Conclusion And Epilog

Saat ini satu persatu tetangga kami meninggalkan tempat tinggal di kawasan kami. Suasana semakin sepi.
Suara bising belasan tahun lalu berganti dengan derap sunyi. Kini kami hanya menikmati semilir angin yang datang di siang yang terik.

Ada beberapa tetangga baru yang mengisi kawasan kami. Tapi semua mulai jarang berkomunikasi satu sama lain. Tidak banyak yang berubah dengan jalan aspal kami. Setelah pengaspalan beberapa tahun lalu. Malah jalan itu tidak pernah diperhatikan lagi.
Salah seorang tetangga kami yang baik hati selalu menambal sedikit jalan didepannya lalu punya kami juga.

Tetangga adalah sahabat pertama bagiku. Bersama teman bermain adalah arena pertama saya belajar mengenai sosialisasi dan negosiasi. Dari sana, banyak pelajaran yang kami pelajari untuk terjun ke dalam masyarakat. Mengawang-awang kembali ke masa di mana suara riuh rendah memenuhi kompleks kami adalah kebahagiaan yang sempurna bagi masa kecil kami.

Dan di saat aku terpuruk, selalu ada suara yang bisa menguatkanku.





NB : Terima kasih para reader yang telah setia membaca thread saya. Sekiranya ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan di hati pembaca. Saya dengan rendah hati menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya. Sebab mungkin di satu dan lain kesempatan saya mengalami mood swing.

Saya sangat senang apabila pembaca turut aktif dalam thread saya baik itu komen maupun sekedar membagikan cerita Anda. Selama thread saya belum di close momod, saya senantiasa akan membalas komentar para pembaca di thread.

Akhir kata, semoga kita semua memiliki kehidupan bertetangga yang indaaaah.....