dylancalistaAvatar border
TS
dylancalista
Diary Si Jomblo Perak (Cerita Cinta, Komedi, Plus Horror)




Hay agan dan aganwati, salam kenal. Ane new bie nih di kaskus, jadi mohon bantuannya untuk kasih saran atau kritik kalau cerita ane nnti rada mulai ngebosenin atau nggak nyambung.

Ane mau nulis cerita nih, tentang kehidupan jomblo yang ane lakoni, selama 25 tahun! Ceritanya nggak real 100%, tapi ada beberapa scene yang emang asli ane alami, Oo yah, Nama Ane Evan, keren ya nama ane? tapi sama teman-teman ane sering diplesetin jadi Epan, Yah, biar ga lama-lama berbasa basi, kita mulai aja ya gan? cekidot.

Quote:




Klik me!

Prolog

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4

Part 5

Part 6

Part 7

Part 8

Part 9

Part 10

Part 11

Part 12

Part 13

Part 14 (1)

Part 14 (2)

Part 15 (1)

Part 15 (2)

Part 16

Part 17 (1)

Part 17(2)

Part 17(2)

Part 18(1)

Part 18(2)

Part 19(1)

Part 19(2)

Part 19(3)

Part 20

Part 21

Part 22

Part 23

Part 24

Part 25

Part 26

Part 26(2)

Part 27

Part 28

Part 29

Part 30(1)

Part 30(2)

Part 30(3)

Part 31(1)

Part 31(2)

Part 32(1)

Part 32(2)

Part 33

Part 34

Part 35

Part 36

Part 36(2)

Part 36(3)

Part 37(1)

Part 37(2)

Part 38(1)

Part 38(2)

Part 39

Part 40(1)

Part 41

Part 42

Part 43

Part 44

Part 45

Part 46

Part 47

Diubah oleh dylancalista 27-03-2019 14:27
Gimi96
jamalfirmans282
mrezapmrg97
mrezapmrg97 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
321.9K
1.1K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
dylancalistaAvatar border
TS
dylancalista
#227
Part 22

Hari ini gua pulang kampung, gua udah siapin koper kecil karna gua cuma pulang empat hari doang. Dan pagi-pagi banget gua udah duduk manis di ruang tunggu menanti di ruang tunggu keberangkatan. Bandara pagi ini cukup ramai, mungkin karna bentar lagi hari raya banyak orang yang pulang ke daerah masing-masing. Gua memilih berangkat first flight, karna nantinya gua bakal jalan darat lagi untuk ke kampung gua. Gua merapatkan jaket gua karna udara pagi ini cukup dingin, kayla duduk di samping gua sambil menikmati es krim green tea yang gua beli tadi untuknya, gua yang memegangi es krim nya seolah gua yang memakan, padahal tidak gua sentuh sama sekali. Kayla di samping gua kegirangan karna gua beliin es krim kesukaannya. Seperti biasa, Bandara yang selalu menjadi tempat pertemuan dan tempat perpisahan memang selalu ramai, tak hanya oleh manusia. Tapi juga oleh makhluk tak kasat mata. gua bisa lihat dengan jelas, makhluk-makhluk itu melenggang seolah tanpa beban di bandara, mereka memperhatikan orang-orang yang menunggu di bandara, orang yang berlalu lalang tanpa sadar menembus tubuh makhluk-makhluk itu, kembali lagi gua teringat kata Bapak, bila mereka tak menganggu kita, janganlah kita menganggu mereka.
Seorang kakek berusia kira-kira 65 tahunan menghampiri gua dan duduk di samping gua. Gua memperhatikan kakinya, dia jelas manusia karna kakinya menapak ke lantai dan dia bernafas, dia tersenyum ke arah gua.

Kakek: Nak, ini penerbangan ke kota xxx kan ya?

Gua: Benar, Kek.

Kakek: Baguslah, saya nggak salah menunggu.


Gua tersenyum kecil dan kembali sibuk memegangi es krim, Kayla sudah selesai makan. Gua pun membuang es krim itu dan kembali duduk di tempat gua. Kayla masih tampak ceria menemani gua menunggu pesawat, sesekali dia melayang ke kanan dan ke kiri seolah menunggu penguguman pesawat. Lalu kembali lagi duduk bersama gua. Gua memang memintanya nggak mengajak gua ngobrol, gua nggak mau ada yang mengira gua gila karna bicara sendiri. Kakek tadi masih tampak kebingungan dan menoleh ke kanan dan kiri seolah mencari sesuatu, karna penasaran, gua pun bertanya

Gua: Kakek cari apa?

Kakek: Nggak, saya hanya penasaran kok pesawatnya lama sekali ya. Padahal saya harus buru-buru, nanti saya harus melalui perjalanan darat lagi ke daerah xxx, saya takut kesorean

Gua menatap si kakek tak percaya: kakek ke daerah xxxx juga?

