- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#1079
Takdir part 2
Aku paling tidak suka menghadiri pemakaman, karena membuka luka lama kehilangan orang yang ku sayangi. Aku tahu persis apa yang dirasakan orang tua Arif. Terlebih ibunya yang berulang kali pingsan. Tak ada manusia yang tak sedih kehilangan orang yang disayangi. Dan sulit menerima takdir kehilangan orang disayangi. Bapak Arif meminta maaf tak mengikuti saranku. Bapaknya Arif tak henti menyalahkan diri karena begitu mudah percaya kata temannya yang memberitahu ada paranormal sakti dikampungnya yang bisa menyelamatkan Arif dengan mudah. Menurut cerita Bapaknya Arif ketika diobati paranormal itu tiba tiba Arif muntah darah, kemudian dibawa kerumah sakit. Ternyata nyawanya tak tertolong bahkan paranormal itu kini menghilang. Bapak Arif berpikir seandainya tidak dibawa ke paranormal itu mungkin Arif masih hidup. Aku hanya bisa berkata pada Bapaknya Arif bahwa meninggalnya Arif adalah takdir karena semua makhluk akan mati. Walaupun seluruh dunia berusaha mencelakai tetap tidak bisa mencelakai apabila tidak ada ijin Allah. Lebih baik mendoakan Arif semoga Arif diampuni dosa dosanya dan diterima amal ibadahnya. Apalagi menurut Ustad Sholeh hari hari sebelum meninggal Arif selalu sholat tepat waktu. Aku tak mau berspekulasi penyebab kematian Arif, yang jelas takdir Arif sudah seperti ini.
Aku hanya bisa menasehati Bapak Arif untuk ikhlas menerima takdir ini.
Ketika pulang dari pemakaman orang tua Irfan dan Ani yang juga hadir dipemakaman Arif memelukku dan berterimakasih karena aku telah membantu anak mereka. Aku meminta mereka agar berterimakasih pada Allah yang telah membantu sesungguhnya tanpa ijinnya semua tak akan terjadi. Aku juga meminta mereka mendoakan aku dan keluargaku agar selalu dalam lindungan dan berkah dari Allah.
Sampai dirumah , aku segera mandi dan berganti baju. Kuhampiri Viona yang sedang asik menata bunga bunga dihalaman bersama bibi. Aku berdoa pada Allah SWT agar keluarga aku selalu dalam lindunganNya. Aku nikmati momen kebersamaan ini. Sungguh nikmat dari Allah SWT, melihat orang yang kukasihi sedang bahagia menata bunga bunga sambil sesekali mengelap keringat dikeningnya. Pipinya yang memerah karena kepanasan kontras dengan kulitnya yang putih.
"Ih koq ngeliatin terus ada apa sih": kata Viona yang sadar aku menatapnya.
"kamu cantik yang": kataku
"masa baru tahu emang dulu ngga cantik": kata Viona
"cantik tapi kenapa ya makin kesini makin cantik": kataku
"udah bantuin sini jangan ngeliatin aja": kata Viona.
Aku membantu viona memindahkan tanaman bunga dan menyiraminya. Sore itu aku merasa bahagia dan bersyukur pada Allah SWT karena telah memberi pendamping hidupku yang terbaik.
Aku paling tidak suka menghadiri pemakaman, karena membuka luka lama kehilangan orang yang ku sayangi. Aku tahu persis apa yang dirasakan orang tua Arif. Terlebih ibunya yang berulang kali pingsan. Tak ada manusia yang tak sedih kehilangan orang yang disayangi. Dan sulit menerima takdir kehilangan orang disayangi. Bapak Arif meminta maaf tak mengikuti saranku. Bapaknya Arif tak henti menyalahkan diri karena begitu mudah percaya kata temannya yang memberitahu ada paranormal sakti dikampungnya yang bisa menyelamatkan Arif dengan mudah. Menurut cerita Bapaknya Arif ketika diobati paranormal itu tiba tiba Arif muntah darah, kemudian dibawa kerumah sakit. Ternyata nyawanya tak tertolong bahkan paranormal itu kini menghilang. Bapak Arif berpikir seandainya tidak dibawa ke paranormal itu mungkin Arif masih hidup. Aku hanya bisa berkata pada Bapaknya Arif bahwa meninggalnya Arif adalah takdir karena semua makhluk akan mati. Walaupun seluruh dunia berusaha mencelakai tetap tidak bisa mencelakai apabila tidak ada ijin Allah. Lebih baik mendoakan Arif semoga Arif diampuni dosa dosanya dan diterima amal ibadahnya. Apalagi menurut Ustad Sholeh hari hari sebelum meninggal Arif selalu sholat tepat waktu. Aku tak mau berspekulasi penyebab kematian Arif, yang jelas takdir Arif sudah seperti ini.
Aku hanya bisa menasehati Bapak Arif untuk ikhlas menerima takdir ini.
Ketika pulang dari pemakaman orang tua Irfan dan Ani yang juga hadir dipemakaman Arif memelukku dan berterimakasih karena aku telah membantu anak mereka. Aku meminta mereka agar berterimakasih pada Allah yang telah membantu sesungguhnya tanpa ijinnya semua tak akan terjadi. Aku juga meminta mereka mendoakan aku dan keluargaku agar selalu dalam lindungan dan berkah dari Allah.
Sampai dirumah , aku segera mandi dan berganti baju. Kuhampiri Viona yang sedang asik menata bunga bunga dihalaman bersama bibi. Aku berdoa pada Allah SWT agar keluarga aku selalu dalam lindunganNya. Aku nikmati momen kebersamaan ini. Sungguh nikmat dari Allah SWT, melihat orang yang kukasihi sedang bahagia menata bunga bunga sambil sesekali mengelap keringat dikeningnya. Pipinya yang memerah karena kepanasan kontras dengan kulitnya yang putih.
"Ih koq ngeliatin terus ada apa sih": kata Viona yang sadar aku menatapnya.
"kamu cantik yang": kataku
"masa baru tahu emang dulu ngga cantik": kata Viona
"cantik tapi kenapa ya makin kesini makin cantik": kataku
"udah bantuin sini jangan ngeliatin aja": kata Viona.
Aku membantu viona memindahkan tanaman bunga dan menyiraminya. Sore itu aku merasa bahagia dan bersyukur pada Allah SWT karena telah memberi pendamping hidupku yang terbaik.
jenggalasunyi dan 9 lainnya memberi reputasi
10
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX