Gw akan disini beberapa hari kedepan, gw ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Dan sudah cukup lama juga gw ga bertemu om Agung sama tante Ratih selaku mertua gw. Keesokan paginya, gw berpamitan untuk menuju kediaman mertua gw. Sekitar 40 menit gw tiba disana.



Dan keluarlah tante Ratih, yang tak lain adalah ibu gw juga.



Gw sama Hasanah masuk kedalam. Terakhir gw kesini yaitu saat akad nikah. Entah tradisi yang berawal dari mana, bahwa acara pernikahan biasanya dilaksanakan dirumah pengantin wanita.



Gw bingung harus ngapain, gw jarang kesini, gw malu . . . karena ke-jarangan gw kesini, gw jadi canggung buat ngobrol. Tapi gw harus terbiasa, biar gimanapun, ini juga merupakan keluarga gw.



Wuttt . . . . pertanyaan yang begitu bertubi2, ditambah lagi nada yang sedikit tegas



Kami berempat sarapan bersama2. Setelah sarapan, gw dengan Hasanah menuju kamarnya . . . Saat gw lihat, kamarnya terlihat begitu rapi. Hasanah mengambil sebuah buku dan langsung mengajak gw pergi.



Kami berjalan kaki, gw hanya mengikuti kemana langkah istri gw bergerak. Setelah sekitar 10 menit berjalan, kami tiba. Dan disini perasaan gw udah mulai ga karuan . . Jantung gw berdebar kencang . . Ada apa sebenarnya dia mengajak gw kesini



Hasanah memeluk kayu nisan itu sambil terus menangis. Gw baru tahu kalau Hasanah memiliki seorang kakak. Dan gw ga pernah menanyakan apa dia memiliki saudara atau ngga.



Gw melihat sebuah album keluarga. Gw melihat laki2 bertubuh agak tinggi, berkulit putih sambil mengenakan sebuah peci berwarna putih. Dan kalau dilihat, usianya sepertinya sama dengan gw.



Gw melihat nama kakak Hasanah yang tertulis di kayu nisan itu. Abdul H**** S***** Sungguh nama yang bagus. Kami mengirimkan Al-Fatihah kepada almarhum, yang tak lain lagi merupakan kakak ipar gw.



Kami langsung pulang berjalan menuju pintu keluar makam ini. Gw berbalik karena mendengar sebuah bisikan. Gw melihat seseorang yang berdiri didepan gw, sosok yang benar2 diluar dugaan gw. Seorang laki2 berpakaian serba putih dan tubuhnya penuh dengan cahaya. Mas Abdul.



Gw tersenyum dan kembali pulang seraya ia pergi.