- Beranda
- Stories from the Heart
I Am (NOT) Your Sister
...
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
natashyaa
#2384
F Part 76
“Hey.. malah melamun. Gimana?” Ujar gue memperhatikan si Ani yang sedang melamun pas ditanya tentang pacaran. Ya, ampun masa dia belum pernah pacaran selama ini. Gue aja udah punya pacar dari SMP walaupun itu backstreet.
“Yauda Nauvalnya buat gue aja.” Kata gue iseng mencoba membangunkan Ani yang sedang melamun.
“Yauda buat kakak aja.” Kata dia ketus dan tak bersemangat.
“HEH! Becanda Ni, jangan marah gitu dong. Lagian buat apa juga gue macarin adik kelas.” Gue memberikan penjelasan ke Ani.
“Gak tau ah kak.. aku bingung.” Kata dia yang langsung ngeloyor pergi tanpa menghabiskan makanya. Sial gara-gara si Ani langsung balik ke kamarnya gue sebagai orang terakhir yang di meja makan mesti beres-beres meja makan dan cuci piring, soalnya kalau ketahuan berantakan di meja makan nanti ibu ngomel, ibu gak suka kalau sehabis makan gak diberesin lagi. Merepotkan memang.
***
“Halo?” Kata gue di telepon, gue menelepon Juna mau nanya tentang Nauval.
“Halo, ini siapa ya?”
“Ini Felisha Jun.”
“Oh Fe.. ada apa?”
“lagi sibuk gak atau lagi malmingan?”
“Gak kok… gue di rumah. Ada apa Fe tiba-tiba nelepon gue.”
“Mau nanya sesuatu.”
“Tentang Nauval ya? Adeuh.” Kata dia.
“Iya kok tau.?” Tanya dia.
“Lagian pas kemarin sore lo gak jelas, katanya mau ketemu dia, eh pas disamperin, kata Nauval Lo sama ade lo malah langsung balik, “
“Hehehehehe.”
“Lo suka ya ama dia?”
“Ih.. kagak.. sotoy.”
“Terus ada apa nanyain dia.”
“Dia orangnya kayak gimana?” Tanya gue.
“Hm.. setau gue sih dia orangnya baik, asyik juga kalau diajak ngobrol, selera musiknya juga bagus kayak elo.”
“Wah???”
“Dia fans die hardnya NIN.”
“NIN?” Tanya gue.
“Nine Inch Nails.”
“Oh iya.. tau-tau. Eh Jun, punya kontak Nauval gak?” Tanya gue.
“Hahaha.” Tawa Juna di telepon,
“Baru aja tadi di sekolah si Nauval nanyain kontak lu ke gue, takutnya ada apa-apa katanya pas kemarin. Tapi, berhubung gue gak tau no lo atau pin lo, yauda gue bilang gak punya.” Lanjut dia.
“… Eh beneran, yauda gak jadi deh, lo kasih no gue yang ini ke dia aja.”
“Tuh kan Fe, lo suka sama dia.” Ledek dia ditelepon.
“Ngak ih. Yauda Jun, nuhun nya.” Kata gue mengakhiri percakapan.
“Oke, sami2.”
…
Karena ngomongin musik di telepon tadi, gue jadi penasaran tentang NIN dan kebetulan juga gue lagi jenuh dengan playlist gue akhir-akhir ini. Gue pun langsung ke kamar sebelah nyalain komputer, lagu NIN yang gue tau adalah “Hurt” yang aslinya adalah lagu Johnny Cash. Gue pun searching dan donlod lagu-lagu NIN yang lainya.
Hey.. God..
Jeng jret..
what are u doing this to me?
Jeng jret..
Am I not living up to what I’m supposed to be?
Gue suka pas pertama kali denger lagu yang “Terrible Lie”!!
Oh shitt.. gue dengerin berulang-ulang dan makin candu aja dengerin musiknya NIN. Hahaha, gelo lah musiknya kayak bikin gue ngefly aja. -eh…
“Terrible lie”
“Terrible lie.”
“Terrible lie.” Gue teriak-teriak sendiri.
