.
"dia pergi duluan,katanya ada urusan penting" jawab pria satunya yang dipanggil Nanang.
"dia nggak lupa kan hari ini ada undangan wawancara untuknya?" tanya dia lagi.
"aku udah ingatkan pas dia mau pergi tadi,harusnya dia nggak akan lupa"
Yop,berkali-kali aku pindah pekerjaan kini akhirnya aku memantapkan diri untuk jadi relawan di kepolisian.
aku pernah bilang kan soal 100% jaminan masuk kerja di tempat mana pun.. itu harga untuk orang yang mengetahui semuanya.
maksudku.. itu karena aku sangat baik dalam hal membaca orang lain.. dan dimana pun kau berada,hal seperti itu sangatlah keren.
dan berguna tentunya,haha..
*
*
*
*
Hari ini aku ada janji dengan psikiaterku,belakangan ini aku mulai tertarik pada perubahan karakterku yang mulai sering terjadi..
Bayangkan saja di tengah-tengah proses penyidikan yang sedang berjalan serius,diriku yang satunya tiba-tiba keluar..
sadar-sadar kasusku sudah ditunda karena aku mengacaukan proses penyidikan,huhh..
ini akan jadi pertemuan kami yang kesekian kalinya,aku harap ada sebuah kemajuan yang berarti.
.......
Awalnya ini nggak pernah terjadi,tapi dalam satu minggu ini kami mulai sering bertukar tempat.
Diriku yang satunya lagi biasa muncul setiap aku bangun tidur,walaupun nggak selalu terjadi tapi biasanya sadar-sadar hari sudah siang atau sore,bisa dibilang itu jatahku sampai malam hari lagi sebelum tidur.
karena setelah aku tidur di malam hari,esoknya dia akan muncul lagi.
Tapi ada hari dimana dia menguasai tubuhku hampir seharian penuh,dan di lain waktu pernah juga dia muncul secara tiba-tiba di sore hari,ini membuatku bingung sekaligus khawatir.
"kamu Raka?" tanya wanita itu padaku.
"yah,aku Raka" jawabku membuatnya menggeleng-gelengkan kepala.
"aku pikir selama masa pencarian kepribadianmu,aku hanya menemukan 2 buah kepribadian dalam dirimu.. dan anehnya kalian berdua mengaku sebagai Raka,namun satu sama lain sangat berbeda" jelasnya.
"apa itu langka? atau bagaimana pendapatmu? siapa diriku yang asli?"
"bukan langka,tapi aneh.. biasanya dua buah kepribadian akan muncul dengan identitasnya masing-masing.. saat keduanya sama-sama mengaku sebagai Raka kini aku yakin kalau bukan 2 jenis kepribadian yang ada di dalam dirimu melainkan kepribadian utuhmu terbagi menjadi 2 karakter"
"hmm?"
"dirimu yang saat ini adalah kepribadian dengan kecerdasan intelektual yang tinggi,aku terkesan dengan kemampuanmu membaca orang lain.. kamu benar-benar menguasainya"
"lalu?"
"20 menit yang lalu aku berhasil memancing kepribadianmu yang lainnya,hanya satu kali ini saja aku berhasil.. apa kamu mengingatnya? suatu ingatan atau sebagainya"
"aku nggak ingat sama sekali,aku ya aku.. yang kuingat adalah aku yang saat ini dan kemarin dan kemarin dan seterusnya,namun dalam keadaan diriku yang saat ini saja"
"kamu yang satunya lagi terlihat lebih pemurung,dia juga cerita kalau masa lalunya penuh dengan tekanan dan kekerasan.. bagaimana pendapatmu?"
"aku nggak paham soal itu,hidupku biasa-biasa saja.. sejak kecil aku hidup dengan bahagia tanpa menerima kekerasan apapun"
wait!? bagaimana aku bisa lupa kejadian 20 menitku yang lalu?
ini nggak mungkin kan?
seingatku... aku baik-baik saja.