Kakek: Iya, Nak. Kamu mau ke sana juga?

Gua: Iya, Kek. Saya mau ke sana juga.

Kakek tadi tersenyum kecil sambil mengangguk pelan: Kenalkan nama saya Hasan, kamu siapa, Nak?

Gua: saya Evan, Kek.

Kakek Hasan: Kamu mau ke sana untuk tujuan tertentu? untuk mencari harta? takhta? atau wanita?


Gua menggeleng pelan, gua tahu betul apa maksud kakek hasan, seperti yang gua ceritakan sebelumnya. Kampung gua memang terkenal dengan wilayah yang sering dikunjungi oleh orang-orang untuk tujuan tertentu. Entah untuk mengejar harta, kekuasaan ataupun hati wanita. Gua sudah akrab dengan pertanyaan orang tiap kali gua bicara soal kampung halaman gua

Gua: Nggak, Kek. Itu kampung halaman saya

Kakek Hasan: Oogh, saya pikir kamu....

Gua: Nggak, Kek. Saya lahir di sana, saya mau pulang karna bentar lagi hari raya.

Kakek Hasan: Oogh begitu, sudah berapa lama di Jakarta?


Beberapa menit sebelum keberangkatan gua ngobrol singkat dengan Kakek Hasan yang mengaku mengunjungi anaknya di sana. Gua tak bertanya banyak tentangnya karna sebenarnya gua masih ngantuk dan ketika penguguman untuk naik ke pesawat, gua pun bernafas lega. Gua bisa tidur di pesawat. Gua pun pamit untuk duluan ke pesawat. Gua berjalan cepat untuk segera ke pesawat.

Di pesawat mendapar tempat yang menghadap ke jendela sehingga lumayan kalau gua nggak bisa tidur, gua bisa menikmati keindahan pemandangan dari atas. Kayla duduk di samping gua di tempat yang masih belum di isi. Sampai seorang gadis berwajah oriental menghampiri gua bersama dengan pramugari

Gadis Oriental: Mbak, ini tempat saya kan? Kok ada orangnya sih, Mbak?

Pramugari tersebut tampak bingung karna gadis itu menunjuk ke kursi kosong di samping gua yang ditempati oleh Kayla.

Pramugari: Maaf, Mbak. Ini kan kosong. Mas itu bener kok nempatin tempat ini dan ini tempat Mbak, ada masalah?

Gadis itu melotot karna merasa tempatnya diduduki oleh Manusia (Dia tak mengira Kayla itu makhluk tak kasat Mata Jadinya dia melihat Kayla menempati tempatnya)

Gadis oriental: Mbak, ini jelas-jelas ada yang dudukin. Mbak nggak liat cewek rambut panjang itu...

Gua segera memberi isyarat ke Kayla untuk segera bangun, gadis oriental itu cukup kaget melihat Kayla melayang melewatinya. Dia tampak shock dan memucat. Tapi kemudian dia menatap ke pramugari itu seolah tak ada masalah lagi.

Gadis oriental: maaf, mbak. mungkin tadi saya salah liat. Makasih ya.

Gadis oriental itu kemudian duduk di samping gua. Masih dengan muka yang pucat, gua jadi merasa bersalah.

Gua: Maaf ya, Mbak. Tadi...

Gadis Oriental: Itu tadi teman lu?

Gua mengangguk pelan: Mbak bisa lihat juga?

Gadis oriental itu mengangguk pelan, dia masih melirik kayla dengan ekor matanya. Kayla yang saat ini melayang di sebelah gua. Dia masih tampak pucat, tapi dia berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja.

Gua: Gua evan

Gadis oriental: Gua Angel

Gua: Maaf ya, Mbak Angel. Jadi kaget tadi

Angel: Just call me angel.

Gua: Oke, sorry, Angel, lu bisa lihat mereka juga?

Angel mengangguk pelan: Iya, ngomong-ngomong kenapa lu bawa temen ke sini? Dia bisa mengagetkan orang...

Gua: Kan nggak ada yang bisa lihat dia

Angel: Ya, tapi bisa nggak, suruh temen lu sembunyi dulu? Gua lagi pingin istirahat, meskipun gua udah biasa lihat 'mereka' gua pingin merasa tenang sebentar, bisa kan?


Gua mengangguk pelan dan memberi isyarat ke Kayla untuk menjauh. Angel menghela nafas panjang seolah sedikit lega melihat Kayla sudah menjauh. Dia kemudian memasang headset dan asyik mendengarkan lagu. gua pun begitu sebelum akhirnya gua melayang ke alam mimpi.


