- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#1088
Pernikahan Deni
Hari ini pernikahan Deni. Aku dan Viona bersiap datang ke resepsi pernikahan Deni dan Indri. Kami mengenakan pakaian batik yang sengaja motif dan warnanya sama. Aku menunggu Tania yang juga diundang ke pernikahan Deni.
"Liat aku cantik ga ka Viona": kata Tania yang baru datang.
"Cantik kaya bidadari": kata Viona
"ka Aka aku cantik ga": tanya Tania.
"gak, kalo mau dibilang cantik mesti ga boleh minta jajan": kataku.
"yeeeeee, udah ngaku aja aku cantik kan"; kata Tania
"gak yang cantik tetep Viona sayang": kataku.
"ya payah dibandingin sama ka Viona": kata Tania.
"Udah ayo kita berangkat": kataku
"ih tunggu dulu aku lagi nunggu temenku": kata Tania
"cowo ya pasti pacarnya": kata Viona
"temen deket kaka": kata Tania
Tak lama terdengar suara motor memasuki halaman rumahku.
Suara pintu diketuk dan Tania membukakan pintu. Tania terdengar berbicara.
"Ka ayo berangkat": kata Tania
Aku dan Viona keluar rumah ternyata didepan rumah ada cowo dan ternyata cowo itu Yana.
"kak, apa kabar?": sapa Yana
"baik, dikirain siapa taunya kamu Yana. Kenapa ga dari dulu aja pacarannya": kataku ke Yana.
"Tanianya suka jual mahal ka": kata Yana.
"Ya elah pake jual mahal di obral aja belum tentu ada yang mau": kataku.
"ih ka aka jeleeeeeeeeeeeeek": kata Tania sambil nyubitku.
"yang, liat Tania nyubit": kataku.
"eh nakal ya cubit suami orang, xubit aja pacar sendiri": kata Viona.
"ih kaka berdua sekarang tengil yah": kata Tania.
"padahal dia yang tengil yah yang": kata Viona.
Dan Tania cemberut. Aku dan Viona tertawa.
Kami naik mobil dan menuju gedung resepsi pernikahan Deni. Sudah banyak tamu di gedung itu. Setelah mengisi buku tamu kami beranjak ke pelaminan. Ayah dan Ibu Deni memelukku erat kami lama tak bertemu. Ibu Deni memintaku jangan cepat pulang karena ingin di foto bersama. Aku menyalami Deni dan Indri sinar kebahagiaan terpancar dari mereka berdua kemudian kami bersalaman dengan orang tua Indri.
Aku bertemu dengan kerabat Deni yang juga akrab denganku kukenalkan mereka pada Viona,Tania dan Yana. Aku dan Viona menuju meja yang menyediakan makanan. Aku mengambilkan Viona Ice Cream karena itu salah satu kesukaannya.
Dari kejauhan ku lihat Irene datang berdua dengan Intan. Kapan Intan kembali kekota ini aku tak tau. Melihat Irene datang Viona langsung menggandeng tanganku dengan erat. Irene dan Intan menghampiriku.
"Intan kapan dateng kekota ini": kataku
"Kemarin, Aka aku mau kerja di cafe lagi": kata Intan.
"Ya, udah salaman dulu sama pengantin baru kita ngobrol lagi sambil makan": kataku.
Irene dan Intan pergi ke pelaminan aku dan Viona duduk di kursi di pojok. Viona memintaku mengambilkan lagi Ice Cream. Aku pergi mengambilkannya. Pas aku kembali ke tempat duduk sudah ada Intan dan Irene. Viona memberi isyarat agar menyuapinya Ice Cream. Aku duduk disebelah Viona dan menyuapi Viona. Irene tertunduk dan makan makanan yang dipegangnya.
"Ka, gimana aku boleh kerja di cafe": kata Intan
"bukan kerja tapi kelola bersama kebetulan kita kekurangan orang": kataku.
"makasih ya aka": kata Intan.
"emang gimana kamu sama opik": kataku.