"itu aneh.. karna saat aku tanya dirimu yang satunya,dia justru menjawab dengan jawaban yang sama kalau masa kecilnya penuh penderitaan dan tekanan tanpa ia pernah mendapat kebebasan sedikit pun"
"itu aneh.."
"makannya aku sampai titik ini berpendapat kalau kalian adalah satu,yakni Raka asli"
"kenapa kami berbeda? aku nggak merasa diperlakukan semena-mena sejak kecil,lalu kenapa dia bilang dia nggak pernah dapat kebebasan sejak kecil?"
"kamu masih bisa mengingat masa kecilmu dulu? bagaimana perlakuan orang tuamu dulu? masa-masa indah apa saja yang kamu alami sejak kecil? kamu ingat?" tanya wanita itu.
"aku.. aku nggak bisa ingat dengan jelas,tapi batinku bilang semuanya baik-baik saja.. dan aku juga percaya kalau dulunya aku baik-baik saja" jawabku setelah berusaha mengingat semua yang kubisa.
"sudah kuduga.. ingatanmu pasti terbatas pada masa kecilmu"
"..."
"kamu pernah cerita padaku kalau kamu masih mengingat semuanya dengan baik dimulai saat kamu remaja kan? dan kamu terbiasa mempercayai ingatan masa lalumu yang samar itu sebagai pengalaman yang membahagiakan" jelasnya padaku yang tentunya bisa aku tangkap dengan baik.
"aku ingat semuanya sejak aku remaja,aku anak muda yang cerdas,aku bekerja di banyak tempat hanya untuk mengamati kebiasaan hidup orang-orang yang berbeda.. then,semuanya jelas sampai hari ini" jelasku kembali.
"kalau begitu kamulah yang 'kedua' " balasnya puas seperti mengetahui sesuatu.
"kedua?"
"dirimu yang satunya,dia pemurung dan keras kepala,sisi positifnya dia juga berani dan agresif.. dia mengingat semua masa kanak-kanaknya dengan jelas sampai dia beranjak remaja,setelah itu ingatan saat remajanya sampai ia dewasa saat ini justru samar,dan hal yang sama dengan yang kamu lakukan,dia percaya kalau ingatan yang samarnya itu sama saja seperti ingatan masa kecilnya yang selalu depresi dan menanggung banyak tekanan"
"dia punya ingatan yang nggak ku ingat? lalu aku punya ingatan yang nggak dia punya.." kataku sejenak memikirkan kemungkinan itu.
bisa saja itu memang masa kecilku,masa-masa yang paling aku benci sampai-sampai saat datang masa yang membahagiakan,aku mulai lupa dengan siapa diriku sebelumnya.
mungkinkah itu?
"bukan saja ingatan,sifat dan kebiasaan kalian semuanya berbeda"
"kalau begitu dia nggak sebaik aku dalam hal membaca orang lain? benarkan?"
"benar,dia nggak punya pengalaman itu.. kemampuanmu membaca orang lain berada di bagian yang samar dalam ingatannya"
"kalau begitu.. kebalikannya juga berlaku" kataku mendapat kesimpulan tersebut.
"apa yang dia latih,apa yang dia rasakan,apa yang dia sukai selama ingatan samarmu.. juga eksklusif miliknya sendiri" jawabnya membenarkan dugaanku.
percakapan kami pun berlanjut sangat lama,hampir-hampir aku lupa soal janji wawancaraku nanti.
intinya dokterku.. maksudku,wanita itu bilang kalau umumnya seseorang memiliki kedua sisinya,pengalaman baik dan pengalaman buruk,sifat baik dan sifat buruk,dan semua hal yang berlawanan itu dalam dirinya secara bersamaan dimana mereka bisa bertukar tempat dengan normalnya.
tapi diriku berbeda.. satu sisiku harus hilang saat sisi lainnya muncul.
saat ini aku belum tau pasti tepatnya seperti apa,tapi penjelasan itu benar..
aku harus kehilangan separuh diriku untuk hidup sebagai separuh diriku yang lainnya.