****



Gua terbangun ketika mendengar penguguman pesawat sudah sampai di tempat tujuan. Gua melirik ke Angel yang masih tertidur pulas dan Gua segera mengemaskan barang-barang gua dan menatap ke arah pintu pesawat yang sudah dipenuhi oleh orang-orang yang akan keluar, gua senggol Angel agar dia tersadar supaya gua bisa leluasa keluar dari pesawat.
Gua segera bergegas turun dari pesawat dan mempercepat langkah gua untuk segera keluar dari bandara dan menuju bus yang akan mengantarkan gua ke kampung gua.
Bus yang akan mengantarkan penumpang ke desa gua cukup banyak kalau pagi, karna banyak orang yang memilih untuk ke desa pagi, batas akhir penjemoutan di bandara hanya sampai jam 3 sore. karna setelah itu tak ada lagi supir yang mau mengantarkan penumpang ke desa gua. cukup banyak bus yang sedang mangkal di parkiran bandara menunggu penumpang. Gua berlari cepat ke salah satu bus yang tampak sudah akan jalan, tapi cukup menarik perhatian gua karna gua melihat banyak banget orang-orang berbaju hitam di sana. Sedikit kurang nyaman, gua pun bergegas keluar dari bus itu dan menuju ke bus selanjutnya yang masih belum terisi penuh. Gua memilih tempat agak depan dan gua memilih untuk kembali tidur untuk membunuh waktu, perjalanan dari kota ke kampung gua kira-kira 5 jam-an.


****



Gua kembali terbangun ketika terdengar suara berisik dari penumpang-penumpang, gua melihat ke jendela luar tampak orang beramai-ramai asyik membicarakan sesuatu. Penasaran juga, gua pun bertanya ke pemuda kurus di samping gua.

Gua: Mas, itu kenapa ya? kok berisik banget?

Pemuda kurus: Iya, Mas. Katanya Bus di depan tabrakan, sampe masuk jurang. Jadinya rada macet deh kita.

Deg! badan gua bergidik. Ternyata bus yang tadi jatuh ke jurang adalah bus yang akan gua naiki tadi. Di dalam bus tadi...
Gua merasakan badan gua merinding, karna saking ngerinya, gua pun komat-kamit membaca doa untuk keselamatan penumpang-penumpang di sana.

Gua melirik ke luar, pemandangan menuju desa gua memang selalu gua rindukan. Sawah terhampar luas, namun sekarang bukan hanya sawah saja, tapi juga ada pohon pohon sawit yang berjejer dan pohon-pohon lainnya yang sangat rindang. Gua sudah hampir lupa pemandangan di sii karna terakhir pulang itu setahun yang lalu dan sangat berbeda dengan pemandangan saat ini. Gua selalu suka udara di sni yang segar banget, gua membuka jendela agar bisa merasakan hawa segar dari luar. Gua selalu merindukan udara di sini. Gua bahkan masih ingat dengan jelas memori masa kecil gua yang selalu gua rindukan, gua selalu lewat jalan ini tiap kali dianter bapak ke kota. Waktu cepat banget lewat, tak terasa sampai juga gua di salah satu terminal terdekat dengan rumah gua. Gua lihat banyak banget yang berubah dari tahun lalu, terminal yang sudah di cat lebih baru. Makin banyaknya pohon yang melindungi bagian dalam terminal dari jejak-jejak sinar matahari yang ingin masuk, gua langsung berjalan ke salah satu Delman dan memintanya mengantarkan gua ke rumah gua. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya gua bersyukur atas berkat dan hebatnya Tuhan menciptakan pemandangan alam yang indahnya bukan main, surga yang tersembunyi. Gua dan kayla memasuki kawasan perkampungan dan langsung disambut bak presiden, salah satu bukti kekompakan desa kami adalah mereka semua kompak dalam hal menyambut anak-anal mereka yang merantau dan pulang ke desa, beberapa ibu-ibu langsung berhambur mendekati gua layaknya gua artis terkenal, ramai-ramai mengantarkan gua ke rumah gua.

Emak: Epannnn, anak emak yang ganteng. Sini masuk

Emak berhambur memeluk gua, erat banget sampe gua susah napas. Gua meletakkan koper gua dan segera menciumi tangan emak. Tak lupa berterima kasih pada iu-ibu sekitar yang telah mengantarkan gua.

Emak: Makasih ya, Ibu-ibu. Epannya udah di anter

salah satu ibu menghampiri gua: Epan kapan kimpoi?

Emak: Iya, ntah lah. aku juga bingung Bu Yus, dia tak tau apakah suka cewek atau tidak, belum juga punya pacar

tawa ibu-ibu riuh memenuhi rumah gua yang sederhana, ibu yang dipanggil Bu Yus oleh Emak pun menambahkan.

Bu yus: Nikahkah saja sama Della, bukankan mereka cocok?

Deg!





Diubah oleh dylancalista 08-01-2017 14:05
anonymcoy02
pulaukapok
adityazafrans
adityazafrans dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.