"opik mau nikah sama orang lain ka": kata Intan
"sabar ya Tan, masih banyak cowo baik diluar sana yang penting kamu harus move on": kata Viona sambil melirik ke Irene. Dan Irene kembali tertunduk.
"makasih yah Viona, eh kamu udah hamil berapa bulan": kata Intan.
"7ke8 bulan": kata Viona
"udah tau jenis kelaminnya": kata Intan.
"Aku ga ingin tau dulu yang penting kami sudah dipercaya Allah punya momongan laki laki atau perempuan kami terima dengan bahagia": kata Viona.
Aku mengelap bibir Viona bekas Ice Cream dengan tisu.
"Irene koq diem aja": tanya Viona.
"Lagi nikmatin makanannya enak": kata Irene.
Suara MC memanggil aku dan Viona untuk berfoto dengan pengantin. Aku dan Viona ke pelaminan dan berfoto bersama. Selesai berfoto aku dan Viona duet menyanyikan lagu "kemesraan" untuk pengantin. Lagu yang sering aku dan Viona nyanyikan kalau lagi karaokean di rumah.
Selesai menyanyi aku dan Viona kembali ke kursi dimana Intan dan Irene berada. Viona memintaku mengambilkan Ice Cream lagi. Intan pun ingin Ice Cream. Aku dan Intan mengantri mengambil Ice Cream. Kulihat dari jauh Viona dan Irene berbicara serius. Setelah kebagian Ice Cream aku dan Intan kembali ke Viona dan Irene. Aku duduk kembali disebelah Viona dan menyuapi dengan Ice Cream kali ini Irene tak menunduk dan tersenyum melihat kami berdua.
Tania dan Yana datang bergabung dengan kami. Setelah makan aku, Viona, Tania dan Yana pamit pulang pada pengantin. Ketika keluar gedung aku berpapasan kembali dengan Irene. Anehnya Irene dan Viona saling tersenyum penuh arti. Sebenarnya apa yang telah mereka bicarakan .
Hari ini pernikahan Deni. Aku dan Viona bersiap datang ke resepsi pernikahan Deni dan Indri. Kami mengenakan pakaian batik yang sengaja motif dan warnanya sama. Aku menunggu Tania yang juga diundang ke pernikahan Deni.
"Liat aku cantik ga ka Viona": kata Tania yang baru datang.
"Cantik kaya bidadari": kata Viona
"ka Aka aku cantik ga": tanya Tania.
"gak, kalo mau dibilang cantik mesti ga boleh minta jajan": kataku.
"yeeeeee, udah ngaku aja aku cantik kan"; kata Tania
"gak yang cantik tetep Viona sayang": kataku.
"ya payah dibandingin sama ka Viona": kata Tania.
"Udah ayo kita berangkat": kataku
"ih tunggu dulu aku lagi nunggu temenku": kata Tania
"cowo ya pasti pacarnya": kata Viona
"temen deket kaka": kata Tania
Tak lama terdengar suara motor memasuki halaman rumahku.
Suara pintu diketuk dan Tania membukakan pintu. Tania terdengar berbicara.
"Ka ayo berangkat": kata Tania
Aku dan Viona keluar rumah ternyata didepan rumah ada cowo dan ternyata cowo itu Yana.
"kak, apa kabar?": sapa Yana
"baik, dikirain siapa taunya kamu Yana. Kenapa ga dari dulu aja pacarannya": kataku ke Yana.
"Tanianya suka jual mahal ka": kata Yana.
"Ya elah pake jual mahal di obral aja belum tentu ada yang mau": kataku.
"ih ka aka jeleeeeeeeeeeeeek": kata Tania sambil nyubitku.
"yang, liat Tania nyubit": kataku.
"eh nakal ya cubit suami orang, xubit aja pacar sendiri": kata Viona.
"ih kaka berdua sekarang tengil yah": kata Tania.
"padahal dia yang tengil yah yang": kata Viona.
Dan Tania cemberut. Aku dan Viona tertawa.
