#32 We are Close As A Friend

Satu semester telah berlalu, aku kembali untuk mengambil kelas semester akhir. Ada banyak kenangan bersama geng kami dikelas dulu. Dan sama seperti ceritaku di awal. Aku hanya merasa kehilangan geng dan sahabat-sahabatku. Kami melakukan makan malam bersama sebelum pulang. Dan saat kembali kami memilih kelas yang berbeda.

Pada awalnya aku merasa biasa saja. Nong dan Ade sering main ke kelasku dan sesekali memintaku untuk pindah ke kelas mereka. Aku merasa berat untuk meninggalkan mereka yang telah menemani hari-hariku di kelas selama hampir setengah tahun. Namun hanya karena berpikir agar masuk ke kelas yang lebih mudah pelajarannya.



Hanya saat kami berpapasan di luar. Aku merasakan hal yang berbeda. Ade sangat jarang menyapaku dan bahkan menghindari kontak mata denganku. Aku sempat dongkol. APA-APAAN?!! Memusuhiku hanya karena sudah beda kelas.

Entah pemikiran dari mana. Dan aku merasa semakin tidak nyaman dan tidak bisa berbaur dengan gengku lagi. Aku dan Nong masih sangat akrab. Namun antara aku dan Ade seperti ada sekat yang tidak bisa kami jelaskan artinya. Yang tidak kuketahui maksudya. Butuh waktu hampir satu setengah tahun setelahnya untuk tahu apa maksud sikapnya.