Tring…Bunyi nada sms masuk di hp gue pas gue lagi asik-asiknya nyanyi dan dengerin lagu Terrible lie-nya NIN.
“Malam, ini kak Felisha ya?” Dari nomor yang tak dikenal.
“Yauda Nauvalnya buat gue aja.” Kata gue iseng mencoba membangunkan Ani yang sedang melamun.
“Yauda buat kakak aja.” Kata dia ketus dan tak bersemangat.
“HEH! Becanda Ni, jangan marah gitu dong. Lagian buat apa juga gue macarin adik kelas.” Gue memberikan penjelasan ke Ani.
“Gak tau ah kak.. aku bingung.” Kata dia yang langsung ngeloyor pergi tanpa menghabiskan makanya. Sial gara-gara si Ani langsung balik ke kamarnya gue sebagai orang terakhir yang di meja makan mesti beres-beres meja makan dan cuci piring, soalnya kalau ketahuan berantakan di meja makan nanti ibu ngomel, ibu gak suka kalau sehabis makan gak diberesin lagi. Merepotkan memang.
***
“Halo?” Kata gue di telepon, gue menelepon Juna mau nanya tentang Nauval.
“Halo, ini siapa ya?”
“Ini Felisha Jun.”
“Oh Fe.. ada apa?”
“lagi sibuk gak atau lagi malmingan?”
“Gak kok… gue di rumah. Ada apa Fe tiba-tiba nelepon gue.”
“Mau nanya sesuatu.”
“Tentang Nauval ya? Adeuh.” Kata dia.
“Iya kok tau.?” Tanya dia.
“Lagian pas kemarin sore lo gak jelas, katanya mau ketemu dia, eh pas disamperin, kata Nauval Lo sama ade lo malah langsung balik, “
“Hehehehehe.”
“Lo suka ya ama dia?”
“Ih.. kagak.. sotoy.”
“Terus ada apa nanyain dia.”
“Dia orangnya kayak gimana?” Tanya gue.
“Hm.. setau gue sih dia orangnya baik, asyik juga kalau diajak ngobrol, selera musiknya juga bagus kayak elo.”
“Wah???”
“Dia fans die hardnya NIN.”
“NIN?” Tanya gue.
“Nine Inch Nails.”
“Oh iya.. tau-tau. Eh Jun, punya kontak Nauval gak?” Tanya gue.
“Hahaha.” Tawa Juna di telepon,
“Baru aja tadi di sekolah si Nauval nanyain kontak lu ke gue, takutnya ada apa-apa katanya pas kemarin. Tapi, berhubung gue gak tau no lo atau pin lo, yauda gue bilang gak punya.” Lanjut dia.
“… Eh beneran, yauda gak jadi deh, lo kasih no gue yang ini ke dia aja.”
“Tuh kan Fe, lo suka sama dia.” Ledek dia ditelepon.
“Ngak ih. Yauda Jun, nuhun nya.” Kata gue mengakhiri percakapan.
“Oke, sami2.”
…
Karena ngomongin musik di telepon tadi, gue jadi penasaran tentang NIN dan kebetulan juga gue lagi jenuh dengan playlist gue akhir-akhir ini. Gue pun langsung ke kamar sebelah nyalain komputer, lagu NIN yang gue tau adalah “Hurt” yang aslinya adalah lagu Johnny Cash. Gue pun searching dan donlod lagu-lagu NIN yang lainya.
Hey.. God..
Jeng jret..
what are u doing this to me?
Jeng jret..
Am I not living up to what I’m supposed to be?
Gue suka pas pertama kali denger lagu yang “Terrible Lie”!!
Oh shitt.. gue dengerin berulang-ulang dan makin candu aja dengerin musiknya NIN. Hahaha, gelo lah musiknya kayak bikin gue ngefly aja. -eh…
“Terrible lie”
“Terrible lie.”
“Terrible lie.” Gue teriak-teriak sendiri.
Tring…Bunyi nada sms masuk di hp gue pas gue lagi asik-asiknya nyanyi dan dengerin lagu Terrible lie-nya NIN.
“Malam, ini kak Felisha ya?” Dari nomor yang tak dikenal.
itkgid memberi reputasi
1