"aku punya rekaman dirimu selama 20 menit yang lalu,aku sarankan kamu juga ikut menganalisa perilakunya"
"ohh,tentu.. bisa tolong kau kirimkan saja lewat email? aku kan cek itu nanti"
"mmh.. oiya,satu lagi.."
"....??"
"stay happy" katanya yang kukira untuk menghiburku.
"what?" tanyaku ikut terbawa menggunakan bahasa inggris.
"ini belum pasti,cuma.. mungkin kamu akan berganti ke dirimu yang satunya saat kamu mengalami tekanan" jelasnya.
"ohh,tentu.. terima kasih"
"kebalikannya juga.. dirimu yang satunya akan berganti kembali ke dirimu yang saat ini,ketika mengalami perasaan yang positif"
"ah,aku minta tolong yah,untukmu mencari tahu soal kebiasaannya.. hari ini ku ada janji,jadi sampai sini saja dulu yah" pintaku.
diriku terbagi menjadi dua bagian,kami nggak bisa hidup bersamaan.
dia bilang kalau masa kecilku sangat buruk,sebenarnya apa yang aku alami sewaktu kecil,aku bahkan nggak tau.
aku ingin dia kasih tau soal masa kecilku..
sebagai gantinya aku juga akan kasih tau masa depan dia yang sebenarnya.
ah,ini sudah hampir waktunya.
aku harus pergi memenuhi undangan wawancara kami sekarang.
......
tiga orang yang mirip denganku,huh? ngeri sekali.
kenapa juga dunia ini nggak biarin aku saja seorang diri yang seperti ini.
*
*
*
"kamu Raka,kan? lewat sini" sapa pria yang mengaku sebagai jurnalis kami nanti.
"apa aku telat? maaf yah,aku ada acara sebelumnya" balasku menyapanya.
"baru telat beberapa menit,nggak apa-apa kami punya banyak waktu,hehee.." jawabnya sambil menuntunku pergi ke suatu tempat.
aku hanya diundang untuk sesi tanya jawab mengenai statusku sebagai pembantu tim penyidik kepolisian.
aku sudah menolak banyak permintaan dari berbagai lembaga pemberitaan yang menawariku kesempatan sebelumnya.
tapi dia pintar,mengiming-imingiku dengan selembar note tempel di undangannya kali ini.
*
*
*
"aku senang kalian bertiga sudah bisa hadir,kenalkan dia Raka.. aku masih harus menunggu tamu keempatku di depan,nikmati saja cemilannya dulu yah,hehe" jelasnya memperkenalkanku pada dua sosok anak muda yang sudah dulu ada di ruangan kami.
si rambut gondrong hanya mengangkat tangannya pada pria yang membawaku tadi,sedangkan si perempuan itu nggak merespon dengan serius.
hahh,sebagai orang yang terakhir kali masuk ruangan kayaknya aku harus basa-basi juga akhirnya.
"aku ngganggu kalian berdua kan? ayo,jujur aja" kataku sok akrab.
"nggak" jawab mereka bersamaan.
"ooow? apa-apaan jawaban senada barusan.. kalian udah cukup deket yah? apalagi ngobrol tanpa pegang Handphone seperti itu" ledekku yang menebak kalau keduanya sudah nyaman satu sama lain.
"orang aneh" balas si laki-laki berambut gondrong tersebut.
"hahaha" tawaku sambil meraih segenggam snack dari toples di depan kami bertiga.
"well,gimana kalau kita buat tim setelah semua ini selesai?" lanjutku menanyakan tawaranku pada mereka berdua.
# Penantang selalu yang paling berani.
Diubah oleh whiteshark21 11-01-2017 13:08
0




