Kami naik mobil dan menuju gedung resepsi pernikahan Deni. Sudah banyak tamu di gedung itu. Setelah mengisi buku tamu kami beranjak ke pelaminan. Ayah dan Ibu Deni memelukku erat kami lama tak bertemu. Ibu Deni memintaku jangan cepat pulang karena ingin di foto bersama. Aku menyalami Deni dan Indri sinar kebahagiaan terpancar dari mereka berdua kemudian kami bersalaman dengan orang tua Indri.
Aku bertemu dengan kerabat Deni yang juga akrab denganku kukenalkan mereka pada Viona,Tania dan Yana. Aku dan Viona menuju meja yang menyediakan makanan. Aku mengambilkan Viona Ice Cream karena itu salah satu kesukaannya.
Dari kejauhan ku lihat Irene datang berdua dengan Intan. Kapan Intan kembali kekota ini aku tak tau. Melihat Irene datang Viona langsung menggandeng tanganku dengan erat. Irene dan Intan menghampiriku.
"Intan kapan dateng kekota ini": kataku
"Kemarin, Aka aku mau kerja di cafe lagi": kata Intan.
"Ya, udah salaman dulu sama pengantin baru kita ngobrol lagi sambil makan": kataku.
Irene dan Intan pergi ke pelaminan aku dan Viona duduk di kursi di pojok. Viona memintaku mengambilkan lagi Ice Cream. Aku pergi mengambilkannya. Pas aku kembali ke tempat duduk sudah ada Intan dan Irene. Viona memberi isyarat agar menyuapinya Ice Cream. Aku duduk disebelah Viona dan menyuapi Viona. Irene tertunduk dan makan makanan yang dipegangnya.
"Ka, gimana aku boleh kerja di cafe": kata Intan
"bukan kerja tapi kelola bersama kebetulan kita kekurangan orang": kataku.
"makasih ya aka": kata Intan.
"emang gimana kamu sama opik": kataku.
"opik mau nikah sama orang lain ka": kata Intan
"sabar ya Tan, masih banyak cowo baik diluar sana yang penting kamu harus move on": kata Viona sambil melirik ke Irene. Dan Irene kembali tertunduk.
"makasih yah Viona, eh kamu udah hamil berapa bulan": kata Intan.
"7ke8 bulan": kata Viona
"udah tau jenis kelaminnya": kata Intan.
"Aku ga ingin tau dulu yang penting kami sudah dipercaya Allah punya momongan laki laki atau perempuan kami terima dengan bahagia": kata Viona.
Aku mengelap bibir Viona bekas Ice Cream dengan tisu.
"Irene koq diem aja": tanya Viona.
"Lagi nikmatin makanannya enak": kata Irene.
Suara MC memanggil aku dan Viona untuk berfoto dengan pengantin. Aku dan Viona ke pelaminan dan berfoto bersama. Selesai berfoto aku dan Viona duet menyanyikan lagu "kemesraan" untuk pengantin. Lagu yang sering aku dan Viona nyanyikan kalau lagi karaokean di rumah.
Selesai menyanyi aku dan Viona kembali ke kursi dimana Intan dan Irene berada. Viona memintaku mengambilkan Ice Cream lagi. Intan pun ingin Ice Cream. Aku dan Intan mengantri mengambil Ice Cream. Kulihat dari jauh Viona dan Irene berbicara serius. Setelah kebagian Ice Cream aku dan Intan kembali ke Viona dan Irene. Aku duduk kembali disebelah Viona dan menyuapi dengan Ice Cream kali ini Irene tak menunduk dan tersenyum melihat kami berdua.
Tania dan Yana datang bergabung dengan kami. Setelah makan aku, Viona, Tania dan Yana pamit pulang pada pengantin. Ketika keluar gedung aku berpapasan kembali dengan Irene. Anehnya Irene dan Viona saling tersenyum penuh arti. Sebenarnya apa yang telah mereka bicarakan .
jenggalasunyi dan 10 lainnya memberi reputasi
11
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX